Para ibu remaja sering kali putus sekolah. Meskipun banyak ibu remaja kemudian melanjutkan pendidikannya lagi di kemudian hari, umumnya mereka tidak
lagi mencapai taraf kehidupan ekonomi yang setara dengan perempuan yang menunda melahirkan anak hingga usia dua puluhan.
Sebuah studi menemukan bahwa anak-anak yang berasal dari perempuan yang melahirkan pertama kali ketika remaja, memiliki skor tes yang rendah dan
memperlihatkan perilaku yang lebih bermasalah dibandingkan ibu-ibu yang memiliki anak pertama ketika dewasa Santrock, 2007.
2.3 Sikap Terhadap Perkawinan Dini
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap merupakan kecenderungan dan kesediaan
untuk bertindak dan disertai dengan perasaan-perasaan yang dimiliki oleh individu tersebut. Dengan dasar pengetahuan dan pengalaman masa lalu maka timbul sikap
dalam diri manusia dengan persaan-perasaan tertentu, dalam menanggapi suatu obyek yang menggerakkan untuk bertindak. Sikap adalah cara mengkomunikasikan
suasana hati dalam diri sendiri kepada orang lain. Bila merasa optimis dan memperkirakan akan berhasil, hal ini menimbulkan sikap positif. Bila merasa
pesimis dan menduga-duga hal-hal yang buruk, hal ini bisa menimbulkan sikap negatif Notoatmodjo, 2003.
Sikap dapat dibedakan atas : 1. Sikap positif
Universitas Sumatera Utara
Sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan, menerima, mengakui, menyetujui serta melaksanakan norma-norma yang berlaku dimana individu itu
berada. 2. Sikap negatif
Sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan penolakan atau tidak menyetujui terhadap norma-norma yang berlaku dimana individu itu berada.
Fungsi sikap : 1. Sebagai alat untuk menyesuaikan diri
2. Sebagai alat pengukur tingkah laku 3. Sebagai alat pengatur pengalaman
4. Sebagai pernyataan kepribadian Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau secara tidak langsung.
Secaran langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu obyek. Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan-
pernyataan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden Notoatmodjo, 2003.
2.4 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Sikap
Faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap antara lain adalah: 1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan hal ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan
merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang. Pengetahuan juga dapat didefenisikan sebagai kumpulan informasi yang
dipahami, yang diperoleh dari proses belajar semasa hidup dan dapat
Universitas Sumatera Utara
dipergunakan sewaktu-waktu sebagai alat penyesuaian diri, baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan.Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
Notoatmodjo, 2003. Asosiasi Psikologi Amerika berpendapat bahwa dalam atau tidaknya
pengetahuan seseorang dapat digolongkan dalam 6 tingkatan, yaitu : 1. Tahu, didefenisikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya, termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari rangsangan yang telah
diterimanya. 2. Memahami, didefenisikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat mengintepretasikan materi tersebut secara benar.
3. Aplikasi, didefenisikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi yang sebenarnya.
4. Analisa, didefenisikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan materi atau obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur
organisasi tersebut dan masih ada kaitan satu sama lain. 5. Sintesis, didefenisikan sebagai suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-
formulasi yang ada.
Universitas Sumatera Utara
6. Evaluasi, didefenisikan sebagai kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian itu berdasarkan pada kriteria
yang telah ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara dalam
kuesioner yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden Notoadmodjo, 2005.
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu: a.
Pendidikan Pendidikan adalah suatu usaha mengembangkan kepribadian dan kemampuan
di dalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar. Makin tinggi pendidikan seseorang maka
makin mudah seseorang tersebut menerima informasi. Seseorang dengan pendidikan tinggi cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang
lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang di dapat tentang kesehatan.
Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas
pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seseorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula.
Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, tetapi juga dapat diperoleh dari pendidikan nonformal.
b. Media MassaInformasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun nonformal dapat memberikan pengaruh jangka pendek sehingga menghasilkan
Universitas Sumatera Utara
perubahan atau peningkatan pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan
lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan sesorang.Media massa membawa pesan-pesan yang berisi
sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal akan memberikan landasan kognitif baru bagi
terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut. c.
Sosial BudayaEkonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang apakah baik atau buruk
akan dapat menambah pengetahuan seseorang walaupun tidak melakukannya.Status ekonomi juga akan menentukan tersedianya fasilitas
yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial dan ekonomi juga mempengaruhi pengetahuan seseorang.
d. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap
proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik
ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu. e.
Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa
lalu.
Universitas Sumatera Utara
f. Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
pikirnya sehingga pengetahuan tang diperolehnya semakin membaik Notoatmojo, 2005.
2. Media Massa Pengaruh informasi global yang semakin mudah diakses
justrumemancing anak dan remaja untuk mengadaptasi kebiasaan-kebiasaan tidak baik seperti merokok, minum-minuman beralkohol, penyalahgunaan
obat terlarang dan lain-lain. Kebiasaan tersebut akan mempercepat usia awal seksual aktif serta mengantarkan mereka pada kebiasaan berperilaku seksual
yang berisiko tinggi. 3. Lembaga pendidikan dan agama
Lembaga pendidikan dan agama sebagai suatu sistem memiliki pengaruh dalam pembentukan sikap karena keduanya meletakkan dasar
pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan hal baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh
dilakukan diperoleh dari pendidikan dan pusat keagamaan serta ajaran- ajarannya
4. Pengaruh orang lain Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara komponen
sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita anggap penting, seseorang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak,
tingkah dan pendapat kita, seseorang yang berarti khusus bagi kita, akan
Universitas Sumatera Utara
banyak mempengaruhi sikap kita terhadap sesuatu. Diantara orang lain, yang biasanya dianggap penting adalah orang tua, orang yang status sosialnya
tinggi, teman sebaya, teman dekat, teman kerja, guru, istri, suami dan lain- lain.
5. Kebudayaan Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh
yang sangat besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila kita hidup dalam budaya yang memiliki norma longgar bagi pergaulan heteroseksual, sangat
mungkin kita akan memiliki sikap yang mendukung terhadap masalah kebebasan pergaulan heteroseksual. Apalagi kita hidup dalam budaya sosial
yang sangat mengutamakan kehidupan berkelompok, maka sangat mungkin kita akan memiliki sikap negatif terhadap kehidupan individualisme yang
mengutamakan kepentingan perorangan Azwar, 2009.
2.5 Kerangka Konsep