Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Kerangka Alur Penelitian Komponen Operasional

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut, “Bagaimana Kemampuan Komunikasi Penyiar Berita Terhadap Citra LPP TVRI Medan?”.

I.3 Pembatasan Masalah

Sesuai dengan masalah penelitian yang dirumuskan diatas, selanjutnya peneliti merumuskan pembatasan masalah penelitian agar permasalahan yang diteliti menjadi jelas, terarah, dan tidak terlalu luas. Pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut: 1. Penelitian bersifat deskriptif kualitatif dimana peneliti bertujuan menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat. Mendeskripsikan atau mengkontruksi wawancara mendalam, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen, studi kasus, studi historis-kritis dan penafsiran sangat ditekankan alih-alih pengamatan objektif terhadap subjek penelitian tentang kemampuan komunikasi penyiar berita untuk meningkatkan citra LPP TVRI Medan. 2. Subjek penelitian adalah penyiar berita “SUMUT DALAM BERITA” LPP TVRI Medan yang masih aktif di tahun 2011. 3. Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga selesai. Universitas Sumatera Utara I.4. Tujuan dan Manfaat I.4.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk menggambarkan kemampuan komunikasi yang dilakukan penyiar berita pada setiap kegiatan siaran berita. 2. Untuk melihat seberapa jauh tanggungjawab penyiar berita dalam menjalankan tugas yang ditetapkan LPP TVRI Medan. 3. Untuk melihat bagaimana kemampuan komunikasi penyiar berita dalam meningkatkan citra LPP TVRI Medan.

I.4.2 Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini merupakan suatu kesempatan kepada penulis untuk menerapkan teori-teori dan literatur yang penulis peroleh dari bangku kuliah kemudian memperdalam pengetahuan dan menambah wawasan penulis. 2. Penelitian ini dapat di gunakan sebagai referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang. 3. Penelitian ini dapat menambah khasanah penelitian dan sumber bacaan di kampus FISIP USU. Universitas Sumatera Utara

I.5 Kerangka Teori

Dalam melaksanakan penelitian ilmiah, teori berperan sebagai landasan berfikir untuk mendukung pemecahan masalah dengan jelas dan sistematis. Teori adalah sekumpulan pernyataan yang berkaitan secara logis dan bentuk penegasan empiris mengenai sifat-sifat dari kelas-kelas yang tak terbatas dari berbagai kejadian atau benda. Dalam penelitian ini teori-teori yang dianggap relevan adalah komunikasi dan citra.

I.5.1 Komunikasi

Dalam “bahasa” komunikasi pernyataan dinamakan pesan message, orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator communicator sedangkan orang yang menerima pernyataan diberi nama komunikan communicatee. Untuk tegasnya, komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Jika dianalisis pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan the content of the message, kedua lambang atau symbol. Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran atau perasaan, lambang adalah bahasa Onong Uchjana: 2007: 28. Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa yang modern, meliputi surat kabar yang memiliki sirkulasi yang luas, siaran radio dan televisi yang ditujukan kepada umum. Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people Ardianto :2004:3. Berdasarkan defenisi tersebut bahwa komunikasi massa itu haruslah menggunakan media massa. Jadi apabila ada sebuah rapat besar di sebuah gedung yang dihadiri ribuan masyarakat, apabila tidak mengundang media massa maka rapat tersebut bukanlah komunikasi massa. Komunikasi massa menurut para ahli komunikasi “Mass communications is the tehnologically and institutionally based production and distribution of the most broadly Universitas Sumatera Utara shared continuous flow of messages in industrial societies”. Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi dimana menciptakan sesuatu yang dibuat sebagai kebutuhan masyarakat dan disalurkan atau disampaikan kepada masyarakat yang didasari adanya teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massamedia cetak dan media elektronik Nurudin:2007:4. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli bahwa komunikasi massa pada intinya merupakan media yang menghubungkan komunikator dengan komunikan secara massal kepada sejumlah besar orang. Kemajuan teknologi komunikasi telah memungkinkan terjadinya globalisasi informasi di masyarakat. Maka masyarakat dituntut untuk siap dan lebih teliti menghadapi banjirnya informasi di segala bidang. Informasi atau berita melalui media massa televisi dan internet yang mengalir melintasi batas-batas negara tampaknya tidak dapat terbendung dan dibatasi oleh jarak, ruang dan waktu Wawan Kuswandi:2008:23. Komunikasi massa pada hakikatnya merupakan suatu transformasi sosial yang luas, yang menyangkut persoalan-persoalan manusia dibidang pendidikan, penerangan, perubahan sikap dan nilai-nilai serta masalah peninjauan kembali masalah hubungan antar manusia, adat istiadat, kebiasaan dan lain-lain yang menyangkut tingkah laku sosial. Televisi adalah transitori, yaitu hanya meneruskan isi pesan, yang berarti isi pesan hanya didengar atau dilihat sekilas, maka penyusunan naskah jurnalistik harus tepat, ringkas, jelas, sederhana, dan dapat dipercaya. Televisi mempunyai kelebihan dari dari media massa lainnya yaitu bersifat audio visual atau didengar dan dilihat, dapat menggambarkan kenyataan dan langsung dapat Universitas Sumatera Utara menyajikan peristiwa yang sedang terjadi ke setiap rumah para pemirsa dimanapun mereka berada. Kehadiran tayangan acara di televisi, baik TVRI maupun swasta di keluarga begitu berarti bagi masyarakat. Televisi menjadi suatu kebutuhan dalam ruang lingkup publik. Tayangan program acara yang beraneka ragam, ternyata cukup banyak menyedot perhatian masyarakat. Televisi merupakan salah satu media massa audio visual yang diasumsikan dapat mempengaruhi pemirsa lewat tayangan acaranya. TV mampu menyampaikan pesan yang seolah langsung antara komunikator pembawa acara dengan komunikan pemirsa. Siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-17 Agustus 1962. Siaran langsung itu masih terhitung sebagai siaran percobaan. Siaran resmi TVRI baru dimulai 24 Agustus 1962 jam 14.30 WIB yang menyiarkan secara langsung upacara Asian Games ke -4 dari stadion utama Gelora Bung Karno. Sejak pemerintah Indonesia membuka TVRI, maka selama 27 tahun penonton televisi di Indonesia hanya dapat menonton satu saluran televisi. Barulah pada tahun 1989, pemerintah memberi izin operasi kepada kelompok usaha Bimantara untuk membuka stasiun televisi RCTI yang merupakan televisi RCTI yang merupakan televisi swasta pertama di Indonesia. Disusul kemudian dengan SCTV, Indosiar, ANTV, dan TPI Ardianto:2004:127. Universitas Sumatera Utara Sumber informasi karya jurnalistik adalah peristiwa atau pendapat yang mengandung nilai berita, masalah hangat current affairs, dan masalah atau hal yang unik yang ada didalam masyarakat. Penjelasan masalah hangat diolah dan disajikan dalam bentuk monolog pidato atau ceramah, dialog wawancara, diskusi panel, talk show, reportase langsung atau tunda, editorial dan dokumenter. Berita adalah terminologi dalam ilmu jurnalistik yang pengertian atau batasannya sebagai berikut: “Berita adalah tulisan tentang peristiwafakta dan atau pendapat, yang mengandung nilai berita, dan yang sudah disajikan melalui media massa periodik”. “Asal fakta, selera, dan khalayak, sudah ada berita” Wahyudi:1996:27. Tujuan utama penyajian berita adalah menginformasikan peristiwa penting sebagai upaya untuk memberikan daya tarik agar orang mau membaca, mendengar atau menonton sajian berita tersebut. Faktor daya tarik dan pentingnya fakta sebagai bahan penulisan berita dapat dilihat dari bobot peristiwa yang didasarkan terhadap keistimewaannya. Penyiar berita mempunyai tanggungjawab yang besar akan tugas dan kewajibannya menjadi pembaca naskah sekaligus bagian inti dari suatu acara berita, jadi tidak jarang seorang penyiar berita mengalami kesulitan atau hambatan yang dapat diakibatkan oleh berbagai hal. Penyiar berita menyiarkan secara langsung kepada khalayak dimana pun berada. Apa yang disiarkan pada saat itu, langsung dipancarluaskan atau ditransmisikan dan secara langsung dapat didengar atau ditonton oleh khalayak luas atau pemirsa. Menjadi penyiar berita, seperti penyiar artistik, dasarnya adalah bakat. Tanpa memiliki bakat seseorang tidak akan mampu menjadi penyiar yang propesional. Khususnya penyiar berita harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan jurnalistik. Universitas Sumatera Utara Sebagian kalangan menyarankan agar penyiar berita haruslah reporter atau jurnalis, namun sebagian ahli lainnya mengatakan bahwa keterampilan menjadi penyiar berita adalah hal yang berbeda dengan reporter yang membuat liputan berita. Syarat penyiar berita harus memiliki : Otoritas, kredibilitas, kejelasan dan kejernihan suara, komunikatif, berkepribadian yang tinggi, profesionalitas yang tinggi, berpenampilan dan volume suara yang prima Wahyudi:1996:34.

I.5.2 Citra

Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya. Citra perusahaan ini terbentuk dari banyak hal, seperti sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan dan stabilitas dibidang keuangan, kualitas produk, keberhasilan ekspor, hubungan individu yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja, kesetian turut memikul tanggungjawab sosial dan komitmen mengadakan riset. Suatu citra perusahaan yang positif jelas menunjang usaha PR keuangan. Sebagai contoh, suatu badan usaha yang memiliki citra perusahan positif pasti lebih mudah menjual sahamnya Daniel Yadin:2009:56. Defenisi citra adalah sebagai ”pancaran atau reproduksi jati diri atau bentuk orang perorangan, benda atau organisasi”. Menurutnya, bagi perusahaan, citra juga diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi masyarakat terhadap perusahaan didasari atas apa yang mereka ketahuiatau mereka kira tentang perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu, citra sebuah perusahaan yang sama dapat berbeda dimata dua orang yang berlainan. Salah satu Universitas Sumatera Utara yang harus dilakukan para pengusaha dan manajemen perusahaan adalah menjaga jangan sampai karena berbagai macam sebab, mayoritas anggota masyarakat mempunyai persepsi yang salah tentang perusahaannya dan diusahakan agar persepsi masyarakat tidak jauh menyimpang dari apa yang diharapkan perusahaan. Karena hal itu dapat merugikan perusahaan. Citra positif bagi perusahaan, mempunyai manfaat sebagai berikut : 1. Daya saing yang kuat dalam jangka menengah dan panjang, dimana pada masa sekarang ini perusahaan yang ingin memenangkan persaingan pasar berlomba-lomba memberi berbagai penawaran menarik kpada konsumen yang membeli produknya. Namun lain halnya dengan perusahaan yang mempunyai citra positif akan tumbuh dan kuat menjadi kepribadian perusahaan. Citra positif perusahaan tersebut yang menjadi tembok bagi perusahaan yang ingin memasuki segmen pasar yang dilayani perusahaan tersebut. 2. Memberikan proteksi selama maasa kritis, dimana setiap perusahaan yang berkembang pasati akan menemui masalah. Apalagi masalah tersebut sampai diketahui oleh media massa, akibatnya para pembaca dan pemirsa akan mengetahui masalah yaang sedang di alami perusahaan tersebut khususnya perusahaan ternama. Bagi perusahaan dengan citra positif, masyarakat memahami masalah yang sedang dihadapi perusahaan dan berfikir bahwa masalah yang dihadapi perusahaan bukan semata-mata karena disengaja. 3. Menjadi daya tarik eksekutif handal, karena jika perusahaan mempunyai citra positif maka para eksekutif pun tidak ragu menanamkan sahamnya pada perusahaan tersebut. 4. Meningkatkan efektifitas strategi pemasaran, perusahaan dengan citra positif akan lebih mempunyai harapan berhasil ketika mengeluarkan produk baru dibandingkan dengan perusahaan yang belum dikenal masyarakat. 5. Penghematan biaya operasional, perusahaan dengan citra positif akan membutuhkan biaya yang lebih sedkit dalam mempromosikan produknya dibanding perusahaan baru yang belum dikenal konsumen Daniel Yadin :2009:20. Universitas Sumatera Utara

I.6 Kerangka Alur Penelitian

Kerangka alur penelitian intinya berusaha menjelaskan konstelasi hubungan antar variabel yang akan diteliti. Konstelasi hubungan tersebut idealnya dikuatkan oleh teori atau penelitian sebelumnya. Dalam menyusun kerangka alur penelitian, penyajiannya dimulai dari variabel yang mewakili masalah penelitian Moleong : 2010:127.

I.7 Komponen Operasional

Kredibilitas yang dimiliki seorang penyiar akan memberikan kepuasan kepada pemirsa atau khalayak luas. Dengan pengetahuan yang dimilikinya mengenai informasi yang akan disampaikannya dan menyampaikannya kepada komunikan sehingga kebutuhan akan informasi tersebut terpenuhi, untuk penjelasan hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Komponen Operasional Komponen Operasional Indikator Penyiar Berita Citra TVRI Medan Universitas Sumatera Utara Kemampuan Komunikasi Penyiar Berita LPP TVRI Medan. 1. Otoritas 2. Kredibilitas 3. Kejelasan dan kejernihan suara 4. Komunikatif 5. Berkepribadian yang tinggi 6. Profesionalitas yang tinggi 7. Berpenampilan dan volume suara yang prima. Citra TVRI Medan 1. Citra Positif TVRI Medan TVRI Medan merupakan televisi pilihan yang berakar pada budaya bangsa, dimana memberikan informasi yang terpercaya serta menyajikan hiburan bagi masyarakat serta menjadi media informasi yang diharapkan khalayak. 2. Citra Negatif Penyiar berita merupakan ujung tombak suatu stasiun televisi, sehingga harus benar-benar memilih penyiar yang benar-benar pantas dan memiliki kemampuan. Tabel 1. Komponen Operasional Universitas Sumatera Utara

I.8 Defenisi Operasional