commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam bidang industri dan perdagangan, globalisasi menyebabkan arus keluar masuk produk barang atau jasa antar negara lebih mudah dan cepat
sehingga persaingan akan semakin ketat. Persaingan yang ketat dalam rangka merebut dan mempertahankan pasar telah menuntut dunia industri untuk
dapat memenuhi standar internal program. Kompetensi dan tuntutan akan standart internasional menyebabkan masalah keselamatan dan kesehatan kerja
K3 menjadi isu global dan sangat penting Budiono, 2003. Dengan adanya kemajuan teknologi tersebut akan memberikan
kemudahan dalam proses produksi dan meningkatkan produktivitas kerja. Industri yang menggunakan teknologi modern dan kompleks yang dalam
pengoperasiannya memerlukan keahlian khusus tentunya akan menimbulkan kerugian-kerugian akibat teknologi maju tersebut, seperti semakin besarnya
risiko bahaya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Hal tersebut dapat mengancam sumber daya manusia itu sendiri, oleh karena itu perlu
diwaspadai dan mendapat perhatian yang serius. Semakin tinggi tingkat teknologi yang digunakan, maka semakin tinggi pengetahuan dan
keterampilan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pengoperasian dan pemeliharaan agar tidak mendatangkan dampak negatif bagi manusia serta
lingkungan Suma’mur, 1996.
commit to user
2
Untuk menjamin suksesnya perkembangan industri aspek keselamatan kerja memegang peranan dalam meminimalkan risiko bahaya. Dalam hal ini
keselamatan kerja haruslah mendapat perhatian utama demi berhasilnya program-program perusahaan dalam rangka meningkatkan produktivitas bagi
perusahaan, juga keselamatan kerja akan dapat menciptakan keamanan dan kenyamanan kerja serta mempunyai peranan penting dalam usaha mencegah
dan menanggulangi adanya risiko kecelakaan, serta pengamanan aset perusahaan.
Sejalan dengan tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja, maka salah satu strategi yang harus dilakukan adalah menciptakan tempat kerja atau
lingkungan kerja yang sehat dan aman sehingga terbentuk masyarakat pekerja yang sehat dan produktif. Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja mutlak
diperlukan untuk meminimalisir dan mencegah dampak negatif akibat pemakaian teknologi dalam proses produksi. Maka untuk mencapai tujuan
tersebut, beberapa peraturan perundangan perlu diketahui dan dipahami oleh para pengusaha dan tenaga kerja.
PT. Poly Meditra Indonesia Jaten PMI merupakan perusahaan yang berada di bawah PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk yang merupakan industri
yang bergerak dalam bidang makanan. Meskipun PT. Poly Meditra Indonesia Jaten telah memiliki organisasi K3 yang masih dalam tahap awal sama halnya
dengan PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk tetapi telah melakukan langkah- langkah pengendalian yang sesuai dengan peraturan.
commit to user
3
Proses produksi dilakukan dengan menggunakan alat modern dimana dalam pengoperasiannya banyak terdapat bahaya yang memiliki potensi
untuk terjadinya kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja. Dengan diketahuinya banyak potensi bahaya dan faktor bahaya yang berada di
lingkungan PT. Poly Meditra Indonesia Jaten maka diperlukan langkah- langkah untuk melakukan pengendalian terhadap bahaya-bahaya tersebut
sehingga dapat mengurangi kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja. Langkah pengendalian terhadap potensi bahaya dan faktor bahaya yang
ada dapat dilakukan salah satunya dengan mengidentifikasi bahaya-bahaya yang ada. Melalui teknik Analisis Keselamatan Pekerjaan, maka suatu tugas-
tugas atau pekerjaan dapat dipisah-pisahkan ke dalam suatu langkah-langkah dasar dan masing-masing dianalisis untuk menemukan potensi bahaya. Dari
langkah-langkah dasar pemisahan pekerjaan, selanjutnya dipertimbangkan masing-masing langkah untuk menentukan apakah potensi bahaya dapat
mengakibatkan risiko terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan kepada tenaga kerja. Potensi bahaya di tempat kerja dapat disebabkan dari berbagai
jenis energi sebagai sumber bahaya. Menurut Mitchell 1992, bahwa jenis potensi bahaya energi yang ada di tempat kerja yang dapat menyebabkan
kecelakaan dan kerusakan dapat diidentifikasi berdasarkan kelompok energi yang digunakan.
Identifikasi potensi bahaya merupakan suatu cara untuk menemukan situasi yang mana sumber energi yang digunakan di tempat kerja tanpa
adanya pengendalian yang memadai. Pada kebanyakan kasus, bahwa
commit to user
4
kecelakaan dan kerusakan terjadi karena adanya kontak dengan sumber energi yang melampaui nilai ambang batas tubuh atau struktur bahan. Sumber-
sumber energi sebagai sumber bahaya yang ada, sangat tergantung dari jenis dan kondisi tempat kerjanya, dan semuanya memiliki potensi untuk
menyebabkan gangguan sekecil apapun risikonya. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk
mengetahui bagaimana gambaran pelaksanaan identifikasi bahaya dan penilaian risiko yang terdapat di PT. Poly Meditra Indonesia Jaten.
B. Rumusan Masalah