Interpretasi Hasil Secara Ekonomi

commit to user 76 c. Nilai Koefisien Determinasi R 2 Uji ini digunakan untuk mengetahui persentase variabel dependen jumlah konsumsi listrik rumah tangga dapat dijelaskan oleh variasi variabel independennya PDRB per Kapita, Tarif Dasar Listrik dan Harga Minyak Tanah. Nilai R 2 hasil estimasi menunjukkan nilai sebesar 0.797165. Ini berarti bahwa 79,7 variasi variabel dependen Jumlah Konsumsi Listrik JKL dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen PDRB per Kapita, tarif dasar listrik dan harga minyak tanah, sedangkan sisanya 20,3 dijelaskan oleh variasi variabel lain di luar model.

E. Interpretasi Hasil Secara Ekonomi

1. Elastisitas Produk Domestik Bruto PDRB terhadap Jumlah Konsumsi Listrik Rumah Tangga R-1 900 VA di Kabupaten Purworejo. Jika PDRB per Kapita Kabupaten Purworejo naik sebesar 1 maka jumlah konsumsi listrik di Kabupaten Purworejo naik sebesar 1,331403 dan sebaliknya. Jika PDRB tersebut turun 1, maka jumlah konsumsi listrik menjadi turun sebesar 1,331403. Elastisitas sebesar 1,331403 berarti PDRB bersifat elastis terhadap jumlah konsumsi listrik. Konsekuensinya jika PDRB berubah 1 akan mengakibatkan perubahan komoditas yang diminta lebih dari 1. Tanda positif pada koefisien PDRB sesuai dengan teori bahwa PDRB berhubungan positif dengan jumlah konsumsi atau permintaan. commit to user 77 Meningkatnya PDRB penduduk Kabupaten Purworejo dapat dipastikan akan meningkatkan jumlah konsumsi listrik juga. Dengan meningkatnya jumlah PDRB, dapat dipastikan bahwa tingkat konsumsi penduduk Kabupaten Purworejo akan semakin banyak. Penduduk akan membeli dan menggunakan barang-barang elektronik yang menggunakan energi listrik sehingga jumlah konsumsi listriknya pun akan semakin bertambah. 2. Elastisitas Tarif Dasar Listrik TDL terhadap Jumlah Konsumsi Listrik Rumah Tangga R-1 900 VA di Kabupaten Purworejo. Besarnya nilai koefisien regresi tarif dasar listrik sebesar 0.756196 ini berarti jika tarif dasar listrik naik sebesar 1, maka jumlah konsumsi listrik rumah tangga R-1 900 VA akan turun sebesar 0.756196 dan sebaliknya jika tarif dasar listrik turun sebesar 1 maka jumlah konsumsi listrik rumah tangga R-1 900 VA naik sebesar 0.756196 dengan asumsi variabel lain konstan. Nilai koefisien elastisitas sebesar 0.756196 berarti tarif dasar listrik bersifat inelastis terhadap jumlah konsumsi listrik rumah tangga R-1 900 VA. Konsekuensinya jika tarif dasar listrik berubah 1 maka akan menyebabkan perubahan dalam jumlah konsumsi listrik kurang dari 1. Tanda negatif pada koefisien tarif dasar listrik sesuai dengan teori permintaan yang menyatakan bahwa apabila harga suatu barang naik maka jumlah barang yang diminta akan berkurang dan sebaliknya apabila harga suatu barang turun maka jumlah barang yang diminta akan bertambah, ceteris paribus Sukirno, 1999: 52. commit to user 78 Tinggi atau rendahnya tarif dasar listrik berpengaruh terhadap jumlah konsumsi listrik rumah tangga di Kabupaten Purworejo. Tarif dasar listrik yang semakin tinggi, menyebabkan menurunnya jumlah konsumsi listrik. Begitu pula sebaliknya, jika tarif dasar listrik mengalami penurunan maka jumlah konsumsi listrik akan bertambah. 3. Elastisitas Harga Minyak Tanah HTM terhadap Jumlah Konsumsi Listrik Rumah Tangga R-1 900 VA di Kabupaten Purworejo. Dari hasil estimasi regresi variabel Harga Minyak Tanah HTM yaitu sebesar 0.076115 menunjukkan bahwa harga minyak tanah tidak signifikan pada α=5 terhadap Jumlah Konsumsi Listrik Rumah Tangga R-1 900 VA. Nilai koefisien elastisitas sebesar 0.076115 juga menunjukkan bahwa variabel harga minyak tanah mempunyai sifat inelastis. Konsekuensinya jika harga minyak tanah berubah 1 menyebabkan perubahan jumlah konsumsi listrik rumah tangga R-1 900 A kurang dari 1. Tanda negatif pada koefisien harga minyak tanah sesuai dengan hukum permintaan bahwa tingkat harga berbanding terbalik. Namun bila dilihat dari probabilitas pada tingkat signifikansi pada α=5, ternyata harga minyak tanah tidak mempengaruhi Jumlah Konsumsi Listrik Rumah Tangga R-1 900 VA. Hal ini sangat mungkin terjadi karena menandakan apapun yang terjadi pada harga minyak tanah, jumlah konsumsi listrik tetap meningkat mengingat bahwa listrik merupakan barang normal bagi masyarakat di commit to user 79 Kabupaten Purworejo. Selain itu, semakin maju dan modernnya kehidupan masyarakat di Kabupaten Purworejo sehingga penggunaan minyak tanah sebagai bahan substitusi listrik sudah jarang dilakukan. Jadi, walaupun terjadi kenaikan tarif dasar listrik, masyarakat Kabupaten Purworejo akan tetap mamakai listrik sebagai sumber energi sehari-hari. commit to user 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN