I.4. Metode Penelitian
1. Studi Literatur yaitu dengan mempelajari buku-buku referensi yang
tersedia dari media cetak maupun internet dan juga buku ataupun catatan kuliah untuk mendapatkan teori-teori pendukung yang
digunakan dalam penulisan tugas akhir ini. 2.
Metode diskusi, berupa tanya jawab dengan dosen pembimbing mengenai masalah-masalah yang timbul selama penulisan tugas akhir
ini berlangsung. 3.
Analisi dengan komputer serta membuat kesimpulan.
I.5. Sistematika Penulisan
Tugas akhir ini disusun berdasarkan urutan pembahasan sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, sertai sistematika
penulisan tugas akhir ini.
BAB II : Dasar Teori Tahanan Pembumian
Dalam bab ini dijelaskan tahanan pembumian, pengukluran tahanan pembumian, tahanan jenis tanah, pengukuran tahanan jenis tanah,
elektroda pembumian dan jenis - jenis elektrode pembumian.
Universitas Sumatera Utara
BAB III : Tahanan Pembumian Grid pada Dua Lapis Tanah
Dalam bab ini dijelaskan metode untuk menghitung tahanan pembumian grid pada dua lapis tanah.
BAB IV : Analisa dan Perhitungan Tahanan pembumian Grid pada Dua Lapis Tanah.
Dalam bab ini dijelaskan metode yang dikembangkan oleh Xiaobin Caw, Guangning Wu, Weiming Zhow, dan Ruifang Li dan melakukan
perhitungan berdasarkan data yang diperoleh.
BAB V : Kesimpulan
Bab ini berisi kesimpulan penulis mengenai pembahasan pada bab-bab sebelumnya
.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TEORI UMUM PEMBUMIAN GRID PADA DUA LAPIS TANAH
2.1 Umum
Sistem pembumian peralatan-peralatan pada gardu induk biasanya menggunakan konduktor yang ditanam secara horisontal, dengan bentuk kisi-
kisi grid. Konduktor pengetanahan biasanya terbuat dari batang tembaga keras dan memiliki konduktivitar tinggi, terbuat dari kabel tembaga yang
dipilin bare stranded copper dengan luas penampang 150 mm
2
Sistem pembumian grid selama ini dianggap diletakkan pada tanah yang sejenis uniform padahal di lapangan menunjukkan bahwa tanah di
sekitar pembumian grid adalah terdiri dua lapisan tanah yang berbeda tahanan jenisnya non-uniform. Struktur dua lapisan tanah pembumian grid kadang-
kadang berlapis horizontal dan kadang-kadang berlapis vertical. dan
mempunyai kemampuan arus hubung tanah sebesar 250 kA selama 1 detik. Konduktor itu ditanam sedalam kira-kira 30 cm – 80 cm atau bila dibawah
kepala pondasi sedalam kira-kira 25 cm.
Pembumian grid merupakan bagian penting dalam sistim kelistrikan dari sudut pandang keselamatan manusia dan peralatan. Keselamatan,
kehandalan, dan kontiniutas pelayanan listrik sangat tergantung pada desain pembumian grid.
Tugas utama pembumian grid adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Melindungi manusia terhadap bahaya listrik dengan membatasi
tegangan lebih jika gangguan tanah terjadi pada pembangkit atau pada gardu induk.
2. Menjamin keselamatan dan kontiniutas peralatan listrik dengan
membatasi tegangan lebih yang mungkin timbul akibat kecelakaan operasi.
3. Menjamin operasi yang tepat dari perangkat peralatan proteksi dengan
dipastikanya gangguan tanah terdeteksi serta melakukan pemutusan terhadap area yang mengalami gangguan tanah.
Untuk menjalankan fungsinya, pembumian grid harus memiliki tahanan yang kecil. Tabel 2.1 menunjukkan nilai maksimum tahanan pembumian pada
pembangkit sesuai instalasi dari pembangkit tersebut yang dibuat oleh NEC national electrical code.
Universitas Sumatera Utara
Table 2.1 Ragam tahanan pembumian gardu induk untuk berbagai instalasi
[17] Instalasi
Tipe Nilai maksimum tahanan pembumian
Komersial Gedung, rumah,dll
≤25 Ω
Industri -Fasilitas umum
-Kimia -Komputer
-Fasilitas khusus 5
Ω 3
Ω 1-3
Ω 1
Ω
Utilitas -Stasiun pembangkit
-Gardu besar -Gardu pembantu
-Gardu kecil 1
Ω 1
Ω 1.5-5
Ω 5
Ω
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Tahanan Pembumian Grid