Analisis Data METODE PENELITIAN

Genia Kamilia Sufiadi, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION AIR DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Hipotesis Nol Ho : Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara keterampilan berbicara bahasa Jepang siswa yang diterapkan model pembelajaran Auditory, Intellectualy, Repetition AIR kelas eksperimen dengan keterampilan berbicara bahasa Jepang siswa yang tidak diterapkan model pembelajaran Auditory, Intellectualy, Repetition AIR kelas kontrol. e. Menarik kesimpulan Tahap ini adalah tahap pengambilan kesimpulan terhadap hasil yang diperoleh dari penelitian ini.

F. Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil dua macam data penelitian, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif digunakan untuk mengetahui peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jepang siswa, sedangkan data kualitatif digunakan untuk mengetahui respon atau tanggapan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran Auditory, Intellectualy, Repetition AIR dalam peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jepang. Data kuantitatif akan diambil dari penerapan teknik statistik komp あ ran sional untuk menganalisis data. “Statistik komparansional digunakan untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada-tidaknya perbedaan antara dua variable atau lebih yang sedang diteliti. Oleh karena itu, statistik ini digunakan dalam penelitian komparansi, yaitu penelitian yang berusaha untuk menemukan persamaan dan perbedaan variable yang ad a.” Sutedi, 2011, hlm. Genia Kamilia Sufiadi, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION AIR DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 228. Data diambil dari hasil pre-test dan post-test, kemudian dianalisis dengan langkah- langkah sebagai berikut: 1. Membuat tabel persiapan untuk menghitung nilai t hitung Tabel 3.8. Tabel Persiapan untuk Menghitung Nilai t hitung No. X Y 1 2 3 4 5 6 7 ∑ M 2. Mencari mean kedua variabel dengan rumus berikut. 1 N x M x   2 N y M y   3. Mencari standar deviasi dari variabel X dan Y dengan rumus berikut. 1 2 N x Sd x   2 2 N y Sd y   4. Mencari standar error mean kedua variabel X dan Y dengan rumus berikut. 1 1   N Sd SEM x x 1 2   N Sd SEM y y 5. Mencari standar eror perbedaan mean X dan Y dengan rumus berikut. Genia Kamilia Sufiadi, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION AIR DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 2 y x xy SEM SEM SEM   6. Mencari nilai t hitung dengan rumus berikut. xy y x SEM M M t   7. Memberikan interpretasi terhadap t hitung a Merumuskan hipotesis kerja Hk: terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y b Merumuskan hipotesis nol Ho: tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y 8. Menguji kebenaran dengan membandingkan nilai t tabel db = N 1 +N 2 – 1 Keterangan: M x = Nilai rata-rata X M y = Nilai rata- rata Y N 1 = Jumlah sampel variabel X N 2 = Jumlah sampel variabel Y SEM xy = Standar eror perbedaan mean X dan Y t = Nilai t hitung db = Derajat kebebasan Sutedi, 2011, hlm. 230-232 Adapun data kualitatif yang diperoleh dari angket, akan dianalisis dengan menggunakan perhitungan Persentase. Data diperoleh dengan langkah-langkah berdasarkan Kurniawati 2014, hlm. 45 sebagai berikut. 1. Menjumlahkan setiap jawaban angket Genia Kamilia Sufiadi, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION AIR DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Menghitung Persentase dan frekuensi dari setiap jawaban dengan rumus berikut ini. 100   N F P Keterangan: P = Persentase F = Frekuensi jawaban N = Jumlah responden 3. Membuat tabel persentase frekuensi 4. Menafsirkan hasil perhitungan data angket berdasarkan tabel berikut. Tabel 3.9. Klasifikasi Interpretasi Perhitungan Persentase Tiap Kategori Interval Persentase Interpretasi Tidak seorang pun 1-5 Hampir tidak ada 6-25 Sebagian kecil 26-49 Hampir setengahnya 50 Setengahnya 51-75 Lebih dari setengahnya 76-95 Sebagian besar 96-99 Hampir seluruhnya 100 Seluruhnya Genia Kamilia Sufiadi, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION AIR DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Arikunto, 2006, hlm. 263 Genia Kamilia Sufiadi, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION AIR DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

Dalam bab ini, peneliti akan memaparkan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi berdasarkan penelitian yang telah dilakukan. Pada kesimpulan berisi tentang jawaban rumusan masalah dari penelitian ini yang dibuat sebelum dilakukannya penelitian. Implikasi berisi tentang pengaruh positif dari penelitian ini dan rekomendasi berisi tentang saran yang ditujukan pada pengajar dan peneliti yang berminat melakukan penelitian selanjutnya.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan hasil pengolahan data yang telah dianalisis, dapat ditarik kesimpulan untuk menjawab rumusan, sebagai berikut. 1. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pre-test yang bertujuan mengetahui kemampuan awal siswa dalam berbicara bahasa Jepang sebelum diterapkan model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition AIR, dapat diinterpretasikan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemampuan awal berbicara bahasa Jepang kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda, apabila dipersentasekan hanya mencapai 27, termasuk dalam nilai yang rendah. Dikarenakan, keterampilan berbicaranya jarang sekali dilatih. 2. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil post-test yang bertujuan mengetahui kemampuan siswa setelah diterapkan model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition AIR, terlihat jelas keterampilan berbicara bahasa Jepang siswa pada kelas eksperimen menjadi cukup meningkat apabila dibandingkan dengan kemampuan awal. Kemampuan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) Peningkatan Tanggung Jawab Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition Pada Bilangan Pecahan Dalam Pembelajaran Matematika (P

0 2 17

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) PADA Peningkatan Tanggung Jawab Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition Pada Bilangan Pecahan Dalam Pembelajaran Matemati

0 1 12

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MELALUI STRATEGI AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION ( AIR ) UNTUK Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Melalui Strategi Auditory Intellectualy Repetition ( Air ) Untuk Meningkatkan Komunikasi Dan Hasil Belajar Matemati

0 1 16

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MELALUI STRATEGI AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION ( AIR ) UNTUK Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Melalui Strategi Auditory Intellectualy Repetition ( Air ) Untuk Meningkatkan Komunikasi Dan Hasil Belajar Matemati

0 2 12

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN LITERASI INFORMASI DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH: Penelitian Tindakan Kelas : X IIS 3 SMAN 3 Cimahi.

0 0 41

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) Pengaruh Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition (AIR) Dan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (T

0 1 14

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) Pengaruh Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition (AIR) Dan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (T

0 3 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF. doc

0 1 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF. docx

0 0 7

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KO

0 0 8