iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada nabi  dan  rosul, iman kepada qadha atau takdir 3 syariah, ibadah dan muamalah.
Penelitian Uswatun Khasanah UMS, 2012 dalam skripsinya yang berjudul  “Konflik  Batin  dalam  Novel
Surat  Kecil  untuk  Tuhan
karya Agens  Davonar:  Tinjauan  Psikologi  Sastra”  menyimpulkan  bahwa  1
konflik  batin  mendekat-mendekat  terdapat  dua  konflik  2  konflik  batin mendekat-menjauh  terdapat  empat  konflik  3  konflik  batin  menjauh-
menjauh terdapat dua konflik.
G. Landasan Teori
1. Novel dan Unsur-unsurnya
Dalam kesusastraan dikenal bermacam-macam jenis sastra
genre
. Menurut  Warren  dan  Wallek  1995:  298  bahwa
genre
sastra  bukan sekadar  nama,  karena  konvensi  sastra  yang  berlaku  pada  suatu  karya
membentuk  ciri  karya  tersebut.  Menurutnya,  teori
genre
adalah  suatu prinsip  keteraturan.  Sastra  dan  sejarah  sastra  diklasifikasikan  tidak
berdasarkan  waktu  dan  tempat,  tetapi  berdasarkan  tipe  struktur  atau susunan sastra tertentu.
Genre
sastra yang umum dikenal adalah puisi, prosa dan drama.
Menurut  Nurgiyantoro  1995:1  Dunia  kesusastraan  mengenal prosa  Inggris:
prose
sebagai  salah  satu
genre
sastra  di  samping
genre-genre
yang  lain.  Prosa  dalam  pengertian  kesusastraan  juga disebut  fiksi
fiction
, teks  naratif
narrative  text
atau  wacana  naratif
narrative  discourse
.  Istilah  fiksi  dalam  pengertian  ini  berarti  cerita rekaan disingkat: cerkan atau cerita khayalan.
Bentuk  karya  fiksi  yang  berupa  prosa  adalah    novel  dan  cerpen. Novel  sebagai  sebuah  karya  fiksi  menawarkan  sebuah  dunia,  dunia
yang  berisi  model  kehidupan  yang  diidealkan,  dinia  imajinatif,  yang dibangun  melalui  sebagai  unsur  instrinsiknya  seperti  peristiwa,  plot,
tokoh,  latar,  sudut  pandang,  dan  lain-lain,  yang  kesemuannya  tentu bersifat naratif.
Menurut  Altenbernd  dan  Lewis  dalam  Nurgiyantoro,  2007:  2-3 fiksi  ialah  prosa  naratif  yang  bersifat  imajinatif,  namun  biasanya
masuk  akal  dan  mengandung  kebenaran  yang  mendramatisasikan hubungan  antarmanusia.  Fiksi  menceritakan  berbagai  masalah
kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan dan sesama interaksinya  dengan  diri  sendiri,  serta  interaksinya  dengan  Tuhan.
Fiksi  merupakan  hasil  dialog,  kontemplasi,  dan  reaksi  pengarang terhadap  lingkungan  dan  kehidupan.  Walau  berupa  khayalan,  tidak
benar  jika  puisi  dianggap  sebagai  hasil  kerja  lamunan  belaka, melainkan  penghayatan  dan  perenungan  secara  intens,  perenungan
terhadap  hakikat  hidup  dan  kehidupan,  perenungan  yang  dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Novel berasal dari bahasa italia
novella,
yang dalam bahasa jerman
Novelle,
dan  dalam  bahasa  Yunani
novellus
.  Kemudian  masuk  ke Indonesia  menjadi  novel.  Dewasa  ini  istilah
novella
dan
novelle
mengandung pengertian  yang sama dengan istilah  Indonesia
novelette
Inggris:
novelette
,  yang  berarti  sebuah  karya  prosa  fiksi  yang panjangnya  cakupan,  tidak  terlalu  panjang,  namun  juga  tidak  terlalu
pendek.  Novel  merupakan  karya  fiksi  yang  mengungkapkan  aspek- aspek  kemanusiaan  yang  lebih  mendalam  dan  disajikan  dengan  halus
Nurgiyantoro, 1995:9. Dalam  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  KBBI  1995:694  Novel
adalah  karangan  prosa  yang  panjang  mengandung  rangkaian  cerita kehidupan  seseorang  dengan  orang-orang  di  sekelilingnya  dengan
menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Dalam  lingkup  karya  fiksi,  Stanton  2007:20  mendiskripsikan
unsur-unsur novel dibedakan menjadi tiga bagian, sebagai berikut:
a. Fakta Cerita
Fakta  dalam  sebuah  cerita  meliputi  karakter  penokohan, alur plot, latar setting.
1 Karakter penokohan
Karakter  biasanya  dipakai  dalam  dua  konteks.  Konteks pertama,  karakter  menunjuk  pada  individu-individu  yang  muncul
dalam  cerita.  Yang  kedua,  karakter  yang  menunjuk  pada percampuran  dari  berbagai  kepentingan,  keinginan,  emosi  dan
prinsip novel dari individu-individu Stanton, 2007:33.
2 Alur
Merupakan  rangkaian  peristiwa-peristiwa  dari  sebuah cerita.  Istilah  alur  merupakan  peristiwa-peristiwa  yang  terhubung
secara  kausal  saja.  Peristiwa  kausal  merupakan  peristiwa  yang menyebabkan  atau  menjadi  dampak  dari  berbagai  peristiwa  lain
dan  tidak  dapat  diabaikan  karena  akan  berpengaruh  pada keseluruhan  karya.  Peristiwa  kausal  tidak  terbatas  pada  hal-hal
yang fisik saja, seperti ujaran atau tindakan, tetapi juga mencakup perubahan sikap, karakter, keputusannya dan semua  yang menjadi
variabel pengubah dalam dirinya Stanton, 2007:26. 3
Latar setting Merupakan  lingkungan  yang  melingkupi  sebuah  peristiwa
dalam  cerita.  Latar  adalah  lingkungan  yang  melingkupi  sebuah peristiwa dalam cerita, semesta yang berinteraksi dengan peristiwa-
peristiwa  yang  sedang  berlangsung.  Latar  dapat  berwujud  tempat, waktu-waktu  tertentu,  cuaca  atau  satu  periode  sejarah  ketika
peristiwa berlangsung Stanton, 2007:35. b.
Tema Tema  adalah  aspek  cerita  yang  sejajar  dengan  makna
perjalanan  manusia.  Suatu  yang  menjadikan  pengalaman  diangkat Stanton, 2007:36.
c. Sarana Sastra
Sarana  pengucapan  sastra,  sarana  kesastraan
literary  device
adalah  teknik  yang  dipergunakan  oleh  pengarang  untuk  memilih  dan menyusun detil-detil cerita peristiwa dan kejadian menjadi pola yang
bermakna.  Tujuan  penggunaan  sarana  sastra  adalah  untuk memungkinkan
pembaca melihat
fakta sebagaimana
dilihat pengarang,  menafsirkan  makna  fakta  sebagaimana  ditafsirkan
pengarang,  dan  merasakan  pengalaman  seperti  yang  dirasakan pengarang.  Macam  sarana  kesastraan  yang  dimaksud  antara  lain
berupa  sudut  pandang  penceritaan,  gaya  bahasa  dan  nada, simbolisme, dan ironi.
Setiap  novel  akan  memiliki  tiga  unsur  pokok,  sekaligus merupakan  unsur  terpenting,  yaitu  tokoh  utama,  konflik  utama,  dan
tema utama. Ketiga unsur tersebut berkaitan erat dan membentuk satu kesatuan  yang  padu,  kesatuan  organisme  cerita.  Ketiga  unsur  inilah
yang  terutama  membentuk  dan  menunjukkan  sosok  cerita  dalam sebuah  karya  fiksi.  Kesatuan  organis
organic  unity
menunjuk  pada pengertian  bahwa  setiap  bagian  subkonflik,  bersifat  menopang,
memperjelas,  dan  mempertegas  eksistensi  ketiga  unsur  utama  cerita tersebut Nurgiyantoro, 2007:25-26.
2. Pendekatan Strukturalisme