BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di salah satu stasiun televisi lokal LPP TVRI Medan, yang beralamat di Jl. Putri Hijau No. 10 Medan terhadap penyiar berita yang berlangsung
pada tanggal April hingga bulan Juni.
III. 2 Sejarah LPP TVRI Medan
Ide untuk mendirikan satu stasiun TV di Medan diprakarsai oleh pejabat- pejabat Daerah Sumatera Utara yang bergerak di bidang Mass Media dan
Telekomunikasi dengan membentuk “Yayasan Pembangunan TV Sumatera Utara” pada tanggal 27 Juni 1967, diketuai oleh Let. Kol. CHB Wahid Lubis dan
Ketua Harian Let. Kol. CHB Ridwan Hutagalung dan kemudian diganti oleh Let.
Kol. CHB Amir Hoesin.S perwira Perhubungan Daerah Militer II Bukit Barisan
Berdasarkan hasil-hasil eksperimen tentang pertelevisian, yayasan tersebut mengambil prakarsa untuk satu stasiun televisi di Sumatera Utara, membantu
pemerintah dalam menyukseskan program pemerintah sesuai dengan fungsi televisi sebagai mass media dan memberikan kesempatan atau ruang gerak yang
lebih luas kepada perkembangan seni budaya di Sumatera Utara sebagai alat untuk membatasi kebudayaan asing.
Universitas Sumatera Utara
Langkah pertama dari usaha-usaha untuk merealisasi tujuan diatas maka pada tanggal 6 Januari 1969 Yayasan Pembangunan TVRI Sumatera Utara
melakukan peminjaman sebesar US 20.000,- dari Pemda Sumut, berupa ADO yang oleh Yayasan Pembangunan TV Sumut direncanakan untuk membeli satu
unit peralatan pemancar 75 watt dan peralatan studio yang sederhana. Mengingat jumlah uang tersebut, tidak mencukupi untuk membangun satu unit alat pemancar
dengan daya pancar yang cukup untuk Daerah Sumatera Utara, maka yayasan meminta bantuan kepada PN. Pertamina.
PN. Pertamina juga mempunyai kepentingan untuk karyawan di daerah Pangkalan Susu, Rantau, dan daerah eksplorasi lainnya, PN. Pertamina akhirnya
setuju untuk memberikan bantuannya dengan mengirimkan satu tim survei pada Bulan Februari1969 yang terdiri dari :
1 Ir. Gunarso Elnusa, Pertamina.
2 Ir. Sulaiman Nasseori ITB.
3 Ir. Brandan Sembiring TVRI.
Pada awalnya yayasan merencanakan untuk membangun pemancar di Panorama di pinggir jalan raya kira-kira 9 km sebelum Brastagi. Setelah diadakan
peninjauan dan map survei ternyata: 1 Areal tanah untuk membangun gedung pemancar TV dan gedung diesel
tidak mencukupi. 2 Jalan ke atas bukit di satsiun Telkom terlampau sulit dan sampai saat ini
baru jalan kecil yang tersedia. 3 Daerah Medan line-offsight daerah Pangkalan Berandan terhalang bukit.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hal-hal tersebut, dipilih tempat lain sehingga coverage area meliputi Kisaran, Tebing Tinggi, Medan, Pangkalan Susu, Rantau sampai Langsa.
Map-survei diadakan di Bandar Baru disebelah kanan jalan kira-kira 500 meter dari pinggir jalan. Dari map-survey dan field survey ternyata:
1 Site line offsight adalah Tebing Tinggi, Medan, Pangkalan Berandan. 2 Site mudah dicapai dari jalan raya dan telah ada bekas jalan untuk
kendaraan yang rusak. 3 Air dekat dari site.
4 Uap belerang dari Gunung Sibayak hanya sedikit yang mencapai tempat ini sehingga bahaya corrison terhadap menara antena dan alat-alat lainnya
sedikit sekali. 5 Tinggi site : 864 meter diatas permukaan laut.
Demikian site di Bandar Baru ini ideal sekali sebagai tempat stasiun pemancar. Untuk mendapat gambaran mengenai penerimaan sinyal secara teoritis
di daerah-daerah target. Dari hasil diatas ternyata SN yang diterima pada pesawat-pesawat lebih besar dari 40 db.
Berdasarkan hasil survei tersebut. PN Pertamina bersedia memberikan peralatan-peralatan untuk satu studio lengkap dan pemancar sebesar 10 KW
lengkap dengan antena dan peralatan studio transmitter link, yang menghubungkan studio dan stasiun pemancar dan sarana-sarana lainnya
ditanggung oleh Pemerintah Daerah Sumatera Utara. Adanya bantuan dari PN. Pertamina tersebut maka rencana semula untuk
membeli peralatan dengan ADO sebesar US 20.000,- dibatalkan. Sebelum
Universitas Sumatera Utara
kontrak pembelian peralatan oleh PN. Pertamina dilakukan, pada tanggal 28 Maret 1969.Yayasan Pembangunan TVRI Sumatera Utara mengadakan pinjaman
sebesar Rp. 4.864.000,- dari Pemda Sumut yang digunakan untuk pembangunan rumah pemancar dan rumah diesel di Bandar Baru. Pembangunan gedung-gedung
tersebut dimulai pada pertengahan tahun 1969. Penyempurnaan pembangunan gedung-gedung tersebut dilaksanakan setelah kontrak pembelian peralatan antara
PN. Pertamina dan Toyo Menka Kaisha Ltd Tokyo, ditandatangani pada bulan September 1969. Setelah diadakan perubahan dan saran-saran tentang arsitektur
dari gedung studio, pembangunannya dimulai pada tanggal 20 Februari 1970, dengan jatuhnya lelang pada Biro Arsitek dan Insiniur Hegar sebesar Rp.
41.700.000,- Pelaksanaan penyelesaian pekerjaan gedung pemancar dan gedung diesel
Bandar Baru, Direksi Pembangunan TVRI Sumut mengalami kesulitan kembali dalam soal pembiayaan. Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara
mengeluarkan Surat Keputusan No.337XIVGSU tanggal 10 April 1970 yang mengangkat Brigjen TNI Leo Lopulisa, Pangdam II Bukit Barisan sebagai
Koordinator Proyek Pelaksanaan Pembangunan TVRI Sumut dan Sdr.Bardansjah, Kepala Biro Keuangan Pemda Sumut sebagai bendaharawan. Sesuai dengan
kontrak pembelian peralatan TV antara PN. Pertamina dengan Toyo Menka Kaisha Ltd Tokyo tanggal 18 Maret 1970 telah berangkat ke Tokyo untuk
mengikuti training di Shibaden Factory dan N.H.K Tokyo:
Universitas Sumatera Utara
I a Senior Engineers dari TVRI Jakarta selama 3 bulan yaitu saudara-saudara : 1 JPH.Simanjuntak
2 Suryanto 3 Ronald Kasakeyan
b Senior Engineer dari PN. Pertamina : 1 Ir. Kundrad
II Yunior Engineer selama 2 bln berangkat dari Jakarta, tanggal 22 April. 1 Letda CHB Munaf Yus dari Hub-Dam II.
2 Letda CHB Ishak Sulaiman dari Kowilhan 1 Sum 3 Amirullah dari PN. Pertamina.
Disamping para trainers diatas berangkat ke Tokyo para investor sebagai berikut:
A Dua orang investor berangkat ke Tokyo pada tanggal 24 Februari untuk selama dua minggu.
1 Mayor CHB Sularno Wa-Pa Hubdam II BB. 2 Drs. Panjaitan dari Pemerintah Daerah Sumatera Utara.
B Dua orang investor berangkat ke Tokyo pada tanggal 9 Mei selama empat minggu.
1 Ir. Gunarno dari ElnusaPertamina. 2 Ir. B. Sembiring dari TVRI Pusat.
C Seorang investor berangkat ke Tokyo pada akhir Mei selama dua minggu yakni Kol. CHB Wahid Lubis.
Universitas Sumatera Utara
1 Seorang investor berangkat pertengahan Juni ke Toky, Let. Kol. CHB Amir Hoesin S.
Kesempatan inspeksi di Jepang telah digunakan untuk mengadakan factory test dan menyusun perincian spare parts yang diharapkan cukup untuk waktu lima
tahun. Untuk kemajuan dan kelanjutan dari stasiun TV Medan, maka pemilihan saluran harus juga merupakan proteksi, sehingga diharapkan masyarakat di daerah
Sumatera Utara akan lebih banyak memperhatikan siaran-siaran TV Medan sendiri daripada TV Malaysia. Saluran TV Malaysia yang paling baik diterima:
1 Saluran 5 CCLR sl. 4 Indonesia dari K.L. 2 Saluran 6 CCLR sl. 5 Indonesia dari Ipoh.
3 Frekuensi pemancar gambar =182.25 MHz 4 Frekuensi pemancar suara =187.75 MHz
Saluran ini merupakan saluran berdekatan dari saluran-saluran TV Malaysia. Dengan demikian diharapkan selama TV Medan berada di udara
mendapat perhatian sepenuhnya dari masyarakat. Instansi TVRI studio Medan secara resmi dimulai tanggal 17 September 1970 dan dapat diselesaikan selama 45
hari kerja berupa pemasangan alat-alat broadcasting equipment, Air Conditioning System, lighting system,dan antena system berikut 30 m towernya untuk studio
Medan. Sedangkan untuk stasiun pemancar Bandar Baru adalah instalasi transmitter equipment
, dua set mesin diesel dan antena sistem berikut 67 m tower. Persiapan instalasi dimulai awal Agustus 1970 dengan penyelesaian pemasukan
barang-barang melalui pelabuhan Belawan.
Universitas Sumatera Utara
Urutan pelaksanaan pengerjaan adalah building chek and repair bersama- sama dengan checking equipment, cable laying, assembling, terminal wiring
check, adjusment, inspection, and test using dengan penyusunan waktu berdasarkan pelaksanaan instalasi di Jepang disesuaikan dengan keadaan
setempat. Instalasi dengan test using dinyatakan selesai tanggal 10 November 1970
untuk selanjutnya diadakan test program yang pengawasan teknis mesin dipegang oleh pelaksanaan operation seterusnya oleh Televisi Republik Indonesia.
Percobaan-percobaan On Air dimulai dengan pola tehnik dan siaran film selama 45 hari dimulai tanggal 45 hari dimulai tanggal 11 November sampai 27
Desember 1970 dan selanjutnya live program yang pertama diudara adalah acara pidato sambutan koordinator proyek pembangunan TVRI Sumut dalam rangka
dimulainya siaran TV Medan. Hiburan pertama VTR adalah ansamble Bukit Barisan tanggal 24 November 1971 dan hiburan langsung adalah Orkes
Keroncong Kenangan tanggal 9 Desember 1970. Pengisian yang demikian selanjutnya berjalan selama 34 hari dan pada
tanggal 28 Desember 1970, TVRI Studio Medan diresmikan oleh Presiden Soeharto dengan pengguntingan pita oleh Ibu Tien Soeharto. Dengan beradanya di
udara, TVRI Studio Medan berarti dunia pertelevisian Indonesia telah membuahkan sebuah pemancar TV pertama diluar pulau Jawa dengan daya
operasi berkekuatan 10 KW dengan daya capai Kisaran, Tanjung Balai, Tebing Tinggi, Medan, Pangkalan Susu, Pangkalan Berandan, RantauLangsa atau
Universitas Sumatera Utara
dengan radius 150 km, bahkan pada pertengahan tahun 1971 telah dapat diterima dibeberapa tempat di Malaysia seperti di Kelantan, Kedah dan Penang.
Perkembangan pembangunan di TVRI mulai dari tahun 1975 sampai sekarang tidak banyak yang berubah. Perubahan yang terjadi hanya terjadi pada
tahun 2002 yakni dengan penambahan pemancar dan pembangunan studio2. Fungsi siaran LPP TVRI Medan adalah sebagai medium pendidikan massa,
penerangan massa, menyajikan seni budaya dalam bentuk hiburan yang sehat dan sebagai pendorong usaha-usaha pembaharuan dan pembangunan. Bentuk dan isi
siaran yang menjadi pedoman LPP TVRI Medan adalah harus menghormati hak- hak azazi perseorangan, tidak membeda-bedakan suku, agama dan ras, serta tidak
dibenarkan adanya siaran-siaran yang bertentangan dengan kaedah-kaedah moralitas, budaya dan kaedah-kaedah yang mendasari pandangan hidup bangsa
TVRI:2011.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1: LPP TVRI
Gambar 2: Logo LPP TVRI Sumut
Universitas Sumatera Utara
III.3 Penyelenggara siaran
KEPALA TVRI STASIUN SUMATERA
KELOMPOK FUNGSIONAL
KEPALA BAGIAN
PROGRAM PENGEMBANGA
KEPALA SEKSI
KEPALA BAGIAN
KEPALA SEKSI
PENGEMBAN GAN USAHA
KEPALA SEKSI
KASIE. CURENT
AFFAIR KEPALA
SEKSI KEPALA
BAGIAN PERLENGK
KEPALA SEKSI
PRODUKSI KEPALA
SUB BAGIAN
KEPALA SEKSI
TEKNIK KEPALA
SUB KEPALA
BAGIAN KEPALA
BAGIAN KEUANGAN
KEPALA BIDANG
KEPALA BAGIAN
Universitas Sumatera Utara
1. Seksi Siaran
Berbicara mengenai siaran akan erat kaitannya dengan produksi siaran. Upaya untuk peningkatan mutu siaran terus dilaksanakan oleh LPP TVRI Medan, baik didalam
memilih materi acara maupun didalam meningkatkan kemampuan pengelola siaran, penambahan peralatan dan dana, srta kemampuan pengisi acara.
LPP TVRI Medan juga berusaha untuk mengadakan kerjasama dengan pihak- pihak luar, terutama didalam memproduksi berbagai acara, sehingga dengan demikian
acara-acara yang ditayangkan LPP TVRI Medan dapat bervariasi dan menarik minat pemirsa. Hal ini dilaksanakan dengan instansi pemerintah yang terkait, badan-badan
swasta, dan sanggar musiktari yang ada. Upaya-upaya lainnya yang dilaksanakan oleh seksi siaran adalah mempertegas kriteria acara sehingga acara yang ditayangkan LPP
TVRI Medan memiliki kriteria yang jelas dan tidak memiliki mata acara yang sama dengan mata acara lain. Acara-acara yang hampir sama dijadikan satu, sedangkan acara
yang diminati masyarakat dihilangkan. Peningkatan mutu siaran secara berkala dilakukan koordinasi secara
fungsional, rapat profesi, rapat produksi dan sebagainya untuk meningkatkan hubungan kerjasama dengan pengisi acara baik perorangan atau grup maupun dengan pemerintah
serta upaya pembinaan personil diseksi siaran. Untuk kesinambungan acara-acara LPP TVRI Medan beberapa dibagi menurut sub seksinya.
Universitas Sumatera Utara
2. Seksi Pemberitaan
Pemberitaan dioperasinalkan pada tahun 1971 yang dilayani tidak lebih dari 10 personil yang menyajikan warta berita lokal dan regional tiap hari dua kali dan masing-
masing pukul 19.30-19.40 dan pukul 21.00-21.10. pada tahun 1973 siaran berita ditambah satu berita yaitu penyiaran berita kota selama 5 menit pada pukul 17.00Wib.
Sesuai dengan keputusan direktur televisi nomor 58KPTDIRTV1986 mengenai organisasi kerja penyelenggara siaran LPP TVRI Medan, maka tugas seksi
pemberitaan adalah melakukan perencanaan kegiatan dan peliputan penyiaran acara dan menyelenggarakan mata acara pemberitaan baik untuk siaran daerah maupun siaran
nasional. Program siaran pemberitaan selain berbentuk berita dalam acara berita daerah
tetapu juga berbentuk laporan yang materinya dititik beratkan pada aktivitas pembangunan dengan semua aspeknya. Sebagai pelaksana pola acara terpadu 19901991
seksi pemberitaan mengelola delapan mata acara yaitu sekitar 27,26.
3. Seksi Teknik Studio
Sesuai dengan fungsi dan peranan LPP TVRI Medan yang berkaitan dengan keampuhan yang dimiliki maka sangat penting untuk mendapat perhatian adalah
pemanfaatan perangkat lunak dan perangkat keras agar materi siaran yang disebar luaskan mencapai sasaran dan keberhasilan.
Upaya untuk mencapai keberhasilan dari setiap organisasi yang disebarluaskan dari LPP TVRI Medan didukung oleh berbagai unsur atau unit kerja yang berpegang pada
profesionalisme pertelevisian serta didukung oleh berbagai macam peralatan yang
Universitas Sumatera Utara
demikian canggih. Keahlian bagi setiap individu pelaksana produksi tersebut didasarkan atas tujuan materi acara yang disiarkan yaitu agar pemirsa memperoleh kepuasan
sosiologis dalam menonton acara siaran. Hal tersebut berarti bahwa para petugas dituntut memiliki keahlian dibidang teknologi dan seni secara simultan yang lazim disebut
Technical Art. Sesuai dengan perkembangan teknologi LPP TVRI Medan juga harus
mengembangkan kemampuan khususnya dibidang teknologi komunikasi. Suatu kenyataan yang membanggakan bagi masyarakat Sumatera Utara bahwa LPP TVRI
Medan telah memperoleh kemajuan dan perkembangan yang pesat khususnya kualitas dan kuantitas peralatan pada seksi studio. Akan tetapi jika dibandingkan dengan pesatnya
kemajuan teknologi dan peningkatan volume produksi materi acara siaran serta pengoperasian peralatan relatif melewati batas usia pakai maka kadar tantangan kepada
unsur management dan tenaga pelaksana ahli LPP TVRI Medan semakin tinggi.
4. Seksi Tehnik Prasarana
Terbitnya SK Direktur Televisi No.18KPTSDirTV1987 tanggal 1 April 1987, seksi ini mulai beroperasi lengkap dengan sub seksi yang ada dibawahnya. Tugas seksi
prasarana adalah merencanakan dan melaksanakan perawatan gedung, mengoperasikan dan memelihara alat-alat AC, memelihara alat-alat laboratorium film, serta
merencanakan, mengoperasikan kegiatan administrasi tehnik prasarana. Penyediaan sumber listrik sangat utama bagi siaran televisi, dan untuk
operasional siaran, sumber listrik utama diperoleh dari PLN. Akan tetapi dioperasikan juga genset berkekuatan kecil untuk melayani kegiatan kamera ENG dan untuk OB van.
Universitas Sumatera Utara
5. Seksi Transmisi
Perkembangan tehnik peralatan transmisi di LPP TVRI Medan dari tahun ke tahun juga meningkat dan penambahannya disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi dan
situasi keberadaan televisi di negara ini. Pada tahun 1988 stasiun Medan memasuki era baru dalam peralatan teknik transmisi, yaitu dengan keberadaan suatu sistem pemancar
televisi photovoltaicsollar cell yang ditempatkan disipirok dan Gunung Tua.
6. Sub Bagian Tata Usaha
Sub bagian tata usaha terdiri dari dua bagian yaitu: 1.
Bagian Personalia 2.
Bagian Pengawasan. Upaya yang dilakukan untuk peningkatan kualitas pegawai yang ada di LPP
TVRI Medan yaitu : a.
Mengikutsertakan pegawai untuk setiap kesempatan diklattraining yang diberikan oleh Balai diklat TVRI di Jakarta maupun MMTC Jogjakarta ataupun
kesempatan sekolahseminar di luar negeri sesuai dengan persyaratan peserta yang ditentukan.
b. LPP TVRI Medan mengadakan On The Job Training yang dikhususkan untuk
pegawai LPP TVRI Medan sendiri. c.
Menerapkanmerealisasikan setiap disiplin Pegawai Negeri Sipil terhadap seluruh pegawai LPP TVRI Medan.
Universitas Sumatera Utara
III.4 Visi dan Misi
LPP TVRI Sumut memiliki visi dan misi sebagai acuannya untuk meraih tujuan
perusahaan. Visi misi TVRI SUMUT
1. Visi LPP TVRI Sumut:
“TV pilihan yang berakar pada budaya bangsa”. 2.
Misi LPP TVRI Sumut:
a Memberikan informasi yang terpercaya, independent mental dan mencerdaskan serta menyajikan hiburan bagi masyarakat.
b Menjalin kerjasama yang menguntungkan dengan Mitra Usaha. c Membentuk lingkungan kerja yang sehat, harmonis dan profesional bagi
karyawan dan mitra kerja. d Menjadi Media komunikasi bagi kepentingan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
III.5 Pola Acara LPP TVRI Medan 2011
Perencanaan siaran LPP TVRI Medan, dalam melaksanakan pola acara terpadu tetap berpedoman pada program TVRI stasiun pusat Jakarta, guna menghindari tumpang
tindih secara sejenis yang disiarkan LPP TVRI pusat dengan LPP TVRI Medan. Dalam perencanaan siaran periode 1989-1990 LPP TVRI Medan mengelompokkan jenis acara
sebagai berikut : 1.
Berita Penerangan : 25
2. Pendidikan Agama : 22
3. Drama Budaya : 10
4. Musik Hiburan : 17
5. Dan lain-lain
: 26 Pengelolaan materi acara tersebut, berdasarkan atas kebutuhankemampuan
sumber acara yang ada di daerah Sumatera Utara pada umumnya, dan kotamadya Medan khususnya. Sumber materi acara, selain merupakan aktivitas pemerintah dan masyarakat
dalam era pembangunan didaerah Sumatera Utara juga digali dan dikembangkan budaya daerah sebagai bagian dari budaya bangsa.
Sejak tahun 1970-1975 LPP TVRI Medan melaksanakan siaran berdasarkan pola acara siaran lokal LPP TVRI Medan. Materi acara pada umumnya diproduksi secara
lokal, sedangkan film-film seri disiarkan materinya diterima dari stasiun TVRI pusat Jakarta. Setelah peluncuran satelit palapa dan berfungsi tanggal 17 Agustus 1976, secara
berangsur-angsur LPP TVRI Medan mulai merelay siaran dari TVRI pusat Jakarta. Akan tetapi tanggal 01 April 1981 TVRI mulai memberlakukan pola acara terpadu, dan
dalam kaitan ini LPP TVRI Medan merupakan suplementasi TVRI pusat Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
III.6 Informan
Penelitian ini mengandalkan data dari wawancara dengan informan, dimana informan itu adalah penyiar berita TVRI Medan yang terdiri dari enam penyiar. Peran
informan sangat penting, sebab data didapat dari orang-orang yang memahami permasalahan yang hendak diteliti.
III.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah a
Studi pustaka, dimana mempergunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data.
b Wawancara Mendalam
Penelitian ini mengandalkan data dari wawancara dengan informan, dimana informan itu adalah penyiar berita TVRI Medan. Peran informan sangat penting,
sebab data didapat dari orang-orang yang memahami permasalahan yang hendak diteliti.
c. Observasi Observasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk
mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan menyaksikan langsung. Peneliti observasi ketika siaran berlangsung, dari mulai persiapan penyiar berita hingga
pada akhir siaran. Peneliti mengamati keseriusan penyiar berita dalam menjalankan tugasnya serta memperhatikan kendala yang terjadi dan bagaimana
penyiar berita dalam menyikapi setiap kendala yang ada.
Universitas Sumatera Utara
III.8 Teknik Analisis Data
Dipihak lain, analisis data deskriptif kualitatif, prosesnya berjalan sebagai berikut: 1.
Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.
2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, memsintesiskan, membuat
iktisar, dan membuat indeksnya. 3.
Membuat kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.
Universitas Sumatera Utara
III.9 Acuan Pertanyaan Wawancara
Yang menjadi pertanyaan peneliti dalam proses wawancara adalah : 1. Nama BapakIbu siapa?
2. Apakah latar belakang pendidikan anda? 3. Sejak kapan BapakIbu menjadi penyiar berita di LPP TVRI Medan?
4. Mengapa BapakIbu memilih menjadi penyiar berita? 5. Persiapan apa saja yang BapakIbu lakukan sebelum siaran?
6. Apakah ada kendala sebelum dan sedang siaran? 7. Kiat-kiat apa saja yang BapakIbu lakukan untuk mengurangi kendala yang
terjadi? 8. Seberapa seriuskah BapakIbu menjalankan tugas sebagai penyiar berita di LPP
TVRI Medan? 9. Sebagai penyiar berita LPP TVRI Medan, apakah BapakIbu sudah merasa
meningkatkan citra LPP TVRI Medan? 10. Apakah ada evaluasi setelah selesai siaran?
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PEMBAHASAN