commit to user
sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Mangkunegoro IX pada tahun 1987 S. Ilmi Albiladiah, 1999: 35.
Pura Mangkunegaran mempunyai tradisi yang berbeda dan sukar dirumuskan, karena Pura Mangkunegaran merupakan pertama dan satu-satunya
yang meniadakan format keraton yang lambat laun justru menjadi kuno, orang mengatakan bahwa tradisi lebih nasionalistis, namun ini juga bukan gambaran
yang benar,
sebab keraton-keraton
lainnya juga
nasionalistis. Pura
Mangkunegaran mempunyai sikap istimewa Jawa dengan arti untuk menjunjung apa yang hidup dalam hati rakyat Jawa dan dapat hidup bersama dengan kemajuan
dunia tanpa kehilangan sifat yang telah dimiliki D.A. Rinkes, 1978: 2. Kegiatan Pura Mangkunegaran adalah melakukan pembinaan-pembinaan
diantaranya adalah memelihara benda-benda kebudayaan dan benda-benda kesenian yang berupa perhiasan, pakaian tari, perabot tari, pusaka, wayang,
topeng, gamelan, benda-benda pacara, buku, naskahmanuskrip, perabot rumah tangga, koleksi lukisan dan patung. Dalam kegiatan kesenian antara lain latihan
tari dan karawitan, menggiatkan seni pahat, ukir dan sungging Rekso Pustoko, 2009: 11.
4. Nilai-Nilai Sejarah
a. Pengertian Nilai Sejarah
Koentjaraningrat 1992: 26 menyatakan bahwa: Secara harfiah nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan
kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia. Sistem nilai budaya terdiri
dari konsepi-konsepi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar keluarga masyarakat, mengenai hal-hal yang harus mereka anggap bernilai
dalam hidup.
Sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun yang berarti pohon, artinya sebuah pohon yang terus berkembang dari tingkat yang sederhana ke
tingkat yang lebih kompleks atau lebih maju. Dalam bahasa Inggris, kata sejarah history berarti masa lampau umat manusia. Dalam bahasa Jerman, kata sejarah
geschicht berarti sesuatu yang telah terjadi. Menurut beberapa pendapat tentang
commit to user
pengertian sejarah yang dikutip Helius Sjamsuddin, antara lain E. Bernheim mengatakan bahwa “ sejarah adalah suatu sains mengenai perkembangan
kemanusiaan”, kemudian J. Huizinga merumuskan ide yang sama sehingga menganggap sejarah sebagai “bentuk intelektual di mana suatu peradaban
menceritakan dirinya sendiri mengenai masa lalunya”, serta James Harvey Robinson mengatakan bahwa “Sejarah, dalam arti kata yang luas adalah semua
yang kita ketahui tentang setiap hal yang pernah manusia lakukan, atau pikirkan, atau rasakan Helius Sjamsuddin, 2007: 7-8.
Kuntowijoyo 1995: 5 menyebutkan bahwa: sejarah mengandung tiga pengertian yaitu 1Sejarah berarti silsilah atau
asal usul. 2Sejarah berarti kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau. 3Sejarah berarti ilmu, pengetahuan, cerita
pelajaran tentang kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
Dari beberapa uraian di atas maka inti dari definisi sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah
terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia, peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi, unik, dan
penting. Jadi nilai sejarah adalah segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan masyarakat yang dianggap penting berguna
atau berharga bagi kehidupan manusia.
b. Bentuk Nilai-Nilai