Belanja Daerah BD TINJAUAN PUSTAKA

sistem keterpaduan antara dunia pendidikan, pelatihan keterampilan yang sepadan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, perkembangan pembangunan dan teknologi.

2.5. Belanja Daerah BD

Belanja daerah adalah pengeluaran yang dilakukan oleh Pemda untuk melaksanakan wewenang dan tanggung jawabnya kepada masyarakat dan pemerintahan di atasnya pemerintah propinsi dan pusat. Pemerintah pusat dan daerah mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan kegiatan-kegiatan yang konkrit berupa penggunaan barang-barang dan jasa atau sumber daya ekonomi. Dalam penggunaan sumber daya ekonomi tersebut pada umumnya dinyatakan dalam bentuk penggunaan uang dan dana yang lebih dikenal dengan belanja rutin dan belanja pembangunan. Menurut Syamsi dalam Karmini, 2003 belanja daerah merupakan kegiatan yang sifatnya membelanjakan dana yang diperolehnya, belanja daerah dibedakan menjadi dua bagian yaitu belanja rutin dan belanja pembangunan. Pemerintah pusat melakukan transfer kepada pemerintah daerah agar terdapat standar pelayanan minimum di seluruh negeri. Hal ini dilakukan karena konsekuensi dari tidak meratanya kemampuan keuangan dan ekonomi daerah. Selain itu, transfer bertujuan untuk mengurangi kesenjangan keuangan horisontal antar-daerah, mengurangi kesenjangan keuangan vertikal pusat-daerah, mengatasi persoalan efek pelayanan publik antar-daerah, dan untuk menciptakan stabilitas aktivitas perekonomiaan di daerah. Bentuk transfer yang diatur dalam UU No. 25 Tahun 1999 adalah berupa DAU, DAK, dan Bagi hasil Abdullah dan Halim, 2003. Abdullah dan Halim 2003 menemukan bahwa respon pemerintah daerah Universitas Sumatera Utara berbeda untuk transfer dan pendapatan asli daerah. Ketika penerimaan daerah berasal dari transfer, maka stimulus atas belanja yang ditimbulkannya berbeda dengan stimulus yang timbul dari pendapatan asli daerah. Ketika respon belanja daerah lebih besar terhadap transfer, maka keadaan ini disebut flypaper effect. Menurut Kepmendagri No. 292002 disebutkan bahwa belanja daerah merupakan sama pengeluaran kas daerah dalam periode anggaran tertentu yang menjadi beban daerah. Pengeluaran ini dilakukan oleh Pemda untuk melaksanakan wewenang dan tanggungjawabnya kepada masyarakat dan pemerintah di atasnya pemprov dan pempus. Pada prakteknya belanja dibagi kedalam dua kelompok yaitu belanja rutin dan belanja pembangunan. Belanja daerah menurut PP nomor 105 tahun 2000 adalah semua pengeluaran kas daerah yang menjadi beban daerah dalam satu periode anggaran Kepmendagri no.29 tahun 2002 mengelompokan belanja pemerintah daerah dalam APBD berdasarkan kelompok belanja sebagai berikut :

1. Belanja Administrasi Umum

Belanja Administrasi dan Umum merupakan pengeluaran kas daerah yang tidak secara langsung berhubungan dengan aktivitas atau pelayanan publik. Belanja Administrasi umum ini dapat dibedakan menjadi belanja pegawaipersonalia, belanja barang, belanja perjalanan dinas, dan belanja pemeliharaan. a. Belanja PegawaiPersonalia b. Belanja Barang dan Jasa c. Belanja Perjalanan Dinas d. Belanja Pemeliharaan Universitas Sumatera Utara