Tabel 2.1 Perbandingan Sifat Pompa Sentrifugal dan Pompa Torak
No. Masalah
Pompa Sentrifugal Pompa Torak
1 2
3
4 5
6
7 8
Alirannya Putaran poros
Kapasitas Head
Biaya pemeliharaan Pondasi
Getaran Motor penggerak
Kontinue Lebih tinggi
Lebih besar Kecil medium
Murah Biasa
Kecil Dapat dikopel
langsung Berfluktuasi
Lebih rendah Lebih kecil
Tinggi Mahal
Kokoh Cukup besar
Tidak dapat dikopel langsung
Melihat dan mempertimbangkan kondisi yang diinginkan dalam perencanaan ini, maka dengan membandingkan sifat pompa dan cara kerjanya, dipilih pompa sentrifugal dalam
perencanaan ini, karena sesuai dengan sifat pompa sentrifugal, yakni: 1. Aliran fluida lebih merata
2. Putaran poros dapat lebih tinggi 3. Rugi
– rugi transmisinya lebih kecil karena dapat dikopel langsung dengan motor penggerak
4.. Konstruksinya yang lebih aman dan lebih kecil.
2.6 Putaran Spesifik Pompa
Putaran spesifik pompa adalah besarnya putaran impeler untuk menghasilkan kapasitas 1 m
3
det dan head 1 meter pada efisiensi maksimum. Putaran spesifik ini diperlukan untuk menentukan jenis impeler dan jumlah tingkat suatu pompa. Putaran spesifik dapat
dihitung dengan persamaan :
n
s
=
34
..........................[lit.14 hal.177] dimana:
n = putaran pompa rpm n
s
= kecepatan spesifik rpm
Universitas Sumatera Utara
Q = kapasitas pompa gpm H = head pompa ft
Persamaan diatas berlaku untuk pompa satu tingkat. Untuk hal-hal yang khusus dimana tinggi kenaikan pompa-pompa yang besar atau pada kapasitas pompa yang kecil, akan
didapatkan kecepatan spesifik yang sangat kecil, sehingga dengan demikian pompa dibuat bertingkat banyak.
2.7 Daya Pompa
Daya yang diberikan kepada pompa harus lebih besar dari daya akibat fluida dan akibat dari kerugian-kerugian yang terjadi. Daya pompa dapat dihitung dengan persamaan:
P
p=
.Q.H.g η
p
..........................[lit.14 hal.177]
dimana: H = head pompa m
P
p
= daya pompa watt ρ = massa jenis fluida kgm
3
Q = kapasitas pompa m
3
det
p
= efisiensi pompa g = gravitasi bumi mdet
2
Universitas Sumatera Utara
BAB III PENENTUAN SPESIFIKASI TEKNIK
Dalam perencanaan sebuah pompa, beberapa tahapan yang harus dilakukan adalah pertama jenis pompa yang didasarkan pada tujuan kondisi kerja pompa yang direncanakan,
baik karakteristik fluidanya maupun instalasi yang direncanakan. Kemudian setelah jenis pompa ditentukan, langkah selanjutnya menentukan kapasitas dan head pompa yang
direncanakan. Selanjutnya adalah menentukan jenis penggerak pompa, putaran pompa dan kondisi yang direncanakan sehingga akan diperoleh kerja yang efektif dan kemudian dapat
ditentukan daya yang dibutuhkan.
3.1 Penentuan Kapasitas Pompa
Dalam perencanaan ini kapasitas yang direncanakan adalah jumlah lateks yang dialirkan dari tangki truk ke tangki penampungan storage tank persatuan waktu dan dari
kapasitas aliran ini ditentukan kapasitas pompa yang direncanakan. Dari hasil survey yang dilakukan pada PT.Industri Karet nusantara didapat bahwa pabrik
beroperasi dalam 24 jam per hari untuk memproduksi benang karet dengan 4 unit mesin produksi. Waktu untuk mempompakan lateks dari 1 tangki truk dengan kapasitas 14 ton lateks
adalah ± 1,5 jam. Jumlah lateks yang dipompakan dalam 1 hari untuk kebutuhan produksi benang karet adalah 56 ton lateks4 truk 1 hari. Adapun lapisan dalam tangki truk dilapisi
dengan aspal atau paraffin dan lateks yang dibeli sudah dicampur dengan zat pengawet seperti amoniak yang menyebabkan lateks:
- tahan terhadap pengaruh suhu perubahan temperatur dapat diminimalkan
- tahan terhadap perubahan bentuk seperti penggumpalan lateks - kerusakan lateks dapat dihindari untuk jangka waktu tertentu
Universitas Sumatera Utara