Tahap Persiapan Tahap pengumpulan data Pengolahan Data Tahap Pelaporan

Eliza Barokah, 2014 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 57 S1 KTP JUNI 2014

F. Prosedur PelaksanaanPenelitian

1. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap persiapan adalah; menyusun serta konsultasi mengenai rancangan penelitian dengan dosen pembimbing, membuat instrumen penelitian dan mengurus surat perizinan penelitian.

2. Tahap Uji Validitas dan Keterbacaan Instrumen

Uji validitas berkenaan dengan kesesuaian alat ukur terhadap konsep yang diukur. “Validitas suatu menunjuk sejauh mana suatu alat mengukur apa yang hendak diukur” Ary dkk, 2011:293. Penelitian ini menggunakan instrumen non-tes yang bersifat mengimpun data, maka cukup dilakukan dengan validitas isi dan validitas konstruk. Hidayati 2009: 508 menyatakan “untuk penggunaan instrumen non tes yang bersifat menghimpun data dalambentuk naratif atau nominal cukup dilakukan dengan validitas isi atau konstruk”.

a. Validitas Isi

Validitas isi menunjukan kemampuan instrumen penelitian dalam mengungkap atau meneliti semua isi yang hendak diukur. Sukmadinata 2012:229 menyatakan “Validitas isi berkenaan dengan isi dan format instrumen, apakah instrumen tepat mengukur apa yang hendak diukur dan apakah butir pertanyaan telah mewakili aspek yang hendak diukur”. Menurut Ary 2011:296, “validitas isi tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka, pengesahan validitas isi didasarkan pada pertimbangan”.Menurut Furchan, Jika penilai itu sepakat bahwa butir instrumen sudah mencerminkan wilayah isi dengan memadai, maka instrumen tersebut dapat dikatakan telah memiliki validitas isi. Agar memenuhi validitas isi, peneliti meminta pertimbangan judgement dari pakar yaitu kepada pembimbing skripsi dengan telaah kisi-kisi dan item pertanyaan apakah materi instrumen sudah baik dan sesuai dengan objek yang akan diteliti. Eliza Barokah, 2014 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 57 S1 KTP JUNI 2014

b. Validitas konstruk

Validitas konstruk berkenaan dengan kesanggupan instrumen penelitian dalam mengukur pengertian dalam materi yang diukurnya. Pengujian validitas konstruk hampir sama dengan validitas isi yaitu dengan menggunakan bantuan ahli. Menurut Sugiyono 2013 :182 “Secara teknis pengujian validitas konstruk dan validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instru men atau matrik pengembangan instrumen”. Dalam memenuhi validitas konstruk, peneliti meminta bantuan pembimbing skripsi.

c. Uji Keterbacaan Instrumen

Setelah pengujian isi dan konstruksi dari ahli maka diteruskan dengan ujicoba instrumen. Arikunto 2009:178 mengemukakan mengenai tujuan uji coba instrumen bukan tes bahwa tujuan uji coba instrumen bukan tes tidak dimaksudkan untuk mengetahui validitas karena biasanya instrumen-instrumen tersebut sudah disusun atas dasar kisi-kisi dari variabel. Adapun tujuan adalah untuk mengetahui keterbacaan atau tingkat pemahaman responden terhadap instrumen. Uji coba instrumen dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui keterbacaan instrumen oleh pengguna. Uji keterbacaan instrumen dimaksudkan untuk mengetahui efektifitas atau kejelasan kalimat yang dipakai dalam setiap item pertanyaan.

3. Tahap pengumpulan data

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mendata jumlah guru SD yang akan dijadikan sumber data penelitian, dilanjutkan dengan penyebaran angket ke sekolah serta mengumpulkan hasil angket. Eliza Barokah, 2014 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 57 S1 KTP JUNI 2014

4. Pengolahan Data

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengolahan hasil penyebaran angket. Hasil pengolahan data penelitian dibuat penafsiran serta kesimpulannya yang akan menjadi hasil atau kesimpulan penelitian.

5. Tahap Pelaporan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaporan adalah: a. Merumuskan hasil penelitian b. Menyusun laporan dalam bentuk skripsi c. Laporan skripsi diajukan kepada tim penguji 94 Eliza Barokah, 2014 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 57 S1 KTP JUNI 2014

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa masih terdapat kekurangan dalam implementasi pembelajaran tematik terpadu di Sekolah Dasar di Wilayah Kota Bandung baik dari tahap perencanaan pembelajaran, pelaksanaan dan penilaian yang dilakukan oleh guru.Selain itu juga teridentifikasi beberapa kesulitan yang dialami guru dalam penerapan pembelajaran tematik dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasinya. Secara lebih khusus, kesimpulan tersebut diuraikan sebagai berikut: 1. Perencanaan pembelajaran tematik terpadu di Sekolah Dasar di Wilayah Kota Bandung Dalam perencanaan pembelajaran tematik terpadu, guru di Sekolah Dasar di Wilayah Kota Bandung telah melakukan kerjasama dalam penyusunan RPP.Guru tidak terpaku kepada buku pedoman bagi guru dan buku siswa yang dipersiapkan pemerintah untuk pelaksanaan pembelajaran tematik. Hal ini berarti Guru telah melakukan kontekstualisasi pembelajaran dengan lingkungan terdekat siswa yang menjadi tuntutan dalam pembelajaran tematik dengan melakukan pengembangan terhadap komponen-komponen pembelajaran seperti materi, skenario dan tahapan pembelajaran. Dalam penyiapan mediasumber belajar guru lebih sering menggunakan mediasumber belajar yang telah ada by utilization. Namun, belum semua guru mempersiapkan instrumen penilaian untuk setiap pertemuan.