44
Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013
Implementasi Hasil Pelatihan Pupuk Kompos Berbasis Life Skills Dalam Meningkatkan Kemandirian Lulusan Paket C Di PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
penelitian berlangsung. Tahap penulisan laporan merupakan tahap akhir penyusunan hasil penelitian. Setelah peneliti berkonsultasi pembimbing,
kemudian laporan disajikan sesuai dengan format penulisan yang berlaku di UPI.
C. Metode dan Pendekatan Penelitian
Metode penelitian merupakan hal penting dalam suatu penelitian karena pendekatan dan metode penelitian dapat memadu peneliti dalam melakukan
penelitian. Menurut Sugiyono 2013:1 metode penelitian adalah: Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat
ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan
dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh data empiris tentang tahap penyelenggaraan dari pelatihan, implementasi dan gambaran kemandirian melalui
pembuatan pupuk kompos berbasis life skill untuk warga belajar lulusan paket C di PKBM Hidayatul Mualimin.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif. Pendekatan kualitatif Menurut Sugiyono 2013:1 menyebutkan bahwa penelitian
kualitatif adalah: Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik
pengumpul data dilakukan secara triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.
Moleong 2007:6 menjelaskan penelitian kualitatif adalah: Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian, misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Untuk dapat mendeskripsikan tentang “implementasi penerapan hasil pelatihan pembuatan pupuk kompos dalam meningkatkan kemandirian lulusan
Paket C di PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi”, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Menurut Nazir 2003:54, metode deskriptif
45
Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013
Implementasi Hasil Pelatihan Pupuk Kompos Berbasis Life Skills Dalam Meningkatkan Kemandirian Lulusan Paket C Di PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
adalah “suatu metode dalam penelitian status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang”. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Moleong 2007:11 menambahkan
, “data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka.
” D.
Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang pengertian secara garis besar terhadap peristilahan judul penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini.
Definisi operasional ini berguna untuk membatasi tentang pengertian terhadap peristilahan yang dimaksud di dalam penelitian sehingga diharapkan para
pembaca atau pihak lain tidak salah menafsirkan terhadap pengertian istilah yang dipakai. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah-istilah
yang penulis gunakan, maka penulis menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut: 1.
Implementasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2012, adalah “pelaksanaan; penerapan.” Nurdin Usman 2002:70, mengemukakan
pendapatnya mengenai implementasi atau penerapan yaitu sebagai berikut, “implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya
mekanisme suatu sistem. ” Dalam penelitian ini, implementasi yaitu
penerapan dari pelatihan yang telah dilaksanakan, berupa pembuatan pupuk kompos, yaitu dalam bentuk proses produksi yang dilakukan oleh lulusan.
2. “Pelatihan merupakan proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan
prosedur sistematis dan terorganisasi, mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan yang terbatas.
” Anwar, 2008:50 Pelatihan dalam penelitian ini yaitu pelatihan pembuatan pupuk kompos yang diberikan
kepada peserta paket C yang bertujuan untuk memberikan life skill tambahan yang diselenggarakan oleh PKBM Hidayatul Mualimin. Kompos adalah
“hasil penguraian parsialtidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba
dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobic. ”
46
Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013
Implementasi Hasil Pelatihan Pupuk Kompos Berbasis Life Skills Dalam Meningkatkan Kemandirian Lulusan Paket C Di PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Malvin, 2011. Malvin menambahkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh
mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Kompos merupakan hasil fermentasi atau dekomposisi dari bahan-bahan
organik seperti tanaman, hewan, atau limbah organik lainnya, dimana jenis pupuk yang dilatihkan kepada peserta paket C di PKBM Hidayatul Mualimin
yaitu pupuk kompos yang berasal dari sekam padi dan sampah organik rumah tangga yang kemudian dikumpulkan dan diolah untuk lebih bermanfaat.
3. Life Skills, BBE dalam jurnal S. Marwiyah 2012:85 menjelaskan kecakapan
hidup sebagai “kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani
menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan
solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya. ” Life Skills atau kecakapan
hidup dalam penelitian ini yaitu pendidikan tambahan yang diberikan kepada peserta paket C berupa pemberian keterampilan khusus dalam membuat
pupuk kompos. 4.
Peserta paket C dalam penelitian ini adalah warga belajar paket C di PKBM yang telah lulus dari kesetaraan dan telah mengikuti pelatihan pengolahan
pupuk, dan sedang mengikuti proses produksi di bawah binaan KWD Bina Usaha yang berjumlah 25 orang. Menurut Panduan Juknis: Bantuan
Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan Program Paket C, peserta paket C adalah anggota masyarakat baik laki-laki maupun perempuan
yang mengikuti program pendidikan menengah pada jalur pendidikan nonformal yang dapat diikuti oleh peserta didik yang ingin menyelesaikan
pendidikan setara SMAMA yang berusaha mengembang kan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan tertentu pada jalur pendidik nonformal. Peserta didik bisa juga disebut warga belajar.
5. Kemandirian, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2012, adalah hal atau
keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Kemandirian yang dilihat dalam penelitian ini yaitu perubahan sikap dan prilaku peserta
47
Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013
Implementasi Hasil Pelatihan Pupuk Kompos Berbasis Life Skills Dalam Meningkatkan Kemandirian Lulusan Paket C Di PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
paket C melalui pelatihan pembuatan pupuk kompos yang meliputi ciri menurut Rifaid 2000:27
“mempunyai rasa tanggung jawab, tidak tergantung pada orang lain, memiliki etos kerja yang tinggi dan disiplin dan berani
mengambil resiko
.” E.
Instrumen Penelitian
Penyusunan instrumen ini dilakukan untuk tahapan pengambilan data di lapangan, yang terdiri dari beberapa hal berikut:
1. Penyusunan kisi-kisi
Penyusunan kisi-kisi penelitian merupakan pedoman dalam pembuatan alat pengumpul data, berupa: pedoman wawancara, pedoman observasi, dan studi
dokumentasi. Kisi-kisi penelitian mengenai Implementasi Hasil Pelatihan Pupuk Kompos Berbasis Life Skills Dalam Meningkatkan Kemandirian lulusan Paket C
di PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi yang terdiri dari beberapa kolom yaitu: pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, aspek yang diteliti, indikator,
sumber data, teknik penelitian, dan item pertanyaan.
2. Penyusunan Pedoman Wawancara
Pertanyaan-pertanyaan mengenai indikator-indikator tersebut dirumuskan ke dalam pedoman wawancara yang diujicobakan kepada informan yaitu
penyelenggarapengelola, instrukturtutor, dan peserta didiklulusan pelatihan pupuk kompos.
3. Penyusunan pedoman observasi
Dalam penelitian ini, lembar observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data yang berkenaan dengan program pelatihan pupuk kompos yang
diselenggarakan oleh PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi.
F. Teknik Pengumpulan Data