packet data serving node. Router pintu gerbang, NMS network management sistem. PSDN menyediakan hubungan antara BSC dan DCN.
d. Inter Working Function IWF IWF adalah suatu sistem yang diperlukan untuk menyediakan pelanggan mobile
dengan rangkaian jasa komunikasi data seperti fax dan modem serta mempunyai suatu modem khusus didalamnya. Atas permintaan MS atau PSTN untuk data
rangkaian, IWF menyediakan jasa menyediakan sumber utama modem. e. Base station Manager BSM
BSM menediakan fungsi operasi dan memelihara untuk BSC dan BTS, BSM menyediakan suatu graphical user interface GUI yang mudah digunakan oleh
operator untuk memeriksa status sistem dan membuat perintah untuk menjalankan proses tertentu.
f. Base station Controller BSC BSC menghubungkan data dan panggilan suara antar BTS dan MSC. Untuk
panggilan suara, berfungsi sebagai vecoder dan menyediakan pemeliharaan dan operasi ke BSS Base station Sistem dibawah kendali BSM.
g. Base station Transceiver Sistem BTS BTS menyediakan pelangganan mobile layanan komunikasi mobile dengan bantuan
mobile station via radio. Alat penghubung antara base station dan mobile station mengikuti standar IS-2000
2.5.2 Fasilitas SCBS-408L
SCBS-408L mendukung berbagai tipe fasilitas jaringan berikut, mencakup proses panggilan dasar :
Universitas Sumatera Utara
a. Kapasitas Langganan Besar
SCBS-4008L menggunakan suatu kartu saluran sangat terintegrasi untuk mengakomodasi sampai 648 saluran saluran suara pada suatu rak dasar tersendiri.
Jika dua rak perluasan ditambahkan, kapasitas meningkat tiga kali lipat. Sebagai tambahan, SCBS-408L dapat digunakan sebagai tipe omni atau sektor dengan
sumber saluran yang sama yang dapat dipili dan digunakan untuk penyatuan saluran. Seperti halnya mendukung alokasi saluran berbeda, SCBS-408L dapat secara efisien
dikendalikan oleh sumber. b. Struktur Modul Sistem
SCBS-408L terdiri dari modul perangkat keras. Oleh karena itu, relokasi dapat dengan mudah diterapkan pada sistem yang terpasang dengan pemasangan modul
yang sesuai tanpa merubah konfigurasi sebelumnya. Perangkat lunak yang bekerja dalam SCBS-408L’S prosessor mudah diprogram ulang. Oleh karena itu,
penambahan dan modifikasi fungsi perangkat lunak dapat dilakukan dengan perubahan modul perangkat lunak yang dapat diterapkan, maka perubahan sistem
dan gangguan layanan dapat diperkecil secara simultan. c. Pengoperasian Sistem yang Mudah
Operator dapat mengendalikan SCBS-408L dengan mudah melaui BSM dalam kantor. BSM diterapkan dengan graphic interface sedemikian rupa sehingga operator
dapat memonitor status sistem dengan mudah dan mengambil tindakan sesuai. d. Alat Pelengkap
SCBS-408L terdiri dari alat bantu untuk meningkatkan fungsi-fungsi dasar radio pada kebijaksanaan operator. Hpping Pilot Beacon mendukung interfrekuensi stabil
Universitas Sumatera Utara
handoff yang sulit. BTS test Unit BTU memungkinkan operator untuk menguji status dan kemampuan SCBS-408L menggunakan berbagai metoda.
2.5.3 Konfigurasi Sistem
SCBS-408L perangkat keras terdiri dari empat blok fungsional: a. Blok Kendali BTS
Blok kendali BTS beroperasi dan menjaga BTS. Ini juga menghubungkan antara BTS dan BSC, dan menyediakan jalur komunikasi antara masing-masing processor
BTS. Blok kendali BTS menghasilkan dan menyediakan jam untuk BTS. b. Blok Elemen Saluran
Blok elemen saluran memodulasi sinyal baseband, yang mana diterima dari blok kendali BTS, kedalam sinyal IF, dan memodulasi sinyal IF, yang mana diterima dari
blok transceiver, menjadi sinyal baseband dan men-transcodes-nya ke sel ATM untuk transmisi kepada blok kendali BTS.
c. Blok Transceiver Blok ttansceiver mengkonversi ke atas frekuensi sinyal IF yang diterima dari saluran
blok proses, dan mengkonversi kebawah frekuensi sinyal CDMA 2000 1X yang diterima dari blok RF untuk demodulasi ke dalam sinyal IF.
d. Blok Frekuensi Radio Untuk melaksanakan ini, blok RF memfilter bandwidth yang sesuai dari sinyal yang
diterima dari blok transceiver, dan menyatu frekuenso untuk dipancarkan antenna. Juga menfilter bandwidth yang sesuai dari sinyal yang diterima dari antenna,
memperkuat sinyal, dan mendistribusikannya pada blok transceiver.
Universitas Sumatera Utara
BAB III Trafik Pada CDMA
3.1 Dasar Teori Trafik
Perbedaan utama antara model trafik untuk sistem komunikasi selular 2G dan 3G terutama adalah disebabkan sistem switching yang berbeda, yaitu disebabkan perbedaan
tipikal dari sirkuit switch dengan packet switch. Pada packet switch, semua user mambagi penggunaan kanal secara bersama-sama, sehingga ukuran-ukuran kapasitas dalam
dimensioning jaringan berbeda karena dalam hal ini menjadi sangat terkait dengan statistic penggunaan kanal oleh masing-masing user.
Untuk sistem 2G seperti IS-95 atau GSM, perilaku trafik dapat dimodelkan cukup akurat dengan Erlang B. sedangkan untuk sistem 3G, model tersebut sudahtidak relevan lagi.
Sekalipun 3G masih mendukung sebagai packet switch. Karena dalam hal ini sistem 3G mendukung bandwith on demand.
Maka sebagai ilustrasi pada sistem CDMA 2000 1x, untuk data high speed dialokasikan kanal serupa kanal trafik pada GSM yang disebut sebagai Fundamental
channel FCH. Untuk mengakomodasi bandwidth on demand dapat dialkasikan kanal tambahan yang disebut supplemental channel SCH. Permintaan SCH itu dinegosiasikan ke
network dan pengalokasian SCH oeh network CDMA dilakukan dengan memperhatikan interferensi latar yang terjadi.
Pada sistem selular lain, kasusnya mungkin akan berbeda, namun kanal logikanya berbeda, dan dasar pertimbangan pengalokasian kanal tambahan bisa juga berbeda karena
dalam hal ini sangat terkait metoda akses yang digunakan.
Universitas Sumatera Utara