terbaik hasil isolasi kemudian akan diaplikasikan ke dalam biosistem dengan sistem pertumbuhan melekat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Darimanakah sumber sedimen terbaik yang memberikan pertumbuhan
biomassa nilai VSS tertinggi dan tercepat?
2. Berapakah waktu optimal pengolahan sistem biofiltrasi yang
ditambahkan suspensi aktif terbaik dalam menurunkan konsentrasi
logam Pb dan Cr terlarut ?
3. Apakah jenis bakteri dalam sistem biofiltrasi yang berperan
menurunkan konsentrasi logam Pb dan Cr terlarut ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk menentukan sumber sedimen terbaik yang memberikan
pertumbuhan biomassa nilai VSS tertinggi dan tercepat pada media
yang diperkaya nutrien, logam Pb dan Cr.
2. Untuk menentukan waktu optimal pengolahan biosistem yang
ditambahkan suspensi aktif terbaik terhadap penurunan kandungan
logam Pb dan Cr terlarut.
3. Untuk mengetahui jenis bakteri dalam sistem biofiltrasi yang berperan
menurunkan konsentrasi logam Pb dan Cr terlarut. 1.4
Manfaat Penelitian
Penelitian ini nantinya diharapkan mampu memberikan informasi tentang pengolahan limbah Pb dan Cr dengan menggunakan sistem biofiltrasi, dengan
agen bioremediasi yang digunakan berupa inokulum bakteri yang diisolasi dari ekosistem Pelabuhan Benoa, perairan mangrove Patung Ngurah Rai Tuban
Denpasar Selatan, dan Estuary Dam Suwung. Serta untuk memberikan informasi spesies bakteri yang berperan dalam pengolahan tersebut.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pencemaran Air di Lingkungan
Pada dasarnya kegiatan suatu industri adalah mengolah masukan input menjadi keluaran output. Pengamatan terhadap sumber pencemar sektor industri
dapat dilaksanakan pada masukan, proses maupun pada keluarannya dengan melihat spesifikasi dan jenis limbah yang diproduksi. Pencemaran yang
ditimbulkan oleh industri diakibatkan adanya limbah yang keluar dari pabrik dan mengandung bahan beracun dan berbahaya B-3. Bahan pencemar keluar
bersama-sama dengan bahan buangan limbah melalui media udara, air, dan tanah yang merupakan komponen ekosistem alam. Bahan buangan yang keluar
dari pabrik dan masuk ke lingkungan dapat diidentifikasikan sebagai sumber pencemaran, dan sebagai sumber pencemaran perlu diketahui jenis bahan
pencemar yang dikeluarkan, kuantitas dan jangkauan pemaparannya Kristanto, 2012.
Sumber bahan beracun dan berbahaya dapat diklasifikasikan menjadi : Industri kimia organik maupun anorganik, Penggunaan B-3 sebagai bahan baku
atau bahan penolong, proses kimia, fisika, dan biologi di dalam pabrik. Lingkungan sebagai wadah penerima akan menyerap bahan limbah tersebut sesuai
dengan kemampuan asimilasinya, dimana wadah penerima air, udara, tanah masing-masing mempunyai karakteristik berbeda, misalnya air pada suatu saat
dan tempat tertentu akan berbeda karakteristiknya dengan air pada tempat yang
sama tetapi pada saat yang berbeda. Perbedaan karakteristik air tersebut merupakan akibat peristiwa alami dan juga faktor lain Kristanto, 2012.
Limbah air bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam proses produksinya. Air dari pabrik membawa sejumlah padatan dan
partikel, baik yang larut maupun yang mengendap. Bahan ini ada yang kasar dan ada yang halus. Kerap kali air buangan pabrik berwarna keruh dan bersuhu tinggi.
Air limbah yang telah tercemar mempunyai ciri yang dapat diidentifikasi secara visual dari kekeruhan, warna, rasa, bau yang ditimbulkan dan indikasi lainnya.
Sedangkan identifikasi secara laboratorium ditandai dengan perubahan sifat kimia air. Jenis industri yang menghasilkan limbah cair di antaranya adalah industri pulp
dan rayon, pengolahan crumb rubber, besi dan baja, kertas, minyak goreng, tekstil, electroplating, polywood dan lain-lain Kristanto, 2012.
2.2 Kualitas Limbah
Kualitas limbah menunjukkan spesifikasi limbah yang diukur dari jumlah kandungan bahan pencemarnya. Kandungan pencemar di dalam limbah terdiri
dari beberapa parameter. Semakin kecil jumlah parameter dan semakin kecil konsentrasinya, menunjukkan semakin kecil peluang untuk terjadinya pencemaran
lingkungan. Beberapa kemungkinan yang akan terjadi akibat masuknya limbah ke dalam lingkungan Kristanto, 2012, yaitu :
a. Lingkungan tidak mendapat pengaruh berarti. Hal ini disebabkan karena
volume limbah kecil, parameter pencemar yang terdapat dalam limbah sedikit dengan konsentrasi yang kecil.
b. Ada pengaruh perubahan, tetapi tidak mengakibatkan pencemaran.
c. Memberikan perubahan dan menimbulkan pencemaran.