10
berlangsungnya proses penaikan massa air lapisan dalam ke permukaan Laut Banda, Laut Arafura, Selat Bali dan Selatan Jawa.
2.3. Pigmen-pigmen pada Chlorella sp.
Pigmen merupakan gabungan beberapa warna yang direfleksikan pada panjang gelombang tertentu pada cahaya tampak. Tumbuhan hijau, alga, dan
Cyanobakteria dapat melakukan fotosintesis karena memiliki pigmen klorofil Nikolav dan Velik, 1996. Fotosintesis terjadi akibat interaksi antara pigmen
dengan cahaya yang diserap oleh pigmen tersebut. Cahaya yang diserap oleh pigmen klorofil berbeda-beda tergantung pada warna yang ada dalam pigmen
tersebut. Klorofil dapat menyerap panjang gelombang pada cahaya tampak, kecuali hijau. Cahaya hijau direfleksikan sehingga klorofil terlihat berwarna
hijau. Klorofil terdapat dalam membran yang dinamakan sebagai kloroplas Christian dan Iris, 1987.
Chlorella sp. merupakan fitoplankton yang memiliki klorofil serta pigmen-pigmen yang lain seperti xantofil, neoxantin, dan violaxantin. Fungsi
pigmen-pigmen ini menangkap dan mengumpulkan energi cahaya dengan kisaran panjang gelombang yang luas, kemudian memindahkan energi tersebut ke klorofil
Sumich, 1992. Klorofil-a dapat mengabsorbsi cahaya secara maksimal pada panjang gelombang 430 dan 660 nm, sedangkan pigmen-pigmen pelengkap
mempunyai kemampuan mengabsorbsi cahaya secara maksimal pada panjang gelombang yang berbeda-beda Basmi, 1999. Menurut Curran 1985, pigmen
seperti klorofil-a dan klorofil-b memiliki tingkat absorbsi yang tinggi pada kanal biru dan merah. Pantulan maksimum terjadi pada kanal hijau karena klorofil-a
11
sangat sedikit menyerap radiasi gelombang elektromagnetik pada kanal ini. Spektrum absorbansi klorofil pada Chlorella sp. berkisar antara 400-800 nm
Gambar 4.
panjang gelombang nm A
b s
o rb
a n
s i
Gambar 4. Spektrum absorbansi Chlorella sp. pada panjang gelombang 400 sampai 800 nm Retno et al., 2002.
Pigmen fotosintesis pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi 3 yakni sebagai berikut:
1. Chlorophylls, merupakan pigmen hijau yang mengandung jaringan Porphyrin.
Klorofil dapat dibagi menjadi beberapa jenis yakni klorofil-a sebagai tempat melakukan fotosintesis. Tumbuhan hijau, alga, dan Cyanobacteria dapat
melakukan fotosintesis karena mengandung klorofil-a. Klorofil-b merupakan klorofil yang hanya terdapat pada alga hijau dan tumbuhan hjau. Klorofil-c
hanya ditemukan pada Chromista misalnya Dinoflagellata. 2.
Carotenoid, merupakan pigmen yang berwarna merah, orange, atau kuning. Carotenoid mengandung carotene yang memberi warna orange. Fuxocantin
12
merupakan salah satu contoh pigmen carotenoid. Fuxocatin berwarna coklat dan terdapat pada alga coklat misalnya Diatom.
3. Phycobilins, merupakan pigmen bening yang terdapat pada sitoplasma atau
stroma kloroplas. Phycobilin terdapat pada Cyanobacteria dan Rhodophyta. Pigmen phycobilin dibagi menjadi dua yakni, phycocyanin dan phycorietrin.
Phycocyanin berwarna kebiruan terdapat pada Cyanobacteria, dan phycorietrin yang memberi warna merah pada alga merah.
Dilihat dari segi fisiologis, spektrum cahaya terpenting untuk fotosintesis dan pertumbuhan fitoplankton adalah cahaya biru. Absorbsi cahaya biru oleh
fitoplankton lebih efektif dibandingkan cahaya hijau, oleh karena itu rata-rata kecepatan proses fotosintesis dan pertumbuhan fitoplankton lebih tinggi pada
spektrum cahaya tersebut Wallen and Geenn, 1971 in Yentsch, 1974. Penentuan distribusi klorofil diperoleh dengan menggunakan sensor
karakteristik Ocean Color yaitu daerah tampak sinar biru dan sinar hijau. Sinar hijau yang dipantulkan dari permukaan laut membawa informasi mengenai
konsentrasi klorofil yang dideteksi oleh sensor. Semakin banyak sinar hijau yang diterima sensor, maka semakin banyak pula kandungan klorofil tersebut Suriadi
dan Siswanto, 2004.
2.4. Warna, Panjang Gelombang, dan Fluorescence