Karakteristik gelombang lampu Ultraviolet, lampu TL dan sinar RGB setelah diberi filter

35 Kelimpahan Chlorella sp. terus meningkat sejak tanggal 28 Agustus 2008 dan mencapai puncaknya pada tanggal 5 September 2008. Sebaran kelimpahan pada setiap ulangan hampir merata. Pada tanggal 6 September 2008, sebaran kelimpahan Chlorella sp. terlihat sangat menyebar pada masing-masing ulangan. Hal ini disebabkan pada ulangan keempat mengalami penurunan kelimpahan secara drastis. Penurunan tingkat pertumbuhan ini disebabkan karena ada plankton lain yang mengganggu Chlorella sp. seperti Chaetoceros sp. dan Nitzschia sp. dan kurangnya intensitas cahaya penyinaran yang diterima oleh Chlorella sp. pada ulangan keempat. Hal ini diatasi dengan menambahkan intensitas cahaya ke dalam akuarium ulangan keempat.

4.2. Karakteristik gelombang lampu Ultraviolet, lampu TL dan sinar RGB setelah diberi filter

Lampu ultraviolet mengemisikan sinar dengan kisaran panjang gelombang 300 – 1100 nm dan cahaya lampu tampak berwana ungu. Lampu ultraviolet digunakan untuk membangkitkan efek fluorescence. Intensitas relatif tertinggi sebesar 52.860 Wm 2 pada panjang gelombang 363.250 nm Gambar 18a. Intensitas relatif pada gelombang ultraviolet sangat tinggi pada kisaran panjang gelombang 300 - 450 nm, namun intensitasnya menurun dan konstan pada kisaran gelombang 500 - 700 nm. Intensitas relatifnya meningkat kembali di kisaran 700 - 800 nm. Intensitas relatif mengalami kestabilan sampai kisaran panjang gelombang 1000 nm sebelum meningkat secara drastis pada panjang gelombang 1100 nm. Sinar tampak pada lampu TL mempunyai kisaran panjang gelombang 400 - 900 nm dan cahaya lampu TL tampak berwarna putih. Pada lampu TL 36 ditemukan adanya infra merah pada kisaran panjang gelombang 700 - 900 nm dengan intensitas relatif tertinggi sebesar 1.854 Wm 2 pada panjang gelombang 599.870 nm Gambar 18b. Sinar inframerah yang ada pada lampu TL ditimbulkan oleh panas pada saat lampu dinyalakan. Intensitas relatif sinar lampu TL mengalami kenaikan pada kisaran panjang gelombang 400 – 600 nm dan mencapai puncak pada panjang gelombang 600 nm. Pada kisaran panjang gelombang 600 − 900 nm intensitas sinar lampu TL mengalami penurunan. Penurunan intensitas sinar secara drastis terjadi pada kisaran panjang gelombang 600 − 700 nm. Intensitas sinar konstan pada panjang gelombang 700 − 800 nm. Sinar RGB pada lampu TL diperoleh dengan menggunakan filter yang sesuai dengan warna yang diamati. Intensitas relatif dan panjang gelombang pada sinar merah lampu TL diperoleh dengan menggunakan filter merah, untuk sinar hijau digunakan filter hijau dan untuk sinar biru digunakan filter yang berwarna biru. Sinar merah dipantulkan pada panjang gelombang 500 – 800 nm. Intensitas relatif tertinggi berada pada kisaran panjang gelombang 645.580 nm yakni sebesar 7.110 Wm 2 . Intensitas relatif sinar merah mengalami penurunan secara drastis pada panjang gelombang 650 − 800 nm Gambar 18c. Sinar hijau diemisikan pada panjang gelombang 450 − 650 nm. Intensitas tertinggi terdapat pada panjang gelombang 554 - 555 nm yakni sebesar 2.537 Wm 2 Gambar 18d. Sinar biru diemisikan pada panjang gelombang 400 − 600 nm. Intensitas tertinggi berada pada kisaran panjang gelombang 484.360 nm yakni sebesar 3.246 Wm 2 Gambar 18e. 37 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 Panjang Gelombang nm 10 20 30 40 60 50 In te n sita s re la tif Wm 2 Sinar merah, hijau, dan biru memiliki nilai intensitas relatif yang lebih besar jika dibandingkan dengan intensitas relatif sinar tampak lampu TL. Nilai intensitas pada ketiga sinar RGB meningkat dikarenakan adanya pengaruh warna filter sehingga intensitas yang ditimbulkan oleh filter juga turut terhitung. a e d b c Gambar 18. Setiap spektrum gelombang memiliki karakteristik panjang gelombang tersendiri seperti panjang gelombang : a sinar UV berkisar antara 300-1100 nm, bLampu TL, c merah, d hijau, dan e biru Lampiran 2. Hasil pengukuran panjang gelombang dan intensitas relatif dengan spektrofotometer menunjukkan bahwa sinar UV memiliki panjang gelombang terbesar jika dibandingkan dengan sinar RGB. Intensitas sinar UV dipancarkan lebih besar dibandingkan dengan ketiga sinar tersebut. Berdasarkan panjang gelombangnya, sinar merah dan biru memiliki tingkat penyerapan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan sinar hijau. 38

4.3. Hubungan frekuensi kejadian sinar RGB dengan kelimpahan Chlorella sp.