Sistem Pengendalian Internal Kas Pada SMA Negeri 2 Medan

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA SMA NEGERI 2 MEDAN

Oleh :

FADIA NAUFA NST 112102207

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : FADIA NAUFA NST

NIM : 112102207

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA SMA NEGERI 2 MEDAN


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : FADIA NAUFA NST

NIM : 112102207

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA SMA NEGERI 2 MEDAN

Medan, 07 Juli 2014

(FADIA NAUFA NST) 112102207


(4)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “ Sistem Pengendalian Internal Kas Pada SMA Negeri 2 Medan”. Penulisan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.

Kesempatan yang berbahagia ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril dan petunjuk sehingga dapat memotivasi dalam proses penulisan tugas akhir ini.

Dalam penulisan ini penulis mengalami hambatan maupun kesulitan dan syukur penulis panjatkan masih diberikan-Nya bantuan serta arahan serta bimbingan dari pembimbing-pembimbing penulis serta dosen-dosen dan orang tua penulis, untuk itu penulis senantiasa mengucapkan terima kasih khususmya kepada :

1. Bapak Prof Dr. Azhar Maksum Mec.Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan


(5)

Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan waktunya untuk membimbing peneliti dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Bapak Khairul Nazwar, SE, M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

4. Pimpinan dan para karyawan SMA Negeri 2 Medan yang telah banyak membantu memberikan data dan keterangan untuk melengkapi penulisan tugas akhir ini.

5. Yang Teristimewa untuk kedua orang tua Ayahanda H. Mangatas Nasution SH, MKn dan Ibunda Hj. Hasnah Gultom, SH, kakak (Shabrina Hasman Nasution), adik (Indah Ramora Nasution dan Izhar Pinayungan Nasuition) yang selalu menjadi inspirasi juga penyemangat dan tidak pernah berhenti memberikan dukungan baik dari materi maupun doa sampai akhirnya penulisan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.

6. Seluruh keluarga besar yang senantiasa mendukung penulis baik moril maupun materil.

7. Sahabat dan seluruh teman-teman tercinta di program studi Diploma III Akuntansi Stambuk 2011 khususnya Mutia, Qari, Tari, Nisa dan Lusi yang telah banyak mendukung penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat di sebutkan satu persatu


(6)

Akhirnya penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak yang lebih berpengalaman demi kesempurnaan tulisan ini.

Semoga penulisan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan mahasiswa yang membacanya untuk menambah ilmu pengetahuan.

Medan, 07 Juli 2014

Penulis

Fadia Naufa Nst

NIM. 112102207


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR……….. i

DAFTAR ISI ……… iv

DAFTAR TABEL ………... vii

DAFTAR GAMBAR ………...viii

BAB I : PENDAHULUAN ……… 1

A. Latar Belakang Masalah ………... 1

B. Rumusan Masalah ……… 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………. 4

1. Tujuan Penelitian ……….... 4

2. Manfaat Penelitian ……….. 4

D. Rencana Penulisan ……… 5

1. Jadwal Survei/Observasi.………. 5

2. Rencana Isi ………. 6

BAB II: SMA NEGERI 2 MEDAN ………..……….... 8

A. Sejarah Ringkas SMA Negeri 2 Medan ………....8


(8)

C. Job Description ………..13

D. Kinerja Kegiatan Terkini………...16

E. Rencana Kegiatan ……… ...17

BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA SMA NEGERI 2 MEDAN ………...……… 18

A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal ………..… 18

B. Tujuan Pengendalian Internal Kas ………..………22

C. Unsur – Unsur Pengendalian Internal Kas ……….... 23

D. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas SMA Negeri 2 Medan ………..……….. 27

E. Jenis –Jenis Penerimaan dan Pengeluaran Kas SMA Negeri 2 Medan ……….……… 33

F. Sistem Pengendalian Internal terhadap Penerimaan Kas pada SMA Negeri 2 Medan ……..………. 34

G. Sistem Pengendalian Internal terhadap Pengeluaran kas pada SMA Negeri 2 Medan ………35

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ………. 38

A. Kesimpulan ………. 38

B. Saran ……… 39

DAFTAR PUSTAKA ……….. 41


(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman I.I Jadwal Survey/Observasi Dan Penyusunan Tugas Akhir ……….5


(10)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

III.1 Bagan Prosedur Penerimaan Kas Pada SMA Negeri 2 Medan……30 III.2 Bagan Prosedur Pengeluaran Kas padaSMA Negeri 2 Medan…….32

             


(11)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini perkembangan perekonomian perusahaan/ instansi (dalam hal ini instansi pendidikan) selalu berhadapan dengan kendala – kendala yang berhubungan dengan pengendalian harta bendanya, khususnya masalah kas, dimana sebagian besara transaksi yang dilakukan perusahaan / instansi selalu melibatkan kas. Apalagi dengan perkembangan tekonologi yang terjadi pada masa sekarang yang memungkinkan terjadinya penyalahgunaan kas, dengan demikian perusahaan harus lebih aktif dalam melakukan pengendalian terhadap kas.

Pengendalian adalah proses mempengaruhi atau mengarahkan aktivitas sebuah obyek, organisasi atau sistem. Sedangkan pengendalian internal adalah rencana organisasi atau metode yang digunakan untuk menjaga dan melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi dan mendorong ditaatinya kebijakan manajemen. Dengan adanya pengendalian internal yang memadai diharapkan segala kesalahan, penyimpangan dan kecurangan, dan hal-hal yang meragukan perusahaan akan dapat ditekan serendah mungkin.


(12)

Manajemen mempunyai tanggung jawab paling utama dalam menjaga keamanan harta milik perusahaan serta menemukan dan mencegah terjadinya kesalahan dan penyelewengan ataupun pemborosan pada saat perusahaan beroperasi. Manajemen terhadap kas juga bertanggung jawab atas pembuatan perencanaan, melakukan prosedur atau otorisasi serta menetapkan dan mengawasi suatu kegiatan melalui pengendalian internal.

Jika dilihat dari sudut pandang akuntansi, uang kas merupakan uang atau dana yang akan dapat dicairkan sewaktu-waktu. Ini menunjukkan bahwa kas merupakan aset perusahaan yang paling lancar (liquid) bila dibandingkan dengan aktiva lainnya. Kas merupakan harta lancar perusahaan yang sangat menarik dan mudah untuk diselewengkan. Selain itu banyak transaksi perusahaan yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas.

Oleh karena itu, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan atau penyelewengan yang menyangkut uang kas perusahaan, diperlukan adanya pengendalian intern (internal control) yang baik atas kas dan bank.Sistem pengendalian internal terhadap kas adalah semua sarana, alat, mekanisme yang digunakan untuk mengamankan, mencegah pemborosan dan penyalahgunaan kas, menjamin ketelitian, mendorong efisiensi dipatuhinya kebijakan manajemen kas. Meskipun sistem pengendalian intern telah dirancang dengan baik, kemungkinan terjadinya penyimpangan tetap saja bisa terjadi setiap saat. Misalnya kelelahan yang terjadi terhadap karyawan bisa


(13)

mengakibatkan prosedur-prosedur yang ditetapkan diabaikan. Untuk itu diperlukan pengkajian ulang secara teratur dan berkesinambungan agar prosedur-prosedur dapat dijalankan secara teratur, tertib dan benar. Proses ini harus dilakukan oleh pemeriksa intern yang independen.Pengendalian yang efektif dapat dicapai dengan membentuk bagian verifikasi yang bertugas mereview, merekonsiliasi serta menjaga pengendalian intern.

SMA Negeri 2 Medan merupakan salah satu instansi yang bergerak di bidang pendidikan yang dalam kegiatannya juga melibatkan transaksi kas. Dimana mempunyai visi dan misi serta tujuan yang ingin dicapai.Kas merupakan faktor penting dalam mendukung tercapainya visi dan misi serta tujuan tersebut. Untuk melindungi kas dan menjamin keakuratan catatan akuntansi atas kas SMA Negeri 2 Medan memerlukan sistem pengendalian internal kas.

Sesuai dengan uraian diatas dapat dilihat penting nya sistem pengendalian internal kas bagi perusahaan, maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Sistem Pengendalian Internal Kas Pada SMA Negeri 2 Medan”


(14)

Sesuai dengan judul yang diambil, maka permasalahan yang akan penulis bahas dalam tugas akhir ini adalah sejauh mana peran sistem pengendalian internal kas pada SMA Negeri 2 Medan.

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut “Bagaimanakah sistem pengendalian internal kas pada SMA Negeri 2 Medan?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut “untuk mengetahui bagaimanakah sistem pengendalian internal kas yang diterapkan pada SMA Negeri 2 Medan”

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang sistem pengendalian internal kas yang mungkin akan berguna apabila peneliti menemukan permasalahan yang berhubungan dengan permasalahan tersebut diatas.


(15)

b. Sebagai bahan masukan bagi instansi yang terkait untuk memperbaiki sistem pengendalian yang akan berguna untuk membuat kebijakan yang tepat dalam mengambil keputusan yang tepat di masa mendatang.

c. Untuk menjadi bahan referensi bagi peneliti lainnya yang ingin meneliti mengenai sistem pengendalian internal kas di periode yang akan datang.

D. Rencana Penulisan 1. Jadwal Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 2 Medan JL. Karang Sari No. 435 Medan

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

NO KEGIATAN JUNI 2014 JULI 2014

I II III IV I II 1 Pengesahan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul 3 Permohonan Izin Riset 4 Pengajuan Dosen Pembimbing 5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir

8 Penyelesaian Tugas Akhir


(16)

Untuk mempermudah dalam penulisan skripsi minor ini, penulis membuat rencana isi dalam empat bab. Secara garis besar pokok pembahasannya adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, rencana penulisan yang mencakup rencana survei/observasi dan rencana isi.

BAB II : SMA NEGERI 2 MEDAN

Bab ini meliputi sejarah ringkas SMA Negeri 2 Medan yang terdiri dari visi SMA Negeri 2 Medan, misi SMA Negeri 2 Medan, serta tujuan dari SMA Negeri 2 Medan. Kemudian , struktur organisasi, job description, kinerja kegiatan terkini, dan rencana kegiatan

BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA SMA NEGERI 2 MEDAN

Pada bab ini penulis mencoba menguraikan mengenai pengertian sistem pengendalian internal, tujuan dan fungsi pengendalian internal kas, unsur-unsur pengendalian internal kas, prosedur penerimaan dan pengeluaran kas SMA Negeri 2 Medan, jenis-jenis


(17)

penerimaan dan pengeluaran kas SMA Negeri 2 Medan, sistem pengendalian internal terhadap penerimaan kas SMA Negeri 2 Medan, sistem pengendalian internal terhadap pengeluaran kas SMA Negeri 2 Medan

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil riset yang telah peneliti lakukan.  

                         


(18)

BAB II

SMA NEGERI 2 MEDAN A. Sejarah Ringkas SMA Negeri 2 Medan

SMA Negeri 2 Medan telah melalui banyak hal hingga menjadi salah satu sekolah yang membanggakan saat ini. Awalnya pada tahun 1950 berdirilah SMA Tentara Pelajar dengan Kepala Sekolah Idris M.T Hutapea. Adapun murid-muridnya adalah para tentara yang belum memiliki ijazah SMA. Keadaan ini berjalan sampai pada tahun 1952. Pada tahun 1952 SMA Tentara Pelajar diresmikan menjadi SMA Negeri 2 Medan yang beralamat di Jalan Prof. H.M Yamin No. 41 B. SMA Negeri 2 terus berganti-ganti kepala sekolah hingga tahun 1980 SMA Negeri 2 pindah ke jalan Karangsari No.435 Medan Polonia-Sumatera Utara dan disahkan dengan terbitnya SK Pem utahiran No.0 371/ 0 / 1978 .

SMA Negeri (SMAN) 2 Medan merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Provinsi Sumatera Utara,Indonesia Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia, masa pendidikan sekolah di SMAN 2 Medan ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII. Didukung dengan fasilitas yang baik, SMA Negeri 2 Medan juga merupakan salah satu sekolah terfavorit di wilayah kota Medan. Banyak prestasi yang berhasil diraih SMA Negeri 2 Medan diantaranya :


(19)

b. Juara 1 Lomba Debat se-Sumut Tahun 2014

c. Juara 3 Lomba Formasi Paskibra se-Kota Medan Tahun 2008 d. Juara 3 Lomba Cerdas Cermat se-Kota Medan Tahun 2009

e. The Winner of Toyota Eco-Youth National Competition 2008-2011 f. SMA Negeri 2 juga pernah meraih gelar sebagai sekolah percontohan untuk penerapan sistem pembelajaran berbasis komputer pada tahun 2009-2010.

1. Visi SMA Negeri 2 Medan

Visi SMA Negeri 2 Medan yaitu unggul dalam prestasi, berbudi luhur, dan mencintai lingkungan.

2. Misi SMA Negeri 2 Medan

Misi SMA Negeri 2 Medan adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan pembelajaran dan hubungan secara efektif dan efisien

b. Peningkatan disiplin

c. Pengoptimalan sekolah berbasis teknologi informasi dan komunikasi dalam upaya meningkatkan pelayanan dan kinerja sekolah

d. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai e. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler dan ketrampilan f. Menanamkan kepedulian terhadap lingkungan


(20)

g. Menjalin koordinasi dengan komite sekolah, alumn, dan instansi terkait

3. Tujuan SMA Negeri 2 Medan

Tujuan SMA Negeri 2 Medan adalal sebagai berikut :

a. Pengembangan sarana dan jaringan tekonologi informasi dan komunikasi untuk kegiatan pembelajaran

b. Pengembangan prasarana lingkungan sekolah c. Pengembangan prestasi akademik dan non akademik

d. Menyelenggarakan proses belajar mengajar dan bimbingan secara efektif dan efisien sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal

e. Pengembangan bahan ajar untuk semua mata pelajaran

f. Menerapkan manajemen sekolah berbasis teknoligi informasi dan komunikasi dengan tujuan menyediakan data secara cepat, tepat, dan akurat

g. Meningkatkan kepercayaan masyarakat, orang tua, dan siswa

h. Meningkatkan kompetisi guru dalam pelaksanaa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

i. Meningkatkan keterampilan dalam pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran bagi guru dan siswa


(21)

k. Mengembangkan dan mendesain pembuatan media pembelajaran, database raport, jaringan internet, dan website sekolah

l. Mengembangkan dan meningkatkan layanan akses internet (speedy unlimited) di lingkungan sekolah.

SMA Negeri 2 Medan adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan mengembangkan pendidikan, peningkatan disiplin, dan pengabdian/pelayanan masyarakat, dan peningkatan keterampilan pengajar dan siswa. SMA Negeri 2 Medan merupakan sebuah lembaga yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan untuk menghasilkan laba bagi perusahaan.

SMA Negeri 2 Medan berorientasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, serta melakukan kegiatan social berupa pengabdian kepada masyarakat.

Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari SMA Negeri 2 Medan adalah lulusan yang memiliki kualitas yang baik dan nantinya bisa bersaing untuk mendapatkan perguruan tinggi terbaik.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya


(22)

hubungan atau keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah diharapkan

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam suatu instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Struktur organisasi SMA Negeri 2 Medan dapat dilihat berikut ini :

1. KEPALA SEKOLAH : Dra. Hj. Safrimi, M.Pd 2. WAKIL KEPALA KURIKULUM : Arsyad Nst, SPd, Msi 3. WAKA SARANA & PRASARAN : Bakri, SPd, Msi


(23)

6. KOORDINATOR MGMP

7. KOORDINATOR PERPUSTAKAAN : Rosmita, S.Sos

8. KEPALA LABORATORIUM : Dra. Hj. Suarni Nst, Msi a. KOORD. LAB FISIKA

b. KOORD. LAB KIMIA c. KOORD. LAB BIOLOGI d. KOORD. LAB KOMPUTER e. KOORD. LAB BAHASA f. KOORD. LAB MULT 9. KEPALA BK

C. Job Description 1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah sebagai edukator, administrasi, manager dan supervisor pendidikan, bertanggung jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan pada SMA Negeri 2 Medan yang dibantu empat orang wakil yaitu waka. Kurikulum, waka. Sarana dan prasarana, waka. Kesiswaan, dan waka. Humas.

2. Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum

Wakil kepala sekolah bagian kurikulum berfungsi sebagai pembantu kepala sekolah pada bidang-bidang yang berhubungan dengan kesekretariatan (edukatif) sekolah, yaitu :


(24)

 Menyusun jadwal kegiatan belajar mengajar  Menyusun pembagian tugas guru

 Mengatur kegiatan evaluasi belajar

 Mengatur persiapan proses belajar mengajar 3. Wakil Kepala Sekolah bagian Sarana dan Prasarana

Wakil kepala sekolah bagian sarana dan prasarana berfungsi sebagai pembantu kepala sekolah pada bidang-bidang yang berhubungan dengan administrasi sekolah, ketenagaan, peralatan pengajaran, pemeliharaan gedung dan perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya.

4. Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan

Wakil kepala sekolah bagian kesiswaan berfungsi sebagai pembantu dalam menjalankan kebijakan pada bidang yang menyangkal masalah kesiswaan, serta memantau segala kegiatan siswa seperti :

 Menyusun program badan pembimbing (PB)  Mengkoordinasi pemilihan jurusan kelas  Menyelesaikan kasus-kasus siswa

 Mengawasi kegiatan siswa pada jam istirahat 5. Wakil Kepala Sekolah bagian Humas

Wakil kepala sekolah bagian humas berfungsi sebagai pengarahan dan pengendalian disiplin siswa dalam rangka melaksanakan tata tertib


(25)

sekolah, mengerjakan tugas lain yang ditetapkan kepala sekolah, koordinasi dengan wali kelas dan orang tua, dan lain sebagainya.

6. Guru

Guru berfungsi dalam melaksanakan kegiatan pendidikan mempunyai tugas :

 Menyusun pembuatan program tahunan  Melaksanakan kegiatan beajar mengajar  Membuat analisa materi pelajaran  Membuat program semester

 Melaksanakan analisis hasil evaluasi  Memantau kegiatan siswa dalam kelas  Memeriksa dan memproses absensi siswa  Membuat laporan keadaan kelas bulanan 7. Siswa

Adapun siswa disini harus mengikuti segala kegiatan proses belajar mengajar, mematuhi tata tertib sekolah dan menjaga nama baik sekolah di luar sekolah.

D. Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua.


(26)

Begitu juga pada SMA Negeri 2 Medan. SMA Negeri 2 Medan terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh sekolah dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin serta loyalitas dalam bekerja.

Pada saat ini (TP. 2013/2014), SMA Negeri 2 Medan memiliki total ±1200 murid,dan di SMA Negeri 2 Medan terdapat 27 ruang kelas dengan rincian sebagai berikut :

Kelas X : 9 ruangan untuk IPA dan 2 ruangan untuk IPS Kelas XI : 8 ruangan untuk IPA dan 2 ruangan untuk IPS Kelas XII : 5 ruangan untuk IPA dan 1 ruangan untuk IPS

Kemudian uang sekolah atau SPP yang diberikan sekolah kepada para murid senilai Rp.100.000. Kemudian untuk mendorong hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah menyelenggarakan program-program pendidikan dan pengajaran terhadap siswa siswi, melakukan pengabdian kepada masyarakat seperti melaksanakan melakukan bakti sosial, membina dan mengajar siswa-siswi penuh dengan kesabaran dan berusaha untuk tidak melakukan kekerasan, dan lain sebagainya.

E. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan SMA Negeri 2 Medan antara lain : 1. Penerimaan siswa-siswi baru


(27)

3. Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) 4. Wisuda siswa-siswi

                                       


(28)

BAB III

PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA SMA NEGERI 2 MEDAN

A. Sistem Pengendalian Internal

1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal

Pengendalian internal didefinisikan sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalin internal merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Pengendalian intern berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud maupun tidak berwujud.

“Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi usaha akurat, memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan dipenuhi sebagaimana mestinya.” (Warren, Reeve, Fess, 2005 : 289)

Dari definisi yang diungkapkan tersebut, dapat diuraikan bahwa manejemen bertanggung jawab menyiapkan laporan keuangan untuk investor, kreditor dan para pemakai lainnya baik secara hukum maupun


(29)

profesionalnya untuk meyakinkan bahwa informasu disajikan secara benar, jujur, dan dapat dipercaya. Pengendalian dalam suatu organisasi bertujuan untuk mendorong penggunaan sumber daya nya termasuk pegawai secara efektif dan efisien untuk megoptimalkan tujuan organisasi. Pengendalian juga dimaksudkan untuk mengawasi manajemen agar setiap kegiatan perusahaan tidak bertentangan dengan undang-undang yang berlaku, meskipun undang-undang tersebut tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perusahaan,

Dari definisi pengendalian internal di atas terdapat beberapa konsep dasar berikut :

1. Pengendalian internal merupakan suatu proses. Pengendalian internal merupakan suatu rangkaian tindakan yang menjadi bagian tidak terpisahkan, bukan hanya sebagai tambahan dari infrastruktur perusahaan.

2. Pengendalian dijalankan oleh orang. Pengendalian internal bukan hanya terdiri dari pedoman kebijakan dan formulir, namun dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi yangmencakup dewan komisaris, manajemen dan personel lain.

3. Pengendalian internak dapat diharapkan mempu memberikan keyakinan memadai, bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris perusahaan. Keterbatasan yang melekat dalam semua


(30)

pengorbanan dalam pencapaian tujuan pengendalian menyebabkan pengendalian internal tidak dapat memberikan keyakinan mutlak. 4. Pengendalian internal ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling

berkaitan antara pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.

Setiap perusahaan atau instansi memerlukan kas dalam menjalankan aktivitas operasional usahanya. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002, 85) “kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan”

Menurut Mulyadi (2001, 373) definisi tentang kas adalah “kas terdiri dari uang tunai (uang, logam, dan uang kertas), pos wesel, certified, cashier check, cek pribadi, dan bank draft serta dana yang disimpan di bank yang pengambilannya tidak dibatasi oleh bank atau perjanjian lain.”

Selain itu, menurut Soemarso (2004, 320) “kas asalah sesuatu, baik yang berbentuk uang atau bukan yang tersedia dengan segera dan diterima sebagai pelunasan kewajiba pada nilai nominalnya.”

Kas merupakan harta lancar perusahaan yang sangat menarik dan mudah untuk diselewengkan. Selain itu banyak transaksi perusahaan yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas. Oleh karena itu, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan atau penyelewengan yang menyangkut uang kas perusahaan, diperlukan adanya pengendalian internal (internal control) yang baik atas kas dan bank. Sistem


(31)

perusahaan. Sistem ini membentuk pengendalian internal yang memadai terhadap kas.

Pengendalian internal kas merupakan salah satu cara untuk menjaga agar dana kas perusahaan tidak diselewengkan. Meskipun penyekewengan itu tidak mungkin untuk dihilangkan tetapi dengan pengendalian inernal kas penyelewengan ini dapat dihindari.

Pengendalian internal kas ada 2 yaitu : a. Pengendalian internal kas untuk penerimaan kas

 Semua penerimaan kas harus segera dicatat

 Hendaknya semua penerimaan kas pada hari itu juga harus disetor ke bank

 Adanya pemisahan fungsi antara petugas yang menangani penerimaan kas dilakukan dengan mesin cash register

b. Pengendalian internal untuk pengeluaran kas

 Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan menggunakan cek, kecuali pengeluaran yang jumlahnya kecil yang tidak efisien jika dilakukan menggunakan cek dapat dilakukan dengan menggunakan dana kas kecil

 Cek harus ditantatangani minimal 2 orang pejabat


(32)

 Hendaknya diberikan cap lunas untuk bukti dan cek yang sudah dikeluarkan

B. Tujuan Pengendalian Internal Kas

Alasan perusahaan untuk menerapkan sistem pengendalian internal kas adalah untuk membantu perusahaan agar dapat mencapai tujuannya dengan cara yang lebih efesien. Adapun tujuan diterapkannya sistem pengendalian internal bagi perusahaan adalah:

1. Menyediakan data yang dapat dipercaya

Pengelola didalam mengambil suatu keputusan harus didasarkan kepada informasi yang dapat diandalkan. Oleh karena itu, pengelola harus mempunyai informasi yang teliti dan dapat dipercaya, Kualitas informasi akan tergantung kepada sistem pengawasan intern kas. Semakin baik sistem yang diterapkan semakin baik pula informasi yang dihasilkan,

2. Untuk melindungi harta kekayaan

Harta kekayaan perusahaan baik yang berbentuk fisik maupun non fisik dapat dicuri, hilang dan disalahgunakan bila tidak diawasi dengan baik. Perlindungan terhadap kekayaan ini akan semakin penting dengan banyaknya digunakan komputer-komputer di perusahaan. Sebagian informasi perusahaan yang disimpan dalam pita magnetik atau disket dapat dirusak bila tidak dilindungi dengan baik. Oleh karena itu, perlu


(33)

diadakan perlindungan fisik terhadap harta-harta perusahaan, misalnya adanya tempat khusus untuk menyimpan aktiva tertentu,

3. Meningkatkan efesiensi usaha

Pengawasan dalam suatu organisasi berarti mencegah adanya duplikasi yang tidak perlu, mencegah terjadinya pemborosan-pemborosan pada setiap aspek perusahaan dan mencegah pemakaian sumber-sumber perusahaan secara tidak efesien,

4. Mendorong ditaatinya kebijaksanaan yang telah digariskan

Manajemen menetapkan prosedur-prosedur dan aturan-aturan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

C. Unsur-Unsur Pengendalian Internal

Manajemen bertanggungjawab untuk merancang dan menerapkan lima unsur pengendalian internal (elements of internal control) untu mencapai tiga tujuan pengendalian internal.Unsur-unsur tersebut menurut Warren, Reeve, & Fees (1999, p184) adalah sebagai berikut :

1. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian suatu perusahaan mencakup seluruh sikap manajemen dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian. Salah satu faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah falsafah


(34)

manajemen dan siklus operasi. Manajemen harus menekankan pentingnya pengendalian dan mendorong dipatuhinya kebijakan pengendalian akan menciptakan lingkungan pengendalian yang efektif.

2. Penilaian Resiko

Semua organisasi menghadapi resiko. Contoh-contoh resiko meliputi perubahan-perubahan tuntutan pelanggan, ancaman persaingan, perubahan peraturan, perubahan faktor-faktor ekonomi seperti suku bunga, dan pelanggaran karyawan atas kebijakan dan prosedur perusahaan. Manajemen harus memperhitungakn resiko ini dan mengambl langkah penting untuk mengendalikannya sehingga tujuan dari pengendalian internal dapat dicapai. Setelah resiko diidentifikasi, maka dapat dilakukan analisis untuk memperkirakan besarnya pengaruh dari resiko tersebut serta tingkat kemungkinan terjadinya, dan untuk menentukan tindakan-tindakan yang akan meminimumkannya.

3. Prosedur pengendalian

Prosedur pengendalian ditetapkan untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa sasaran bisnis akan dicapai, termasuk pencegahan penggelapan, kita akan membahas secara singkat prosedur pengendalian yang dapat dipadukan dengan sistem akuntansi. Prosedur-prosedur tersebut adalah :


(35)

Sistem akuntansi yang baik memerlukan prosedur untuk memastikan bahwa para karyawan mampu melaksanakan tugas yang diembannya. Karena itu, para karyawan bagian akuntansi harus mendapat pelatihan yang memadai dan diawasi dalam melaksanakan tugasnya. Ada baiknya juga bila dilakukan perputaran atau rotasi tugas di antara karyawan klerikal dan mengharuskan para karyawan nonklerikal untuk mengambil cuti. Kebijakan ini mendorong para karyawan untuk menaati prosedur yang digariskan. Disamping itu, kesalahan atau penggelapan dapat dideteksi.

b. Pemisahan tanggungjawab untuk operasi yang berkaitan

Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya ketidakefisienan, kesalahan dan penggelapan, maka tanggungjawab untuk operasi yang berkaitan harus dibagi kepada dua orang atau lebih. Misalnya, tanggungjawab untuk pembelian, penerimaan dan pembayaran atas perlengakpan komputer harus dibagi kepada tiga orang atau departemen. Jika orang yang sama melakukan pemesanan, memeriksa penerimaan atas barang yang dipesan dan melakukan pembayaran kepada pemasok, maka penyelewengan bisa terjadi. Upaya-upaya pengecekan yang akan timbul akibat dibaginya tanggungjawab kepada berbagai departemen tidak perlu menyebabkan tumpang tindih tugas.


(36)

Dokumen perusahaan yang disiapkan oleh suatu departemen dirancang agar terkoordinasi dan saling mendukung dengan dokumen yang disiapkan oleh departemen lain.

c. Pemisahan operasi, pengamanan aktiva dan akuntansi

Kebijakan pengendalian harus menetapkan pihak-pihak yang bertanggungjawab atas berbagai aktifitas usaha. Untuk mengurangi kemungkinan timbulnya kesalahan dan penggelapan, maka tanggungjawab atas operasi, pengamanan aktiva dan akuntansi harus dipisahkan. Selanjutnya, catatan akuntansi akan digunakan sebagai alat pengecekan independen terhadap mereka yang bertugas mengamankan aktiva dan mereka yang berkecimpung dalam operasi usaha

d. Prosedur pembuktian dan pengamanan

Prosedur pembuktian dan pengamanan harus digunakan utnuk melindungi aktiva dan memastikan bahwa data akuntansi dapat dipercaya. Hal ini dapat diterapkan pada banyak hal seperti prosedur otorisasi, persetujuan dan rekonsiliasi.

4. Pemantauan atau monitoring


(37)

mengidentifikasi di mana letak kelemahannya dan memperaiki efektifitas pengendalian tersebut. Sistem pengendalian internal dapat dipantau secara rutin atau melalui evaluasi khusus. Pemantauan rutin bisa dilakukan dengan mengamati perilaku karyawan dan tanda-tanda peringatan dari sistem akuntansi tersebut.

5. Informasi dan komunikasi

Informasi dan komunikasi merupakan unsur dasar dari pengendalian internal. Informasi mengenai lingkungan pengendalian, penilaian resiko, prosedur pengendalian dan pemantauan diperlukan oleh manajemen untuk mengarahkan operasi dan memastikan terpenuhinya tuntutan-tuntutan pelaporan serta peraturan yang berlaku.Manajemen juga dapat menggunakan informasi eksternal utuk menilai peristiwa dan keadaan yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal. Misalnya manajemen menggunakan informasi dari Financial Accounting Standarts Board (FASB) atau dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) serta Bapepam untuk menilai dampak dari perubahan standar pelaporan yang mungkin akan terjadi

D. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas SMA Negeri 2 Medan 1. Prosedur Penerimaan Kas SMA Negeri 2 Medan


(38)

meliputi serangkaian proses pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan yang berkaitan dengan penerimaan kas serta pertanggungjawaban kembali. Proses ini dapat dilaksanakan secara manual ataupun menggunakan sistem terkomputerisasi.

Adapun proses yang dilaksanakan oleh SMA Negeri 2 Medan secara lebih rinci adalah sebagai berikut :

a. Setoran SPP ke pihak sekolah

b. Masing-masing unit mengirimkan Rencana Anggaran ke Sekolah

c. Pihak sekolah melalui bendahara sekolah mengirimkan dana kepada masing-masing unit yang nilainya sesuai dengan anggaran yang diajukan sebelumnya

d. Masing-masing unit melampirkan dokumen bukti penerimaan dana

e. Mencatat pada buku besar masing-masing unit sejumlah yang diterima dari sekolah

f. Dan tersebut dikelola oleh masing-masing unit untuk membiayai semua kebutuhan / kegiatan operasional setiap unit g. Pembukuan tersebut berisi tentang Realisasi Anggaran yang

akan diserahkan kepada pihak sekolah setiap bulannya sebagai pertanggungjawban setiap unit


(39)

h. Jika terjadi kelebihan dana, maka dana tersebut akan dikembalikan lagi ke pihak sekolah atau dipergunakan untuk hal lain setelah mendapat izin dari sekolah

Laporan yang dihasilkan dari prosedur penerimaan kas SMA Negeri 2 Medan adalah Laporan Realisasi Anggaran yaitu laporan yang menyajikan informasi realisasi, pendapatan, dan pembiayaan setiap unit dalam satu periode tertentu.


(40)

Prosedur Penerimaan Kas

Gambar III.1

Bagan Prosedur Penerimaan Kas pada SMA Negeri 2 Medan Sumber : SMA Negeri 2 Medan

Setoran SPP Siswa  dan setoran donatur 

Sekolah  Unit Mengajukan 

Bendahara

Mencatat Buku  Besar Unit 

Unit Melampirkan 

Bukti  Penerimaan Cek 

Pengelolaan Dana  ole Unit 

Sekolah

Pembukuan 

Realisasi  Anggaran 


(41)

2. Prosedur Pengeluaran Kas SMA Negeri 2 Medan

Prosedur pengeluaran kas pada SMA Negeri 2 Medan meliputi

serangkaian proses baik manual maupun terkomputerisasi mulai pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran transaksi atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangandalam rangka pertanggungjawaban yang berkaitan dengan pengeluaran kas pada SMA Negeri 2 Medan.

Adapun prosedur pengeluaran kas secara rinci yang dilaksanakan oleh SMA Negeri 2 Medan meliputi :

a. Menerima berkas atau kwitansi tagihan pembayaran b. Melampirkan dokumen pendukung pengeluaran uang c. Membuat bukti pengeluaran kas dan mencetaknya

d. Meminta tanda tangan pengesahan persetujuan pembayaran di bukti

e. Meminta pengesahan sekolah sebagai pihak yang berhak menyetujui pembayaran di bukti pengeluaran kas

f. Membuat laporan dalam bentuk Realisasi Anggaran untuk selanjutnya dilaporkan kembali ke pihak sekolah


(42)

Prosedur Pengeluaran Kas

Gambar III.2

Bagan Prosedur Pengeluaran Kas pada SMA Negeri 2 Medan Sumber : SMA Negeri 2 Medan

Menerima berkas  Pembayaran 

Melampirkan dokumen  pendukung pengeluaran 

Membuat bukti  pengeluaran kas 

Meminta tandatangan  pengesahan  pembayaran 

Menerima pengesahan  Kepala Sekolah selaku  pihak yang berwenang 

Membuat Laporan  Realisasi Anggaran  Mencatat pengeluaran  di Buku Besar Keuangan 


(43)

E. Jenis –Jenis Penerimaan dan Pengeluaran Kas SMA Negeri 2 Medan 1. Jenis – jenis Penerimaan Kas

Penerimaan kas pada SMA Negeri 2 Medan bersumber dari :

a. Uang bantuan atau sumbangan dari masyarakat dan pemerintah yang tidak mengikat

b. Uang sekolah c. Uang komite

2. Jenis – jenis pengeluaran Kas

Pengeluaran kas pada SMA Negeri 2 Medan untuk semua inti secara umum mencakup :

a. Belanja Pegawai :

1. Honorarium dan Kesejahteraan - Kesejahteraan Jam Mengajar - Kesejahteraan Penunjang - Kesejahteraan Pegawai Honor b. Belanja Operasional

1. Konsumsi Kegiatan dan Honor Kepaniatiaan 2. Konsumsi Rapat Kerja Guru

3. Alat Tulis Kantor 4. Foto Kopi


(44)

2. Baju Seragam 3. Ruang Kelas Baru 4. LCD/Infocus d. Biaya Pemeliharaan

1. Kebersihan

2. Pengembangan Taman 3. Pengecatan Ruang Kelas

F. Sistem Pengendalian Internal terhadap Penerimaan Kas pada SMA Negeri 2 Medan

Pembuatan dan pemeliharaan sistem pengendalian internal adalah kewajiban pihak manajemen yang penting. Aspek mendasar dari tanggung jawab penyediaan informasi pihak manajemen adalah untuk memberikan jaminan yang wajar bagi pemegang saham bahwa perusahaan dikendalikan dengan baik. Selain itu, pihak manajemen bertanggung jawab untuk melengkapi pemegang saham serta calon investor dengan informasi keuangan yang andal secara tepat waktu. Sistem pengendalian internal yang memadai penting bagi pihak manajemen untuk melakukan kewajiban ini.Hall (2002; 97)

Untuk mengendalikan prosedur penerimaan kas pada SMA Negeri 2 Medan maka pihak manajemen menerapkan hal-hal berikut :


(45)

a. Tanggung jawab dalam setiap penanganan kas dilakukan secara tegas dan pasti

b. Pemakaian kwitansi yang bernomor urut harus dicatat segera setap adanya pemasukan kas

c. Memeriksa keabsahan penerimaan kas, misalnya berupa jumlah yang diterima dan siapapun yang menerima

d. Fungsi penerimaan kas dibedakan dengan dua fungsi pembukuan e. Saldo kas yang ada selalu diperiksa oleh yang berwenang setiap

periodenya

f. Untuk membuktikan kebenaran buku kas, bukti-bukti tetap disimpan oleh bagian keuangan

g. Sekolah hanya menyimpan sejumlah kas yanga cukup untuk kebutuhan sekolah sehari-hari dan selebihnya disimpan di bank

G. Sistem Pengendalian Internal terhadap Pengeluaran kas pada SMA Negeri 2 Medan

Sistem pengendalian terhadap pengeluaran kas yang dilakukan SMA Negeri 2 Medan adalah sebagai berikut :

a. Sekolah menetapkan pihak yang berwenang untuk menandatangani kwitansi, cek dan alat pembayaran lainnya dalam jumlah tertentu b. Penandatanganan kwitansi dan alat pembayaran lainnya dilakukan


(46)

c. Semua kwitansi yang akan dibayar umumnya mempunyai nomor urut

d. Fungsi pengeluaran kas dan pembukuan dilakukan oleh orang yang berbeda

e. Bagian keuangan membuat laporan keuangan setiap bulannya f. Bagian keuangan akan mengeluarkan data setelah terlebih dahulu

memeriksa bukti pendukungnya dan telah memenuhi syarat pembayaran

g. Setelah pembayaran dilakukan, semua dokumen pendukung diberi tanda lunas dan diberi tanggal sesuai dengan waktu transaksi terjadi

       


(47)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah mengadakan analisa dan evaluasi tentang pengendalian Internal Kas pada SMA Negeri 2 Medan maka dalam hal ini penulis menarik beberapa kesimpulan antara lain:

1. Adanya struktur organisasi yang sederhana serta batas yang jelas dalam wewenang dan tanggung jawab yang memberikan pemisahan tugas dan tanggung jawab.

2. Perencanaan kas perusahaan dituangkan dalam anggaran kas uang berisi proyeksi penerimaan dan pengeluaran kas, sebagai alat untuk mengantisipasi kegunaan kas secara baik.

3. Dalam membuat anggaran kas perusahan mengadakan koordinasi dengan setiap departemen/bidang membuat anggaran masing-masing dan kemudian mendiskusikannya dengan bagian keuangan dan pimpinan perusahaan, dengan demikian sasaran di dalam suatu bidang tidak bertentangan dengan bidang lain. 4. Anggaran kas disusun dengan maksud, pimpinan perusahaan dapat mengetahui

kemungkinan posisi kas sebagai hasil dari rencana operasi. Adanya kekurangan atau kelebihan kas karena rencana operasi perusahaan, besarnya dana serta saat


(48)

kapan dana itu dibutuhkan untuk menutupi kekurangan kas dan saat kapan kredit dibayar kembali.

5. Pengendalian Internal Kas pada SMA Negeri 2 Medan memperhatikan segi Pengendalin terhadap fisik kas dan orang yang menanganinya. Dimana fungsi yang mengelola kas dan yang melakukan pencatatan kas dipisahkan.

6. Laporan harian kas dibuat setiap hari kerja sehingga saldo kas dapat diketahui. 7. Bukti-bukti penerimaan kas maupun pengeluaran kas harus terlebih dahulu

ditandatangani oleh beberapa pejabat yang berwenang dan lebih dahulu meneliti bukti-bukti pendukungnya.

8. Setiap pengeluaran kas harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang setelah meneliti bukti-bukti pendukungnya.

9. Bila pembayaran telah dilakukan maka bukti pembayaran tersebut diberi cap tanda lunas, hal ini dimaksudkan untuk menghindari digunakannya bukti-bukti tersebut untuk pemakaian lebih dari satu kali.

B. Saran

Dalam permasalahan Perencanaan dan Pengeluaran Kas, sangatlah penting sehingga dapat diketahui bahwa perusahaan itu berhasil atau tidak. Jadi disini penulis member saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi perkembangan perusahaan sebagai berikut:

1. Perlunya secara berkala dilakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap jalannya prosedur penerimaan dan pengeluaran kas, baik dari pihak intern


(49)

perusahaan maupun pengawas dari luar perusahaan guna mencitakan pengendalian internal terhadap kas.

2. Perusahaan hendaknya melakukan pemeriksaan secara mendadak terhadap seluruh aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan kas dan disarankan agar yang memeriksa adalah seorang akuntan yang mempunyai kemampuan yang cukup dalam bidang akuntansi, auditing dan mempunyai pemahaman terhadap kegiatan-kegiatan sosial dan ekonomi serta organisasi perusahaan.

3. Diperlukan kasir khusus menangani kas kecil, yang tidak terlibat dengan operasi lain dalam perusahaan, hal ini dimaksudkan untuk menjaga keutuhan kas kecil perusahaan.

4. Perusahaan harus memastikan apakah sistem yang diterapkan oleh perusahaan benar-benar dilaksanakan sebagaimana semestinya.

5. Perusahaan untuk pengeluaran kas nya, disarankan untuk menggunakan sistem voucher, karena dengan penggunaan persetujuan dari pejabat yang bertanggungjawab atas pengeluaran kas tersebut. Dengan kata lain voucher adalah dokumen yang berfungsi sebagai bukti pengesahan untuk pembayaran kas, sebab voucher adalah formulir khusus untuk mencatat data yang relevan mengenai suatu kewajiban dan rincian pembayarannya.

6. Agar pengawasan intern terhadap kas lebih dapat dipercaya, maka perusahaan disarankan untuk memiliki auditor internal yang personilnya bukan dari bagian keuangan.


(50)

DAFTAR PUSTAKA

Hall, A. James, 2007. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga, Terjemahan Amir Abadi Yusuf, Salemba Empat, Jakarta

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2000. Standar Akuntansi Keuangan , Buku Satu, Edisi Lima, Salemba Empat ;Jakarta

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002. Standar Akuntansi Keuangan , Salemba Empat ; Jakarta

Mulyadi , 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat; Jakarta

Niswonger, Warren, Reeve dan Fees. (1999). Prinsip - prinsip Akuntansi. Edisi ke 19, Terjemahan Alfonsus Sirait, M.Buss dan Helda Gunawan,SE, MBA. Erlangga; Jakarta

Soemarso S, R, 2004. Akuntansi Untuk Bisnis Jasa dan Perdagangan, Edisi Pertama, Graha Ilmu ; Yogyakarta

Warren,Carl S.James M. Reeve dan Philip E. Fess, 2005. Accounting, Salemba Empat, Jakarta

   


(51)

   


(52)

(1)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah mengadakan analisa dan evaluasi tentang pengendalian Internal Kas pada SMA Negeri 2 Medan maka dalam hal ini penulis menarik beberapa kesimpulan antara lain:

1. Adanya struktur organisasi yang sederhana serta batas yang jelas dalam wewenang dan tanggung jawab yang memberikan pemisahan tugas dan tanggung jawab.

2. Perencanaan kas perusahaan dituangkan dalam anggaran kas uang berisi proyeksi penerimaan dan pengeluaran kas, sebagai alat untuk mengantisipasi kegunaan kas secara baik.

3. Dalam membuat anggaran kas perusahan mengadakan koordinasi dengan setiap departemen/bidang membuat anggaran masing-masing dan kemudian mendiskusikannya dengan bagian keuangan dan pimpinan perusahaan, dengan demikian sasaran di dalam suatu bidang tidak bertentangan dengan bidang lain. 4. Anggaran kas disusun dengan maksud, pimpinan perusahaan dapat mengetahui

kemungkinan posisi kas sebagai hasil dari rencana operasi. Adanya kekurangan atau kelebihan kas karena rencana operasi perusahaan, besarnya dana serta saat


(2)

kapan dana itu dibutuhkan untuk menutupi kekurangan kas dan saat kapan kredit dibayar kembali.

5. Pengendalian Internal Kas pada SMA Negeri 2 Medan memperhatikan segi Pengendalin terhadap fisik kas dan orang yang menanganinya. Dimana fungsi yang mengelola kas dan yang melakukan pencatatan kas dipisahkan.

6. Laporan harian kas dibuat setiap hari kerja sehingga saldo kas dapat diketahui. 7. Bukti-bukti penerimaan kas maupun pengeluaran kas harus terlebih dahulu

ditandatangani oleh beberapa pejabat yang berwenang dan lebih dahulu meneliti bukti-bukti pendukungnya.

8. Setiap pengeluaran kas harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang setelah meneliti bukti-bukti pendukungnya.

9. Bila pembayaran telah dilakukan maka bukti pembayaran tersebut diberi cap tanda lunas, hal ini dimaksudkan untuk menghindari digunakannya bukti-bukti tersebut untuk pemakaian lebih dari satu kali.

B. Saran

Dalam permasalahan Perencanaan dan Pengeluaran Kas, sangatlah penting sehingga dapat diketahui bahwa perusahaan itu berhasil atau tidak. Jadi disini penulis member saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi perkembangan perusahaan sebagai berikut:

1. Perlunya secara berkala dilakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap jalannya prosedur penerimaan dan pengeluaran kas, baik dari pihak intern


(3)

perusahaan maupun pengawas dari luar perusahaan guna mencitakan pengendalian internal terhadap kas.

2. Perusahaan hendaknya melakukan pemeriksaan secara mendadak terhadap seluruh aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan kas dan disarankan agar yang memeriksa adalah seorang akuntan yang mempunyai kemampuan yang cukup dalam bidang akuntansi, auditing dan mempunyai pemahaman terhadap kegiatan-kegiatan sosial dan ekonomi serta organisasi perusahaan.

3. Diperlukan kasir khusus menangani kas kecil, yang tidak terlibat dengan operasi lain dalam perusahaan, hal ini dimaksudkan untuk menjaga keutuhan kas kecil perusahaan.

4. Perusahaan harus memastikan apakah sistem yang diterapkan oleh perusahaan benar-benar dilaksanakan sebagaimana semestinya.

5. Perusahaan untuk pengeluaran kas nya, disarankan untuk menggunakan sistem voucher, karena dengan penggunaan persetujuan dari pejabat yang bertanggungjawab atas pengeluaran kas tersebut. Dengan kata lain voucher adalah dokumen yang berfungsi sebagai bukti pengesahan untuk pembayaran kas, sebab voucher adalah formulir khusus untuk mencatat data yang relevan mengenai suatu kewajiban dan rincian pembayarannya.

6. Agar pengawasan intern terhadap kas lebih dapat dipercaya, maka perusahaan disarankan untuk memiliki auditor internal yang personilnya bukan dari bagian keuangan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Hall, A. James, 2007. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga, Terjemahan Amir Abadi Yusuf, Salemba Empat, Jakarta

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2000. Standar Akuntansi Keuangan , Buku Satu, Edisi Lima, Salemba Empat ;Jakarta

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002. Standar Akuntansi Keuangan , Salemba Empat ; Jakarta

Mulyadi , 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat; Jakarta

Niswonger, Warren, Reeve dan Fees. (1999). Prinsip - prinsip Akuntansi. Edisi ke 19, Terjemahan Alfonsus Sirait, M.Buss dan Helda Gunawan,SE, MBA. Erlangga; Jakarta

Soemarso S, R, 2004. Akuntansi Untuk Bisnis Jasa dan Perdagangan, Edisi Pertama, Graha Ilmu ; Yogyakarta

Warren,Carl S.James M. Reeve dan Philip E. Fess, 2005. Accounting, Salemba Empat, Jakarta


(5)

   


(6)