Tes Tes Lisan Instrumen Penelitian

Genia Kamilia Sufiadi, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION AIR DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ada dua golongan dalam instrument penelitian, seperti yang dikemukakan Sutedi 2011, hlm.155 bahwa “dalam penelitian pendidikan, instrument penelitian secara garis besarnya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu yang berbentuk tes dan non tes” . Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tes Tes Lisan

Tes biasanya digunakan untuk mengukur atau mengevaluasi hasil pembelajaran siswa. Begitupula pada suatu penelitian pendidikan, untuk mengukur kemampuan siswa setelah proses pembelajaran dengan perlakuan berlangsung diberikanlah tes. Oleh karena itu, penelitian yang memberikan perlakuan penelitian eksperimental, biasanya menggunakan instrumen penelitian berupa tes. “Instrumen berupa tes terdiri atas tes tulisan, tes lisan, dan tes tindakan” Sutedi, 2011, hlm. 155. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan kemampuan berbicara, oleh karena itu instrumen tes yang digunakan yaitu instrument tes lisan. Peneliti memberikan pre-test dan post-test yang berupa tes lisan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes lisan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal dan akhir siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam berbicara bahasa Jepang. Tes lisan ini berupa wawancara kepada setiap individu, dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana yang diajukan sesuai dengan empat topik pembelajaran yang digunakan saat pembelajaran. Tabel 3.1. Topik Pembelajaran Topik Pembelajaran Materi Identitas Diri  Perkenalan diri sendiri nama, tempat tinggal, kesukaan  Kata salam dan ungkapan Genia Kamilia Sufiadi, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION AIR DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Mengenalkan orang lain Posisi Letak Benda  Posisi letak benda mati  Posisi letak benda hidup Keterangan Waktu  Hari  Tanggal  Bulan  Jam Keluarga  Nama-nama keluarga  Jumlah orang  Umur Soal wawancara terlampir Dalam penilaian saat wawancara berlangsung, ada lima komponen penilaian yang dinilai, antara lain: lafal dan intonasi; struktur kebahasaan; diksi; volume; dan kefasihan. Berikut lembar penilaian yang digunakan. Tabel 3.2. Lembar Penilaian Keterampilan Berbicara Siswa Komponen Penilaian Total Nilai LI SB Diksi Volume KF Keterangan: LI = Lafal dan Intonasi SB = Struktur Bahasa Genia Kamilia Sufiadi, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION AIR DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KF = Kefasihan Komponen-komponen penilaian tersebut diisi dengan skala penilaian satu sampai lima. Dengan keterangan skala penilaian sebagai berikut. Tabel 3.3. Skala Penilaian 5 Baik Sekali 4 Baik 3 Cukup 2 Kurang 1 Kurang Sekali Untuk mempermudah proses penilaianevaluasi, harus ada suatu pedoman atau patokan dalam penilaian. Berikut ini penjabaran lebih lengkap tentang skala penilaian aspek keterampilan berbicara sebagai patokan penilaian, berdasarkan masukan dari Kurniawati 2014, hlm. 38-40 dalam skripsinya. Tabel 3.4. Penjabaran Aspek Penilaian Lafal dan Intonasi 5 Pelafalan bunyi bahasa jelas, tidak ada pengaruh bahasa ibu si penutur serta intonasi tepat atau sempurna. 4 Tidak ada kesalahan yang berarti dan merusak bahasa dalam pelafalan dan intonasi penutur mendekati sempurna. Genia Kamilia Sufiadi, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION AIR DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3 Terdapat sedikit kesalahan pelafalan dan intonasi, namun secara kebahasaan masih dapat dipahami. 2 Kesalahan pelafalan dan intonasi cukup sering dan terasa mengganggu. 1 Terdapat banyak kesalahan dalam pelafalan dan intonasi bahasa lisan. Struktur Bahasa 5 Penggunaan struktur kalimat sangat tepat, tidak ada kesalahan dari kaidah bahasa. 4 Penggunaan struktur kalimat sudah tepat, tidak ada kesalahan yang berarti dan dapat merusak bahasa. 3 Terdapat sedikit kesalahan tetapi tidak merusak bahasa dan masih dapat dipahami. 2 Terdapat cukup banyak kesalahan dalam penggunaan tata bahasa. Genia Kamilia Sufiadi, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION AIR DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 Banyak sekali kesalahan dalam pengguanaan tata bahasa. Diksi 5 Kata-kata yang digunakan tepat dan bervariasi sesuai dengan situasi, kondisi, dan status pendengar sehingga tidak ada yang janggal. 4 Kata-kata yang digunakan umumnya sudah tepat dan bervariasi, hanya sekali-kali ada kata- kata yang kurang cocok. 3 Kata-kata yang digunakan sudah cukup baik hanya kurang bervariasi. 2 Kata-kata yang digunakan cukup banyak yang kurang tepat. 1 Kata-kata yang digunakan banyak sekali yang kurang tepat dan kurang sesuai. Genia Kamilia Sufiadi, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION AIR DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Volume 5 Suaranya sangat jelas dan pengaturan volume suara sangat sesuai dengan kondisi. 4 Pengaturan volume suara cukup jelas, hanya sesekali dijumpai sesekali ketidaksesuaian. 3 Pengaturan volume suara cukup baik, walau masih banyak penyesuaian suara. 2 Pengaturan volume suara kurang baik, sehingga kata-kata yang diucapkan kurang jelas terdengar. 1 Volume suara terlalu lemah atau kurang jelas dan sama sekali tidak terdengar. Kefasihan 5 Cara bicaranya sangat lancar dan fasih, baik dari segi penguasaan isi maupun bahasa. 4 Cara bicaranya lancar dan fasih, hanya ada beberapa gangguan yang tidak terlalu berarti. Genia Kamilia Sufiadi, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION AIR DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3 Cara bicaranya agak lancar, namun agak sering berhenti. 2 Cara bicaranya kurang lancar dan sering berhenti. 1 Cara bicaranya sangat tidak lancar, banyak diam dan gugup.

2. Non Tes Angket

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) Peningkatan Tanggung Jawab Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition Pada Bilangan Pecahan Dalam Pembelajaran Matematika (P

0 2 17

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) PADA Peningkatan Tanggung Jawab Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition Pada Bilangan Pecahan Dalam Pembelajaran Matemati

0 1 12

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MELALUI STRATEGI AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION ( AIR ) UNTUK Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Melalui Strategi Auditory Intellectualy Repetition ( Air ) Untuk Meningkatkan Komunikasi Dan Hasil Belajar Matemati

0 1 16

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MELALUI STRATEGI AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION ( AIR ) UNTUK Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Melalui Strategi Auditory Intellectualy Repetition ( Air ) Untuk Meningkatkan Komunikasi Dan Hasil Belajar Matemati

0 2 12

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN LITERASI INFORMASI DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH: Penelitian Tindakan Kelas : X IIS 3 SMAN 3 Cimahi.

0 0 41

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) Pengaruh Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition (AIR) Dan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (T

0 1 14

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) Pengaruh Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition (AIR) Dan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (T

0 3 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF. doc

0 1 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF. docx

0 0 7

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KO

0 0 8