Latar Belakang Produksi Bioetanol dari Hidrolisat Pati Singkong Racun dengan Fermentasi Repeated-Batch oleh Saccharomyces cerevisiae Terimobilisasi pada Ampas Singkong

2 mete sebagai carrier. Secara keseluruhan, hasil penelitian tersebut memperlihatkan fermentasi secara repeated-batch oleh sel terimobilisasi pada ampas jambu mete memiliki kestabilan proses yang baik, serta produktivitas dan efisiensi lebih tinggi dibandingkan dengan fermentasi secara curah oleh sel bebas. 1.2 Tujuan Penelitian ini bertujuan memproduksi bioetanol dari pati singkong racun menggunakan fermentasi secara repeated-batch oleh Saccharomyces cerevisiae terimobilisasi pada ampas singkong. Secara lebih terperinci, tujuan penelitian ini ialah sebagai berikut. 1. Melakukan imobilisasi Saccharomyces cerevisiae secara adsorpsi dengan menggunakan ampas singkong sebagai carrier. 2. Memproduksi bioetanol secara repeated-batch serta mendapatkan gambaran jumlah siklus fermentasi batch dengan menganalisis parameter kestabilan proses, kadar etanol, produktivitas, yield, persentase konversi gula, serta efisiensi proses.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup yang menjadi batasan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut. 1. Melakukan karakterisasi singkong racun varietas SPP serta melakukan ekstraksi pati dari singkong tersebut. 2. Memproduksi hidrolisat pati secara enzimatis oleh α-amilase dan amiloglukosidase serta menganalisis efisiensi konversi dan kadar total gula yang dihasilkan. 3. Memberikan perlakuan asam terhadap ampas singkong untuk dijadikan carrier serta mengimobilisasi Saccharomyces cerevisiae secara adsorpsi oleh carrier tersebut. 4. Memproduksi bioetanol secara repeated-batch oleh Saccharomyces cerevisiae terimobilisasi pada ampas singkong serta menganalisis parameter fermentasi dari proses produksi bioetanol tersebut. II. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Bahan dan Peralatan

Bahan utama dalam penelitian ini adalah hidrolisat pati singkong racun. Singkong racun varietas SPP diperoleh dari perkebunan daerah Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Mikroorganisme yang digunakan untuk menghasilkan bioetanol adalah Saccharomyces cerevisiae dari Laboratorium Kimia Pangan, Departemen Teknologi Pangan, FATETA-IPB. Carrier untuk mengimobilisasi Saccharomyces cerevisiae adalah ampas singkong. Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini yaitu α-amilase dan amiloglukosidase produksi NOVO Industry, CaCO 3 , NA 3 Nutrient Agar, NB Nutrient Broth, glukosa, yeast extract, NH 4 2 SO 4 , KH 2 PO 4 , MgSO 4 •7H 2 O, ZnSO 4 , HCl, NaCl, serta methylene blue. Peralatan yang digunakan di antaranya adalah labu erlenmeyer 500 mL, rotary shaking incubator, waterbatch shaker, sentrifus, penyaring vakum, oven, neraca analitik, autoklaf, pH-meter, mikropipet, spektrofotometer dan HPLC merk Water 2695 dengan detektor photodiode detector array. 2.2 Metode Penelitian Secara umum, diagram alir metode penelitian disajikan pada Gambar 1. Metode tersebut terdiri atas beberapa tahapan utama, yaitu ekstraksi pati dan hidrolisis pati, perlakuan asam terhadap ampas singkong, imobilisasi Saccharomyces cerevisiae, serta produksi bioetanol secara repeated-batch oleh Saccharomyces cerevisiae terimobilisasi pada ampas singkong. Gambar 1. Diagram alir penelitian Bioetanol Saccharomyces cerevisiae Terimobilisasi Singkong Analisa Proksimat Ekstraksi Pati Dengan Metode Basah Fermentasi Secara Repeated-batch, pH 5.5, 24 jam, 150 rpm Hidrolisat Pati Hidrolisis Pati Secara Enzimatis oleh α-amilase dan Amiloglukosidase Pati Ampas Singkong Carrier ampas singkong 0,5-2 mm Treatment HCl 3, 60 o C, 3 jam Pengecilan Ukuran dan Pengayakan Pengeringan 50 o C, 8-12 jam Penyegaran Pada Media NA, 30 o C, 48 jam Propagasi Pada 10 mL Media NB, Suhu Ruang, 24 jam, Kecepatan 150 rpm Imobilisasi Sel Pada Shaker Incubator, Suhu Ruang, pH 5.5, 24 jam, Kecepatan 150 rpm Isolat Saccharomyces cerevisiae