Tanah Grumosol adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur. Bahan pembentuk tanah grumusol adalah batu lempung dan batu
kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
2.3.2 Sifat Fisik Tanah
Sifat fisik Tanah adalah sifat tanah sangat menentukan terhadap ketersediaan air dan udara di dalam tanah. Perbaikan sifat-sifat fisik tanah sering terlupakan, karena
pengaruhnya tidak cepat dan tidak langsung terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bila dibandingkan dengan sifat kimiawi tanah misalnya hara di dalam tanah.
Tekstur Tanah
Tanah yang terbentuk dari hasil pelapukan bantuan dan mineral menghasilkan partikel-partikel tanah yang mempunyai ukuran yang beraneka ragam dari ukuran
kasar seperti kerikil dan pasir sampai yang berukuran halus seperti partikel liat. Tekstur tanah merupakan perbandingan relatif dari tiga fraksi tanah yaitu pasir, debu,
dan liat.
1. Pengaruh Pasir
Bila tanah terlalu banyak mengandung pasir, tanah ini kurang baik untuk pertumbuhan tanaman. Tanah yang bertekstur pasir mempunyai luas
permukaan spesific surface yang kecil, sehingga sulit menyerap atau menahan air dan unsur hara. Sehingga pada musim kemarau mudah
Universitas Sumatera Utara
kekurangan air. Bila jumlah pasir tidak terlalu banyak, pengaruhnya terhadap tanah akan baik, karena cukup longgar, air akan mudah meresap, dan
jumlahnya cukup dikandung tanah, udara tanah mudah masuk dan tanah mudah dioalah.
2. Pengaruh Debu
Tanah yang banyak mengandung debu lebih kuat memegang air dibandingkan dengan tanah berpasir, karena pori-porinya kecil. Daya meresapkan air
perlahan-lahan, sehingga air lama dipegang oleh tanah.
3. Pengaruh Liat
Tanah-tanah bertekstur liat mempunyai luas permukaan yang besar sehinnga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara lebih tinggi. Tanah-
tanah yang banyak mengandung liat dan sejumlah debu menghasilkan tanah yang bertekstur halus. Tanah seperti ini umumnya mempunyai pergerakan air
dan pertukaran udara yang lambat, bersifat plastis dan lekat jika basah seingga sukar diolah. Daya memegang air dan unsur hara pada tanah liat lebih kuat
dibandingkan dengan tanah debu.
Struktur Tanah
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dan butir-butir tanah dimana gumpalan- gumpalan tanah tersebut terjadi karena butir-butir pasir, debu, dan liat terikat satu ama
lain. Karena butir-butir pasir debu dan liat mempunyai bentuk dan ukuran yang
Universitas Sumatera Utara
berbeda, sehinga dalam penyatuannya akan terbentuk rongga atau pori-pori dalam tanah yang memungkinkan sebagai tempat penyimpanan udara dan air di dalam tanah.
Bentuk struktur tanah antara lain: 1.
Bentuk Lempeng merupakan keping-keping dimana sumbu vertikal lebih kecil dari sumbu horizontal.
2. Bentuk Prisma merupakan kesatuan-kesatuan struktur yang mempunyai
sumbu vertikal lebih panjang dari sumbu horizontal dan bagian atasnya rata.
3. Bentuk Tiang bentuknya seperti tiang, sumbu vertikal lebih besar dari sumbu
horizontal, bagian atasnya membulat dan biasanya pada tanah daerah iklim kering.
4. Bentuk Gumpal merupakan bentuk gumpal seperti kubus dan dibedakan
menjadi gumpal bersudut dan gumpal membulat.
Warna Tanah
Warna tanah adalah salah satu sifat fisik tanah yang mudah dilihat secara langsung, dan merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah seperti, kandungan bahan organik
tanah, keadaan drainase. Perbedaan tanah disebabkan oleh faktor-faktor yang berpengaruh pada tanah tersebut. Bahan organik dapat menyebabkan warna gelap
karena hasil dekomposisinya menghasilkan humus yang berwarna gelap. Semakin tinggi kandungan bahan organik suatu tanah semakin gelap warna tanah. Untuk
Universitas Sumatera Utara
menjelaskan tanah berwana kelabu, merah atau coklat dan berwarna kuning kita harus memperhatikan kepada adanya perubahan-perubahan kimia dari unsur-unsur tertentu
di dalam tanah.
2.3.3 Sifat Kimia Tanah