Variabilitas Tingkat Keuntungan Saham Konsep Beta

14 Teori dividen sebagai sinyal dikembangkan oleh Miller dan Rock 1985. Miller dan rock dalam Setiawan dan Jogiyanto,2002 menyatakan pengumuman dividen mengand ung informasi mengenai laba saat ini dan masa depan. Apabila pengumuman dividen tersebut meningkatmenurun berabti manajer memiliki keyakinan bahwa laba akan mengalami peningkatan penurunan. Investor menggunakan informsi pengumuman dividen tersebut merupakn kabar baik buruk yaitu pengumuman dividen meningkat menurun, maka investor akan bereaksi positif negatif. Jadi pengumuman dividen mempunyai kandungan informasi yang berguna bai investor. Miller dan Modigliani dalam Kuntorowati,2000 berkesimpulan bahwa reaksi investor terhadap perubahaan dividen tidak berarti sebagai indikasi bahwa investor lebih menyukai dividen dibanding laba dit ahan. Kenyataan harga saham beruah mengikuti perubah dividen semata- mata karena adanya information content dalam pengumuman dividen.

E. Variabilitas Tingkat Keuntungan Saham

Menurut Husnan etal 1996 pengujian reaksi harga dan tingkat keuntungan dapat dilihat dari security return variability SRV dengan rumus tingkat keuntungan abnormal return kuadrat I pada waktu t dibagi dengan varian dari tingkat keuntungan diluar pengumuman . SRV digunakan untuk melihat apakah pasar secara agregat menilai pengumuman dividen sebagai hal yang informatif, dalam arti apakah informasi tersebut mengakibatkan 15 perubahan pada distribusi return saham pada waktu pengumuman dividen. Keunggulan indikator SRV adalah semua nilai menjadi positif sehingga heterogen informasi dapat dihilangkan dan dampak dari informasi yang heterogen dapat dideteksi dengan indicator SRV,sedang pada abnormal return apabila di rata-rata ada kemungkinan nilai positif dan negatif saling menghilangkan. Kelemahan indikator SRV arah pergerakan tidak bisa dilihat,sehingga informasi baik atau buruk tidak akan bisa dibedakan dengan SRV. Penggunaan SRV yang tidak dapat dilihat arah pergerakan harga , mempunyai keuntungan bagi investor karena pada kenyataannya kita akan mengalami kesulitan menentukan berita baik atau buruk. Kenaikan laba mungkin dapat ditafsirkan sebagai berita buruk apabila kenaikan tidak sebesar yang diantisipasi oleh pasar . Sebaliknya penurunan laba mungki merupakan berita baik apabila penurunan tersebut tidak sebesar yang diperkirakan oleh pasar

F. Konsep Beta

Beta merupakan suatu pengukuran volatitas volatility return atau suatu sekuritas atau return portofolio terhadap retur pasar. Volatitas dapat didifinisikan sebagai fluktuasi return-return suatu sekuritas atau portofolio dalam suatu periode tertentu Hartono,1998. Beta dapat dikatakan sebagai pengukur resiko sistematik systematikrisk dari suatu sekuritas atau portofolio relatif terhadap resiko pasar. Jika fluktuasi return-return sekuritas atau portofolio relatif terhadap resiko pasar. Jika fluktuasi return-return sekuritas 16 atau portofolio dengan koofesien beta sama dengan satu berarti memiliki resiko sama dengan resiko rata-rata pasar indek pasar. Penelitian ini menggunakan market model untuk menghitung return ekspektasi. Penggunaan market model, akan diperoleh angka beta untuk masing- masing sekuritas. Beta suatu sekuritas dapat dihitung dengan teknis estimasi yang menggunakan data histories yang selanjutnya dapat digunakan untuk mengestimasi beta masa datang. Beta historis dapat dihitung dengan menggunakan data histories berupa data pasar return-return sekuritas dan return pasar yang selanjutnya disebut dengan beta pasar atau dengan menggunakan data akuntansi yang disebut beta akuntansi, atau dengan menggunakan data fundamental yang kemudian disebut beta fundamental. Penelitian ini menggunakan beta pasar untuk mengestimasi beta dengan mengumpulk an return-return sekuritas dan return pasar selama 100 hari pada hari estimasi. Beta dapat dihitung dengan menggunakan teknik regresi return-return sekuritas sebagai variabel independent. Koofesien beta yang dihasilkan dari persamaan regresi diasumsikan stabil dari waktu ke waktu selama periode pengamatan. Persamaan regresi yang digunkan untuk mengestimasi beta dengan menggunakan model pasar sebagai berikut ini. Rit = ? 1 + ? I Rm + ei Keterangan : Rit = Return sekuritas ke-1 ? 1 = Intercept untuk sekuritas ke- i 17 ? I = Koofesien slope yang merupakan beta sekuritas Rm = Return indeks pasar ei = Kesalahan residu, diasumsikan = 0

G. Ukuran Perusahaan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI DITINJAU DARI KENAIKAN DAN PENURUNAN DIVIDEN TERHADAP VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 8

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI TERHADAP VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM (Survey di Bursa Efek Jakarta Tahun 2002 – 2003).

0 0 6

DAMPAK KENAIKAN DAN PENURUNAN DIVIDEN TERHADAP VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 9

DAMPAK PENGUMUMAN PERUBAHAN DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Go Publik Yang Terdaftar di BEI).

0 0 8

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI DITINJAU DARI KENAIKAN DAN PENURUNAN DIVIDEN TERHADAP Pengaruh Pengumuman Dividen Tunai Ditinjau dari Kenaikan dan Penurunan Dividen Terhadap Variabilitas Tingkat Keuntungan Saham di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris

0 0 13

PENGARUH PENGUMUMAN PERUBAHAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT VARIABILITAS PENGARUH PENGUMUMAN PERUBAHAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT VARIABILITAS KEUNTUNGAN SAHAM.

0 1 7

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 1 13

PENGARUH PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM DENGAN PENGARUH PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM DENGAN MEMPERHATIKAN PERUBAHAN LABA AKUNTANSI.

0 1 13

PENDAHULUAN PENGARUH PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM DENGAN MEMPERHATIKAN PERUBAHAN LABA AKUNTANSI.

0 2 7

ANALISA DAMPAK PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP RETURN, VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN DAN AKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM

0 0 13