83
kapasitas produksi yang sama atau perhitungan secara proporsional, mengingat di Kabupaten Bogor belum terdapat industri kosmetik yang merupakan produk
olahan minyak pala. Proyeksi pendapatan industri ini disajikan dalam Tabel 16. Pada awal tahun pertama, arus kas sudah menunjukkan angka positif
berarti sejak tahun pertama hingga tahun ke lima industri mengalami surplus dan tidak mengalami kesulitan likuiditas. Proyeksi arus kas industri kosmetik yang
merupakan produk olahan minyak pala dapat dilihat pada Lampiran 14.
4.2.4.6 Break Event Point BEP
Hasil perhitungan titik impas menunjukkan bahwa perusahaan akan mencapai titik impas pada tingkat penjualan sebesar Rp. 1.758.125.427,-
per tahun, seluruh biaya produksi dapat tertutup. Supaya industri produk olahan minyak pala dapat menguntungkan maka tingkat penjualannya harus lebih dari
angka tersebut. Perhitungan titik impasBEP dapat dilihat pada Lampiran 4.
4.2.4.7 Pay Back Period PBP
Pay Back Period disebut juga periode pengembalian adalah suatu periode
yang menunjukkan lamanya modal yang ditanam dalam proyek tersebut dapat kembali dan menggambarkan lamanya waktu agar dana yang telah diinvestasikan
dapat dikembalikan Rangkuti 2000. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa industri bisa mengembalikan modal dalam jangka waktu 11 bulan 15 hari.
4.2.4.8 Kelayakan Investasi
Kriteria investasi yang digunakan dalam menilai kelayakan industri kosmetik ini adalah Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, dan
Net Benefit Cost Ratio Net BC Ratio. Rekapitulasi nilai kriteria kelayakan
investasi untuk industri kosmetik ini dapat dilihat pada Tabel 17. Nilai NPV untuk industri kosmetik ini dihitung pada tingkat suku bunga
16.5 per tahun yakni sebesar Rp4.362 473 952.00 Proyek industri dinilai menguntungkan sehingga dinyatakan layak, karena nilai sekarang penerimaan-
penerimaan kas bersih di masa yang akan datang lebih besar daripada nilai sekarang investasi.
84
Tabel 17 Rekapitulasi Perhitungan NPV, IRR, PBP, dan BC Ratio Kriteria Kelayakan Investasi Satuan
RatioNilai
NPV Rp
4 362 473 952 IRR
47.2 PBP bln
11.5 BC Ratio
kali 1.11
Nilai IRR dari hasil perhitungan didapatkan sebesar 47.2 pertahun dengan tingkat discount rate 16.5 dan 8, yang berpedoman pada tingkat suku
bunga pembiayaan yang berlaku dan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia. Proyek industri ini dinyatakan layak untuk dilaksanakan, karena
memiliki nilai IRR yang lebih besar dari nilai discount rate, artinya investasi tersebut lebih memberikan manfaat dibanding manfaat yang diberikan tingkat
suku bunga bank yang relevan. Net Benefit Cost Ratio
sering disebut sebagai profitability index yang merupakan perbandingan antara keuntungan yang diperoleh terhadap biaya yang
dikeluarkan. Industri kosmetik ini mempunyai nilai Net BC sebesar 1.16. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa industri tersebut layak untuk dilaksanakan
karena nilai Net BC lebih dari satu.
4.2.4.9 Analisis Sensitivitas