h
f-s
= 0,022.
16,9 0,0525
.
1,47
2
2.9,81
= 0,78 m b. Kerugian head akibat kelengkapan pipa
Adapun kelengkapan pada instalasi pipa tekan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.3 Koefisien kerugian head pada kelengkapan pipa Jenis
Jumlah n k
n.k Elbow 90
o
Katub cegah check valve Katub pintu gate valve
3 1
4 0,36
2,4 0,15
1,08 2,4
0,6
Σn.k = 4,08
Howard frase, ”proses perencanaan pemipaan,” John Willey and Sons Inc, New York 1963
Besarnya kerugian head akibat kelengkapan pipa tekan adalah : H
m-d
= 4,08.
1,47
2
2.9,81
= 0,4493
Kerugian head sepanjang pipa tekan adalah : h
1-d
= h
f-s
+ h
m-d
= 0,78 + 0,449 = 1,229 m
Maka kerugian head yang terjadi pada instalasi pemipaan adalah : h
1
= h
l-s
+ h
l-d
= 0,2056 + 1,229 = 1,435 m
Besarnya head yang harus dihasilkan pompa untuk mengalirkan lateks dari tangki truk ke tangki penampungan adalah :
H
p
= ΔH
p
+ΔH
v
+ h
l
+ H
s
= 2,3 + 0 + 1,435 + 14
Universitas Sumatera Utara
= 17,735 m Untuk mengkoreksi perubahan gesekan pipa yang bergantung pada umur pipa,
pembulatan angka-angka perhitungan dan ketelitian membaca grafik, maka dalam perancangan head pompa haruslah ditambah sebesar 10 - 25 . Dalam hal ini head
rancangan pompa ditambah 13 sehingga besar head yang diperoleh: H
p
= 13 x 17,735 + 17,735 = 20,04 m
Jadi besar head pompa yang dirancang adalah 20 m.
3.4 Alat Penggerak Pompa
Ada beberapa jenis penggerak mula yang digunakan untuk menggerakkan pompa, antara lain : turbin uap, motor bakar, motor listrik. Dalam perencanaan ini motor listrik yang
digunakan untuk menggerakkan pompa dengan pertimbangan : 1. Energi listrik untuk menggerakkan motor listrik dengan mudah dapat diperoleh dari
pembangkit tenaga listrik yang ada baik dari PLN maupun pembangkit tenaga uap. 2. Keuntungan menggunakan motor listrik adalah : dapat dikopel langsung dengan pompa,
pengoperasiannya mudah, putaran yang dihasilkan konstan, getaran yang ditimbulkan kecil, biaya peralatan murah serta tidak menimbulkan polusi udara dan suara.
Besarnya putaran motor listrik dapat ditentukan dengan mengetahui frekwensi dan jumlah katup pada motor listrik. Pada umumnya frekwensi listrik di Indonesia adalah 50 hz. Putaran
motor listrik dapat diperoleh dengan persamaan : n =
120
rpm………lit. 10 hal. 40 dimana :
f = frekwensi listrik 50 hz P = jumlah kutup motor listrik 2,4,6,8,12 dipilih 2 buah.
Universitas Sumatera Utara
Maka : n =
50 120 2
= 3000 rpm Putaran motor akan menentukan putaran spesifik pompa yang selanjutnya akan
menentukan efisiensi pompa. Oleh sebab itu dalam pemilihan putaran motor dilakukan pertimbangan yang menyangkut ukuran pompa untuk dapat memberikan putaran spesifik
yang sesuai dan menghasilkan efisiensi pompa yang optimum. Putaran motor akan menjadi sama dengan putaran pompa karena pompa dikopel
langsung dengan motor listrik sehingga putaran pompa adalah 3000 rpm.
3.5 Pemilihan Jenis Impeler