Komunikasi Massa URAIAN TEORITIS

Komunikasi dalam proses secara sekunder ini semakin lama semakin efektif dan efisien karena didukung oleh teknologi komunikasi yang semakin canggih, yang ditopang pula oleh teknologi-teknologi lainnya yang bukan teknologi komunikasi. Surat misalnya sebagai media komunikasi sekunder yang pada mulanya terbatas sekali jangkauan sasarannya, dengan dukungan pesawat terbang jet, dapat mencapai komunikan dimana saja di seluruh dunia. Demikian pula media telepon, jika pada waktu ditemukan menggunakan kawat yang oleh sebab itu terbatas sekali wilayah jangkauannya, kini dengan radio telepon dapat mencapai sasaran di kota lain, negara lain, dan benua lain. Televisi siaran dewasa ini yang dipadu dengan komputer menjadi semakin mempesona, baik dari segi visualnya maupun audialnya, selain jangkauannya semakin jauh dan luas berkat inovasi satelit komunikasi dan luas inovasi satelit komunikasi dan antena parabola. Agar komunikasi efektif, proses penyandian oleh komunikator harus bertautan dengan proses pengawasandian oleh komunikan.

II.2 Komunikasi Massa

Banyak defenisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan para ahli komunikasi. Banyak ragam dan titik tekan yang dikemukakannya. Namun, dari sekian banyak defenisi itu ada benang merah kesamaan defenisi satu sama lain. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa media cetak dan elektronik. Perbedaan berita pada media massa cetak dan media massa elektronik. Universitas Sumatera Utara CETAK ELEKTRONIK Harus dapat membaca Tidak harus dapat membaca Dilihat Didengar dan ditonton Membaca dapat ditunda Tidak dapat ditundasekilas Tidak butuh tempat khusus Butuh tempat khusus Terbatas ruang dan Waktunya Tidak terbataslebih luas Mudah didokumentasi Butuh alat bantu untuk merekam Distribusi terbatas Distribusi tidak terbatas Berbentuk tulisan Tulisan, suara dan gambar Tabel 2: Perbedaan berita pada media massa cetak dan media massa elektronik. Komunikasi massa adalah suatu ilmiah mengenai media massa dengan pesan yang telah dihasilkan, baik pembaca, pendengar dan penonton yang akan mencoba diraihnya, dan menimbulkan efek terhadap mereka sebagai khalayak Nurudin : 2007:2. Ada suatu defenisi komunikasi massa yang dikemukakan Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble akan semakin memperjelas apa itu komunikasi massa. Menurut mereka sesuatu bisa di defenisikan sebagai Komunikasi Massa jika mencakup hal-hal sebagai berikut : 1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern pula Universitas Sumatera Utara antara lain surat kabar, majalah, televisi, film, atau gabungan di antara media tersebut. 2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Anomitas audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula dengan komunikasi yang lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak saling mengenal satu sama lain.’ 3. Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang. Karena itu, diartikan milik publik. 4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan, atau perkumpilan. Dengan kata lain, komunikatornya tidak berasal dari seseorang, tetapi lembaga. 5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper penapis informasi. Artinya, pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. 6. Unpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis komunikasi lainnya, unpan balik bisa bersifat langsung Nurudin:2007:8. Bentuk komunikasi yang menggunakan saluran atau media dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh terpencar, sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu adalah pengertian dari komunikasi massa. Dari defenisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa Ardianto:2007:3. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli bahwa komunikasi massa pada intinya merupakan media yang menghubungkan komunikator dengan komunikan secara massal kepada sejumlah besar orang. Perkembangan teknologi komunikasi massa dalam bentuk media massa khususnya media televisi telah membuat dunia semakin kecil. Tren perubahan gaya hidup masyarakat tidak hanya membawa pengaruh globalisasi melainkan juga polarisasi-polarisasi baru yang mendorong dilakukannya restrukturisasi dan refungsionalisasi berbagai bidang kehidupan. Kemajuan teknologi komunikasi telah memungkinkan terjadinya globalisasi informasi. Oleh karena itu kita dituntut untuk siap menghadapi banjirnya informasi di Universitas Sumatera Utara segala bidang. Informasi melalui medium televisi dan internet yang mengalir melintasi batas-batas negara tampaknya tidak dapat terbendung oleh jarak, ruang dan waktu. Melihat fungsi media televisi yang begitu luas, maka secara otomatis akan memberikan kesadaran bahwa hendaknya kita dapat memanfaatkannya secara tepat. Kesadaran itu berawal dari sejauh mana aspek komunikasi massa dapat berjalan secara wajar tanpa ada unsur keterpaksaan. Komunikasi massa pada hakikatnya ialah suatu transformasi sosial yang luas, yang menyangkut persoalan-persoalan manusia dibidang pendidikan, penerangan, perubahan sikap dan nilai-nilai serta masalah peninjauan kembali masalah hubungan antarmanusia, adat istiadat, kebiasaan dan lain-lain yang menyangkut tingkah laku sosial.

II.3 Televisi