2.4 Pengertian Objek Wisata
Objek wisata merupakan suatu kawasan yang dipilih oleh seorang pengunjung dimana dia dapat tinggal dan menikmati liburannya selama waktu
tertentu. Objek wisata adalah kawasan terencana yang dilengkapi dengan pelayanan produk wisata, fasilitas rekreasi, restoran, akomodasi, dan jalur transportasi yang
memadai serta fasilitas lainnya yang diperlukan oleh wisatawan. Adapun objek wisata dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu :
1. Objek wisata alam yakni objek wisatayang merupakan ciptaan Tuhan.
2. Objek wisata hasil buatan manusia, yaitu wisata yang seluruhnya merupakan
hasil dari kreatifitas manusia.
2.5 Pengertian Atraksi Wisata
Atraksi wisata adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang semakin memiliki minat yang lebih
besar untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Agar suatu tujuan wisata mempunyai daya tarik maka suatu DTW juga harus
mempunyai beberapa syarat yang harus dimiliki yaitu : 1.
Adanya sesuatu yang dapat dilihat 2.
Adanya suatu aktifitas yang akan dilakukan 3.
Adanya sesuatu yang dapat dibeli.
2.6 Sarana dan Prasarana Pariwisata
2.6.1 Sarana Kepariwisataan
Sarana Pariwisata adalah fasilitas dan perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan baik secara langsung maupun tidak langsung. Maju
mundurnya sarana kepariwisataan tergantung pada jumlah kunjungan wisatawan.
Jenis-jenis sarana kepariwisataan antara lain:
1 Perusahaan perjalanan seperti travel agent, travel biro dan tour operator.
2 Perusahaan transportasi, terutama transportasi angkutan wisata
3 Perusahaan akomodasi
4 Perusahaan makanan dan minuman
5 Perusahaan daya tarik wisata dan hiburan
6 Perusahaan cinderamata atau art shop.
a Biro Perjalanan Wisata
Adalah perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan paket wisata dan agen perjalanan.
Kegiatan usaha biro perjalanan wisata: 1
Menyusun dan menjual paket wisata luar negeri atas dasar permintaan. 2
Menyelenggarakan atau menjual pelayaran wisata cruise. 3
Menyusun dan menjual paket wisata dalam negeri kepada umum atau atas dasar permintaan.
4 Menyelenggarakan pemanduan wisata.
5 Menyediakan fasilitas untuk wisatawan.
6 Menjual tiketkarcis sarana angkutan, dan lain-lain.
7 Mengadakan pemesanan sarana wisata.
8 Mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan yang
berlaku. b
Agen Perjalanan Wisata
Adalah perusahaan yang melakukan kegiatan penjualan tiket karcis, sarana angkutan, dan lain-lain serta pemesanan sarana wisata.
Kegiatan APW: 1. Menjual tiket, dan lain-lain
2. Mengadakan pemesanan sarana wisata 3. Mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
c Cabang Biro Perjalanan Umum
Adalah satuan-satuan usaha dari suatu Biro Perjalanan Umum Wisata yang berkedudukan di tempat yang sama atau ditempat lain yang memberikan pelayanan
yang berhubungan dengan perjalanan umum.
d Industri-industri dalam Kepariwisataan
a Pengakutan
b Akomodasi
Segala sesuatu yang menarik wisatawan untuk berkunjung sesuai sifat kegiatan perusahaan perjalanan dibagi menjadi:
1. Wholesaler adalah perusahaan perjalanan yang menyusun acara perjalanan
wisata secara menyeluruh atau secara khusus menjual paket perjalanan wisata kepada Retail Travel Agent
2. Retailer atau Retailer Travel Agent adalah biro perjalanan yang menjual perjalanan wisata secara langsung kepada wisatawan.
e Hotel dan Jenis Akomodasi Lainnya
Yang termasuk jenis akomodasi: hotel, motel, wisma, pondok wisata, villa, apartemen, karavan, perkemahan, kapal pesiar, yacht, pondok remaja dan
sebagainya. Ada dua jenis akomodasi yaitu : a
Serviced Accomodation, yaitu akomodasi yang menyediakan fasilitas dan pelayanan makanan dan minuman.
b Non-Service Accomodation, akomodasi yang tidak menyediakan makanan dan
minuman. Sekurang-kurangnya harus menyediakan kamar berperabot furnished room dan tenaga untuk melayani keperluan tamu.
f Bar, Restoran, catering, dan usaha Boga lainnya g Toko cinderamata dan Pusat Kerajinan
h Daya Tarik Wisata
Suatu daya tarik wisata pada prinsipnya harus memenuhi tiga persyaratan berikut: a
Something to see ada yang dilihat b
Something to do ada yang dikerjakan
c Something to buy ada yang dibelisuvenir
Daya Tarik Wisata dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: a
Daya tarik wisata alam: laut, pantai, gunung, danau, fauna, flora, kawasan
lindung, cagar alam, pemandangan alam. b
Daya tarik wisata budaya: upacara kelahiran, tari-tari tradisional, pakaian
adat, perkawinan adat, upacara laut, upacara turun ke sawah, cagar budaya, bangunan bersejarah, peninggalan tradisional, festival budaya, kain tenun
tradisional, tekstil lokal, pertunjukan tradisional, adat-istiadat lokal, musem, dan lain-lain.
c
Daya tarik wisata buatan manusia: sarana dan fasilitas olehraga, permainan
layang-layang, hiburan lawak, akrobatik, ketangkasan naik kuda, Tamanrekreasi, taman nasional, pusat-pusat perbelanjaan dan lain-lain.
i Organisasi Kepariwisataan
Adalah suatu badan yang langsung bertanggung jawab terhadap perumusan dan kebijakan kepariwisataan dalam lingkup nasional. Adapun fungsinya yaitu :
1
Sebagai lembaga yang bertanggung jawab tentang maju mundurnya pariwisata di suatu negara.
2
Lembaga yang bertanggung jawab tentang pembinaan, perencanaan, pengembangan dan promosi kepariwisataan baik dalam lingkup lokal,
nasional dan internasional.
3
Bertanggung jawab untuk mengadakan penelitian memperbaiki produk dan mengembangkan produk baru sesuai dengan ketentuan.
4
Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan departemen yang berkaitan dengan kegiatan kepariwisataan.
5
Sebagai badan yang mewakili negara dalam kegiatan dan percaturan kepariwisataan internasional.
j Sarana Penunjang
Sebagai akibat dari perkembangan kunjungan wisatawan, berbagai sarana penunjang tumbuh dengan pesat di pusat hunian wisata ataupun di kawasan obyek
wisata seperti misalnya restoran, art shop, pasar seni, sarana hiburan, dan rekreasi.
2.6.2 Prasarana Kepaariwisataan
Prasarana pariwisata adalah semua fasilitas utama atau dasar yang mendukung agar sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang dalam rangka
memberikan pelayanan kepada para wisatawan guna memenuhi kebutuhan mereka yang beraneka ragam.
Yang termasuk prasarana pariwisata yaitu : 1
Prasarana perhubungan, meliputi: jalan raya, jembatan dan terminal bus, rel kereta api dan stasiun, pelabuhan udara air-port dan pelabuhan laut sea
portharbour 2
Instalasi pembangkit listrik dan instalasi air bersih. 3
Instalasi penyulingan bahan bakar minyak. 4
Sistem pengairan atau irigasi untuk kepentingan pertanian, peternakan dan perkebunan.
5 Sistem perbankan dan moneter.
6 Sistem telekomunikasi seperti telepon, pos, telegraf, faksimili, telex, email,
dan lain. 7
Prasarana kesehatan seperti rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat. 8
Prasarana, keamanan, pendidikan dan hiburan.
2.7 Dasar Pengembangan Kepariwisataan
Pengembangan kepariwisataan dalam negeri telah diarahkan untuk memupuk cinta tanah air dan bangsa, menanamkan jiwa dan semangat serta nilai-nilai luhur
berbangsa, meningkatkan kualitas budaya bangsa, memperkenalkan peninggalan sejarah, keindahan alam termasuk bahari dengan terus meningkatkan wisata remaja-
remaja pemuda. Peningkatan kesadaran dan pariwisata masyarakat melalui usaha penyuluhan dan pembinaan kelompok-kelompok seni budaya, industri kerajinan,
memperkenalkan dan mengembangkan budaya bangsa, dan kelestarian lingkungan. Berdasarkan Undang-Undang No. 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan,
kebijaksanaan yang digariskan adalah bahwa yang dapat dijadikan objek dan daya tarik wisata berupa keadaan alam, flora, dan fauna hasil karya manusia, serta
peninggalan sejarah dan budaya yang merupakan model dari perkembangan dan peningkatan kepariwisataan di Indonesia. Model ini harus dimanfaatkan secara
optimal melalui penyelenggaraan kepariwisataan untuk berbagai tujuan nasional, termasuk untuk masyarakat dan persahabatan antarbangsa.
Penyelenggaraan kepariwisataan tersebut dilaksanakan dengan tetap memelihara kelestarian dan mendorong upaya peningkatan mutu lingkungan hidup,
serta daya tarik wisata itu sendiri. Nilai-nilai budaya bangsa yang menuju ke arah kemajuan peradaban,
mempertinggi derajat kemanusiaan, kesusilaan dan ketertiban umum guna memperkokoh jatidiri bangsa dan dalam rangka perwujudan wawasan nusantara.
Karena itu, untuk mewujudkan pembangunan pariwisata harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1 Kemampuan untuk mendorong dan meningkatkan perkembangan kehidupan
ekonomi dan sosial budaya. 2
Nilai-nilai agama, adat istiadat, serta pandangan dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.
3 Kelestarian budaya dan mutu lingkungan hidup.
4 Kelanjutan dari usaha pariwisata itu sendiri.
Asas perikehidupan dalam keseimbangan adalah penyelenggaraan kepariwisataan, tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga meningkatkan
kehidupan sosial budaya serta hubungan antarmanusia dalam upaya meningkatkan kehidupan bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia.
Penyelenggaraan pembangunan dan pengembangan kepariwisataan Indonesia dimaksudkan agar daya tarik wisata yang sedemikian banyak dimiliki bangsa
Indonesia dapat dikenal, baik oleh masyarakat Indonesia sendiri maupun masyarakat dunia, serta dapat didayagunakan secara optimal, dengan tetap menjaga keutuhan dan
keasliannya, serta menghindarkan dari kerusakan-kerusakan. Sebaliknya, dengan adanya penyelenggaraan kepariwisataan tersebut, maka daya tarik wisata tersebut
harus senantiasa ditingkatkan. Dalam kepariwisataan terdapat keterkaitan yang erat antara kegiatan
pariwisata dalam aspek sosial yang menyangkut hubungan antara manusia, yaitu wisatawan dengan masyarakat lokal di daerah tujuan wisata. Di samping itu,
kegiatan pariwisata tdak menutup kemungkinan akan membawa dampak terhadap lingkungan fisik di daerah tujuan tersebut.
Pasal 4 Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataaan menyebutkan tujuan penyelenggaraan kepariwisataan Indonesia adalah:
1 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
2 Meningkatkan kesejahteraan rakyat
3 Menghapus kemiskinan
4 Mengatasi pengangguran
5 Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya
6 Memajukan kebudayaan
7 Mengangkat citra bangsa
8 Memupuk rasa cinta tanah air
9 Memperkukuh jatidiri dan kesatuan bangsa
10 Mempererat persahabatan antar bangsa.
Berdasarkan undang-undang tersebut kepariwisataan diselenggarakan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1 Menjunjung tinggi norma agama dan nilai budaya sebagai pengejawantahan
dari konsep hidup dalam keseimbangan hubungan antara manusia dan Tuhan Yang Maha Esa, hubungan antara manusia dengan sesama manusia, serta
hubungan manusia dengan lingkungan. 2
Menjunjung tinggi hak asasi manusia, keragaman budaya, dan kearifan lokal. 3
Memberi manfaat untuk kesejahteraan rakyat, keadilan, kesetaraan, dan proporsionalitas.
4 Memelihara kelestarian alam dan lingkungan hidup.
5 Memberdayakan masyarakat setempat.
6 Menjamin keterpaduan antarsektor, antardaerah, antarpusat dan daerah yang
merupakan satu kesatuan sistemik dalam kerangka otonomi daerah, serta keterpaduan antarpemangku kepentingan.
7 Mematuhi kode etik kepariwisataan dunia dan kesepakatan internasional
dalam bidang pariwisata. 8
Memperkukuh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.8 Konsep Pengembangan Pariwisata