31
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Konduktivitas Panas Pasir
Nilai konduktivitas pasir kali yang digunakan pada penelitian ini adalah sebesar 0.3
o
selang nilai k untuk konduktivitas rendah adalah antara 0.02 hingga 0.2, sedangkan nilai k
da selang 0.2 hingga 10 Wm
o
C.
hantarkan pasir berpotensi digunakan dalam pembuatan
enelitian ini memiliki kadar untuk
mencapai kadar air yang diinginkan dalam penelitian ini dilakukan pengkondisian, yaitu dengan penambahan air maupun penjemuran.
Setelah kadar air yang dibutuhkan telah tercapai, biji jagung disimpan dalam plastik. Sebelum jagung digunakan untuk penelitian,
jagung yang ian dan penyimpanan
tersebut akan diukur kembali kadar airnya. Kadar air awal jagung
Tabel 5. Kadar Air Awal Jagung
Wm C. Menurut Aris 2003
untuk konduktivitas tinggi berada pa Konduktivitas panas pasir berada dalam selang 0.2-10 Wm
o
C, sehingga pasir memiliki konduktivitas yang tinggi.
Konduktititas tinggi berarti memiliki kemampuan meng panas yang baik, sehingga
berondong jagung. Menurut Siswantoro 2008, pasir digunakan sebagai media penyangraian dikarenakan pasir memiliki nilai konduktivitas panas
yang tinggi.
B. Pengkondisian
Pipilan jagung yang digunakan pada p air awal yang berbeda-beda berkisar antara 13-15, sehingga
telah mengalami proses pengkondis
ditunjukkan pada Tabel 7.
Kadar Air
Varietas
Arjuna Bisma Srikandi Lamuru Pop
corn 12
11.9±0.3 11.9±0.1 12.2±0.06 11.9±0.2 11.7±0.2 14 13.8±0.2
13.9±0.2 14.1±0.2
13.8±0.1 13.7±0.2
16 16.1±0.1 16.3±0.2
16.2±0.2 16.1±0.1
15.9±0.1 18 17.9±0.1
17.9±0.1 17.8±0.2
18.3±0.3 18.0±0.1
32
C.
hu puffing terendah biji jagung varietas lokal terdapat pada jagung sebesar 14 dan pada kondisi ini dihasilkan
rendem
p corn
Suhu Puffing Jagung
Pengaruh kadar air awal jagung dan varietas terhadap suhu puffing biji jagung dari semua varietas pada penelitian ini, dapat dilihat pada
Gambar 21. Su kadar air awal
en tertinggi berondong jagung lokal kualitas I, yaitu pada jagung lokal varietas Bisma. Suhu puffing verietas lokal saat kadar air awal 14
adalah 126.05
o
C pada varietas Arjuna, Bisma 132.90
o
C, Srikandi 148.05
o
C, dan Lamuru 130.60
o
C. Suhu puffing jagung impor varietas Po juga terjadi pada kadar air awal bahan 14, karena pada kondisi tersebut
suhu yang dibutuhkan yang paling rendah diantara perlakuan kadar air 12, 16, dan 18.
Gambar 20. Pengaruh Kadar Air Awal Jagung dan Varietas Terhadap Suhu Puffing
Biji Jagung
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan varietas memberi pengaruh yang berbeda terhadap suhu puffing Lampiran 25. Uji
Duncan menunjukkan bahwa jagung lokal Arjuna, Bisma dan Srikandi
0.00 14
16 18
Suhu
o
C
20.00 40.00
60.00 80.00
100.00 120.00
140.00 160.00
180.00
12
Kadar Air
Arjuna Bisma
Srikandi Lamuru
Pop corn
33
ling tinggi diantara jagung lokal yang lain Patricia,
suhu
sema Holm
me
ang kadar air ini kondisi jagung tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah.
tekanan tinggi yang dibutuhkan biji jagung untuk puffing.
r bebas yang harus diuapkan terlebih dahulu sebelum
memberi pengaruh yang sama terhadap suhu puffing, namun diantara jagung lokal tersebut yang menghasilkan rendemen kualitas I terbanyak
adalah jagung Bisma. Hal ini disebabkan karena jagung Bisma memiliki kandungan amilosa pa
2009. Perjalanan suhu jagung lokal Bisma ditunjukkan pada Gambar 22. Kadar air awal jagung juga memberikan pengaruh yang nyata terhadap
puffing Lampiran 26.
Kadar air awal jagung 14 berbeda nyata dengan kadar air 12, 16, dan 18. Ini disebabkan sewaktu air diberikan panas maka energi
kinetik air akan semakin tinggi sehingga pergerakan air di dalam biji kin tinggi. Air merupakan penghantar panas yang baik, menurut
an 1997, air memiliki nilai konduktivitas yang tinggi. Inilah yang nyebabkan kadar air awal jagung merupakan faktor penting dalam
peledakkan biji jagung. Kandungan air sebesar 14 merupakan kandungan paling cukup dalam pindah panas di dalam biji jagung, karena pada
y
Penguapan air dalam biji jagung berjalan cepat dan dapat menghasilkan
Biji jagung dengan kadar air awal di bawah 14, memiliki kondisi yang terlalu kering, sehingga kandungan air di dalam biji jagung tidak
dapat menghantarkan panas dengan baik, dan akan membutuhkan suhu yang lebih tinggi untuk terjadinya puffing. Terbukti bahwa pada kadar air
12 dibutuhkan suhu puffing lebih tinggi dibandingkan jagung kadar air awal 14.
Biji jagung dengan kadar air awal jagung di atas 14 memiliki kandungan air bebas yang tinggi, sehingga panas yang diberikan akan
menguapkan air bebas terlebih dahulu, sehingga kondisi ini tidak optimum karena terdapat kandungan ai
air di dalam biji jagung dapat menguap.
34
.
Keterangan: berpengaruh nyata; p0.05, pengaruh tidak nyata p0.05
Menurut Patricia 2009, kadar air 13.5-14 merupakan kadar air optimum dalam peledakkan biji karena peledakkan berkaitan dengan
pelepasan tekanan mendadak yang dihasilkan uap air di dalam biji di mana sumber penguapan adalah kandungan air yang terdapat di dalam biji.
D.
Tabe
Gambar 21. Suhu Puffing di Pusat Biji Jagung Bisma
Pengujian Varietas Jagung, Kadar Air Awal Jagung, dan Kombinasinya Terhadap Parameter Sifat Fisik Berondong Jagung
l 6. Rekapitulasi Hasil Analisis Sidik Ragam Sifat Fisik Berondong Jagung
Parameter Nilai P
Varietas Kadar air awal
jagung Interaksi
Rendemen kualitas I 0.0001
0.0001 0.0001
Rendemen kualitas II 0.0001
0.0010 0.0001
Volume Spesifik Kualitas I mlgr 0.0001
0.0595 0.0595
Volume Spesifik Kualitas II mlgr 0.0001
0.0001 0.0285
Kerenyahan kgmm 0.0001
0.0001 0.0001
Kadar Air Berondong Jagung 0.0001
0.0001 0.0001
‐ 20.00
40.00 60.00
1 14
27 40
53 66
79 92
105 118
131 144
Suhu
Waktu detik
80.00 100.00
120.00 140.00
160.00 180.00
o
C KA
12 KA
14 KA
16 KA
18
141.53 132.9
154.3 143.3
35
Berdasarkan hasil analisis sidik ragam terhadap parameter sifat fisik berondong jagung, perlakuan varietas jagung memberikan pengaruh nyata
terhadap semua parameter sifat fisik berondong jagung. Perlakuan kadar air awal jagung memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter sifat
fisik yang meliputi rendemen kualitas I dan II, kerenyahan berondong jagung,
mbinasi varietas gung dan kadar air awal jagung berpengaruh nyata terhadap parameter
Rendemen berondong jagung adalah presentase jumlah berondong
berondong jagung tidak seragam Gambar 23. Sehingga dilakukan pengklasifikasian terhadap hasil pengembangan berondong jagung yaitu
kualitas I dan kualitas II. Pengembangan berondong jagung kualitas I dan kualitas II ditunjukkan pada Gambar 23 dan 24.
dan kadar air berondong jagung. Perlakuan ko ja
sifat fisik berondong jagung.
E. Rendemen Berondong Jagung