Sistem Pancar Terima CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS

batas toleransi tertentu, dengan demikian terjadi peningkatan jumlah pelanggan yang dapat dilayani selama jam tersibuk. Kemampuan ini sangat berguna khususnya untuk mencegah terjadinya pemutusan pembicaran pada proses Handover karena kekurangan kanal. Pada sistem Code Division Multiple Access CDMA, panggilan tetap dapat dilayani dengan peningkatan bit error rate yang masih dapat diterima sampai panggilan lain berakhir.[1]

2.3 Sistem Pancar Terima

Teknik direct-sequence menebarkan spectral sinyal yang ditransmisikan secara langsung dari sinyal yang tersusun atas deretan acak semu pseudorandom sequence. Deretan acak semu PSG : pseudorandom generator. Model dasar sistem direct-sequence yang termodulasi BPSK Binary Phase Shift Key ditunjukkan oleh Gambar 2.9 dan Gambar 2.10. BPSK Modulator Pseudorandom Code at Data bt dt xt fc Gambar 2.9 Direct-sequence transmitter Gambar 2.10 Direct-sequence receiver Pada bagian pengirim, sinyal informasidata biner dimodulasi secara BPSK BPSK Modulator Pseudorandom Code at-d Noise nt yt dt fc ? Universitas Sumatera Utara menghasilkan sinyal informasi termodulasi dt yang memiliki laju data Rm bitdetik kemudian dimodulasi lagi dengan sinyal biner acak semu pseudonoise at, yang akan menghasilkan sinyal spektral tersebar xt. Sinyal at adalah sinyal pengkode yang memiliki lajubit sinyal pengkode Rc lebih besar dibandingkan laju data sinyal informasi. Keacakan sinyal at ditentukan berdasarkan pola pembangkitnya dari pseudorandom. Kode tersebut bersifat unik dan saling bebas terhadap sinyal informasi atau terhadap deretan acak semu yang dihasilkannya. Apabila sinyal pengkode mempunyai lebar pita sebesar Wss dan lebar pita sinyal informasi termodulasi sebesar Bm maka, lebar pita sinyal spektral yang ditransmisikan adalah Wss, lebih besar dibandingkan lebar pita sinyal informasi termodulasi. Sinyal pengkode disebut juga sinyal penebar karena menebarkan spektral sinyal informasi termodulasi. Proses penebaran spektral sinyal informasi termodulasi ke seluruh lebar pita sistem dinamakan spreading. Modulator yang digunakan disebut modulator spreading. Pada bagian penerima, sinyal yang diterima, yt dikalikan kembali dengan sinyal acak semu yang merupakan salinan dari sinyal at pada pengirim. Sinyal ini disebut dengan sinyal referensi yang diperoleh dari proses sinkronisasi kode. Jika diasumsikan proses sinkronisasi terjadi dengan sempurna maka, at = a t- ฀t. Proses mendapatkan kembali sinyal informasi termodulasi dari sinyal spektral tersebar dinamakan despreading. Demodulator yang digunakan disebut demodulator spreading. Sinyal dt selanjutnya didemodulasi dan difilter untuk memperoleh kembali sinyal informasi biner.

2.4 Mekanisme Kerja CDMA