Wind Profiler Radar WPR

2.3 Wind Profiler Radar WPR

Wind Profiler Radar WPR merupakan salah satu instrumen yang dapat mengamati gerakan udara pada berbagai lapisan atmosfer khususnya troposfer dengan ketelitian dan resolusi waktu yang tinggi. WPR dapat memberikan struktur tiga dimensi dari arah dan kecepatan angin dari tiap lapisan atmosfer secara realtime. Tabel 1 Spesifikasi Teknis Wind Profiler Radar Property Value Center Frequncy 1357.5 MHz Antenna Active Phased Array Aperture 3.5 m2 2.5 m in diameter Beam Width 6 degrees Beam Directions Azimuth, Zenith = 0,0, 0,10, 90,10, 180,10, 270,10 Polarization Linear Transmitter Transistor Amplifier A-class Peak Power 2100 W Average Power 700 W Maximum Band Width 15 MHz Pulse Length 23, 1, 43, 2, 4 micro sec variable IPP 50, 80, 100, 120, 200 micro sec variable Observation Range 300-5000 m typical Sumber: HARIMAU 2011 Gambar 4 Prinsip Kerja Wind Profiler Radar Imai, 2007. WPR terdiri dari pemancar transmitter, antena antenna, penerima receiver, dan pengolah processor. Prinsip kerjanya dapat dilihat pada Gambar 3. Pengukuran WPR dilakukan dengan prinsip efek Doppler pada arah tiap beam yang berupa pendeteksian gerak turbulen udara sepanjang arah tersebut. Radar ini memiliki tiga beam, yaitu: 1 Arah antara utara-timur beam 1 2 Arah antara utara-barat beam 2 3 Arah vertikal beam 3. WPR bekerja tergantung dari penyebaran gelombang elektromagnetik yang dipancarkan dari antena ke arah udara atas yang kemudian dihamburkan. Penghamburan ini disebabkan oleh indeks pantulan dari turbulensi atmosfer. Pengukuran dalam selang waktu selama gelombang dipancarkan kembali ke bagian antenna, jarak dari antena dapat diperkirakan. Frekuensi gelombang yang dipancarkan digeser oleh efek doppler dikarenakan pergerakan turbulensi atmosfer sebagai pergerakan atmosfer atau angin. Informasi kecepatan angin diperoleh dengan pengukuran kuantitas dari pergeseran frekuensi doppler. Sedangkan informasi arah angin diperoleh dengan menyalakan arah beam dengan arah beam disebar dalam lima arah, yaitu zenith dan utara, selatan, timur dan barat. Gambar 5 Wind Profiler Radar yang dipasang di Pontianak dan Biak HARIMAU, 2011. Sistem observasi WPR terletak di kota- kota strategis, umumnya berada di dekat khatulistiwa ekuator, untuk mengamati karakteristik arah dan kecepatan angin pada berbagai lapisan atmosfer untuk daerah ekuator tropis. Kota-kota ini adalah Pontianak, Manado dan Biak. WPR ini dapat mengukur kecepatan angin sampai ketinggian 9.7 km di Pontianak dan Manado, sedangkan di Biak sampai ketinggian 7.8 km. Tabel 2 Lokasi WPR Lokasi Lintang Bujur Ketinggian Pontianak 109.37E 0.00S 1m Manado 124.93E 1.55N 90m Biak 136.10E 1.18S 15m Sumber: HARIMAU, 2011

2.4 Real Time Multivariate MJO seri 1 dan 2 RMM1 dan RMM2

Dokumen yang terkait

Pengaruh Indian Ocean Dipole (IOD) terhadap propagasi Madden Julian Oscillation (MJO)

3 27 31

Prediction Model Development Madden Julian Oscillation (MJO) based on the results of data analysis Real Time Multivariate MJO (RMM1 and RMM2).

1 8 123

Pengembangan Model Indeks Monsun (Monsoon) Indonesia (IMI) Berbasis Hasil Analisis Data WPR (Wind Profile Radar)

2 7 84

Respon Suhu Permukaan Laut (SPL) dan Klorofil-a terhadap Madden-Julian Oscillation (MJO) di Laut Indonesia

2 12 35

PENGEMBANGAN MODEL PREDIKSI MADDEN-JULIAN OSCILLATION (MJO) BERBASIS HASILANALISIS DATA WIND PROFILER RADAR (WPR)

0 4 11

IDENTIFIKASI MADDEN JULIAN OSCILLATION (MJO) UNTUK PREDIKSI PELUANG BANJIR TAHUNAN DI SUB DAS SOLO HULU Identifikasi Madden Julian Oscillation (MJO) Untuk Prediksi Peluang Banjir Tahunan Di Sub Das Solo Hulu Bagian Tengah (2007 – 2012).

0 1 15

PENDAHULUAN Identifikasi Madden Julian Oscillation (MJO) Untuk Prediksi Peluang Banjir Tahunan Di Sub Das Solo Hulu Bagian Tengah (2007 – 2012).

0 2 19

DAFTAR PUSTAKA Identifikasi Madden Julian Oscillation (MJO) Untuk Prediksi Peluang Banjir Tahunan Di Sub Das Solo Hulu Bagian Tengah (2007 – 2012).

0 2 4

IDENTIFIKASI MADDEN JULIAN OSCILLATION (MJO) UNTUK PREDIKSI PELUANG BANJIR TAHUNAN DI SUB DAS SOLO HULU Identifikasi Madden Julian Oscillation (MJO) Untuk Prediksi Peluang Banjir Tahunan Di Sub Das Solo Hulu Bagian Tengah (2007 – 2012).

0 1 13

Karakteristik Madden-Julian Oscillation (MJO) Ketika El-Nino Southern Oscillation (ENSO) | Muhammad | Wahana Fisika 9376 19201 1 PB

1 2 24