Komposisi Gizi Jenis Jagung

5 lebih banyak dengan susunan sel yang tidak terlalu rapat. Pati mempunyai peranan penting bagi produk-produk puffed, selain karena berpengaruh pada tekstur juga pada daya awetnya. Pengaruh itu terutama disebabkan kandungan amilosa dengan amilopektin dalam pati. Amilopektin diketahui bersifat merangsang terjadinya proses mekar atau puffing sehingga produk puffed yang berasal dari pati-patian dengan kandungan amilopektin yang tinggi akan bersifat ringan, porus, garing dan renyah, sedangkan pati dengan amilosa tinggi seperti pati yang berasal dari umbi-umbian cenderung menghasilkan produk yang keras dan pejal karena proses pengembangan terbatas Muchtadi dan Sugiyono, 1992. Embrio terdiri atas plumula koleoptil, radikula, dan scutellum. Scutellum merupakan modifikasi kotiledon yang berperan sebagai organ penyimpanan makanan Leonard dan Martin, 1963. Plumula merupakan komponen penyusun embrio yang menyerupai pucuk, sedangkan radikula memiliki bentuk menyerupai akar. Embrio kaya akan lemak, mineral, protein, dan gula. Sebagian besar minyak dalam embrio tersimpan pada bagian scutellum . Minyak dalam embrio jagung berupa butiran dengan jumlah berkisar antara 50-56 Muchtadi dan Sugiyono, 1992. Lapisan luar endosperm dan embrio lembaga adalah aleuron yang merupakan lapisan tempat sel menyimpan protein biji. Lapisan ini disusun oleh sel-sel parenkim dengan dinding tipis setebal 2 mm. Aleuron jagung hanya terdiri dari satu lapis sel. Dinding sel aleuron bereaksi positif terhadap zat pewarna untuk protein, hemiselulosa, dan selulosa Muchtadi dan Sugiyono, 1992.

2. Komposisi Gizi

Komposisi gizi jagung bervariasi menurut varietas, cara tanam, iklim, dan tingkat kematangan. Komponen gizi utama yang terdapat dalam biji jagung adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Kandungan karbohidrat jagung terdiri dari pati, serat kasar, dan pentosan. 6 Tabel 1. Kandungan Gizi Biji Jagung Dalam 100 Gram Bahan Substansi Satuan Nilai per 100 gram Air g 10.37 Energi kJ 1528.18 Protein g 9.42 Lemak g 4.74 Abu g 1.20 Karbohidrat g 74.26 Serat g 7.3 Gula g 0.64 Kandungan Mineral Kalsium mg 7 Besi mg 2.71 Magnesium mg 127 Fosfor mg 210 Potasium mg 287 Yodium mg 35 Seng mg 2.21 Tembaga mg 0.314 Mangan mg 0.485 Selenium, µg 15.5 Vitamins Vitamin C mg 0.0 Thiamin mg 0.385 Riboflavin mg 0.201 Niacin mg 3.627 Pantothenic acid mg 0.424 Vitamin B-6 mg 0.622 Vitamin A, RAE µg_RAE 11 Karoten, beta µg 97 Karoten, alpha µg 63 Vitamin A, IU IU 214 Vitamin E mg 0.49 Sumber : USDA 2009 7 Komponen paling besar dari biji jagung adalah karbohidrat dalam bentuk pati, gula, pentosan, dan serat. Karbohidrat pada jagung sebagian besar merupakan komponen pati. Biji jagung mengandung pati 54.1-71.7 sedangkan kandungan gulanya 2.6-12.0 Richana dan Suarni, 2009.

3. Jenis Jagung

Menurut Leonard dan Martin 1963, jagung dibedakan ke dalam tujuh jenis berdasarkan karakteristik bijinya, yaitu: a. Dent Corn Jagung jenis ini memiliki biji berbentuk seperti gigi kuda. Bentuk ini disebabkan oleh pengkerutan lapisan pati lunak selama proses pematangan. Jagung gigi kuda memiliki lekukan di puncak biji yang terjadi karena pati keras terdapat di pinggir biji, sedangkan pati lunak berada di puncak biji. Jagung ini umumnya memiliki biji berwarna putih dan kuning. b. Flint Corn Jenis jagung ini disebut dengan jagung mutiara. Jagung mutiara lebih cepat matang namun hanya sedikit mengandung pati lunak. Pada jenis ini, pati keras berkumpul pada mahkota jagung, sedangkan pati lunaknya berkumpul pada bagian tengah jagung. Jagung mutiara memiliki endosperma yang tebal dan keras mengelilingi inti granula yang kecil dan lunak. Bagian atas bijinya berbentuk bulat dan tidak berlekuk. Jenis jagung yang digunakan pada peneletian ini adalah jagung mutiara. c. Sweet Corn Jagung ini memiliki gen resesif yang menghambat konversi gula menjadi pati sehingga memberikan karakteristik manis. Ciri lain jagung ini adalah bijinya yang dapat berubah menjadi keriput bila dikeringkan. d. Pop corn Jenis ini disebut dengan jagung berondong karena dapat meledak ketika dipanaskan. Peledakan biji terjadi akibat proses penghilangan 8 kelembaban yang cepat dari tiap biji setelah hidrolisis parsial selama pemanasan. Butir biji jagung ini memiliki bentuk agak meruncing dengan ukuran yang kecil. e. Flour Corn Jagung jenis ini seluruh patinya merupakan pati lunak. Jagung tepung merupakan jenis tertua dan ditemukan sejak zaman suku Aztek dan Inca. Endosperm jagung tepung bersifat lunak, mudah ditepungkan, dan mudah ditumbuhi kapang. f. Pod Corn Jagung ini memiliki ciri yang khas dimana tongkol dan bijinya diselubungi oleh kelobot. Jagung ini juga disebut dengan jagung polong dan sering digunakan sebagai tanaman hias. g. Waxy Corn Endosperm jagung ini seluruhnya terdiri atas amilopektin. Biji jagung ini mirip lilin. Jagung ketan memiliki kandungan amilopektin yang lebih tinggi sehingga memiliki rasa yang pulen. Menurut Suprapto 2002, golongan jagung yang terdapat di Indonesia ada empat macam yaitu jagung gigi kuda, jagung mutiara, jagung berondong, dan jagung manis. Perbandingan bentuk dan ukuran beberapa jenis jagung dapat dilihat pada Gambar 3. Menurut Purwono dan Rudi 2005, jagung dikelompokkan berdasarkan umur tanaman dibagi menjadi tiga golongan yaitu : berumur pendek genjah : tanaman bisa dipanen pada umur 75-90 hari setelah tanam. Beberapa contoh varietas yang berumur pendek antara lain Genjah Warangan, Genjah, Kertas, Abimanyu, dan Arjuna. Berumur sedang tengahan: tanaman jagung yang berumur 90-120 hari digolongkan dalam tanaman jagung berumur sedang. Beberapa varietas yang termasuk dalam golongan ini antara lain hibrida C 1, hibrida CP 1, hibrida CPI 2, hibrida IPB 4, dan hibrida Pioneer 2. Berumur panjang : tanaman yang berumur lebih dari 120 hari digolongkan dalam tanaman jagung berumur panjang. Kania putih, Bastar Kuning, Bima, dan Harapan adalah beberapa contoh varietas yang termasuk dalam golongan tanaman jagung berumur panjang. 9 Flour Corn Dent Corn Flint Corn Pod Corn Sweet Corn Pop corn Gambar 3. Bentuk Dan Ukuran Beberapa Jenis Jagung Purwono dan Rudi, 2005 10

4. roduktivitas