Fauzia Nur Huda, 2014 Pengaruh Penerapan Model Pembangkit Argumen Dengan Metode Investigasi Sains Terhadap
Peningkatan Kemampuan Argumentasi Siswa Pada Materi Fluida Statis Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka masalah
dalam penelitian ini adalah: Apakah penerapan model pembangkit argumen dengan metode investigasi sains berpengaruh terhadap peningkatan
kemampuan argumentasi siswa SMA pada materi fluida statis?
Masalah tersebut dapat diturunkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimana peningkatan kemampuan argumentasi siswa sebagai impak
penerapan model pembangkit argumen dengan metode investigasi sains pada materi fluida statis?
2. Bagaimana peningkatan setiap aspek kemampuan argumentasi siswa sebagai
impak penerapan model pembangkit argumen dengan metode investigasi sains
pada materi fluida statis? C.
Batasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup masalah yang akan diteliti maka perlu dijelaskan batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Kemampuan argumentasi dalam penelitian ini dibatasi pada kemampuan
siswa dalam menuliskan klaim, data, pembenaran, dan dukungan terhadap permasalahan yang diberikan.
2. Peningkatan kemampuan argumentasi pada penelitian ini dibatasi pada
perubahan nilai tes kemampuan argumentasi siswa sebelum dan sesudah pembelajaran berdasarkan rata-rata gain yang dinormalisasi g.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan gambaran tentang peningkatan kemampuan argumentasi siswa
sebagai impak penerapan model pembangkit argumen dengan metode investigasi sains pada materi fluida statis.
Fauzia Nur Huda, 2014 Pengaruh Penerapan Model Pembangkit Argumen Dengan Metode Investigasi Sains Terhadap
Peningkatan Kemampuan Argumentasi Siswa Pada Materi Fluida Statis Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Mendapatkan gambaran tentang peningkatan setiap aspek kemampuan
argumentasi siswa sebagai impak penerapan model dengan metode argumen berbasis investigasi sains pada materi fluida statis.
E. Manfaat Penelitian
Data hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bukti tentang potensi model pembangkit argumen dengan metode investigasi sains dalam meningkatkan
kemampuan argumentasi siswa yang nantinya dapat memperkaya referensi tentang hasil penelitian yang sejenis dan dapat dimanfaatkan oleh semua pihak
yang berkepentingan seperti peneliti, guru, mahasiswa dan LPTK .
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari
kesalahpahaman terhadap
berbagai istilah,
maka perlu dijelaskan beberapa definisi operasional sebagai berikut:
1. Model pembangkit argumen dengan metode investigasi sains yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk aktif mengembangkan argumentasi dengan metode investigasi sains
melalui lima tahapan pembelajaran, yaitu tahap: 1 penyajian masalah, 2
menguji penjelasan melalui kegiatan investigasi sains, 3 pembangkitan argumen tentatif, 4 sesi argumentasi, dan 5 perumusan argumen hasil
pemikiran kelompok. Keterlaksanaan model pembangkit argumen dengan metode investigasi sains diobservasi menggunakan lembar observasi.
2. Kemampuan argumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan untuk memberikan bukti dan alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat atau gagasan claim. Kemampuan memberikan
bukti dan alasan yang dimaksud adalah kemampuan siswa dalam membuat klaim claim, memberikan data, memberikan pembenaran warrant, dan
memberikan dukungan backing untuk memperkuat atau menolak pendapat atau gagasan claim. Kemampuan argumentasi diukur melalui tes
kemampuan argumentasi berupa soal uraian.
Fauzia Nur Huda, 2014 Pengaruh Penerapan Model Pembangkit Argumen Dengan Metode Investigasi Sains Terhadap
Peningkatan Kemampuan Argumentasi Siswa Pada Materi Fluida Statis Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre- experiment design ,yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dampak
awal penggunaan model pembangkit argumen dengan metode investigasi sains terhadap kemampuan argumentasi siswa. Dalam penelitian ini hanya
menggunakan kelas eksperimen tanpa ada kelas kontrol.
B.
Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pre- test and post-test seperti ditunjukan pada Gambar 3.1.
Pre-test Treatment
Post-test O
X O
Gambar 3.1 Bagan Desain One Group Pre-test and Pos-test Arikunto, 2010
Pertama-tama siswa diberikan dahulu tes awal pre-test yaitu tes kemampuan argumentasi untuk mengetahui kemampuan argumentasi awal mereka. Setelah itu
siswa diberi perlakukan treatment yaitu proses pembelajaran menggunakan Model Pembangkit Argumen Dengan Metode Investigasi Sains untuk dilatihkan
kemampuan argumentasinya. Setelah pemberian treatment selesai siswa kemudian diberi kembali tes akhir post-test berupa tes kemampuan argumentasi untuk
dilihat apakah ada peningkatan kemampuan argumentasi mereka setelah diberi perlakuan treatment.
C. Populasi, Lokasi dan Subyek Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA pada salah satu SMA di Kabupaten Garut semester genap tahun pelajaran 20122013. Subyek
pada penelitian adalah siswa kelas XI IPA 3 sebanyak 31 orang yang dipilih secara cluster random sampling.