Keadaan Wilayah dan Letak Geografis Sejarah Pemerintahan

BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA

Kabupaten Padang Lawas Utara adalah salah satu kabupaten di propinsi Sumatera Utara, Indonesia, yakni hasil pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Selatan. Dan Gunung Tua adalah sebuah kecamatan yang juga merupakan pusat pemerintahan ibu kota Kabupaten Padang Lawas Utara. Dahulu Gunung tua adalah sebuah kecamatan bagian dari Tapanuli Selatan. Dan akhirnya pada tanggal 17 Juli 2007 Gunungtua disahkan sebagai Ibukota dari Kabupaten Padang Lawas Utara. Gunung tua sebagai pusat pemerintahan dari Kabupaten Padang Lawas Utara kini menuju kota yang lebih maju dan berkembang. Terbukti dengan laju pembangunan yang terjadi di Gunung tua yang semakin bertambah. Kabupaten Padang Lawas Utara mempunyai banyak potensi pariwisata yang nantinya bisa menjadi potensi Pendapatan Daerah yang begitu memungkinkan meningkatkan pendapatan daerah. Salah satunya adalah, Candi Bahal di Kecamatan Portibi. Jika seandainya pemerintah setempat mau menggali potensi yang begitu besar itu. Masyarakat Padang Lawas Utara pasti akan lebih makmur.

3.1 Keadaan Wilayah dan Letak Geografis

Kabupaten Padang Lawas Utara yang terletak pada 10 13’50 Lintang Utara serta 990 20’ 44 dan 1000 19’ 10 Bujur Timur, masing-masing berbatas dengan : a Sebelah Utara dengan Kabupaten Labuhan BatuKabupaten Labuhan Batu Selatan, b Sebelah Timur dengan Kabupaten Rokan Hilir dan Hulu Provinsi Riau, c Sebelah Selatan dengan Kabupaten Padang Lawas, d Sebelah Barat dengan Kabupaten Tapanuli Selatan. Luas wilayah berdasarkan UU Nomor 37 Tahun 2007 adalah, 3.918,05 km² terdiri dari 9 Kecamatan direncanakan akan menjadi 12 kecamatan, 2 kelurahan, dan 387 desa, didiami oleh 191.278 jiwa penduduk, dengan kepadatan 52 jiwakm dan pertumbuhan 1,59 persen.

3.1 Sejarah

Pada abad XI Rajendra Cola I dari Hindia Belakang berlabuh dari Labuhan Bilik melanjutkan perjalanan kapal menyusur Sungai Barumun, kemudian mendarat di Padang Bolak, tepatnya disekitar Wilayah Portibi. Sebenarnya, sebelum itu telah ada manusia yang berdiam diarea itu, terbukti dengan adanya ditemukan Candi Bahal yang merupakan ciri Hindu, dan Pasukan Rajendra Cola I pun menjadikan tempat itu menjadi pusat pemerintahan. Salah satu usaha yang menjadi sumber kehidupan dan pendukung ekonomi perdagangan mereka pada waktu itu tidak lain adalah ternak. Candi BahalPortibi tersebut pernah dipugar baru sekali pada masa H. Adam Malik alm menjabat Wakil Presiden RI. Padang Lawas Utara Paluta yang dahulunya lebih dikenal dengan nama Padang Bolak Padang yang luas = bolak terkenal sebagai padang penggembalaan yang luas sangat terkenal pula penghasil ternak kerbau, lembu, dan kambing. Hasil ternak untuk keperluan kegiatan adatbudaya, peringatan hari-hari besar, dan lain- lain hingga ekspor dalam negeri, maka dahulunya menjadi ikon Padang Lawas Utara. Kehadiran pasukan Rajendra Cola I dan area dengan produksi ternak menjadi bukti sejarah yang kuat bagi Paluta.

3.2 Pemerintahan

Dalam rangka memacu pembangunan, pada tahun 2009 pemerintah pusat melalui Departemen Pekerjaan Umum mulai melakukan pembinaan dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Padang Lawas Utara sebagai upaya pemerintah pusat dan daerah mempercepat penyesuaian RTRW dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Penyusunan RTRW tersebut dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan dan meningkatkan pembangunan yang teratur, mencakup semua sektor dan berkelanjutan sebagaimana dituangkan didalam Visi Padang Lawas Utara yaitu Masyarakat Paluta Menjadi Lebih Beriman, Cerdas, dan Beradat. Visi tersebut dijabarkan kedalam lima Misi yang akan dicapai. Misi ini disusun mencakup semua bidang agar pembangunan lebih merata. Mungkin mengingat daerah Paluta yang dahulunya terkenal dengan Padang Penggembalaan dan hasil ternaknya, maka sampai dua butir terkait dengan pengembangan pertanian dan ternak, lebih ditegaskan pada Misi ke - 4 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur pedesaan dalam rangka meningkatkan pendapatan petani dan peternak. Misi ke 13: Meningkatkan pemanfaatan lahan- lahan tidur menjadi lahan produktif dengan menetapkan kebijakan perangsangan berproduksi khususnya bagi para petani dan peternak. Memperhatikan kondisi dan keadaan alam Paluta, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mewujudkan Visi – Misi yang digariskan, yaitu: a. Rencana Struktur Ruang untuk mendukung penyediaan pusat-pusat pemukiman dan system jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi mendukung sosial ekonomi secara hierarhi, khususnya dalam pengembangan infrastruktur mencakup Pusat-Pusat Pelayanan, Jaringan Jalan, Penerangan Listrik, Air Bersih, Drainase, Jaringan Telekomunikasi, Pembuangan Sampah, Penanganan Air Limbah, Penyediaan Sarana Pendidikan, Kesehatan, dan Perdagangan. Sektor-Sektor tersebut menjadi substansi pokok dan harus seimbang karena langsung dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Tak terkecuali potensi pertambangan Batubara dikecamatan Padang Bolak, Padang Bolak Julu, dan Ulu Sihapas. b. Pola Ruang untuk mengetahui peruntukan ruang dalam wilayah Paluta meliputi ruang fungsi lindung dan fungsi budidaya. Data sementara, selain kawasan permukiman, saat ini diketahui bahwa penggunaan lahan Paluta menunjukkan Hutan Lindung 119,54 ha 29,79 persen, Hutan Produksi Terbatas 45,61 ha 11,36 persen, Hutan Produksi Tetap 46,22 ha 11,52 persen, Hutan Suaka Alam 4,39 ha 1,09 persen, Kawasan Rawan Long sor 12,78 ha 3,19 persen, Kawasan Resapan Air 3,47 ha 0,86 persen, Perkebunan Sawit 78,68 ha 19,61 persen, Perkebunan Karet 12,191 ha 3,04 persen, Pertanian Lahan BasahSawah 11,38 ha 2,84 persen, Pertanian Lahan Kering 59,86 ha 14,92 persen, Kawasan Peternakan 6,69 ha 1,67 persen, dan Kawasan Industri 0,500 ha 0,12 persen. c. Pengenalan dan pengembangan Issu-Issu Kawasan Strategis, seperti Gunung Tua sebagai pusat pengembangan kota untuk ekonomi, perdagangan, jasa, agrobisnis, pasar, terminaltransport, dan sebagainya. Untuk Pariwisata patut lebih ditingkatkan Candi Bahal, dengan menjadikannya sebagai sentra Budaya, Suaka Alam, Danau Tao serta Bandara Aek Godang. Secara teratur dan terprogram, baik struktur ruang dan pola ruang akan ditetapkan didalam rencana penataan ruang Paluta,yang dalam pelaksanaannya menjadi acuan utama untuk dirinci lebih lanjut kedalam detil-detil dan zona yang lebih jelas. Nama dan Ibukota Kecamatan serta Jumlah DesaKelurahan Kabupaten Padang Lawas Utara.

3.3 Penduduk dan Kebudayaan