Daya Pembeda Soal Analisis Tes

51

4. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi D. Untuk menentukan indeks diskriminasi soal bentuk pilihan ganda digunakan persamaan: Arikunto, 2008 3.6 Keterangan : J = jumlah peserta tes J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah menjawab soal itu benar P A = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Kategori daya pembeda adalah sebagai berikut; Arikunto, 2008 Tabel 3.4. Klasifikasi daya pembeda D Klasifikasi 0,00 – 0,20 Jelek 0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik sekali Negatif Tidak baik, harus dibuang B P A P B J B B A J A B D − = − = 52 Berdasarkan perhitungan daya pembeda soal penguasaan konsep yang berjumlah 25 butir soal diperoleh 1 butir soal dikategorikan baik sekali yaitu nomor 4 , 1 butir soal dikategorikan baik yaitu nomor 10, 18 butir soal dikategorikan cukup dan 4 butir soal dikategorikan kurang. Soal-soal untuk kategori kurang tidak digunakan pada penelitian ini yaitu nomor 14, 18, 20 dan 24. Sedangkan daya pembeda soal keterampilan generik sains yang berjumlah 10 butir soal diperoleh 8 butir soal dikategorikan baik sekali dan 2 butir soal dikategorikan baik yaitu nomor 5 dan 9. Perhitungan daya pembeda soal secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran C. Dari hasil analisis butir soal secara keseluruhan, maka untuk soal penguasaan konsep yang digunakan sebanyak 20 soal. Soal yang memiliki tingkat validitas kurang yaitu soal nomor 4, dan soal-soal yang memiliki kriteria daya pembeda yang kurang nomor 14, 18, 20 dan 24 tidak digunakan pada penelitian ini. Tetapi soal-soal yang tersisa tetap mewakili indikator yang akan diukur.

5. Uji Coba