Peranan CU Mandiri Bagi Peningkatan Kesejahteraan Anggota di Kabupaten Serdang Bedagai

(1)

SKRIPSI

PERANAN CU MANDIRI

BAGI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN

ANGGOTA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

OLEH

BADRUN

100523044

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN PERSETUJUAN PENCETAKAN

Nama : Badrun

NIM : 100523044

Program Studi : Ekonomi Pembangunan Konsentrasi : Ekonomi Perbankan

Judul : Peranan CU Mandiri Bagi Peningkatan Kesejahteraan Anggota di Kabupaten Serdang Bedagai

Tanggal : ………. Ketua Program Studi

Irsyad Lubis, S.E., M.Soc.Sc, Ph.D NIP. 19710503 200312 1 003

Tanggal : ………. Ketua Departemen

Wahyu Ario Pratomo, S.E., M.Ec NIP. 19730408 199802 1 001


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN PERSETUJUAN

Nama : Badrun

NIM : 100523044

Program Studi : Ekonomi Pembangunan Konsentrasi : Ekonomi Perbankan

Judul : Peranan CU Mandiri Bagi Peningkatan Kesejahteraan Anggota di Kabupaten Serdang Bedagai

Tanggal : ………. Pembimbing

Paidi Hidayat, S.E., M.Si. NIP. 19750920 200501 1 002

Tanggal : ………. Pembaca Penilai

Drs. Rujiman, M.A.


(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN Lembar Pernyataan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul ”Peranan CU Mandiri Bagi Peningkatan Kesejahteraan Anggota di Kabupaten Serdang Bedagai” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 1 Oktober 2013 Penulis,

Badrun


(5)

ABSTRAK

PERANAN CU MANDIRI BAGI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN ANGGOTA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Koperasi merupakan organisasi yang dicanangkan dan didukung oleh pemerintah dengan tujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Kabupaten Serdang Bedagai sebagai salah satu kabupaten yang terdapat di provinsi Sumatera Utara dan merupakan kabupaten pemekaran terbaik di Indonesia. Keberadaan koperasi di Kabupaten Serdang Bedagai bertujuan untuk membangun perekonomian rakyat diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan peningkatan pendapatan.

Salah satu koperasi terbesar di Kabupaten Serdang Bedagai adalah CU Mandiri. Pada setiap tahun, CU Mandiri mengalami jumlah peningkatan anggota, simpanan, pinjaman, dan asset. Pesatnya pertumbuhan CU Mandiri didukung oleh partisipasi anggota-anggotanya.

Penelitian ini merupakan gambaran mengenai keberhasilan CU Mandiri terhadap simpanan dan pinjaman anggota khususnya di Kabupaten Serdang Bedagai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan positif antara simpanan dan pinjaman dengan pendapatan maupun terhadap deviden. Adanya CU Mandiri jelas sangat membantu perekonomian rakyat, khususnya di Kabupaten Serdang Bedagai.


(6)

ABSTRACT

THE ROLE OF CU MANDIRI TO INCREASE WELFARE IN MEMBERS OF SERDANG BEDAGAI REGENCY

Cooperation is an organization that launched and supported by the government for the purpose of public welfare. Serdang Bedagai Regency as one of the districts that are in the province of North Sumatra and is the best division in the Indonesian regency. The existence of cooperation in Serdang Bedagai Regency aims to build the people's economy is expected to improve the economic welfare of the community by increasing revenue.

One of the biggest cooperatives in Serdang Regency is the CU Independent. At each year, the CU Independent experiencing an increase in the number of members, savings, loans, and asset. The rapid growth of CU Independent supported by the participation of its members.

This study is an overview of the success of the CU Independent on deposits and loans of members, particularly in Serdang Bedagai regency. The results showed that the positive relationship between deposits and loans as well as against the dividend income. The existence of CU Independent clearly help the economy of the people, especially in Serdang Bedagai regency.


(7)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmannirohiim.

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapakan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan judul ”Peranan CU Mandiri Bagi Peningkatan Kesejahteraan Anggota di Kabupaten Serdang Bedagai”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sumatera Utara.

Tulus dan ikhlas penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada setiap orang yang telah banyak membantu penulis dari awal perkuliahan hingga penyelesaian skripsi, semoga Allah SWT memberikan imbalan yang berlipat ganda atas bantuan yang diberikan.

Selama proses studi dan pengerjaan penelitian ini penulis telah banyak menerima saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec., Ac.Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Wahyu Ario Pratomo, S.E., M.Ec selaku Ketua dan Bapak Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si selaku Sekretaris Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(8)

3. Bapak Irsyad Lubis, SE., M.Soc.Sc., Ph.D selaku Ketua dan Bapak Paidi Hidayat, S.E., M.Si selaku Sekretaris Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Paidi Hidayat, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu dan selalu memberikan arahan dan motivasi bagi penulis demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Rujiman, M.A. selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah memberikan masukan, petunjuk serta nasehat dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi yang telah mendidik mahasiswa/i dengan penuh dedikasi, loyalitas, dan profesionalitas.

7. Seluruh Staff dan Pegawai di Fakultas Ekonomi Sumatera Utara untuk semua jasa-jasa nya dalam memberikan bantuan kepada penulis selama perkuliahan.

8. Bapak (Alm) Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. selaku mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kontribusi yang besar terhadap kemajuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

9. Kepada Bapak Valerius Aritonang, SH selaku Pimpinan CU Mandiri yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan kegiatan observasi dalam pengerjaan skripsi ini.


(9)

10.Khusus kepada Istri, anak, dan keluarga besar penulis yang telah memberikan kasih dan sayang serta dukungan.

11.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkenan untuk membacanya dan penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna sehingga masih memiliki keterbatasan dan kekurangan, penulis dengan kerendahan hati menerima saran dan masukan yang membangun untuk perbaikan di masa depan.

Medan, Oktober 2013 Penulis

Badrun

NIM. 100523044


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Landasan, dan Jenis Koperasi ... 6

2.1.1 Pengertian Koperasi ... 6

2.1.2 Fungsi dan Peran Koperasi ... 8

2.1.3 Prinsip Koperasi ... 9

2.1.4 Tugas Koperasi ... 11

2.2 Landasan Koperasi ... 12

2.3 Perangkat Organisasi Koperasi ... 13

2.3.1 Rapat Anggota ... 14

2.3.2 Pengurus ... 14

2.3.3 Pengawas ... 14

2.4 Jenis-jenis Koperasi ... 14

2.5 Kredit ... 16

2.6 Tabungan ... 19

2.7 Credit Union ... 20

2.8 Hipotesis ... 22

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian ... 23

3.2 Penentuan Populasi dan Sampel ... 23

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 24

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.5 Pengolahan Data ... 25

3.6 Model Analisis Data ... 26

3.6.1 Koefisien Determinasi (R-Square) ... 27

3.6.2 Uji T-statistik (Partial Test) .. ... 27

3.6.3 Uji F-statistik (Anova) ... 28


(11)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Umum Daerah Penelitian ... 31

4.1.1 Keadaan Penduduk ... 32

4.1.2 Pendidikan Penduduk ... 34

4.2 Kopdit CU Mandiri Tabungan ... 35

4.2.1 Sejarah CU Mandiri ... 35

4.2.2 Profil Kopdit CU Mandiri ... 35

4.2.3 Keanggotaan ... 36

4.2.4 Perkembangan dan Pertumbuhan CU Mandiri ... 37

4.2.5 Kegiatan Usaha ... 34

4.2.6 Keberhasilan Koperasi ... 40

4.3 Karakteristik Responden ... 41

4.4 Hubungan Karakteristik Anggota Dengan Deviden ... 48

4.5 Hubungan Simpanan, Pinjaman, dan Pendapatan ... 51

4.6 Hubungan Simpanan, Pinjaman, dan deviden ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 56

5.2 Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

KUISIONER ... 58


(12)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Perkembangan CU Mandiri ... 3 4.1 Kantor Cabang CU Mandiri ... 37 4.2 Jenis-jenis Simpanan CU Mandiri ... 39 4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik

Anggota CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai ... 43 4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Jumlah Pendapatan

Anggota CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai ... 46 4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Jumlah Simpanan

Anggota CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai ... 47 4.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Jumlah Pinjaman

Anggota CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai ... 47 4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Jumlah Deviden

Anggota CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai ... 47 4.8 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Usia (X1), Pendidikan

(X2), Tanggungan (X3), dan Pendapatan (X4), dengan

Keberhasilan CU (Deviden) ... 48 4.9 Hasil Analisi Regresi Pengaruh Simpanan (X1), dan

Pinjaman (X2) Terhadap Pendapatan ... 51

4.10 Hasil Analisi Regresi Pengaruh Simpanan (X1), dan


(13)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Perangkat Organisasi Koperasi... 13

3.1 Kurva Uji T-statistik ... 28

3.2 Kurva Uji F-statistik ... 29

4.1 Pertumbuhan Anggota CU Mandiri ... 38

4.2 Pertumbuhan Simpanan CU Mandiri ... 38

4.3 Pertumbuhan Asset CU Mandiri ... 39

4.4 Karakteristik Anggota CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 berdasarkan Usia ... 43

4.5 Karakteristik Anggota CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 44

4.6 Karakteristik Anggota CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 berdasarkan Jenis Kelamin ... 44

4.7 Karakteristik Anggota CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 berdasarkan Jumlah Tanggungan ... 44

4.8 Persentase Penggunaan Pinjaman Anggota CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai Ttahun 2013 ... 48


(14)

ABSTRAK

PERANAN CU MANDIRI BAGI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN ANGGOTA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Koperasi merupakan organisasi yang dicanangkan dan didukung oleh pemerintah dengan tujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Kabupaten Serdang Bedagai sebagai salah satu kabupaten yang terdapat di provinsi Sumatera Utara dan merupakan kabupaten pemekaran terbaik di Indonesia. Keberadaan koperasi di Kabupaten Serdang Bedagai bertujuan untuk membangun perekonomian rakyat diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan peningkatan pendapatan.

Salah satu koperasi terbesar di Kabupaten Serdang Bedagai adalah CU Mandiri. Pada setiap tahun, CU Mandiri mengalami jumlah peningkatan anggota, simpanan, pinjaman, dan asset. Pesatnya pertumbuhan CU Mandiri didukung oleh partisipasi anggota-anggotanya.

Penelitian ini merupakan gambaran mengenai keberhasilan CU Mandiri terhadap simpanan dan pinjaman anggota khususnya di Kabupaten Serdang Bedagai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan positif antara simpanan dan pinjaman dengan pendapatan maupun terhadap deviden. Adanya CU Mandiri jelas sangat membantu perekonomian rakyat, khususnya di Kabupaten Serdang Bedagai.


(15)

ABSTRACT

THE ROLE OF CU MANDIRI TO INCREASE WELFARE IN MEMBERS OF SERDANG BEDAGAI REGENCY

Cooperation is an organization that launched and supported by the government for the purpose of public welfare. Serdang Bedagai Regency as one of the districts that are in the province of North Sumatra and is the best division in the Indonesian regency. The existence of cooperation in Serdang Bedagai Regency aims to build the people's economy is expected to improve the economic welfare of the community by increasing revenue.

One of the biggest cooperatives in Serdang Regency is the CU Independent. At each year, the CU Independent experiencing an increase in the number of members, savings, loans, and asset. The rapid growth of CU Independent supported by the participation of its members.

This study is an overview of the success of the CU Independent on deposits and loans of members, particularly in Serdang Bedagai regency. The results showed that the positive relationship between deposits and loans as well as against the dividend income. The existence of CU Independent clearly help the economy of the people, especially in Serdang Bedagai regency.


(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Koperasi sebagai badan usaha harus mampu mengembangkan usaha dan kelembagaan, termasuk menciptakan profit, benefit, dan efisiensi serta meningkatkan kesejahteraan anggota. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur dalam tata perekopnomian nasional yang disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Oleh karena itu pemberdayaan koperasi bukan hanya di tangan pemerintah, tetapi seluruh masyarakat, khususnya para anggota koperasi (Hendar dan Kusnadi, 2000).

Koperasi sebagai badan usaha berbeda dengan badan usaha berbeda lainnya dan secara spesifik memiliki prinsip-prinsip dan nilai-nilai koperasi, di mana di dalamnya terkandung unsur-unsur moral dan etika. Nilai-nilai dasar koperasi merupakan aspek penting yang membedakan antara koperasi dengan badan usaha ekonomi lainnya karena dalam nilai koperasi terkandung unsur-unsur moral dan etika yang tidak semua dimiliki oleh badan usaha ekonomi lainnya. Adapun rumusan nilai yang dianut adalah merupakan landasan untuk pengambilan keputusan, yang terdiri atas tolong menolong diri sendiri, memiliki tanggung jawab pribadi, demokrasi, persamaan, keadilan, dan kesetiakawanan (Sinaga, Triyono, dan Tambunan, 2008:447).

Dalam pembangunan perekonomian rakyat, langkah yang perlu ditempuh adalah memberikan peluang yang lebih besar pada asset produksi (dana),


(17)

penguatan kelembagaan, penguasaan teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Strategi pembangunan yang akan dikembangkan hendaknya dipilih dengan mempelajari kebutuhan dasar yang diperlukan, ketersediaan sumber daya, kondisi sosial budaya dan ekonomi pedesaan (Sumodiningrat, 1998).

Salah satu lembaga yang sesuai dalam rangka pembangunan masyarakat dalam upaya penguatan ekonomi rakyat adalah koperasi. Lembaga koperasi yang diperlukan masyarakat adalah koperasi yang jujur dan dinamis, sehingga potensi anggota dalam menghimpun dana dapat terwujud.

Credit Union (CU) adalah salah satu koperasi simpan pinjam yang muncul

dan berkembang atas prakarsa masyarakat yang dikelola masyarakat. Credit

Union berperan penting dalam mensejahterakan angota-anggotanya. Hal tersebut

dapat dibuktikan dengan peningkatan pendapatan dan jumlah simpanan di Credit

Union itu sendiri.

Penggunaan kredit untuk kegiatan produktif akan menambah produksi (investasi) dan bertambahnya produksi akan peningkatan pendapatan, yang akan berdampak pada peningkatan tabungan. Hal ini merupakan indikator keberhasilan Credit Union (Yulinda, 2003:3).

CU Mandiri adalah salah satu Credit Union terbesar di Pulau Sumatera

yang berpusat di Kota Tebing Tinggi Propinsi Sumatera Utara. Pada setiap tahunnya, anggota CU Mandiri terus meningkat. Berdasarkan data yang diperoleh, mulai tahun 2004 sampai dengan 2011, rata-rata peningkatan jumlah anggota mencapai 1,25% per tahun. Peningkatan jumlah anggota berdampak pada meningkatnya jumlah simpanan, pinjaman, dan asset bagi CU Mandiri. Pada


(18)

setiap tahunnya, jumlah simpanan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 1,37%, jumlah pinjaman mengalami peningkatan rata-rata sebesar 1,40%, dan jumlah asset mengalami peningkatan rata-rata sebesar 1,41%. Perkembangan CU Mandiri dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini.

Tabel 1.1

Tabel Perkembangan CU Mandiri

(dalam satuan milyar)

Perkemba- ngan

Tahun

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Anggota 4.803 5.274 6.427 9.153 13.426 19.509 21.767 22.746 29.595

Simpanan 7,45 10,01 13,94 20,36 29,11 42,29 54,07 68,20 95,94

Pinjaman 9,91 12,44 17,77 26,77 39,30 63,15 76,42 96,75 142,16

Asset 11,19 14,66 21,64 32,57 46,02 70,64 91,99 123,80 173,08

Pertambahan 3,55 3,47 6,98 10,93 13,45 24,62 21,35 31,81 49,28

* Simpanan, Pinjaman, Kekayaan dan Pertambahan dalam Milyar * Pertambahan adalah Pertambahan Kekayaan setiap tahun

Sumber : CU Mandiri, 2012

Berkembangnya CU Mandiri memberikan dampak positif bagi anggota-anggotanya. Meningkatnya jumlah pinjaman yang diberikan akan membantu para anggota untuk memajukan usahanya dalam rangka meningkatkan taraf hidup yang lebih layak. Setidaknya, dengan adanya CU Mandiri, para anggota terbantu untuk membiayai pendidikan anak, permodalan usaha, dan meningkatkan produktivitas pertanian sehingga mereka dapat meningkatkan penghasilan keluarga.

Berdasarkan data-data mengenai perkembangan CU Mandiri, maka penulis tertarik untuk membahas persoalan Credit Union untuk dijadikan skripsi

dan skripsi ini diberi judul “Peranan CU Mandiri Bagi Peningkatan


(19)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana perkembangan CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai? 2. Bagaimana pengaruh antara karakteristik anggota terhadap keberhasilan

Credit Union?

3. Bagaimana pengaruh antara jumlah simpanan dan jumlah pinjaman dengan jumlah pendapatan?

4. Bagaimana pengaruh antara jumlah simpanan, dan jumlah pinjaman anggota terhadap keberhasilan CU?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis seberapa besar perkembangan CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh karakteristik anggota terhadap keberhasilan CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai.

3. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh CU Mandiri terhadap pendapatan anggotanya di Kabupaten Serdang Bedagai.

4. Untuk mengetahui jumlah simpanan dan jumlah pinjaman anggota berpengaruh terhadap keberhasilan Credit Union.


(20)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan yang bermanfaat bagi CU Mandiri khususnya CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Sebagai bahan studi dan wawasan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian selanjutnya.

3. Untuk memperkaya wawasan ilmiah dan non-ilmiah penulis dalam disiplin ilmu yang penulis tekuni serta mengaplikasikannya secara kontekstual dan tekstual.

4. Sebagai bahan masukan bagi kalangan akademisi dan peneliti yang tertarik membahas Credit Union di Indonesia.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian, Landasan, dan Jenis Koperasi

2.1.1 Pengertian Koperasi

Menurut Undang-undang Koperasi tahun 1967 No. 12 tentang Pokok-pokok Perkoperasian bahwa : “Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.”

Pengertian koperasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Yang dimaksud dengan rakyat adalah orang-orang yang kondisi ekonomi relatif lemah, yang perlu menghimpun tenaganya, yang perlu menghimpun tenaganya agar mampu menghadapi kelompok-kelompok yang relatif kuat. 2. Koperasi adalah perkumpulan orang-orang yang mengakui adanya kebutuhan tertentu yang sama di kalangan mereka. Kebutuhan yang sama ini secara bersama-sama diusahakan pemenuhannya melalui usaha bersama dalam koperasi. Orang-orang tersebut bergabung dengan sukarela, atas kesadaran akan adanya kebutuhan bersama, sehingga dalam koperasi tidak ada unsur paksaan, ancaman atau campur tangan pihan lain. 3. Koperasi Indonesia adalah perkumpulan orang-orang dan bukan

perkumpulan modal. Artinya, koperasi merupakan perkumpulan orang-orang yang mengutamakan pelayanan akan kebutuhan ekonomi anggotanya.


(22)

4. Koperasi memiliki watak sosial. Hal ini berarti bahwa dasar koperasi adalah kerja sama. Dalam koperasi, anggotanya perkumpulan bekerja sama berdasarkan kesukarelaan, persamaan derajat (demokrasi, ekonomi dan sosial) persamaan hak dan kewajiban. Sesuai dengan asas demokrasi, berarti koperasi adalah milik anggota sendiri dan dengan demikian pada dasarnya koperasi diatur, diurus dan diselenggarakan sesuai dengan keinginan para anggota perkumpulan itu sendiri. Atau dengan kata lain, bahwa dalam keporasi kekuasaan tertinggi dipegang oleh semua anggota yaitu melalui rapat anggota.

5. Koperasi juga dapat beranggotakan badan-badan hukum koperasi. Badan hukum adalah suatu badan, yang diperoleh melalui prosedur tertentu, yang secara hukum diakui mempunyai hak dan kewajiban sebagai manusia biasa. Badan hukum dibenarkan mempunyai hak milik dan utang piutang yang terpisah dari hak milik dan utang piutang para anggotanya.

6. Koperasi merupakan kepentingan bersama dari para anggotanya (kekeluargaan). Hal ini dicerminkan berdasarkan karya dan jasa yang disumbangkan oleh masing-masing anggota. Jadi, partisipasi para anggota dalam kegiatan koperasi serta hasil yang tercapai tergantung dari besar kecilnya karya dan jasanya.

7. Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi. Artinya, koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan ekonomi yang sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu


(23)

sendiri maupun untuk masyarakat di sekitarnya (Anoraga dan Widiyanti, 2007:4-6).

Selain pengertian koperasi menurut UU Koperasi tahun 1967 Nomor 12 di atas, dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 juga telah digariskan bahwa : “Perekonomian Indonesia disusun secara usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Kemudian ditegaskan dalam penjelasan UUD 1945 pasal 33 ayat 1 bahwa : “Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi”. Sedangkan dalam ketetapan MPR dinyatakan bahwa : “Koperasi harus digunakan sebagai salah satu wadah utama untuk membina kemampuan usaha golongan ekonomi lemah”.

2.1.2 Fungsi dan Peran Koperasi

Pasal 3 UU No. 25/1992 menetapkan bahwa koperasi bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Berdasarkan tujuan tersebut, maka fungsi dan peran koperasi ditetapkan dalam Pasal 4 sebagai berikut.

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.


(24)

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama, berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi (Suwarni, 2006:72).

2.1.3 Prinsip Koperasi

Berdasarkan Pasal 5 ayat 1 UU No.25/1992 ada prinsip utama koperasi yaitu sebagai berikut.

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

Sukarela mengandung arti tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun. Kesadaran menjadi anggota, artinya bukan warisan menjadi anggota, serta bukan atas perintah menjadi anggota. Terbuka mengandung arti bahwa yang menjadi anggota koperasi adalah siapa saja, tidak membedakan agama, suku jenis kelamin, dan pembedaan-pembedaan lain. Tetapi terbuka dan tanggung jawab, artinya tidak seenaknya masuk keluar keanggotaan, dan sesuai dengan ekonomi bersama dengan ikatan pemersatu bukan individual.

2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi

Penyususnan rencana, pengorganisasian, pelaksanaan, serta pengawasan koperasi dilaksanakan secara demokratis. Demokrasi dalam koperasi direalisasikan dalam Rapat Anggota yang memiliki kekuasaan tertinggi. 3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding


(25)

Menurut Pasal 45 UU No. 25/1992, SHU merupakan pendapatan koperasi yang diperolah dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban termasuk pajak dalam satu tahun buku yang bersangkutan. SHU dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa anggota sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.

4. Pembelian balas jasa yang terbatas terhadap modal

Usaha koperasi tidak semata-mata bertujuan mencari laba, tetapi memberi daya manfaat bagi anggota. Perlu disadarkan pada anggota bahwa pemupukan modal yang mereka lakukan bukan bertujuan mencari laba. 5. Prinsip Kemandirian

Koperasi diharapakan dapat mengembangkan usahanya sendiri berdasarkan kemampuan anggota-anggotanya, tidak bergantung pada pihak lain (Suwarni, 2006:72-75).

Dalam koperasi, setiap anggota mempunyai kewajiban adalah sebagai berikut.

1. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam Rapat Anggota.

2. Berpartisipasi dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas kekeluargaan.

Sedangkan hak setiap anggota koperasi adalah :

1. Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam Rapat Anggota.


(26)

3. Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan dalam Anggara Dasar.

4. Mengemukakan pendapat atau saran kepada Pengurus di luar Rapat Anggota, baik diminta maupun tidak diminta.

5. Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesame anggota.

6. Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan dalam Anggara Dasar (Partomo, 2009:29-30).

2.1.4 Tugas Koperasi

Hatta menegaskan bahwa tugas koperasi di Indonesia sangat luas terkait masalah pokok yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah keterbelakangan. Ada tujuh tugas koperasi di Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Memperbaiki Produksi

Ada tiga jenis barang utama yang produksinya harus segera diperbaiki, yaitu pangan, barang kerajinan, dan barang-barang pertukangan yang diperlukan oleh rakyat dalam kehidupan sehari-hari.

2. Memperbaiki Kualitas Barang

Koperasi harus memperbaiki kualitas barang-barang yang dihasilnya oleh rakyat Indonesia. Salah satu sebab rendahnya kualitas barang-barang adalah tidak cukupnya sarana produksi yang dimiliki oleh rakyat, maka koprasi memiliki peran untuk secara bersama-sama memiliki sarana produksi yang dibutuhkan.


(27)

3. Memperbaiki Distribusi

Koperasi mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan bersama, memiliki peluang besar untuk memperbaiki sistem distribusi barang. 4. Memperbaiki Harga

Koperasi yang bertujuan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat luas seharusnya memperbaiki harga pasar.

5. Menyingkirkan Penghisapan

Apabila suatu desa ingin makmur maka harus dibebaskan dari sistem ijon karena merugikan sehingga perlu didirikan koperasi-koperasi simpan pinjam.

6. Memperkuat Permodalan

Dengan koperasi masyarakat harus digerakkan untuk menabung sebagai sumber modal.

7. Memelihara Lumbung

Lumbung harus diperbaharui untuk menyesuaikan produksi dan konsumsi atau sebagai buffer stock. Dengan adanya lumbung akan mengurangi

gejolak harga pada saat panenn dan masa paceklik (Harsoyo, 2005:15-16).

2.2 Landasan Koperasi

Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian menyatakan bahwa organisasi koperasi di Indonesia mempunyai landasan sebagai berikut.

1. Landasan Idil

Sesuai dengan Bab II Undang-Undang No. 25, landasan idil organisasi koperasi Indonesia adalah Pancasila. Pancasila adalah pandangan hidup


(28)

dan ideologi bangsa Indonesia dan masing-masing sila menjadi pedoman yang mengarahkan semua tindakan dari kegiatan organisasi koperasi. 2. Landasan Struktural

Undang-Undang Dasar 1945 khususnya Pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa kemakmuran masyarakat yang diutamakan bukan orang-seorang dan bangun perusahaan yang sesuai dengan itu adalah koperasi. Pasal 33 menempatkan koperasi dalam kedudukan sebagai sokoguru perekonomian nasional dan sebagai bagian integral tata perekonomian nasional (Partomo, 2009:14-15).

2.3 Perangkat Organisasi Koperasi

Organisasi sebagai perangkat dalam mengelola usaha koperasi terdiri atas penjabaran fungsi-fungsi untuk mengelola usaha dalam organisasi berupa perangkat organisasi, kewenangan-kewenangan (authorities) dan sinkronisasinya,

uraian tugas (job description) dan hubungannya antara petugas-petugas,

pelaksanaan dari kebijakan-kebijakan (implementation) yang juga meliputi

ketentuan-ketentuan tata cara kerja.

Perangkat Organisasi Koperasi terdiri atas Rapat Anggota, Pengurus, dan Pengawas tertera dalam gambar 2.1 berikut ini.

Gambar 2.1

Perangkat Organisasi Koperasi

Rapat Anggota

Pengurus


(29)

2.3.1 Rapat Anggota

Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat Anggota menetapkan anggaran dasar dari koperasi, menetapkan juga kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi, menentukan pemilihan anggota, pengurus, pengangkatan, dan pemberhentian Pengurus dan Pengawas.

2.3.2 Pengurus

Pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam Rapat Anggota dengan masa jabatan 5 (lima) tahun. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi anggota Pengurus ditetapkan dalam anggaran dasar. Pengurus diberi wewenang untuk menyelenggarakan Rapat Anggota (sebagai penyelenggara saja).

2.3.3 Pengawas

Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam Rapat Anggota dan bertanggung jawab kepada Rapat Anggota. Persyaratan untuk dapaat dipilih dan diangkat sebagai anggota Pengawas ditetapkan dalam anggaran dasar (Partomo, 2009:32-36).

2.4 Jenis-jenis Koperasi

Secara garis besar jenis Koperasi dapat dibagi menjadi lima golongan, yaitu :

1. Koperasi Konsumsi

Barang konsumsi adalah barang yang diperlukan setiap hari, misalnya : barang-barang pangan (seperti beras, gula, garamm, dan minyak kelapa), barang-barang sandang (seperti kain, tekstil), dan barang pembantu


(30)

keperluan sehari-hari (seperti sabun, minyak tanah, dan lain sebagainya). Koperasi yang mengusahakan kebutuhan sehari-hari disebut Koperasi Konsumsi.

2. Koperasi Kredit (Koperasi Simpan Pinjam)

Koperasi kredit atau Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-tabungan para anggota secara teratur dan terus menerus untuk kemudian dipinjamkan kepada para anggota dengan cara mudah, murah, cepat, dan tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan. Contohnya adalah unit-unit Simpan Pinjam dalam KUD, KSU, Credit Union, Bukopin, Bank Koperasi

Pasar dan lain-lain. 3. Koperasi Produksi

Koperasi Produksi adalah koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barang-barang baik yang dilakukan oleh koperasi sebagai organisasi maupun orang-orang anggota koperasi. Contohnya adalah koperasi peternak sapi perah, koperasi tahu tempe, koperasi batik dan lain-lain.

4. Koperasi Jasa

Koperasi jasa adalah koperasi yang berusaha di bidang penyediaan jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum. Contohnya adalah Koperasi Angkutan, Koperasi Jasa Audit, Koperasi Asuransi Indonesia, dan lain-lain.


(31)

5. Koperasi Serba Usaha/ Koperasi Unit Desa (KUD)

Koperasi Unit Desa memiliki kebutuhan yang beraneka ragam, maka KUD memiliki dan melaksanakan fungsi perkreditan, penyediaan dan penyaluran sarana-sarana produksi, pengolahan dan pemasaran hasil produksi, perdagangan, dan pengangkutan. Dalam melaksanakan tugasnya, KUD harus benar-benar mementingkan pemberian pelayanan kepada anggota dan masyarakat, dan menghindarkan kegiatan yang menyaingi kegiatan anggota sendiri (Anoraga dan Widiyanti, 2007:20-27).

2.5 Kredit

Kredit merupakan penyaluran dana yang dilakukan oleh pihak perbankan kepada masyarakat agar dana dapat tersalurkan bagi mereka yang membutuhkan. Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992, yang dimaksud dengan kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga, imbalan, atau hasil pembagian keuntungan. Pemerintah Indonesia mulai memperkenalkan kredit program bagi agribisnis sejak pendirian Padi Sentra pada tahun 1959 yang menangani penyuluhan, penyaluran, dan pemberian kredit. Kredit tersebut diperuntukkan bagi pembelian sarana produksi dan uang untuk biaya hidup. Kata kredit berasal dari bahasa latin yaitu credere yang berarti kepercayaan. Oleh karena itu, dalam kredit harus terdapat


(32)

Menurut Kasmir (2011:109), prinsip- prinsip kredit yang dikenal dengan 5C adalah :

1. Character, yaitu sifat atau watak calon debitur. Hal ini bertujuan

memberikan keyakinan kepada pihak perbankan bahwa sifat dari orang-orang yang akan diberikan kredit dapat dipercaya.

2. Capacity, yaitu kemampuan calon debitur dalam membayar kredit yang

dihubungkan dengan kemampuan calon debitur tersebut dalam mengelola bisnis serta kemampuannya mengelola keuntungan.

3. Capital, yaitu sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki calon debitur

dalam usaha yang dilakukannya.

4. Collateral, yaitu jaminan yang diberikan calon debitur yang bersifat fisik

maupun non fisik. Jaminan yang diberikan dianjurkan melebihi jumlah kredit yang diberikan.

5. Condition, yaitu penilaian kredit yang mempertimbangkan kondisi

sekarang dan masa yang akan datang.

Jenis-jenis kredit pada dasarnya dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Dilihat dari segi kegunaan, kredit terdiri dari kredit investasi dan kredit modal kerja. Kredit investasi digunakan untuk keperluan usaha sedangkan kredit modal kerja digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

2. Dilihat dari segi tujuan kredit, kredit terdiri dari kredit produktif, kredit konsumtif, dan kredit perdagangan. Kredit produktif digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi barang dan jasa. Kredit


(33)

konsumtif digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Kredit perdagangan digunakan untuk perdagangan , biasanya untuk membeli barang dagangan yang diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.

3. Dilihat dari segi jangka waktu, terdiri dari kredit jangka pendek, kredit jangka menengah, dan kredit jangka panjang. Kredit jangka pendek merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun. Kredit jangka menengah mempunyai jangka waktu antara satu sampai dengan tiga tahun, biasanya untuk investasi. Kredit jangka panjang merupakan kredit yang masa pengambilannya paling panjang, yakni di atas tiga sampai lima tahun.

4. Dilihat dari segi jaminan, kredit terdiri dari kredit dengan jaminan dan kredit tanpa jaminan. Kredit dengan jaminan merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud. Kredit tanpa jaminan merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang tertentu.

5. Dilihat dari segi sektor usaha, kredit terdiri dari kredit pertanian, kredit peternakan, kredit industri, kredit pertambangan, kredit pendidikan, kredit profesi, kredit perumahan, dan sektor-sektor lainnya (Kasmir, 2011:103-106).

Menurut Kasmir (2011:98-99), dalam transaksi kredit terdapat unsur-unsur kredit, yaitu :


(34)

1. Kepercayaan, yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar kembali di masa tertentu di masa datang. 2. Kesepakatan, yaitu suatu perjanjian di mana masing-masing pihak

menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

3. Jangka waktu. Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengambilan kredit yang telah disepakati.

4. Resiko. Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Resiko ini menjadi tanggungan bank, baik resiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun resiko yang tidak disengaja.

5. Balas jasa, merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau disebut dengan bunga ataupun bagi hasil.

Jika permohonan kredit disetujui, maka pihak kreditur mempersiapkan perjanjian (akad kredit) secara tertulis antara kedua belah pihak. Hal ini menyangkut jumlah (platfond) kredit, jangka waktu pinjaman, tingkat bunga

pinjaman, administrasi dan asuransi.

Setelah kredit dicairkan maka pihak kreditur melakukan pembinaan pada debitur, sehingga kredit yang disalurkan memenuhi sasaran yaitu aman, terarah, dan menghasilkan (Yulinda, 2003:18).

2.6 Tabungan

Menurut Harrod-Domar tabungan adalah bagian dalam jumlah tertentu dari pendapatan, sedangkan investasi adalah perubahan dari stok modal. Semakin


(35)

banyak jumlah yang dapat ditabung dan kemudian diinvestasikan, maka laju pertumbuhan ekonomi semakin cepat. Tingkat tabungan dan investasi sangat tergantung kepada tingkat produktivitas investasi maksudnya tambahan output yang didapat dari unit investasi (Todaro, 1999).

Tabungan adalah sejumlah uang yang disimpan mayarakat pada suatu lembaga dengan suatu syarat untuk mendapatkan jasa tertentu (bunga/deviden). Tabungan dalam Credit Union diatur dalam bentuk saham, dimana

keuntungan/deviden yang dibagi pada anggota tidak setiap bulan tetapi pada akhir tahun pembukuan, yang diperhitungkan menurut jumlah dan lamanya saham tersimpan di dalam CU (BK3I, 1991).

2.7 Credit Union

Credit Union sebagai koperasi adalah badan usaha yang dimiliki oleh

sekumpulan orang yang saling percaya dalam suatu ikatan pemersatu, yang bersepakat untuk menabungkan uang mereka sehingga tercipta modal bersama guna dipinjamkan diantara sesame mereka, dengan bunga yang layak serta untuk tujuan produktif dan kesejahteraan (Jolong, 2012:15).

Credit Union sebagai badan usaha berarti usaha yang dijalankan

memperhatikan kaidah-kaidah ekonomi yang harus didukung oleh sekelompok pemiliknya untuk mencapai tujuan. Credit Union dimiliki oleh sekumpulan orang

yang saling percaya artinya pemilik CU adalah kumpulan orang yang terdiri dari pria dan wanita yang secara sukarela menjadi anggotanya, yang sekaligus juga menjadi pemilik, pelaksana, pengawas, dan pengguna jasa (pelanggan).


(36)

Credit Union merupakan salah satu lembaga keuangan pedesan yang

berdasarkan prinsip koperasi murni, muncul atas prakarsa masyarakat, dikelola oleh masyarakat. Prinsip ini kemudian berkembang menjadi prinsip Credit Union,

yaitu :

1. Keanggotaan terbuka dan sukarela

2. Pengendalian secara demokratis, anggota memiliki suara dan partisipasi yang sama dalam menentukan keputusan.

3. Pelayanan pada anggota, pelayanan ekonomi maupun sosial.

4. Distribusi pada anggota, mendorong anggota menabung dan layanan pinjaman, dengan diberikan tingkat bunga sesuai kemampuan Credit

Union (BK3DSU, 1980).

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan koperasi kredit untuk berkembang adalah partisipasi anggota atau keikutsertaan anggota untuk terlibat langsung dalam proses. Koperasi kredit yang anggotanya aktif dalam mendukung program koperasi sejak proses pengambilan keputusan, perencanaa, pelaksanaan dan pengawasan, koperasinya akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan koperasi kredit yang anggotanya pasif. Parsipasi anggota, diantaranya dapat dilihat dari kehadiran anggota dalam pendidikan/pembinaan/pertemuan bulanan, menabung dan meminjam. Partisipasi anggota merupakan tiang utama penyangga keberhasilan koperasi (Yulinda, 2003:15).


(37)

2.8 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka hipotesis yang dibuat penulis adalah sebagai berikut:

1. Adanya pengaruh signifikan antara karakteristik anggota dengan jumlah terhadap keberhasilan CU.

2. Adanya pengaruh signifikan antara jumlah simpanan dan jumlah pinjaman dengan jumlah pendapatan.

3. Adanya pengaruh yang signifikan antara jumlah simpanan, dan jumlah pinjaman anggota terhadap keberhasilan CU.


(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk menganalisis perkembangan CU Mandiri, menganalisis seberapa besar pengaruh karakteristik anggota CU Mandiri terhadap keberhasilan Credit Union, menganalisis seberapa besar pengaruh CU

Mandiri terhadap pendapatan anggotanya, dan menganalisis jumlah simpanan dan jumlah pinjaman anggota berpengaruh terhadap keberhasilan Credit Union.

3.2 Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Ridwan & Kuncoro, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah anggota-anggota CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai.

Besarnya sampel Credit Union ditentukan secara Purposive Sampling.

Purposive sampling adalah metode pengambilan sampel yang dipilih dengan

cermat sehingga relevan dengan struktur penelitian, dimana pengambilan sampel dengan mengambil sampel orang-orang yang dipilih oleh penulis menurut ciri-ciri spesifik dan karakteristik tertentu (Djarwanto,1998).

Purposive Sampling dalam penelitian ini sebanyak 3 CU Cabang dari 19

CU Mandiri yaitu CU Mandiri Sei Rampah, CU Mandiri Bandar Khalipah, dan CU Mandiri Dolok Masihul.


(39)

Dalam menentukan ukuran sampel minimum, penulis menggunakan rumus Slovin yaitu sebagai berikut :

n =

Dimana :

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = nilai kritis (batas kesalahan) yang diinginkan

n =

n =

n = 99,66

Dari rumus di atas, jumlah sampel minimum dalam penelitian ini adalah berjumlah 99 orang. Berdasarkan rumus tersebut, maka penulis menetapkan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Data primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan (kuisioner) kepada anggota CU Mandiri dari 3 (Tiga) Kantor Cabang di Kec. Sei Rampah, Kec. Bandar Khalipah, dan Kec Dolok Masihul.

N

1 + Ne2

29.595 1 + 295,95

29.595 1 + 29.595 (10%)2


(40)

2. Data sekunder, merupkan data yang diperoleh dari pihak atau instansi yang terkait dengan penelitian ini, dalam hal ini adalah Badan Pusat Statistik. Selain itu, informasi data juga diperoleh melalui buku-buku referensi, media internet serta bacaan lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

1. Kuisioner, yaitu penulis membuat daftar pertanyaan yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Kuisioner ini ditujukan kepada anggota CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dan informasi melalui telaah berbagai literatur yang relevan dengan penelitian dalam penulisan skripsi ini, yang dapat diperoleh dari buku-buku, internet, dan lain-lain.

3. Obsevasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti, dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan langsung kondisi Kantor Cabang CU Mandiri di Kec. Sei Rampah, Kec. Bandar Khalipah, dan Kec Dolok Masihul.

4. Wawancara yaitu salah satu teknik pengumpulan data dan informasi dengan mewawancarai para anggota CU Mandiri di Kec. Sei Rampah, Kec. Bandar Khalipah, dan Kec. Dolok Masihul.

3.5 Pengolahan Data

Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengolahan data dengan metode statistika menggunakan program computer IBM SPSS Statistic 19.0 untuk mengolah data. Disamping itu penulis juga menggunakan program Microsoft


(41)

Office Word 2010 dalam penulisan data dan Microsoft Excel 2010 sebagai program pembantu, dengan tujuan untuk meminimalkan kesalahan dalam pencatatan data jika dibandingkan dengan pencatatan ulang secara manual.

3.6 Model Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan, ditabulasi dan diuji sesuai dengan hipotesis masing-masing.

1. Untuk hipotesis 2 (dua) digunakan analisis uji korelasi Rank Spearman, dengan rumus :

rs = 1 -

Keterangan :

rs = Koefisien korelasi rank spearman

1 dan 6 = Bilangan Konstan

n = Jumlah pengamatan antara satu variabel terhadap variabel lainnya

d = Perbedaan ranking dari tiap pasangan variabel

pengamatan

Pengujian hipotesis dirumuskan dalam bentuk : H0 : p1 = 0 tidak ada hubungan antara kedua variabel

H1 : p1 ≠ 0 ada hubungan antara kedua variabel

Dengan kriteria :

H0 diterima bila rs < p, H1diterima rs > p pada α = 5%.

2. Untuk hipotesis 3 (tiga), dan 4 (empat) digunakan analisis Regresi Linear Berganda, dengan uji partial (Uji t) dan Uji F).

Untuk hipotesis 3 (tiga) rumus Regresi Linear Berganda adalah : Y = α + β1X1 + β2X2 + µ


(42)

Keterangan :

Y = Pendapatan

α = Intercept/Konstanta

β1, β2 = Koefisien regresi

X1 = Jumlah Simpanan (Rp)

X2 = Jumlah Pinjaman (Rp)

µ = Term of error

Untuk hipotesis 4 (empat) rumus Regresi Linear Berganda adalah : Y = α + β1X1 + β2X2 + µ

Keterangan :

Y = Deviden

α = Intercept/Konstanta

β1, β2 = Koefisien regresi

X1 = Jumlah Simpanan (Rp)

X2 = Jumlah Pinjaman (Rp)

µ = Term of error

3.6.1 Koefisien Determinasi (R-Square)

Uji koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mendeteksi ketepatan paling baik dari garis regresi. Uji ini digunakan untuk melihat seberapa besar variabel-variabel bebas secara bersama mampu memberikan penjelasan mengenai variabel terikat dimana nilai koefisien determinasi (R2) adalah antara 0 sampai dengan 1 (0<R2<1).

Koefisien determinasi bernilai nol berarti tidak ada hubungan antara variabel-variabel bebas dengan variabel-variabel terikat, sebaliknya nilai koefisien determinasi 1 berarti ada hubungan sempurna antara variabel bebas dengan terikat.

3.6.2 Uji T-statistik (Partial Test)

Uji t-statistik merupakan suatu pengujian secara parsial yang bertujuan untuk mengetahui apakah koefisien regresi signifikan atau tidak signifikan


(43)

terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lainnya konstan, dalam uji ini digunakan kriteria sebagai berikut :

H0 : bi = b artinya kedua variabel tidak ada pengaruh

Ha : bi≠ b artinya kedua variabel ada pengaruh

Dengan kaidah pengambilan keputusan :

H0 diterima apabila t hitung < t Tabel pada α 5% (0,05)

H1 diterima apabila t hitung > t Tabel pada α 5% (0,05)

Nilai t-hitung diperoleh dengan rumus :

Nilai t-hitung =

Dimana :

b1 = Koefisien variabel independen ke-i

b = Nilai hipotesis nol

Sbi = Simpangan baku dari variabel independen ke-i

Ho diterima

Gambar 3.1 Kurva Uji t-statistik 3.6.3 Uji F-statistik (Anova)

Uji F-Statistik ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen secara keseluruhan atau bersama-sama terhadap variabel dependen.

(b1– b)

Sb1

0


(44)

H0:β1= β2 = 0, artinya secara bersama-sama tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

H1:β1≠ β2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F-hitung dengan F Tabel. Apabila F hitung > F-tabel (α=5%) maka H0 ditolak, yang berarti variabel

independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Rumus untuk mencari F-hitung adalah :

F-hitung =

Keterangan :

R2 = Koefisien determinasi

k = Jumlah variabel independen dan intercept

n = Jumlah sampel

Gambar 3.2 Kurva Uji F-statistik

3.7 Defenisi Operasional

1. Credit Union adalah badan usaha yang dimiliki oleh sekumpulan orang

yang saling percaya dalam suatu ikatan pemersatu, yang bersepakat untuk menabungkan uang mereka sehingga tercipta modal bersama guna

R2 /(k– 1) (1-R2)/(n-k)

H0 diterima


(45)

dipinjamkan diantara sesame mereka, dengan bunga yang layak serta untuk tujuan produktif dan kesejahteraan (Jolong, 2012:15).

2. Simpanan adalah modal kerja CU dari anggota-anggotanya sehingga anggota tersebut mendapat keuntungan berupa deviden setinggi-tingginya. 3. Pinjaman adalah pemberian uang dan sekaligus menggunakan sejumlah

uang orang lain yang akan dibayar secara angsuran.

4. Deviden adalah balas jasa yang diberikan CU kepada anggota-anggotanya karena telah menyimpan uang mereka di CU.


(46)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan CU Mandiri bagi peningkatan kesejahteraan anggota di Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian telah dilaksanakan mulai tanggal 1 s.d. 30 Juni 2013 di Kecamatan Sei Rampah, Kecamatan Dolok Masihul, dan Kecamatan Bandar Khalipah dengan jumlah responden sebanyak 100 orang. Responden adalah pelaku anggota tetap dan aktif di CU Mandiri.

Hasil penelitian ini dibagi menjadi empat bagian. Pertama, membahas

tentang deskripsi umum daerah penelitian. Kedua, hasil mengenai karakteristik

responden. Ketiga, menjelaskan hubungan simpanan, pinjaman, dan pendapatan.

Keempat, hasil mengenai hubungan simpanan, pinjaman, dan deviden.

4.1 Deskripsi Umum Daerah Penelitian

Kabupaten Serdang Bedagai ibukotanya adalah Sei Rampah, terdiri dari 17 kecamatan, tiga diantaranya merupakan daerah penelitian yaitu Kecamatan Sei Rampah, Kecamatan Dolok Masihul, dan Kecamatan Bandar Khalipah. Penduduk Kabupaten Serdang Bedagai berjumlah 594.383 jiwa atau 131.844 keluarga dengan kepadatan penduduk rata-rata 313 jiwa per kilometer persegi. Dari jumlah penduduk tersebut, tingkat pengangguran terbuka relatif kecil yakni 14.774 jiwa atau sekitar 3 persen. Sementara keragaman budaya yang ada tergambar dari muklti etnis yang ada, yakni Melayu 65%, Jawa 13%, Batak Karo 6%, Batak Simalungun 4%, Angkola, Mandailing, Minang, Banjar, Aceh, Nias dan Tionghoa-Indonesia.


(47)

Kecamatan Sei Rampah memiliki luas wilayah 198,90 km2 yang terdiri dari 17 desa dan 105 dusun. Kecamatan Sei Rampah memiliki batas–batas wilayah administratif sebagai berikut : Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Teluk Mengkudu, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Sei Bamban, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Beringin, dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Dolok Masihul.

Kecamatan Dolok Masihul terletak pada posisi 3o13’ LU – 3o33’ LU dan 99o01’ BT – 99o11’ BT dengan ketinggian di atas permukaan laut sekitar + 60-90 dpl dan memiliki luas wilayah 237,42 km2 yang terdiri dari 27 desa dan 110 dusun dan 8 lingkungan. Kecamatan Dolok Masihul memiliki batas-batas wilayah administratif sebagai berikut : Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sei Rampah, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Sipispis, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Tebing Tinggi, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Serbajadi dan Kecamatan Bintang Bayu.

Kecamatan Bandar Khalipah memiliki luas wilayah 116 km2 yang terdiri atas atas 5 Desa dan 63 dusun. Kecamatan Bandar Khalipah memiliki batas-batas wilayah administratif sebagai berikut : Sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka/Selat Sumatera, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Tebing Tinggi, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Batu Bara, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Beringin dan Kecamatan Sei Bamban.

4.1.1 Keadaan Penduduk

Berdasarkan hasil proyeksi penduduk Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai pada Juni 2011, jumlah penduduk Kecamatan Sei Rampah


(48)

sebanyak 63.955 jiwa. Dengan luas wilayah sebesar 198,90 km2, maka kepadatan penduduk Kecamatan Sei Rampah mencapai 321 jiwa/km2. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata–rata kepadatan penduduk Kabupaten Serdang Bedagai yang mencapai 316 jiwa/km2. Secara umum jumlah penduduk laki–laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Hal ini dapat ditunjukkan oleh sex

ratio yang nilainya lebih besar dari 100. Pada tahun 2011, untuk setiap 100

penduduk perempuan terdapat 102 penduduk laki-laki.

Jumlah penduduk Kecamatan Dolok Masihul berdasarkan proyeksi penduduk pertengahan tahun 2011 sebanyak 48.642 jiwa. Dengan luas Wilayah 237,42 km2, maka kepadatan penduduk Kecamatan Dolok Masihul mencapai 205 jiwa/km2. Secara umum jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki. Hal ini dapat ditunjukkan oleh sex ratio yang nilainya

lebih kecil dari 100. Pada tahun 2011, untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 98 penduduk laki-laki.

Jumlah penduduk Kecamatan Bandar Khalipah tahun 2011 berdasarkan hasil proyeksi BPS sebanyak 24.949 jiwa. Dengan luas wilayah sebesar 116 km2, maka kepadatan penduduk Kecamatan Bandar Khalipah mencapai 215 jiwa/km2. Angka ini lebih rendah dibandingkan rata–rata kepadatan penduduk Kabupaten Serdang Bedagai yang mencapai 316 jiwa/km2. Secara umum jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Hal ini dapat ditunjukkan oleh sex ratio sebesar 99 yang nilainya lebih kecil dari 100. Pada

tahun 2011, untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 99 penduduk laki-laki.


(49)

4.1.2 Pendidikan Penduduk

Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia di suatu wilayah dapat dilihat dari ketersediaan sarana pendidikan yang lengkap dan terjangkau serta tenaga pendidik yang profesional.

Kecamatan Sei Rampah memiliki jumlah sekolah SD yang tercatat tahun 2009, 2010, dan 2011 baik sekolah negeri maupun swasta adalah 49 sekolah. Dilihat dari perkembangannya setiap tahun murid sekolah dasar terus bertambah walaupun tidak terlalu signifikan. Begitu pula dengan jumlah guru, dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan pendidikan sekolah dasar di Kecamatan Sei Rampah sudah cukup baik. Kecamatan Sei Rampah juga memiliki sekolah yang pendidikannya sebagian besar menanamkan nilai–nilai agama. Hal ini dibuktikan dengan adanya 11 Madrasah Diniyah, 6 Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS), 10 Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS), dan 6 Madrasah Aliyah Swasta (MAS).

Kecamatan Dolok Masihul pada tahun 2012 terdapat 41 unit SD Negeri dan Swasta. Pada tahun 2011 terdapat murid sebanyak 6.509, tetapi pada tahun 2012 menurun menjadi 6.249 siswa. SMP sederajat baik negeri maupun swasta sebanyak 14 unit gedung, dengan jumlah murid sebanyak 1399 dibandingkan pada tahun 2011 jumlah murid ini menurun sampai 12 %. SMA sederajat jumlah gedung sebanyak 7 unit gedung, dengan jumlah murid sebanyak 1.484 orang. Jumlah murid meningkat 49,52 % dibanding tahun 2011. Hal ini menunjukkan sarana dan prasarana pendidikan di Kecamatan Dolok Masihul masih perlu ditingkatkan.


(50)

Pada tahun 2011 Kecamatan Bandar Khalipah memiliki jumlah sekolah SD sebanyak 26 unit SD negeri, SMP Negeri sebanyak 2 unit dan terdapat 1 unit SMP, serta 1 unit SMA Negeri. Jumlah murid SD sebanyak 3.762 orang, jumlah murid SMP sebanyak 1.249 orang, dan jumlah murid SMA sebanyak 473 orang.

4.2 Kopdit CU Mandiri

4.2.1 Sejarah CU Mandiri

Pada tahun 1976 di Tebing Tinggi telah berdiri CU Hidup Baru yang beranggotakan umat Katolik yang berdomisili di Tebing Tinggi. Dalam rapat pengurus diusulkan agar CU Hidup Baru menerima anggota dari luar Tebing Tinggi, yaitu umat Katolik yang berada di stasi-stasi dalam paroki Tebing Tinggi. Akan tetapi pengurus tidak sependapat karena beresiko tinggi karena mereka tidak memiliki pendapatan bulanan yang tetap. Akibat adanya ketidaksepakatan maka direncanakan untuk mendirikan CU baru dimana anggota berasal dari stasi-stasi di Paroki Tebing Tinggi. Melalui sidang paripurna atau “sermon bolon” Paroki Tebing Tinggi tanggal 10 Maret 1987 disepakati membentuk CU Mandiri. Gagasan tersebut disampaikan oleh Pastor Arie van Diemen, OFM. Cap., Laguboti Harianja (Alm.), Daulat R. Nainggolan (Alm.), TDS. Simarmata ( Alm.) Nama CU Mandiri berasal dari Paroki Tebing Tinggi yang dikenal dengan Paroki Mandiri.

4.2.2 Profil Kopdit CU Mandiri

Koperasi Kredit CU Mandiri beralamat di Jalan Langsat No. 32 Tebing Tinggi Sumatera Utara berdiri pada 10 Maret 1987. CU Mandiri memiliki badan hukum No. 518.503/06/BH/II/PAD.KUK/2007 pada 8 Oktober 2007. Wilayah


(51)

kerja CU Mandiri adalah Propinsi Sumatera Utara dan sekitarnya. Slogan CU Mandiri adalah “Mengutamakan Kesejahteraan Anggota”. Pada saat ini CU Mandiri dipimpin oleh Valerius Aritonang, SH.

Visi CU Mandiri adalah :

1. Menjadi Kopdit yang termasuk 5 (lima) besar di Indonesia. Misi CU Mandiri adalah :

1. Mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dari Pengurus, Manajemen dan Anggota.

2. Turut berperan aktif dalam meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat umum.

3. Meningktkan efisiensi dalam rangka mewujudkan lembaga keuangan yang sehat, aman, mandiri, dan professional.

4. Menjadi Koperasi model bagi gerakan koperasi di seluruh Indonesia. 5. Menjadi lembaga keuangan alternatif terbaik di Indonesia.

4.2.3 Keanggotaan

Keanggotaan CU Mandiri terdiri dari 2 (dua) kelompok besar, yakni Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa.

1. Anggota Biasa adalah Warga Negara Indonesia yang mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum.

2. Anggota Luar Biasa adalah Warga Negara Indonesia atau Warga Negara Asing perorangan yang belum atau tidak mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum dan lembaga lain yang didaftarkan oleh pengurus lembaganya menjadi anggota.


(52)

4.2.4 Perkembangan dan Pertumbuhan CU Mandiri

Disamping perkembangan keanggotaan CU Mandiri pada beberapa wilayah menuntut pelayanan yang lebih baik dan dekat kepada anggota. Banyaknya permintaan anggota masyarakat untuk bergabung menjadi anggota CU Mandiri pada daerah-daerah baru mengharuskan CU Mandiri membuka kantor pelayanannya. Berikut adalah Kantor Cabang CU Mandiri yang tertera dalam Tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1

Kantor Cabang CU Mandiri

No Kantor Cabang Alamat Wilayah Pelayanan 1 Tebing Tinggi Jl. Mayjend Sutoyo No. 3 Tebing Tinggi Tebing Tinggi, Sumut 2 Penggalangan Desa Penggalangan Kec. Bandar Kalipa Kab. Sergai, Sumut 3 Sei Deras Jl. Propinsi Simp. Kebun Kopi Sei Suka Deras Kab. Batubara, Sumut 4 Sei Rampah Jl. Pangkalan Budiman Sei Rampah Kab. Sergai, Sumut 5 Dolok Masihul Jl. Pahlawan Dolok Masihul Kab Sergai, Sumut 6 Sambosar Raya Kec. Raya Kahean, Kab. Simalungun Kab. Simalungun, Sumut 7 Medan Jl. A.H. Nasution No. 98 Medan Medan, Sumut 8 Balam Jl. Lintas Propinsi Km. 22 Balam Kab. Rokan Hilir, Riau 9 Lubuk Pakam Jl. Siantar No. 40 Lubuk Pakam Kab. Deli Serdang, Sumut 10 Rantau Kasai Desa Rantau Kasai, Kec. Tanjung Medan, Riau Kab. Rokan Hulu, Riau 11 Sei Akar Jl. Lintas Timur Dsn Balam Jaya, Kec. Kemuning Kab. Indragiri Hulu, Riau 12 Kandis Jl. Lintas Kandis, Pasar Minggu Km 80 Kab.Siak, Riau

13 Manggal Junction Dusun Manggala Lima, Desa Manggala Sakti Kab. Rokan Hilir, Riau 14 Kota Garo Desa Kota Baru Simpang 4 Kec. Tapung Kab. Kampur, Riau 15 Bagan Batu Jl. Lintas Bagan Batu, Simp. Holder Kab. Rokan Hilir, Riau 16 Lima Puluh Jl. Perintis Kemerdekaan 116, Kec. Lima Puluh Kab. Batubara, Sumut 17 Simpang Empat Jl. Simpang Tiga Lemang Dusun Batu Sembilan Kisaran, Sumut 18 Negeri Dolok Pekan Negeri Dolok, Kec. Silau Kahean Kab. Simalungun, Sumut 19 Pematang Siantar Jl. Rakutta Sembiring No. 75, Kel. Nagapita Pematang Siantar, Sumut 20 Bukit Kesuma Desa Bukit Kesuma, Kec. Pangkalan Kuras Keb. Pelalawan, Riau 21 Suban Desa Suban, Kec. Batang Asam Kab. Tg. Jabung Barat, Jambi 22 Rantau Prapat Jl. By Pass Kayu Raja, R. Prapat Rantau Prapat, Sumut 23 Pekan Baru Jl. Kasa 33 Pekanbaru, Riau 24 Jambi Luar Kota Jl. Lintas Jambi Muaro Bulian Km. 14 Jambi

25 Pancur Batu Jl. Jamin Ginting Km. 17,6 P. Batu Kab. Deli Serdang, Sumut

Sumber : CU Mandiri, 2012

Perkembangan anggota, simpanan, pinjaman, dan asset CU Mandiri setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal tersebut tersaji dalam Tabel 4.1. gambar peningkatan anggota, simpanan, dan asset tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.1, Gambar 4.2, dan Gambar 4.3 berikut ini.


(53)

Sumber : CU Mandiri, 2012

Gambar 4.1

Pertumbuhan Anggota CU Mandiri

Sumber : CU Mandiri, 2012

Gambar 4.2

Pertumbuhan Simpanan CU Mandiri

0 20 40 60 80 100 120

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Dalam Satuan Milyar Simpanan

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Anggota


(54)

Sumber : CU Mandiri, 2012

Gambar 4.3

Pertumbuhan Asset CU Mandiri

4.2.5 Kegiatan Usaha

Kegiatan Usaha CU Mandiri terdiri atas 2 (dua) bagian, yakni Simpanan dan Pinjaman.

Simpanan dibagi atas 2 (dua) bagian yaitu Simpanan Saham dan Simpanan Non Saham. Secara umum, seluruh jenis simpanan perlakuan dan pengembangannya dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2

Jenis-jenis Simapanan CU Mandiri

No Nama Produk Jenis Produk Perlakuan Pengembangan 1 Simpanan Saham Simpanan Saham Tidak dapat ditarik kecuali keluar Deviden 15% /tahun 2 Sibuhar Simpanan Non Saham Dapat ditarik setiap saat 0,9% /bulan 3 Sisuka Simpanan Non Saham Ditarik sesuai jangka waktu 1% /bulan 4 Tabema Simpanan Non Saham Ditarik setelah 15 tahun 15% /tahun 5 Tahta Simpanan Non Saham Ditarik setelah 15 tahun 15% /tahun 6 Siharana Simpanan Non Saham Ditarik 20 hari sebelum Natal 8% /tahun 7 Siharifi Simpanan Non Saham Ditarik 20 hari sebelum Idul Fitri 8% /tahun

Sumber : CU Mandiri, 2012

Simpanan saham merupakan bukti komitmen seorang anggota koperasi. Saat ini CU Mandiri mewajibkan setiap anggota untuk berkomitmen menabung

0 50 100 150 200

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011


(55)

dengan disiplin pada simpanan saham, minimal Rp. 35.000,- per bulan. Simpanan ini bertujuan untuk mengantisapasi adanya beberapa hal seperti PHK, gagal panen, bencana alam, dan lai-lain.

Simpanan Non Saham adalah simpanan khusus yang bertujuan untuk meningkatkan modal koperasi dalam rangka melayani pinjaman anggota. Tujuannya adalah untuk menambah modal kerja atau investasi. Disamping itu sebagai sarana pembelajaran dari koperasi ke anggota dalam rangka memperkokoh tingkat keswadayaan sebagaimana diisyaratkan dalam 3 (tiga) pilar utama Credit Union, yaitu pendidikan, swadaya, dan solidaritas. Simpanan non

saham terdiri atas Sibuhar (Simpanan Bunga Harian), Sisuka (Simpanan Sukarela Berjangka), Tabema (Tabungan Beasiswa Mandiri), Siharana (Simpanan Hari Raya Natal), dan Safiri (Simpanan Hari Raya Idul Fitri).

Pinjaman CU Mandiri hanya dapat diberikan kepada anggota yang memenuhi persyaratan sebagai berikut.

1. Telah mengikuti pendidikan dasar dan aktif sebagai anggota. 2. Menunjukkan mentalitas yang baik dalam hal menabung.

3. Menunjukkan kesungguhan, kemampuan mengangsur dan memiliki itikad yang baik selama mengangsur pinjaman sebelumnya (Jolong, 2012:35). Dengan demikian, mendapatkan pinjaman bukanlah merupakan hak setiap anggota, tetapi pemberian kepercayaan untuk anggota yang bersangkutan.

4.2.6 Keberhasilan Koperasi

Menurut Fogelstrom (Yulinda, 2003:19), bagi sebuah koperasi, untuk dapat berkembang memerlukan beberapa persyaratan agar dapat menciptakan


(56)

situasi yang kondusif bagi pertumbuhan koperasi yang sehat dan berkelanjutan. Persyaratan tersebut adalah kesadaran anggota, pengetahuan tentang prinsip koperasi, pimpinan dan staf yang jujur serta cakap, volume usaha dan akses pasar

Indikator yang digunakan mengukur keberhasilan koperasi dari kelembagaan adalah dengan melihat perkembangan jumlah anggota, simpanan, pinjaman, asset, dan peningkatan SHU, sedangkan dari anggota diukur adalah kepuasan anggota, peningkatan usaha, pendapatan, dan deviden. Keberhasilan koperasi tidak terlepas dari keterlibatan anggota ikut berperan aktif terhadap keberhasilan koperasi, tanpa kehadiran anggota koperasi tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya. Tingginya partisipasi anggota sangat besar pengaruhnya terhadap koperasi dalam menjalankan aktivitas untuk mencapai tujuan (Yulinda, 2003:20).

4.3 Karakteristik Responden

Data karakteristik reponden yang diamati dalam penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan pekerjaan, dan jumlah tanggungan. Selain itu, diamati pula mengenai jumlah penghasilan, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, dan deviden anggota CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai.

Berdasarkan usia, mayoritas usia anggota CU Mandiri terdapat pada rentang >48 tahun yaitu 37 orang (37%), diikuti rentang 43-47 tahun sebanyak 22 orang (22%), rentang 38-42 tahun sebanyak 21 orang (21%), rentang 28-33 tahun sebanyak 11 orang (11%), dan rentang 34-37 tahun sebanyak 9 orang (9%). Rata-rata umur responden adalah 45,75 tahun pada rentang 28-72 tahun.


(57)

Sebagian besar responden adalah laki-laki sebanyak 59 orang (59%) lebih banyak dari perempuan yaitu 41 orang (41%). Responden berasal dari 3 (tiga) kecamatan, yaitu Kecamatan Dolok Masihul sebanyak 39 orang (39%), Kecamatan Sei Rampah sebanyak 38 orang (38%), Kecamatan Bandar Khalipah sebanyak 23 orang (23%).

Latar belakang pendidikan responden yang paling banyak adalah tamat SMA sebanyak 47 orang (47%), diikuti tamat SMP sebanyak 39 orang (39%), tamat SD sebanyak 12 orang (12%), tamat D3 dan S1 masing-masing sebanyak 1 orang (1%). Mata pencaharian responden sebagian besar adalah wirausaha yaitu sebanyak 56 orang (56%) dan petani yaitu sebanyak 44 orang (44%).

Jumlah tanggungan responden adalah <5 orang sebanyak 80 orang (80%), jumlah tanggungan 5-6 orang sebanyak 18 orang (18%), dan jumlah tanggungan >6 orang sebanyak 2 orang (2%). Berdasarkan data tersebut, maka rata-rata jumlah tanggungan responden cukup besar, yaitu sebanyak 4 orang per anggota keluarga. Hal ini akan berpengaruh terhadap pendapatan dimana semakin besar jumlah tanggungan maka semakin besar pula biaya yang dikeluarkan.

Berikut ini merupakan distribusi frekuensi dan persentase karakteristik responden yang tersaji dalam Tabel 4.3. Gambar mengenai karakteristik reponden juga dapat ditunjukkan pada Gambar 4.4, Gambar 4.5, Gambar 4.6, dan Gambar 4.7.


(58)

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Anggota CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai 2013

No Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%) 1 Umur (tahun)

28-33 34-37 38-42 43-47 >48 11 9 21 22 37 11 9 21 22 37 2 Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan 59 41 59 41 3 Pendidikan

SD SMP SMA D3 S1 S2 12 39 47 1 0 1 12 39 47 1 0 1 4 Pekerjaan

Wirausaha Petani 56 44 56 44 5 Jumlah Tanggungan (orang)

<5 5-6 >6 80 18 2 80 18 2 Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (20 September 2013)

Gambar 4.4

Karakteristik Anggota CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 berdasarkan Usia

28 - 33 34 - 37 38 - 42 43 - 47 > 48

11 9

21 22


(59)

Gambar 4.5

Karakteristik Anggota CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 berdasarkan Tingkat Pendidikan

Gambar 4.6

Persentase Karakteristik Anggota CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 berdasarkan Jenis Kelamin

Gambar 4.7

Karakteristik Anggota CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 berdasarkan Jumlah Tanggungan

SD SMP SMA D3 S1 S2

12

39 47

1 0 1

59% 41%

Laki-laki Perempuan

<5 5-6 >6

80

18


(60)

Jumlah pendapatan responden terbesar berada pada rentang Rp. 2.312.500 – Rp. 3.124.999 yaitu sebanyak 35 orang (35%), diikuti jumlah pendapatan pada rentang Rp. 3.125.000 – Rp. 3.937.499 sebanyak 22 orang (22%), rentang Rp. 1.500.000 - Rp. 2.312.499 sebanyak 20 orang (20%), rentang Rp. 3.937.500 – Rp. 4.749.999, dan rentang Rp. > 4.750000 sebayak 5 orang (5%). Rata-rata pendapatan responden adalah Rp. 3,171,500 dengan rentang Rp. 1.500.000 – Rp. 8.000.000.

Jumlah simpanan responden terbesar berada pada rentang Rp. 1.009.100 - Rp. 9.261.424 yaitu sebanyak 42 orang (42%), diikuti jumlah simpanan pada rentang Rp. 9.261.425 – Rp. 17.513.749 sebanyak 32 orang (32%), rentang Rp. 17.513.750 – Rp. 25.766.074 sebanyak 12 orang (12%), rentang Rp. > 34.018.400 sebanyak 8 orang (8%), dan rentang Rp. 25.766.075 – Rp. 34.018.399 sebayak 6 orang (6%). Rata-rata simpanan responden adalah Rp. 14.649.284dengan rentang Rp. 67.027.700 – Rp. 1.009.100. Rata-rata jumlah simpanan responden per bulan adalah Rp. 48.870 dengan rentang Rp. 35.000 – Rp. 250.000 /bulan.

Besarnya jumlah pinjaman responden terbesar berada pada rentang Rp. 1.000.000 – Rp. 74.612.499 yaitu sebanyak 86 orang (86%), diikuti jumlah pinjaman pada rentang Rp. 74.612.500 – Rp. 148.224.999 sebanyak 9 orang (9%), rentang Rp. 148.225.000 – Rp. 221.837.499 sebanyak 3 orang (3%), rentang Rp. 221.837.500 – Rp. 295.449.999 dan rentang Rp. > 295.450.000 masing-masing sebayak 1 orang (1%). Rata-rata jumlah pinjaman responden adalah Rp. 45.230.200dengan rentang Rp. 1.000.000 – Rp. 589.900.000. Hal ini menandakan jumlah pinjaman anggota CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai sangat


(61)

besar. Jumlah pinjaman tersebut sebagian digunakan untuk modal usaha (69%), membeli tanah (16%), biaya pendidikan (12%), dan membeli untuk kendaraan (3%).

Besarnya deviden yang diterima anggota yang terbanyak berada pada rentang Rp. 100.000 – Rp. 891.824 yaitu sebanyak 36 orang (36%), diikuti deviden pada rentang Rp. 891.825 – Rp. 1.683.649 sebanyak 27 orang (27%), rentang Rp. 1.683.650 – Rp. 2.475.474 sebanyak 20 orang (20%), rentang Rp. > 3.267.300 sebanyak 14 orang (14%), dan rentang Rp. 2.475.475 – Rp. 3.267.299 sebayak 3 orang (3%). Rata-rata deviden yang diterima anggota adalah Rp. 1.676.823dengan rentang Rp. 100.000 – Rp 6.434.600.

Distribusi frekuensi dan persentase jumlah pendapatan, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, dan deviden anggota CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai dapat dilihat pada Tabel 4.4, Tabel 4.5, Tabel 4.6, Tabel 4.7, dan Gambar 4.8 berikut ini.

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi dan Persentase Jumlah Pendapatan Anggota CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai, 2013

Pendapatan (Rp) Frekuensi Persentase

1.500.000 - 2.312.499 20 20%

2.312.500 – 3.124.999 35 35%

3.125.000 – 3.937.499 22 22%

3.937.500 – 4.749.999 18 18%

> 4.750000 5 5%

Jumlah 100 100%


(62)

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi dan Persentase Jumlah Simpanan Anggota CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai, 2013

Simpanan (Rp) Frekuensi Persentase

1.009.100 - 9.261.424 42 42%

9.261.425 – 17.513.749 32 32%

17.513.750 – 25.766.074 12 12%

25.766.075 – 34.018.399 6 6%

> 34.018.400 8 8%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (20 September 2013)

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi dan Persentase Jumlah Pinjaman Anggota CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai, 2013

Pinjaman (Rp) Frekuensi Persentase

1.000.000 - 74.612.499 86 86%

74.612.500 – 148.224.999 9 9%

148.225.000 – 221.837.499 3 3%

221.837.500 – 295.449.999 1 1%

> 295.450.000 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (20 September 2013)

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi dan Persentase Jumlah Deviden CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai, 2013

Deviden (Rp) Frekuensi Persentase

100.000 - 891.824 36 36%

891.825 – 1.683.649 27 27%

1.683.650 – 2.475.474 20 20%

2.475.475 – 3.267.299 3 3%

> 3.267.300 14 14%

Jumlah 100 100%


(63)

Gambar 4.8

Persentase Penggunaan Pinjaman Anggota CU Mandiri di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013

4.4 Hubungan Karakteristik Anggota Dengan Deviden

Dari hasil uji korelasi Rank Spearman untuk mengetahui hubungan usia (X1), pendidikan (X2), tanggungan (X3), dan pendapatan (X4) dengan keberhasilan

CU (deviden) dapat dilihat pada Tabel 4.8 di bawah ini.

Tabel 4.8

Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Usia (X1), Pendidikan (X2), Tanggungan (X3), dan Pendapatan (X4) dengan Keberhasilan CU (Deviden)

Variabel Korelasi Keterangan

Usia – Deviden Pendidikan – Deviden Tanggungan – Deviden Pendapatan – Deviden

0,230 0,123 0,142 0,475

Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan

Sumber : Hasil Penelitian, 2013

Usia (X1)

Umur berhubungan positif dengan deviden dengan koefisien Rank Spearman sebesar 0,230. Hal ini berarti terdapat hubungan searah antara usia dengan deviden. Apabila usia anggota semakin bertambah maka deviden semakin

3% 12%

69% 16%


(1)

38 44 2 3 4,000,000 13,421,200 70,000,000 778,900

39 43 3 6 2,000,000 7,104,700 7,000,000 944,400

40 58 2 6 3,300,000 2,547,700 3,000,000 135,000

41 45 3 4 4,000,000 3,276,400 19,000,000 400,000

42 57 6 4 8,000,000 34,543,800 235,000,000 3,933,200

43 56 3 4 6,000,000 40,888,000 200,000,000 4,706,200

44 40 3 4 3,500,000 28,796,150 130,000,000 3,000,000

45 46 3 3 5,000,000 67,027,700 150,000,000 6,413,600

46 30 4 2 4,000,000 4,400,500 21,000,000 530,000

47 46 3 2 4,000,000 29,972,800 25,000,000 3,781,200

48 35 3 3 3,700,000 11,503,400 15,000,000 1,383,200

49 44 2 4 2,500,000 6,904,550 8,000,000 624,400

50 44 2 5 2,500,000 7,772,100 25,000,000 762,000

51 46 1 4 2,000,000 7,991,700 10,000,000 913,600

52 46 3 4 2,500,000 14,296,250 4,000,000 1,719,400

53 52 2 3 2,700,000 18,113,250 48,000,000 2,155,200

54 54 3 5 3,000,000 18,486,600 50,000,000 2,237,000

55 42 3 3 4,000,000 15,859,700 20,000,000 1,949,400

56 41 3 3 2,500,000 1,009,100 20,000,000 684,600

57 46 3 6 3,800,000 18,159,150 65,000,000 1,786,800

58 40 3 3 2,000,000 4,134,000 15,000,000 308,800

59 54 2 5 3,000,000 7,445,100 9,500,000 672,200

60 56 3 5 4,000,000 10,615,300 30,000,000 1,222,400

61 32 3 4 3,700,000 12,294,500 55,000,000 1,350,200

62 38 2 4 3,000,000 26,343,000 50,000,000 1,878,200

63 47 2 4 3,200,000 14,655,300 32,000,000 1,311,500

64 28 2 3 2,000,000 6,391,500 5,000,000 700,600

65 54 3 2 2,000,000 15,089,000 10,000,000 1,927,200

66 57 1 4 3,500,000 47,869,100 20,000,000 3,512,000

67 46 2 2 2,000,000 14,782,525 12,000,000 1,739,400

68 47 2 3 2,000,000 3,512,350 8,000,000 305,000

69 69 3 7 3,000,000 50,240,400 155,000,000 6,424,400

70 55 1 4 3,200,000 32,868,750 80,000,000 4,116,800

71 46 2 4 3,500,000 37,397,500 100,000,000 4,481,800

72 50 3 4 2,000,000 14,458,850 25,000,000 1,763,000

73 45 2 3 2,000,000 19,231,450 15,000,000 2,353,600

74 65 3 5 4,000,000 29,660,400 50,000,000 3,843,400

75 29 3 3 3,500,000 10,807,100 30,000,000 1,201,800


(2)

79 45 3 2 2,500,000 4,271,900 5,500,000 100,000

80 38 2 3 2,000,000 3,679,600 15,000,000 188,000

81 49 2 4 3,000,000 9,849,500 17,000,000 1,150,200

82 70 1 6 1,800,000 11,805,150 120,000,000 1,298,200

83 50 2 3 2,700,000 6,689,200 15,000,000 724,800

84 37 2 1 3,500,000 12,647,850 45,000,000 1,510,400

85 42 2 3 4,000,000 12,218,250 13,000,000 1,425,600

86 32 1 1 3,200,000 6,495,100 22,000,000 780,000

87 36 3 3 4,000,000 16,583,800 50,000,000 2,226,000

88 33 3 4 2,500,000 11,395,900 50,000,000 1,100,300

89 40 2 5 3,500,000 16,890,200 60,000,000 1,920,200

90 36 3 4 4,000,000 13,890,900 50,000,000 1,330,400

91 40 2 3 2,500,000 7,599,300 21,500,000 844,400

92 35 3 1 3,000,000 8,809,800 41,000,000 1,108,000

93 34 3 4 3,000,000 3,388,900 10,000,000 178,000

94 45 2 3 2,500,000 7,832,200 15,000,000 806,400

95 61 1 4 3,500,000 15,308,000 6,000,000 1,807,200

96 42 2 4 6,000,000 25,654,000 120,000,000 2,988,200

97 57 2 3 2,000,000 9,087,500 5,000,000 1,087,400

98 49 2 3 2,200,000 9,566,200 40,000,000 752,000

99 59 1 6 3,700,000 15,013,700 40,000,000 1,759,000


(3)

Lampiran IV. Hasil Perhitungan Pengaruh Karakteristik Responden Terhadap Keberhasilan CU Correlations

DEVIDEN USIA PENDIDIKAN TANGGUNGAN PENDAPATAN

Pearson Correlation

DEVIDEN 1.000 .230 .123 .142 .475

USIA .230 1.000 -.341 .429 -.153

PENDIDIKAN .123 -.341 1.000 -.106 .468

TANGGUNGAN .142 .429 -.106 1.000 .066

PENDAPATAN .475 -.153 .468 .066 1.000

Sig. (1-tailed) DEVIDEN . .011 .112 .079 .000

USIA .011 . .000 .000 .064

PENDIDIKAN .112 .000 . .146 .000

TANGGUNGAN .079 .000 .146 . .259

PENDAPATAN .000 .064 .000 .259 .

N DEVIDEN 100 100 100 100 100

USIA 100 100 100 100 100

PENDIDIKAN 100 100 100 100 100

TANGGUNGAN 100 100 100 100 100


(4)

(5)

Lampiran IV. Hasil Perhitungan Pengaruh Variabel Simpanan dan Variabel Pinjaman Terhadap Variabel Pendapatan

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method

1 PINJAMAN,

SIMPANAN

. Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: PENDAPATAN

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .624a .389 .376 814206.87169 1.476

a. Predictors: (Constant), PINJAMAN, SIMPANAN b. Dependent Variable: PENDAPATAN

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4.094E13 2 2.047E13 30.876 .000a

Residual 6.430E13 97 6.629E11

Total 1.052E14 99

a. Predictors: (Constant), PINJAMAN, SIMPANAN b. Dependent Variable: PENDAPATAN

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2595891.685 127268.318 20.397 .000

SIMPANAN .018 .009 .222 2.091 .039

PINJAMAN .007 .002 .453 4.262 .000


(6)

Lampiran V. Hasil Perhitungan Pengaruh Variabel Simpanan dan Variabel Pinjaman Terhadap Keberhasilan CU

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method

1 PINJAMAN,

SIMPANAN

. Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: DEVIDEN

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .884a .782 .777 691210.18595 1.624

a. Predictors: (Constant), PINJAMAN, SIMPANAN b. Dependent Variable: DEVIDEN

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.661E14 2 8.303E13 173.788 .000a

Residual 4.634E13 97 4.778E11

Total 2.124E14 99

a. Predictors: (Constant), PINJAMAN, SIMPANAN b. Dependent Variable: DEVIDEN

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 151301.419 108042.760 1.400 .165

SIMPANAN .103 .008 .868 13.665 .000

PINJAMAN .000 .001 .024 .372 .711