memperhatikan kebersihan kulit sendiri dan tidak mampu merawatnya sendiri, orangtua memiliki andil yang besar untuk memberikan perawatan kulit. Hal ini di
dukung oleh sarana sanitasi yang memadai yaitu membutuhkan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan untuk mandi. Untuk keperluan penyehatan kulit harus di
penuhi misalnya sabun yang dapat menghilangkan bakteri pada kulit. Menurut Wartonah 2003, kebersihan diri termasuk kebersihan kulit sangat
penting dalam usaha pemeliharaan kesehatan seperti mandi 2 kali sehari menggunakan sabun agar terhindar dari penyakit menular.
Bagi Kenyamanan tubuh kita sendiri, mandi 2 kali sehari seharusnya merupakan suatu keharusan. Disamping tujuan membersihkan mandi akan sangat
menyegarkan dan melepaskan dari rasa gelisah, tidak enak dan bau badan yang kurang sedap. Selain kenyamanan fisik juga merupakan kebutuhan integritas kulit,
maka perawatan lahiriah yang sesuai dengan apa yang dikehendaki sangat penting artinya dan juga tubuh akan terhindar dari penyakit infeksi Wolf, 2004.
5.2.2. Kebersihan Tangan dan Kuku
Kebersihan tangan dan kuku responden paling banyak masuk dalam kategori buruk. Hasil wawancara dan observasi ditemukan bahwa anak yang mencuci tangan
tidak menggunakan sabun dan tidak dengan air yang mengalir. Mencuci tangan dengan cara yang salah tidak dapat membunuh bakteri yang ada di tangan. Bakteri
banyak berada di tangan karena tangan selalu memegang benda-benda yang ada di sekitar.
Responden banyak kukunya yang panjang dan hitam. Kuku yang ada bakteri dapat memindahkan bakteri tersebut ke kulit apabila menggaruk kulit sampai luka.
Universitas Sumatera Utara
Saat mandi responden tidak menyikat kuku dengan sabun, hal ini di perburuk apabila kuku responden yang panjang dan hitam apabila tidak disikat dengan sabun maka
bakteri tidak akan hilang dan sebagai tempat perpindahan bakteri ke kulit. Menurut Stevens 2000, adapun tujuan perawatan kuku yaitu membersihkan
kuku, mengembalikan batas-batas kulit ditepi kuku ke keadaan normal serta mencegah terjadinya perkembangan kuman penyakit maka dari itu perlu perawatan
kuku dengan cara menggunting kuku sekali seminggu dan menyikat kuku menggunakan sabun.
5.2.3. Kebersihan Pakaian
Kebersihan pakaian pada responden paling banyak masuk dalam kategori baik. Hasil wawancara dan observasi yang dilakukan pada responden menjawab
bahwa selalu menjemur pakaian di bawah terik matahari. Panas matahari dapat membunuh bakteri pada pakaian. Responden selalu mengganti baju yang telah basah
dan lembab oleh keringat. Karena keringat memiliki bau dan tempat berkumpulnya bakteri sehingga memiliki rasa tidak nyaman.
Menurut Irianto 2007, pakaian banyak menyerap keringat dan kotoran yang dikeluarkan oleh kulit. Pakaian bersentuhan langsung dengan kulit sehingga apabila
pakaian yang basah karena keringat dan kotor akan menjadi tempat berkembangnya bakteri di kulit. Pakaian yang basah oleh keringat akan menimbulkan bau.
5.2.4. Kebersihan Handuk
Kebersihan handuk pada responden paling banyak masuk dalam kategori buruk. Hasil wawancara dan observasi yang dilakukan pada responden menjawab
bahwa setelah mandi responden tidak menjemurkan handuknya di luar. Saat mandi
Universitas Sumatera Utara
responden memakai handuk yang lembab. Responden memakai handuk bergantian dengan anggota keluarga sehingga bakteri dapat berpindah dari satu orang ke orang
lain. Menurut Lita 2005, sebaiknya tidak boleh memakai handuk secara bersama-
sama karena mudah menularkan bakteri dari penderita ke orang lain. Apalagi bila handuk tidak pernah dijemur dibawah terik matahari ataupun tidak dicuci dalam
jangka waktu yang lama maka kemungkinan jumlah bakteri yang ada pada handuk banyak sekali dan sangat beresiko untuk menularkan kepada orang lain.
5.2.5. Kebersihan Tempat Tidur dan Sprei