Teknik Pengumpulan Data Metode Penelitian

dalam Suharsaputra, 2012 : 186 Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif adalah karena dalam melakukan penelitian peneliti berusaha mendapatkan data-data berupa kata-kata yang berasal dari hasil wawancara dengan narasumber terkait dan juga gambar-gambar yang mendukung data kata-kata tersebut selanjutnya adalah peneliti mengacu pada temuan lapangan yaitu peneliti akan memperoleh data-data yang dibutuhkan berdasarkan dari lapangan yang dituju.

1.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam menjalankan penelitian ini penulis akan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, sehingga teknik dalam pengumpulan data dapat dijalankan melalui: 1. Studi kepustakaan dan riset data sekunder, adalah dengan mendapatkan serta mempelajari bahan tertulis dari buku kepustakaan, peraturan-peraturan, artikel-artikel, serta bahan kepustakaan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 2. Studi lapangan, adalah mengumpulkan dan menyeleksi data yang akan diperoleh dari lokasi penelitian dengan cara sebagai berikut: a. observasi non-partisipatif, yaitu mengadakan pengamatan langsung pada objek yang diobservasi, hasil dari observasi dapat berupa catatan lapangan. Observasi dilakukan di lapangan atau lingkungan yang akan dijadikan tempat penelitian tentang proses terjadinya aktivitas atau interaksi di dalam lingkungan penelitian tersebut. 3. Wawancara, adalah cara yang dipergunakan untuk mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang informan yang bersangkutan Koentjaraningrat, 1993 : 129. Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan social situation yaitu: “situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu tempat place, pelaku actors, dan aktivitas activity yang berinteraksi secara sinergis” Sugiyono, 2005 : 49. 4. Studi dokumentasi, adalah penelitian yang menggunakan fasilitas data sekunder yang berupa bahan-bahan tertulis, seperti dokumen pribadi, dan dokumen resmi, hal ini bertujuan untuk menambah kepustakaan guna mempertajam analisis. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam pengambilan informasi adalah dengan cara purposive, menurut Sugiyono “penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu” Sugiyono, 2005 : 52. sedangkan informan adalah pihak yang sangat membantu dan berperan penting dalam diperolehnya segala data dan fakta yang relevan dengan topik penelitian baik secara lisan maupun tulisan Bungin, 2007: 108. Sehingga dalam penelitian ini penulis akan melakukan wawancara secara purposive maka informan yang akan dituju adalah sesuai dalam Table no 1.1. Tabel 1.1 Informan dan Informasi yang diharapkan No Informan Informasi yang diinginkan Jumlah 1. Kabid Ketahanan Pangan Untuk mendapatkan informasi dan dat mengenai bagaimana penerapan pengawasan di tiap tingkatan dari mulai dinas hingga pegawai kelurahan dalam upaya preventif terhadap penyelewengan yang terjadi dalam kegiatan penyaluran beras miskin di Kecamatan Ujung Berung Kota Bandung 1 2. Ketua tim koordinasi Raskin Kecamatan Untuk mendapatkan informasi mengenai pengawasan yang dilakukan kecamatan terhadap kinerja kelurahan kelurahan dalam penyaluran beras raskin di tiap kelurahan tersebut 1 3. Kelurahan Informasi yang diharapkan yaitu mengenai bagaimana kinerja kelompok kerja raskin dalam melaksanakan pengawasan penyaluran raskin di tiap RW 4 4. Masyarakat Penerima Beras Raskin Untuk memperoleh informasi bagaimana kinerja yang dilakukan oleh aparat kecamatan ataupun kelurahan dalam program penyaluran raskin kepada di tiap kelurahan tersebut yang sesuai dengan sasaran yang dituju, harga, kualitas, dan waktu pengiriman 4 5 RW Untuk memperoleh informasi bagaimana pelaksanaan penyaluran raskin yang dilakukan RW terhadap masyarakat miskin di tiap wilayahnya 4

1.6.2. Teknik Analisis Data