meningkatkan pertumbuhan yang akan berbanding lurus dengan jumlah bahan pencemar yang akan diturunkan atau dihilangkan Sudaryati et al., 2011.
2.7 Mikroorganisme Pengurai Komponen Limbah
Proses penanganan air limbah secara biologis terdiri atas campuran mikroorganisme yang mampu memetabolisme limbah. Mikroorganisme yang
ditemukan dalam air dan air limbah digolongkan dalam empat golongan, yaitu : virus, organisme prokariotik, organisme eukariotik, dan invertebrata sederhana
Laksmi, 2003. Organisme prokariotik dan eukariotik bersel tunggal, sedangkan
invertebrata bersel jamak. Virus adalah partikel-partikel yang tidak hidup dan berikatan dengan mikroorganisme yang mendapat perhatian utama baik dalam air
maupun dalam penanganan air limbah. Sedangkan bakteri merupakan kelompok mikroorganisme terpenting dalam sistem penanganan air limbah karena kultur
bakteri dapat digunakan untuk menghilangkan bahan organik dan mineral-mineral yang tidak diinginkan dalam air limbah Laksmi, 2003.
2.7.1 Peran Mikroorganisme dalam Pengolahan Limbah Logam Berat
Mikroorganisme yang terus menerus terkena paparan logam berat lambat laun akan membuat mekanisme beradaptasi untuk kontaminan logam berat
tersebut. Mikroorganisme dapat melindungi diri dari zat-zat beracun di lingkungan dengan mekanisme penyisihan dan penyerapan logam berat melalui
mekanisme biosorbsi, bioakumulasi, dan biotransformasi Chojnacka, 2010. Mekanisme biosorpsi merupakan pengambilan ion logam berat secara pasif yang
tidak tergantung pada siklus metabolisme sel. Pengambilan ion logam secara pasif dapat terjadi ketika ion logam berat mengikat dinding sel melalui pertukaran ion
monovalen dan divalen, dan membentuk kompleks antara ion-ion logam berat dengan gugus fungsional pada dinding sel Suhendrayatna, 2001. Mekanisme
bioakumulasi merupakan pengambilan ion logam berat secara aktif bergantung pada siklus metabolisme dan ion logam akan masuk ke dalam sel bakteri Kapoor
and Viraraghavan, 1995; Gadd, 1992. Pengambilan ion logam berat secara aktif terjadi secara simultan sejalan dengan konsumsi ion logam oleh mikroba, logam
berat dapat diendapkan pada proses metabolisme dan diekskresikan pada tahap berikutnya Suhendrayatna, 2001. Sedangkan mekanisme biotransformasi dapat
terjadi dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh bakteri. Enzim tersebut dapat mereduksi, mengoksidasi, dan memetilasi ion logam sehingga menjadi bentuk
yang kurang atau tidak toksik Hughes and Poole, 1989.
Menurut Hughes dan Poole 1989 teori penyisihan dan penyerapan
logam berat oleh bakteri terdiri dari : 1.
Pengikatan kation logam pada permukaan sel atau di dalam sel yang melibatkan pengubahan sistem transport. Hal ini dapat terjadi sebab kation
logam dapat terikat pada permukaan sel biosorpsi atau dalam dinding sel bioakumulasi melalui proses mikropresipitasi.
2. Translokasi logam berat ke dalam sel. Ion logam dapat aktif translokasi
dalam sel melalui pengikatan ion logam dengan protein. 3.
Pembentukan presipitat yang mengandung logam hasil reaksi dengan polimer ekstrasel. Presipitat dapat terbentuk melalui proses presipitasi
logam yang terjadi ketika logam berat bereaksi dengan polimer ekstraseluler atau dengan anion mis. sulfida atau fosfat yang dihasilkan
oleh mikroba.