Partisipasi Masyarakat Kerangka Pemikiran

pertanggungjawaban, sekaligus menganalisa tingkat pengawasan keuangan daerah berupa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD yang dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dewan dan seberapa besar pengaruh partisipasi masyarakat dalam proses pengawasan APBD.

B. Data dan Sumber Data

Data penelitian yang dibutuhkan adalah data primer dalam bentuk persepsi responden melalui pendistribusian secara langsung kepada responden di DPRD Se- Karesidenan Surakarta periode 2009-2014. Pengambilan data menggunakan survei langsung dan instrumen yang digunakan adalah kuesioner angket .

C. Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh anggota DPRD KabupatenKota Se- Karesidenan Surakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota DPRD periode 2009-2014 di KabupatenKota Se- Karesidenan Surakarta yang membidangi perekonomian dan keuangan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling.

D. Metode Analisis Data

Model persamaan regresi untuk menguji hipotesis yaitu dengan formula sebagai berikut: P W = α + β 1 PM + β 2 PDTA+ e Dimana: PW = Pengawasa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah α = Konstanta β = Koefisien Regresi PM = Partispasi masyarakat PDTA = Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran ε = Eror ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh partisipasi masyarakat dan pengetahuan anggota dewan terhadap pengawasan anggaran pendapatan dan belanja daerah. Penelitian ini dilaksanakan pada DPRD Se- Karesidenan Surakarta pada periode 2009-2014.

B. Analisis Data

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk melihat apakah distribusi data residual tersebar secara merata ataukah tidak. Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan kolmogorofi-Smirnof pada alpha sebesar 5. Jika nilai signifikansi dari pengujian kolmogorofi-Smirnof lebih besar dari 0,05 berarti data normal Ghozali, 2005.

2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan fenomena adanya korelasi yang sempurna antara satu variabel bebas dengan variabel bebas yang lain. Konsekuensi praktis yang timbul sebagai akibat adanya multikolinearitas ini adalah kesalahan standar parameter menjadi semakin besar. Hal ini boleh terjadi pada hasil analisis regresi. Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan metode VIF Varian Inflation Factor . Adapun kriteria yang digunakan dalam metode VIF ini adalah sebagai berikut Gujarati, 2003; Jika VIFj 10 terjadi multikolonearitas tinggi antara regresor variabel bebas j dengan regresor variabel bebas yang lain. Menurut Ghozali 2005 jika VIF lebih kecil dari 10 dan mempunyai angka tolerance lebih besar dari 0,10 maka model regresi dakatakan bebas dari multikolonearitas.

3. Uji Heterokedastisitas

Dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual ke satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Untuk menguji ada tidanya heterokedastisidas dalam penelitian ini digunakan uji Glejser Test yaitu dengan cara meregresikan nilai Absolut residual terhadap variabel independen. Ada tidaknya heterokedastisidas diketahui dengan melihat signifikansinya terhadap derajat kepercayaan 5. Jika nilai signifikansi 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisidas Ghozali, 2009: 129.

C. Pengujian Hipotesis

1. Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Model persamaan regresi untuk menguji hipotesis yaitu dengan formula sebagai berikut: Untuk menguji hipotesis P W = α + β 1 PM + β 2 PDTA+ e Dimana:

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran, Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik Terhadap Kinerja DPRD Dalam Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Komitmen Profesional Sebagai Variabel Moderasi

3 34 111

Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah ( Apbd) Terhadap Pengalokasian Belanja Daerah Di Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang

6 97 79

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja (Studi Empiris Di Pemerintah Kabupaten Karo)

7 88 168

Partisipasi Masyarakat Terhadap Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun Anggaran 2012 di Kabupaten Kutai Kartanegara

0 8 38

Analisis Pengaruh Pendapatan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Anggaran Belanja Daerah : Studi kasus pada seluruh kabupaten di Propinsi Jawa Tengah

0 6 103

Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Dprd) Periode 2009-2014 Terhadap Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Subang

1 7 104

PELAKSANAAN PENGAWASAN DPRD PROVINSI LAMPUNG TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN 2010

0 8 87

PENGARUH PENGAWASAN FUNGSIONAL TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG

2 14 41

PENGARUH PERAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD), KOMPETENSI EKSEKUTIF, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA

0 0 10

Pengaruh Pengetahuan Anggota DPRD Tentang Anggaran Terhadap Efektifitas Pengawasan Anggaran (Studi Empiris Pada Kabupaten Kampar)

1 1 12