4.2 Objek Wisata Candi Bahal di Kecamatan Portibi Kabupaten Padang
Lawas Utara
Kecamatan Portibi adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Padang Lawas Utara yang memiliki objek wisata sejarah yang berpotensi. Mayoritas
penduduk di Kabupaten Padang Lawas Utara ini adalah bersuku Batak Mandailing dan bermatapencaharian bertani. Di Kecamatan Portibi tepatnya di Desa Bahal
terdapat sebuah situs percandian yang terletak di antara tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Batang Pane, Kecamatan Lubuk Barumun, dan Kecamatan Padang
Bolak. Situs percandian tersebut tersebar di sepanjang aliran sungai Batang Pane,
Sirumambe, dan Sungai Barumun. Dan kompleks percandian tersebut adalah Candi Bahal, masyarakat setempat menyebutnya dengan Biaro. Adapun nama lain dari
Candi Bahal adalah Candi Portibi, disebut demkian karena Candi tersebut terletak di Kecamatan Portibi. Candi Bahal terdiri dari III bangunan yang saling terpisah, yaitu
Candi Bahal I, Candi Bahal II, dan Candi Bahal III. Letak Candi Bahal I berjarak kurang lebih 300 m dari Candi Bahal II, sedangkan Candi Bahal III berjarak kira-kira
100 m dari jalan namun untuk menempunya harus melewati pematang sawah dan perumahan penduduk. Bangunan Candi Bahal sendiri sangat berbeda dari bangunan
candi pada umumnya, itu karena Candi ini bangunannya berupa susunan bata. Candi yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-11 M dan merupakan bukti
peninggalan sejarah dari sisa-sisa kejayaan kerajaan Panai. Dan Candi Bahal tersebut juga sudah mengalami pemugaran karena keadaanya yang sebagian sudah mulai
rusak. Candi Bahal ini hanya ramai apabila libur lebaran saja, itupun hanya wisatawan lokal saja yang berkunjung.
Kurangnya perhatian dari Pemerintah setempat membuat Candi ini kurang terawat. Kesadaran akan pentingnya melestarikan dan menjaga situs sejarah dari
masyarakat juga sangat dibutuhkan demi untuk mengembangkan objek wisata tersebut.
4.3 Kendala Yang Dihadapi Dalam Pengembangan Objek Wisata
Dalam kenyataanya pengembangan dan pengelolaan objek wisata masih mendapat banyak hambatan. Dalam pengembangan kawasan wisata Candi Bahal ini
ditemukan beberapa kendala, antara lain: 1
Kurangnya perhatian pemerintah untuk pengembangan dan pembangunan terlihat dari kurangnya sarana dan prasarana kepariwisataan seperti infrastruktur jalan,
akomodai, dan tempat-tempat pelayanan lainnya. 2
Minimnya promosi yang dilakukan pemerintah daerah sehingga belum ada investor yang ingin menanamkan modalnya untuk mengembangkan kawasan
wisata Candi Bahal ini. 3
Kurangnya aksesibilitas pendukung seperti kendaraan umum untuk mencapai daerah pariwisata tersebut.
4 Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengembangan
pariwisata. 5
Belum terdapatnya barang-barang souvenir yang dijual.
6 Kurangnya sumber daya manusia yang profesional dibidang pariwisata.
7 Masih adanya anggapan dari sekelompok masyarakat bahwa usaha di bidang
pariwisata itu adalah merupakan usaha sampingan. 8
Kurangnya koordinasi antara instansi pemerintah dalam hal sadar wisata dan biro perjalanan yang masih terbatas jumlahnya.
4.4 Dampak Positif dan Negatif Dalam Pengembangan Pariwisata