Arti Berondong Jagung Karbohidrat 78 Lemak 4 Protein Riboflavin Vit B2 Besi Thiamine Vit. B1 Puffing

12

C. BERO DO

1. Arti Berondong Jagung

Berondong jagung merupakan makanan ringan favorit telah dikonsumsi selama hampir satu abad Pordesimo, 1990. Hal ini disebabkan dan bervariasi karena pada umumnya berondong jagung diberi bermacam-macam bumbu serta memiliki gat disukai konsumen. Berondong jagung dengan karamel, garam, keju, dan rasa yang lain. seperti Su www.nal.us N NG JAGUNG berondong jagung mempunyai rasa yang enak tekstur lembut yang san mudah dibumbui dengan gula, Kualitas berondong jagung ditentukan beberapa faktor yaitu volume pengembangan, bentuk biji jagung, tekstur, dan rasa. Selama mengembang, volume berondong jagung dapat meningkat hingga 30 kali. Kelembutan berondong jagung berhubungan positif dengan volume pengembangan Hoseney, 1998 . Berondong jagung mengandung gizi yang penting bagi manusia, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Kandungan nutrisi dari berondong jagung disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3. Nilai Gizi Berondong Jagung No. Kandungan Gizi Jumlah

1. Karbohidrat 78

g

2. Lemak 4

g

3. Protein

12 g

4. Riboflavin Vit B2

0.3 mg 0.2 mg

6. Besi

2.7 mg

5. Thiamine Vit. B1

mber : da.gov

2. Puffing

Teknik puffing merupakan teknik pengolahan bahan pangan dimana bahan pan tersebut bangan sebagai akibat pengaruh perlakuan hu atau t mengakibatkan terjadinya proses perubahan da struktur bahan ut Sulaeman, 1 rondong jagung gan mengalami pengem su ekanan sehingga pa terseb 995. Be 13 dapat terbentuk karena pada saat biji jagung dipanaskan, air di dalam biji enguap dan membuat biji jagung semakin mengembang dan menero Gambar 4. Biji Jagung dan Berondong Jagung Setiap biji jagung terdiri dari sejumlah air. Tidak seperti biji yang lainnya, pericarp biji jagung sangat keras dan sulit dilalui oleh air, dan pati yang dikandung oleh biji jagung hampir seluruhnya tebal dan keras. Ketika air dipanaskan hingga melebihi titik didihnya maka akan menguap dan menimbulkan Pada suhu tertentu, tekanan menjadi sangat besar sehingga pericarp pecah, dan endosperm mengem mirip meriam kuno yang diputar pada sumbunya, jagung m bos ke luar hingga meletuskan biji Purwono dan Rudi, 2005. tekanan sangat tinggi Rooney, 1974. bang, agar biji jagung dapat meledak dibutuhkan suhu ruangan yang sangat tinggi di sekitar biji jagung. Suhu ruangan pada alat pembuat berondong jagung adalah 196-277 o C Roshdy, 1984. Produk yang sudah popular dan juga banyak dijual di Super Market adalah berondong jagung. Berondong jagung dihasilkan dengan adanya proses puffing. Teknologi puffing dikembangkan oleh A.P Anderson pada awal tahun 1990 Maxwell dan Holahan, 1974. Berdasarkan cara pembuatannya, puffing serealia dapat dibuat dengan tiga cara yaitu gun, oven, atau ekstruksi Matz, 1959. Cara yang masih diterapkan adalah dengan memasak biji-bijian tanpa penambahan bahan lainnya dengan mengatur kadar air yang tepat dan ditutup rapat dalam puffing gun . Puffing gun merupakan alat puffing sederhana yang terdiri dari sebuah silinder horizontal 14 pembak g selain dipengarui kandungan air, juga dipengaruhi oleh kandun semula. Granula pati dapat dibuat membengkak luar biasa t ar gas atau pemanas untuk memanaskan bagian luar silinder, alat-alat pembuka silinder, serta alat-alat untuk memasukkan dan mengeluarkan bahan. Masa biji-bijian yang jatuh berserakan dalam silinder diputar agar menjadi panas dalam beberapa menit dan didesak oleh udara panas dan uap air bahan. Bila tekanan yang diharapkan telah tercapai, tutup dibuka dan isinya akan meledak dengan bunyi nyaring dan butir serealia akan mengembang karena adanya penguapan air internal yang tiba-tiba. Kondisi yang tepat dari puffing mempunyai pengaruh penting pada rasa dan stabilitas produk. Waktu pembakaran harus dikontrol dalam selang beberapa detik untuk menghindari kurangnya pengembangan maupun terjadinya kegosongan produk Maxwell dan olahan, 1974. Menurut Jugenheimer 1976, kemampuan mengembang ditentukan oleh kandungan endospermnya. Pada pembuatan berondong jagung dari jenis Pop corn, kadar air awal sangat berpengaruh terhadap pengembangan volume dari produk dan ditemukan kadar air yang optimum adalah 14 Jugenheimer, 1976. Teknik puffin gan pati. Pati dalam jaringan tanaman mempunyai bentuk granula butir yang berbeda-beda. Volume granula pati akan meningkat jika granula pati berada pada air suhu 55-65 o C dan kemudian terjadi pembengkakan pada granula pati, namun setelah terjadi pembengkakan ini granula pati dapat kembali pada kondisi etapi bersifat tidak dapat kembali pada kondisi semula. Perubahan tersebut dinamakan gelatinisasi. Suhu pada saat granula pati pecah disebut suhu gelatinisasi Winarno, 1992. Proses gelatinisasi terjadi disebabkan adanya campuran pati dengan air yang dipanaskan, sehingga menyebabkan energi kinetik molekul-molekul air menjadi lebih kuat daripada daya tarik menarik antar molekul pati di dalam granula pati, sehingga air dapat masuk ke dalam granula. Hal inilah yang 15 Osman, 1976. Tabe menyebabkan bengkaknya granula pati tersebut. Jika suhu semakin naik, granula pati akan pecah Hodge dan l 4. Perbandingan Pengembangan Beberapa Serealia Komoditi Pengembangan Referensi