Leni Pujiastuti, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Tari Bambu Pada Pembelajaran Berbicara
Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Yas Bandung Tahun Ajaran 2012-2013 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
pascates terkait performa siswa dalam berbicara berdistribusi normal dan homogen, maka untuk menguji hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut.
1 Mencari rata-rata dari kelas pembanding dan kelas eksperimen dari
kegiatan prates dan pascates.
2 Mencari jumlah deviasi dari setiap nilai x
1
dan x
2
, y
1
dan y
2
3 Mengitung t
hitung
4 Menentukan db dengan rumus =
5 Menentukan dengan taraf signifikan α = 0,01 dan derajat kebebasan
yang telah dicari sebelumnya. 6
Pembahasan hasil penelitian dengan menggunakan hipotesis: H
ditolak dan H
1
diterima jika t
hitung
t
tabel
H ditolak dan H
1
diterima jika t
hitung
t
tabel
Arikunto, 2010: 354
d. Pengolahan Hasil Observasi
Subana dan Sudrajat Luki, 2012 menyatakan bahwa data mengenai proses pembelajaran dapat dianalisis dengan cara mendeskripsikan
perhitungan skor dari setiap kategori yang diberikan observer. Observasi dilakukan untuk menilai aktivitas siswa selama proses pembelajaran
berbicara terutama dalam menceritakan tokoh idola dengan model pembelajaran kooperatif teknik tari bambu. Penilaian dilakukan oleh
observer dan cara menghitung rata-rata hasil ketiga observer adalah dengan rumus:
Leni Pujiastuti, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Tari Bambu Pada Pembelajaran Berbicara
Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Yas Bandung Tahun Ajaran 2012-2013 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
C. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Tes dan Nontes
a. Tes Lisan Berbicara
Sebelumnya sudah dijabarkan bahwa dalam teknik pengumpulan data agar lebih terarah, peneliti memberikan tes lisan dalam bentuk perintah
kepada siswa sebelum dilaksanakan prates dan pascates. Perintah-perintah
yang diberikan kepada siswa yaitu sebagai berikut.
1 Siswa diminta untuk memilih salah satu tokoh idola yang sangat mereka
idolakan. Perintah ini dimaksudkan guru tidak turut campur dalam pemilihan tokoh idola yang diidamkannya sehingga tidak ada unsur
pemaksaan kehendak guru. Secara leluasa siswa dapat menentukan dan memilih tokoh yang mereka idolakan dengan bebas.
2 Siswa diminta untuk mengemukakan identitas tokoh, keunggulan tokoh,
dan alasan mengidolakan sang tokoh. Perintah ini bertujuan agar siswa memahami betul tokoh yang diidolakannya.
3 Siswa diminta untuk berdiri seperti deretan bambu yang berjajar dengan
saling berhadapan untuk menceritakan tokoh idola yang sangat diidolakannya. Perintah ini bertujuan agar siswa dapat bertukar informasi
kepada temannya dalam waktu yang bersamaan. Dengan hal itu, siswa mendapatkan berbagai informasi terkait tokoh idola yang diceritakan
oleh setiap individu. 4
Memahami sang tokoh yang diidolakan sehingga mampu menceritakan tokoh tersebut dapat dibuktikan dengan cara mengungkapkan secara jelas
dan rinci terkait identitas, keunggulan, dan alasan mengidolakan tokoh tersebut.
5 Dalam menceritakan tokoh idola siswa menggunakan bahasa sendiri.
Tujuan perintah ini adalah agar siswa dapat lebih percaya diri dan