Produk Domestik Bruto LANDASAN TEORI

commit to user 24 c. Jangka Waktu Analisis Jangka waktu dimana permintaan terhadap suatu barang yang diamati juga mempunyai pengaruh terhadap elastisitas. Semakin lama jangka waktu di mana permintaan itu di analisis, maka semakin elastis sifat permintaan suatu barang. Dalam jangka waktu yang singkat permintaan bersifat lebih tidak elastis karena perubahan-perubahan yang baru terjadi dalam pasar belum diketahui oleh para pembeli. Oleh karena itu pembeli cenderung untuk meminta barang-barang yang bisa dibeli walaupun harganya mengalami kenaikan. Dengan demikian dalam jangka pendek permintaan tidak banyak mengalami perubahan. Dalam jangka waktu yang lebih panjang para pembeli dapat mencari pengganti terhadap suatu barang yang mengalami kenaikan harga dan ini akan mengurangi permintaan terhadap barang tersebut.

C. Produk Domestik Bruto

Produk Domestik Bruto PDB atau Gross Domestic Product GDP merupakan total nilai pasar dari barang jadi dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu negara selama satu tahun tertentu. GDP sama dengan total produksi konsumsi dan barang-barang investasi, pembelanjaan pemerintah, dan ekspor netto ke negara lain. GDP merupakan pengukuran yang paling luas dari total output barang dan jasa suatu negara. GDP digunakan untuk banyak tujuan, tetapi yang paling penting adalah untuk mengukur keseluruhan performa dari suatu perekonomian Samuelson dan Nordhaus, 2004: 99. commit to user 25 1. Pendapatan Regional Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB menurut BPS didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi disuatu wilayah. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada setiap tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai tahun dasar. PDRB atas dasar harga berlaku digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedang harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Angka-angka PDRB dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu: a. Menurut Pendekatan Produksi PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh barbagai unit produksi yang berada di suatu wilayah dalam periode tertentu biasanya satu waktu. Unit-unit produksi tersebut dalam penyajian ini dikelompokkan menjadi 9 lapangan usaha yaitu: 1 Pertanian 2 Peternakan 3 Kehutanan dan Perikanan 4 Pertambangan dan Penggalian 5 Industri Pengolahan 6 Listrik, Gas dan Air Bersih commit to user 26 7 Konstruksi 8 Perdagangan, Hotel dan Restoran 9 Pengangkutan dan Komunikasi 10 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 11 Jasa-jasa termasuk Jasa Pelayanan Pemerintah b. Menurut Pendekatan Pendapatan PDRB merupakan balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah dalam waktu tertentu. Balas jasa faktor produksi adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan, sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini PDRB mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung neto. Jumlah semua komponen pendapatan per sektor disebut sebagai nilai tambah bruto sektoral. Oleh karena itu PDRB merupakan jumlah dari nilai tambah bruto seluruh sektor lapangan usaha. c. Menurut Pendekatan Pengeluaran PDRB adalah semua komponen pengeluaran akhir seperti pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba, konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan stok, ekspor neto jangka waktu tertentu. Ekspor neto merupakan ekspor dikurangi impor. Secara konsep ketiga pendekatan tersebut memberikan jumlah yang sama antara jumlah pengeluaran dengan jumlah barang dan jasa akhir yang commit to user 27 dihasilkan dan harus sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktor- faktor produksinya. Selanjutnya PDRB atas dasar harga pasar mencakup komponen pajak tidak langsung neto. Selain itu dari PDRB dapat diturunkan ukuran-ukuran penting lainnya, yaitu: a. Produk Regional Bruto Produk Regional Bruto merupakan produk domestik regional bruto ditambah dengan pendapatan neto dari luar kabupaten. Pendapatan neto ini sendiri merupakan pendapatan atas faktor produksi tenaga kerja dan modal milik penduduk suatu kabupaten yang diterima dari luar kabupaten dikurangi pendapatan kabupaten lainasing yang diperoleh di kabupaten tersebut. b. Produk Regional Netto Produk Regional Neto merupakan produk regional bruto dikurangi dengan seluruh penyusutan atas barang-barang modal tetap selama setahun. c. Produk Regional Neto Atas Dasar Biaya Produksi Pendapatan Regional Produk Regional Neto atas dasar biaya produksi adalah produk regional neto atas dasar harga pasar dikurangi dengan pajak tidak langsung neto. Pajak tidak langsung neto merupakan pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah dikurangi subsidi pemerintah. Pajak tidak langsung maupun subsidi, keduanya dikenakan pada barang dan jasa yang diproduksi atau dijual. Pajak tidak langsung bersifat menaikkan harga jual, sedangkan subsidi menurunkan harga jual. commit to user 28 d. Angka-Angka Per Kapita Angka-angka per kapita merupakan ukuran-ukuran indikator ekonomi seperti pada butir-butir di atas dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. 2. Kegunaan Statistik Pendapatan Regional Manfaat yang dapat diperoleh dari Statistik Pendapatan Regional antara lain: a. PDRB harga berlaku menunjukkan sumber daya ekonomi dalam menghasilkan barang dan jasa di suatu kabupaten. Nilai PDRB yang besar menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar. b. PDRB harga berlaku menunjukkan pendapatan yang memungkinkan dapat dinikmati oleh penduduk suatu kabupaten. c. PDRB harga konstan digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun. d. Distribusi PDRB harga berlaku menurut sektor menunjukkan besarnya struktur perekonomian dan peranan sektor ekonomi dalam suatu wilayah. Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peranan besar menunjukkan basis perekonomian suatu wilayah. e. PDRB harga berlaku menurut penggunaan menunjukkan bagaimana produk barang dan jasa digunakan untuk tujuan konsumsi, investasi, dan diperdagangkan dengan pihak luar. commit to user 29 f. Distribusi PDRB menurut penggunaan menunjukkan peranan kelembagaan menggunakan barang atau jasa yang dihasilkan sektor ekonomi. g. PDRB penggunaan atas dasar harga konstan bermanfaat untuk pengukuran laju pertumbuhan konsumsi, investasi dan barang-barang yang diperdagangkan dengan pihak luar negeri, perdagangan antar pulau atau antar provinsi. h. PDRB dan PRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB dan PRB per kapita atau per satu orang penduduk. i. PDRB dan PRB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per kapita. 3. Metode Dasar Untuk Perhitungan PDRB Riil Angka pendapatan regional atas dasar harga konstan sangat penting untuk melihat pertumbuhan riil dari tahun ke tahun setiap agregat ekonomi. Agregat ekonomi yang dimaksud adalah Produk Domestik Regional Bruto, nilai tambah sektoral, komponen penggunaan PDRB, dan pendapatan regional. Pada dasarnya dikenal tiga cara perhitungan nilai tambah sektor atas dasar harga konstan, yang masing-masing dapat diuraikan sebagai berikut: a. Revaluasi Metode ini dilakukan dengan menilai produk masing-masing tahun menggunakan harga tahun dasar. commit to user 30 b. Ekstrapolasi Yang penting untuk diperhatikan dalam cara ini ialah menentukan ekstrapolatornya. Kuantitas produksi dari masing-masing sektor atau sub sektor merupakan ekstrapolator yang baik. Namun apabila angka-angka tersebut tidak dapat diperoleh, maka dapat pula dipakai keterangan- keterangan lain yang erat kaitannya dengan produkstivitas seperti tenaga kerja, kapasitas produksi mesin, kendaraan, dan sebagainya. Nilai tambah atas dasar harga konstan pada suatu tahun diperoleh dengan cara mengalikan nilai tambah pada tahun dasar dengan indeks produksi kuantum sebagai ekstrapolatornya. c. Deflasi Metode ini dilakukan dengan membagi nilai tambah atas dasar harga berlaku dengan indeks harga dari barang yang bersangkutan. Indeks harga ini dapat berupa indeks harga perdagangan besar, indeks harga produsen dan indeks harga konsumen. Indeks harga yang dipakai sebagai deflator harus disesuaikan tahun dasarnya.

D. Hasil Penelitian Sebelumnya