Belanja Administrasi Umum Belanja Modal

berbeda untuk transfer dan pendapatan asli daerah. Ketika penerimaan daerah berasal dari transfer, maka stimulus atas belanja yang ditimbulkannya berbeda dengan stimulus yang timbul dari pendapatan asli daerah. Ketika respon belanja daerah lebih besar terhadap transfer, maka keadaan ini disebut flypaper effect. Menurut Kepmendagri No. 292002 disebutkan bahwa belanja daerah merupakan sama pengeluaran kas daerah dalam periode anggaran tertentu yang menjadi beban daerah. Pengeluaran ini dilakukan oleh Pemda untuk melaksanakan wewenang dan tanggungjawabnya kepada masyarakat dan pemerintah di atasnya pemprov dan pempus. Pada prakteknya belanja dibagi kedalam dua kelompok yaitu belanja rutin dan belanja pembangunan. Belanja daerah menurut PP nomor 105 tahun 2000 adalah semua pengeluaran kas daerah yang menjadi beban daerah dalam satu periode anggaran Kepmendagri no.29 tahun 2002 mengelompokan belanja pemerintah daerah dalam APBD berdasarkan kelompok belanja sebagai berikut :

1. Belanja Administrasi Umum

Belanja Administrasi dan Umum merupakan pengeluaran kas daerah yang tidak secara langsung berhubungan dengan aktivitas atau pelayanan publik. Belanja Administrasi umum ini dapat dibedakan menjadi belanja pegawaipersonalia, belanja barang, belanja perjalanan dinas, dan belanja pemeliharaan. a. Belanja PegawaiPersonalia b. Belanja Barang dan Jasa c. Belanja Perjalanan Dinas d. Belanja Pemeliharaan Universitas Sumatera Utara

2. Belanja Modal

Kelompok belanja ini merupakan belanja yang manfaatnya dapat diperoleh lebih dari satu tahun dan dilakukan untuk menambah aset atau kekayaan daerah, yang mana dari aset atau kekayaan tersebut akan menimbulkan belanja lainnya. Selain ketiga jenis belanja di atas, terdapat pula belanja bagi hasil dan bantuan keuangan, serta belanja tidak tersangka. Belanja bagi hasil dan bantuan keuangan merupakan suatu kegiatan pengalihan uang atau barang dari Pemerintah daerah. Sedangkan belanja tidak tersangka adalah belanja yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk penanganan bencana alam, bencana sosial atau pengeluaran lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintahan daerah. Pengeluaran lainnya yang dimaksud di atas dijelaskan pada Kepmendagri no.29 tahun 2002 pasal 7 ayat 2 yaitu : a. Pengeluaran yang sangat dibutuhkan untuk penyediaan sarana dan prasarana yang berhubungan langsung dengan pelayanan masyarakat, yang anggarannya tidak tersedia dalam Tahun Anggaran yang bersangkutan. b. Pengembalian atas kelebihan penerimaan yang terjadi dalam Tahun Anggaran yang telah ditutup dengan didukung bukti-bukti yang sah. 3. Belanja Rutin Belanja rutin merupakan belanja yang keluarannya tidak berupa fisik dan terjadi berulang-ulang sepanjang waktu atau periode. Dalam keputusan Menteri keuangan No. 157KMK.072001 disebutkan bahwa belanja rutin dibagi menjadi kedalam beberapa bagian yaitu; 1. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang 3. Belanja Perjalanan dinas Universitas Sumatera Utara 4. Belanja Bunga pinjaman dan 5. Belanja Lain-lain

4. Belanja Pembangunan