commit to user
E. Teknik Sampling
Penelitian mempunyai asumsi pemikiran bahwa konteks yang diteliti sangat kritis, sehingga masing-masing konteks ditangani dari segi konteksnya
sendiri. Sampling dalam penelitian ini adalah mengambil sebanyak mungkin informasi dari berbagai sumber data. Untuk keperluan ini peneliti harus
memfokuskan siapa dan berapa jumlah orang yang diteliti sebagai sumber informan. Keputusan yang diambil berdasarkan atas teknik cuplikan. Dalam
penelitian kualitatif cuplikan lebih bersifat selektif, di mana peneliti menggunakan berbagai pertimbangan berbagai konsep teoritis yang ada, keinginan pribadi,
karakteristik yang empiris, dan sebagainya. Dalam penelitian kualitatif, sampling mengarah pada generalisasi teoritis, bukan perumusan karakteristik populasi. Oleh
karena itu cuplikan dalam pendekatan ini lebih bersifat purposive sampling, di mana peneliti cenderung memilih informan yang mengetahui masalah secara
mendalam. Namun demikian informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data Patton, 1984: 113.
Dalam penelitian ini lebih mendasarkan pada pengumpualan data peninggalan sejarah sebagai samplingnya. Dengan demikian dimungkinkan dalam
pengumpualn data, pemilihan informan berkembang sesuai kebutuhan untuk memperoleh data dengan menggunakan teknik snow ball sampling.
F.Validitas Data
Penelitian kualitatif menyadari bahwa realitas obyektif tidak pernah bisa ditangkap, maka untuk pemahaman mendalam tentang fenomena yang diteliti,
dalam memperoleh validitas data, dapat dilakukan dengan trianggulasi. “Trianggulasi bukan alat atau strategi pembuktian, melainkan suatu alternatif
pembuktian secara empiris, sudut pandang pengamatan yang teratur dan menjadi strategi yang baik untuk menambah kekuatan, keluasan dan kedalaman suatu
penelitian Agus Salim, 2006: 35. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber data dan
triangulasi metode. Menurut Sutopo 2002: 79 trianggulasi data atau sumber mengarahkan peneliti menggunakan sumber data yang berbeda. Artinya, data
commit to user
yang sama atau sejenis, secara kelompok berasal dari sumber sejenis atau pun berbeda jenis. Trianggulasi sumber dalam penelitian ini yaitu informan.
Kedudukan informan sebagai narasumber dengan teknik wawancara mendalam wawancara tidak terstruktur, sehingga informasi dari narasumber yang satu bisa
dibandingkan dengan informasi dari narasumber informan lainnya. Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi
dengan sumber. Data dicari dari berbagai sumber baik itu data informan, tempat dan peristiwa maupun dokumen, kemudian dari berbagai sumber data yang
diperoleh dilakukan trianggulasi dengan jalan: 1. Membandingkan data hasil yang dikatakan orang lain dengan data hasil
wawancara. 2. Membandingkan data yang dikatakan orang di depan umum dengan apa
yang dikatakan secara pribadi. 3. Membangdingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan Lexy J.Moleong, 2007: 330-331. Trianggulasi kedua dalam penelitian ini yaitu trianggulasi metode.
Menurut H.B Sutopo 2002: 80 : trianggulasi metode adalah pengumpulan data-data yang sejenis, tetapi
dengan menggunakan teknik atau metode yang berbeda. Hal ini bertujuan membandingkan data yang telah diperoleh dari beberapa
metode atau teknik pengumpulan data, sehingga dapat ditarik simpulan data untuk lebih kuat validitasnya.
Trianggulasi metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode wawancara mendalam indepth interviewing dan metode observasi
partisipan pengamatan berperan serta.
G. Teknik Analisis Data