Minarwati, ST Ajuj, Syafi dan Mary
BAB III METODE TRANSPORTASI
Merupakan  suatu  metode  yang  digunakan  untuk  mengatur  distribusi  dari  sumber-sumber  yang menyediakan  produk  yang  sama,  ke  tempat-tempat  yang  membutuhkan  secara  optimal.  Alokasi
produk ini harus diatur sedemikian rupa, karena terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi dari satu sumber ke tempat-tempat tujuan berbeda-beda, dan dari beberapa sumber ke suatu tempat tujuan
yang berbeda-beda. Metode Stepping Stone
Untuk  menyelesaikan  suatu  masalah  transportasi  dengan  menggunakan  metode  stepping  stone
diperlukan 2 langkah : 1.  Menentukan  jawab  layak  pertama dengan  menggunakan  metode  pojok barat  laut  north  west
corner . 2.  Menguji penyelesaian awal sudah optimal atau belum.
3. Ulangi langkah langkah 2 hingga pada Zij variable non basis sudah ≤ 0
Menetukan jawab layak pertama Menentukan  jawab  layak  yang  memenuhi  semua  kendala  atau  sistem  angkutan  yang  diperlukan
dengan metode north west corner dengan langkah-langkah sbb: 1.  Pengisian  dimulai  dari  pojok  barat  laut  pada  tabel  masalah  transportasi,  yaitu  sel  1,1.
Bandingkan persediaan di A1 dengan kebutuhan di T1, yaitu masing-masing a1 dan b1. Buat X11 = min a1, b1.
a.  Bila a1  b1, maka  X11=b1 . Teruskan ke sel 1,2 yaitu gerakan mendatar dengan  X12 = min a1-b1, b2.
b.  Bila a1b1, maka X11=a1. Teruskan ke sel 2,1 yaitu gerakan tegak dengan X21= min b1- a1,a2.
c.  Bila a1=b1, maka buatlah X11=b1 dan teruskan gerakan ke X22 gerakan miring. 2.  Teruskan langkah ini setapak demi setapak menjauhi pojok barat laut hingga akhirnya harganya
telah dicapai pada pojok tengara dari tabel. Sesudah  m+n-1  langkah,  m+n-1  kendala  telah  dipenuhi  dan  sisanya  akan  dipenuhi  dengan
sendirina. Oleh karena itu, cara ini akan menghasilkan tidak lebih dari m+n-1 variabel xij yang   0, karena  tiap  langkah  memenuhi  salah  satu  dari  Ai  asal  atau  Tj  tujuan.  Harga-harga  xij0  ini
disebut variabel basis dan banyaknya sama dengan m+n-1. Menguji Keoptimalan Penyelesaian
Misalnya kita mempunyai jawab layak basis dari suatu masalah transportasi dengan m asal dan n tujuan. Ini berarti bahwa terdapat m+n-1 variabel basis xij yang  0 kita tidak mengetahui apakah
jawab ini sudah optimal atau tidak. Untuk  menentukan  apakah  suatu  jawab  layak  basis  sudah optimal  atau  tidak,  kita  menggunakan
metode stepping stone caranya ialah melalui tabel data transportasi yang memuat variabel basis xij 0 dan cij. Kita menghitung zij untuk setiap sel i,j yang tidak memuat variabel basis xij 0.
Untuk sel  I,j kita memerlukan satu lop yang memuat sel i,j sendiri dan sel-sel basis. Misalkan urutan sel dalam lop tersebut ialah :
{i,r, u,r, …., s,w, s,j, i,j}. Harga zij yang brsesuaian adalah
zij = cir – cur …… + caj – cij.
Untuk menghitung zij untuk tiap sel yang tidak memuat xij   0, kita memerlukan langkah-langkah sebagai berikut :
1.  Tentukan  sel  basis  pada  baris  yang  sama  sedemikian  hingga  sel  basis  lainnya  terletak  pada kolom yang sama.
2.  Buat gerakan mendatar  kemudian gerakan tegak. 3.  Ulangi gerakan ini dari satu sel basis kepada sel basis lainnya hingga satu ketika tiba pada satu
tempat atau sel yang satu kolom dengan sel yang dihitung zij nya. 4.  Terakhir hubungkan sel basis ini dengan sel non basis yang dinilai sehingga terbentuklah satu
lop. 5.  Jumalhkan  harga  semua  sel  basis  dalam  lop  dengan  membuat  tanda  berganti-ganti  positif-
negatif dan hasilnya sama dengan zij. Proses ini dapat kita lakukan untuk semua sel yang bukan basis. Apabila:
1. zij ≤ 0 untuk setiap sel i,j maka jawab layak basis sudah optimal.
2.  zij  0 untuk suatu i,j maka jawab layak basis belum optimal. Sesudah  zij  dihitung  untuk  semua  sel  yang  bukan  basis,  sekarang  kita  sudah  siap  menentukan
jawab basis yang baru, yaitu langkah-langkah sbb: 1.  Hitung atau tetapkan
zst = maks  zij i,j
Minarwati, ST Ajuj, Syafi dan Mary
artinya variabel xst masuk dalam basis dan xst  0. 2.  Tentukan loop yang memuat xst.
3.  P andang cαβ dengan koefisien 1.
4. Tetapkan  xpq  =  Min  {xαβ  dengan  coef  cαβ  =  1}artinya  variabel  xpq  keluar  sebagai  variabel
basis. 5.  Tentukan harga variabel basis untuk jawab basis yang baru dengan cara
a.  xst = xpq b.  Bila koefisien c
αβ = 1, maka  xαβ = xαβ – xpq. c.  Bila koefisien c
αβ = -1, maka xαβ = xαβ + xpq. Perhatikan bahwa xαβ terdapat dalam loop yang memuat s,t.
Contoh: Perusahaan OKE mempunyai 3 pabrik P1, P2, P3 dan 3 Gudang G1, G2, G3. Dalam satu bulan
masing-masing pabrik dapat membuat unit barang sebanyak 50, 40, 30 dan masing-masing gudang dapat menampung sebanyak 60, 20, 40 unit barang. Ongkos angkut dari masing-masing pabrik ke
masing-masing gudang dalam ratusan ribu Rp: P1 ke G1, G2, G3 : 3, 10, 8; P2 ke G1, G2, G3 : 7, 5, 1; P3 ke G1, G2, G3 : 9, 2, 7.
Tentukan pengalokasian  optimal  unit barang  dari  pabrik  P1,  P2,  P3  ke  gudang  G1,  G2, G3 agar diperoleh biaya minimal dalam satu bulan.
Penyelesaian: 1. Menentukan jawab layak pertama
T
ujuan
Asal
G1 G2
G3 Supply
A    P1
3
50
10 8
50 a1
P2
7
10
5
20
1
10 40
a2 P3
9 2
7
30 30
a3 Demand
60 T      b1
20 b2
40 b3
120 Menggunakan metode North West Corner
Bandingkan persediaan di a1 dengan kebutuhan di b1 X11 = mina1;b1                                               X23 = mina2-30;b3
= min50;60                                                       = min40-30;40 = 50, langkah dilanjutkan ke X21                       = min10;40
X21 = mina2:b1-50                                                 = 10, langkah dilanjutkan ke X33 = min40;60-50                                          X33 = mina3;b3-10
= min40;10                                                       = min30;40-10 =10, langkah dilanjutkan ke X22                        = min30;30
X22 = mina2-10;b2                                                 = 30 = min40-10;20
= min30;20 = 20, langkah dilanjutkan ke X23
2. Menguji Keoptimalan jawab Layak Pertama a.  Menghitung Zij Variabel Non Basis
Sel 1,2 Loop 1,1 2,1 2,2 1,2 Z12 = C11-C21+C22-C12
= 3-7+5-10 = -9
Sel 1,3 Loop 1,1 2,1 2,3 1,3 Z13 = C11-C21+C23-C13
= 3-7+1-8 = -11
Sel 3,1 Loop 3,3 2,3 2,1 3,1 Z31 = C33-C23+C21-C31
= 7-1+7-9 = 4
Sel 3,2 Loop 3,3 2,3 2,2 3,2 Z32 = C33-C23+C22-C32
= 7-1+5-2
= 9
Minarwati, ST Ajuj, Syafi dan Mary
b.  Menentukan Variabel yang masuk dalam Basis Maks Zst = Maks Zij Zij variable non basis yang  0
= Maks 4;9 = 9 = Z32 , maka X32 masuk dalam Basis
c.  Menentukan Variabel yang keluar dari Basis Loop Variabel yang masuk dalam Basis 3,2 = 3,3 2,3 2,2 3,2
Koefisien C αβ + = 3,3;2,2
Min Xpq = Min X33;X22 = Min 30;20
= 20 = X22, maka X22 keluar dari basis d.  Harga Basis Baru
1.  Xst = Xpq = X32 = X22 = 20 2.  X33 = X33
– X22 = 30 – 20 = 10 3.  X23 = X23 + X22 = 10 + 20 = 30
Menyusun harga basis baru ke dalam table
Asal Tujuan
G1 G2
G3 Supply
P1
3
50
10 8
50 a1
P2
7
10
5 1
30 40
a2 P3
9 2
20
7
10 30
a3 Demand
60 b1
20 b2
40 b3
120 3. Ulangi langkah langkah 2 hingga pada Zij variable non basis sudah
≤ 0 Menguji Keoptimalan Jawab Layak Pertama
a.  Menghitung Zij Variabel Non Basis Sel 1,2 Loop 1,1 2,1 2,3 3,3 3,2 1,2
Z12 = C11-C21+C23-C33+C32-C12 = 3-7+1-7+2-10
= -18 Sel 1,3 Loop 1,1 2,1 2,3 1,3
Z13 = C11-C21+C23-C13 = 3-7+1-8
= -11 Sel 2,2 Loop 2,3 3,3 3,2 2,2
Z22 = C23-C33+C32-C22
= 1-7+2-5 = -9
Sel 3,1 Loop 3,3 2,3 2,1 3,1 Z31 = C33-C23+C21-C31
= 7-1+7-9 = 4
b.  Menentukan Variabel yang masuk dalam Basis Maks Zst = Maks Zij Zij variable non basis yang  0
= Maks 4 = 4 = Z31 , maka X31 masuk dalam Basis
c.  Menentukan Variabel yang keluar dari Basis Loop Variabel yang masuk dalam Basis 3,1 = 3,3 2,3 2,1 3,1
Koefisien C αβ + = 3,3;2,1
Min Xpq = Min X33;X21 = Min 10;10
= 10 = X33, maka X33 keluar dari basis d.  Harga Basis Baru
a.  Xst = Xpq = X31 = X33 = 10 b.  X23 = X23 + X33 = 30 + 10 = 40
c.  X21 = X21 – X33 = 10 - 10 = 0
Minarwati, ST Ajuj, Syafi dan Mary
Menyusun harga basis baru ke dalam table
Asal Tujuan
G1 G2
G3 Supply
P1
3
50
10 8
50 a1
P2
7 5
1
40 40
a2 P3
9
10
2
20
7
30 a3
Demand 60
b1 20
b2 40
b3 120
Menguji Keoptimalan Jawab Layak Pertama a.  Menghitung Zij Variabel Non Basis
Sel 1,2 Loop 1,1 3,1 3,2 1,2 Z12 = C11-C31+C32-C12
= 3-9+2-10 = -14
Sel 1,3 Loop 1,1 2,1 2,3 1,3 Z13 = C11-C21+C23-C13
= 3-7+1-8 = -11
Sel 2,2 Loop 2,1 3,1 3,2 2,2 Z22 = C21-C31+C32-C22
= 7-9+2-5 = -5
Sel 3,3 Loop 3,1 2,1 2,3 3,3 Z31 = C31-C21+C23-C33
= 9-7+1-7 = -4
Karena Zij variable non basis sudah ≤ 0 maka sudah optimal Biaya = 50X3 + 0X7 + 40X1 + 10X9 + 20X2
= 150 + 0 + 40 + 90 + 40 = 320
= 320 X Rp 100.000,00 = Rp 32.000.000,00
Kesimpulan: Maka pengalokasian unit barang dari pabrik P1, P2, P3 ke gudang G1, G2, G3  dalam satu
bulan optimal dengan biaya minimal Rp 32.000.000,00.
Metode MODI Modified Distribution Merupakan perkembangan dari metode stepping stone, karena penentuan segi empat kosong yang
bisa menghemat biaya dilakukan dengan prosedur yang lebih pasti dan tepat serta metode ini dapat mencapai hasil optimal lebih cepat.
Langkah-langkah sbb: 1.  Isilah tabel pertama dari sudut kiri atas kekanan bawah
2.  Menentukan nilai baris dan kolom Nilai baris dan kolom ditentukan berdasarkan persamaan Ri + Kj = Cij. Baris pertama selalu
diberi nilai 0, dan nilai nilai baris-baris yang lain dan nilai semua kolom ditentukan berdasarkan hasil-hasil  hitungan  yang  telah  diperoleh,  maka  nilai  kolom  yang  dihubungkan  dengan  segi
empat batu dapat dicari dengan rumus            Ri + Kj = Cij.
3.  Menghitung Indeks Perbaikan Indeks perbaikan adalah nilai dari segi empat air segi empat yang kosong, mencarinya dengan
rumus Cij – Ri – Kj = indeks perbaikan
4.  Memilih titik tolak perubahan Segi  empat  yang  mempunyai  indeks  perbaikan  negatif  berarti  bila  diberi  alokasi    diisi  akan
dapat  mengurangi  jumalh  biaya  pengangkutan.  Bila  nilainya  positif  berarti  pengisian  akan menyebabkan kenaikan biaya pengangkutan. Segi empat yang merupakan titik tolak perubahan
adalah segi empat yang indeksnya “bertanda negatif dengan angka terbesar”. 5.  Memperbaiki alokasi
Berilah tanda positif + pada segi empat yang terpilih. Pilihlah satu segi empat terdekat yang isi dan sebaris, satu segi empat yang isi terdekat dan sekolom; berilah tanda negatif - pada dua
Minarwati, ST Ajuj, Syafi dan Mary
segi  empat  ini. Kemudian  pilihlah  satu  segi  empat  yang  sebaris  atau  sekolom  dengan  2  segi empat  yang  bertanda  negatif  -  tadi, dan berilah  segi empat  ini tanda  positif  +.  Selanjutnya
pindahkanlah  alokasi  dari  segi  empat  yang  bertanda  negatif  -  ke  yang  bertanda  positif  + sebanyak isi terkecila dari segi empat yang bertanda negatif -.
6.  Ulangilah  langkah-langkah  tersebut diatas,  mulai  langkah  2  sampai  diperoleh biaya  terendah. Bila  masih  ada  indeks  perbaikan  yang  bernilai  negatif  berarti  alokasi  tersebut  masih  dapat
diubah untuk mengurangi biaya pengangkutan. Bila sudah tidak ada indeks yang bernilai negatif berarti sudah optimal.
Contoh: Kita gunakan contoh diatas yang sudah dikerjakan menggunakan metode stepping stone.
1.  Mengisi table dari sudut kiri atas kekanan bawah
Asal Tujuan
G1 G2
G3 Supply
P1
3
50
10 8
50 a1
P2
7
10
5
20
1
10 40
a2 P3
9 2
7
30 30
a3 Demand
60 b1
20 b2
40 b3
120 2. Menentukan nilai baris dan kolom
Rumus : Ri + Kj = Cij
Asal Tujuan
G1=3 G2=1
G3=-3 Supply
P1=0
3
50
10 8
50 a1
P2=4
7
10
5
20
1
10 40
a2 P3=10
9 2
7
30 30
a3 Demand
60 b1
20 b2
40 b3
120 3.  Menghitung Indeks Perbaikan
Rumus : Cij – Ri – Kj = Indeks Perbaikan
Segi Empat
Cij – Ri - Kj
Indeks Perbaikan
P1G2 10
– 0 – 1 9
P1G3 8
– 0 – -3 11
P3G1 9
– 10 – 3 -4
P3G2 2
– 10 – 1 -9
4.  Memilih titik tolak perubahan Memilih indeks perbaikan dengan nilai negative terbesar = -9 = P3G2
5.  Memperbaiki alokasi
Asal Tujuan
G1=3 G2=1
G3=-3 Supply
P1=0
3
50
10 8
50 a1
P2=4
7
10
5
20      _
1
+
10 40
a2 P3=10
9 2
+
7
_
30 30
a3 Demand
60 b1
20 b2
40 b3
120
Minarwati, ST Ajuj, Syafi dan Mary
3
Asal Tujuan
G1 G2
G3 Supply
P1
3
50
10 8
50 a1
P2
7
10
5 1
30 40
a2 P3
9 2
20
7
10 30
a3 Demand
60 b1
20 b2
40 b3
120
6.  Ulangilah langkah-langkah tersebut diatas, mulai langkah 2 sampai diperoleh biaya terendah .    2. Menentukan nilai baris dan kolom
Rumus : Ri + Kj = Cij
Asal Tujuan
G1=3 G2=-8
G3=-3 Supply
P1=0
3
50
10 8
50 a1
P2=4
7
10
5 1
30 40
a2 P3=10
9 2
20
7
10 30
a3 Demand
60 b1
20 b2
40 b3
120 3. Menghitung Indeks Perbaikan
Rumus : Cij – Ri – Kj = Indeks Perbaikan
Segi Empat
Cij – Ri - Kj
Indeks Perbaikan
P1G2 10
– 0 – -8 18
P1G3 8
– 0 – -3 11
P2G2 5
– 4 – -8 9
P3G1 9
– 10 – 3 -4
4. Memilih titik tolak perubahan Memilih indeks perbaikan dengan nilai negative terbesar = -4 = P3G1
5. Memperbaiki alokasi
Asal Tujuan
G1=3 G2=-8
G3=-3 Supply
P1=0
3
50
10 8
50 a1
P2=4
7
10       -
5 1
+
30 40
a2 P3=10
9
+
2
20
7
-
10 30
a3 Demand
60 b1
20 b2
40 b3
120
Minarwati, ST Ajuj, Syafi dan Mary
Asal Tujuan
G1 G2
G3 Supply
P1
3
50
10 8
50 a1
P2
7 5
1
40 40
a2 P3
9
10
2
20
7
30 a3
Demand 60
b1 20
b2 40
b3 120
6. Ulangilah langkah-langkah tersebut diatas, mulai langkah 2 sampai diperoleh biaya terendah .    2. Menentukan nilai baris dan kolom
Rumus : Ri + Kj = Cij
Asal Tujuan
G1=3 G2=-4
G3=-3 Supply
P1=0
3
50
10 8
50 a1
P2=4
7 5
1
40 40
a2 P3=6
9
10
2
20
7
30 a3
Demand 60
b1 20
b2 40
b3 120
3. Menghitung Indeks Perbaikan Rumus : Cij
– Ri – Kj = Indeks Perbaikan Segi
Empat Cij
– Ri - Kj Indeks
Perbaikan P1G2
10 – 0 – -4
14 P1G3
8 – 0 – -3
11 P2G2
5 – 4 – -4
5 P3G3
7 – 6 – -3
4 Karena Indeks Perbaikan sudah memenuhi ≥ 0 maka sudah optimal
Biaya = 50X3 + 0X7 + 40X1 + 10X9 + 20X2 = 150 + 0 + 40 + 90 + 40
= 320 = 320 X Rp 100.000,00
= Rp 32.000.000,00 Kesimpulan:
Maka pengalokasian unit barang dari pabrik P1, P2, P3 ke gudang G1, G2, G3 dalam satu bulan optimal dengan biaya minimal Rp 32.000.000,00.
Metode Vogel’s Approximation
Merupakan metode yang lebih mudah dan lebih cepat untuk dapt mengatur alokasi dari beberapa sumber ke beberapa daerah pemasaran. Dengan langkah-langkah:
1.  Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber, dan biaya pengangkutan ke dalam matriks.
2.  Carilah perbedaan dari dua biaya terkecil, yaitu biaya terkecil dan biaya terkecil kedua untuk tiap baris dan kolom pada matriks Cij.
3.  Pilihlah  1  nilai  perbedaan-perbedaan  yang  terbesar  diantara  semua  nilai  perbedaan  pada kolom dan baris.
4.  Isilah pada salah satu segi empat yang termasuk dalam kolomatau baris terpilih, yaitu pada segi empat yang biayanya terendah diantara segi empat lain pada kolombaris itu.  Isiannya
sebanyak mungkin yang bisa dilakukan. 5.  Hilangkan  bariskolom  yang  sudah  diisi  sepenuhnya  kapasitas  penuh  sehingga  tidak
mungkin diisi lagi. Kemudian perhatikan kolom dan baris yang belum terisiteralokasi.
Minarwati, ST Ajuj, Syafi dan Mary
6.  Tentukan kembali perbedaan selisih biaya pada langkah ke-2 untuk kolom dan baris yang belum  terisi.  Ulangi  langkah  3  sampai  dengan  langkah 5,  sampai  semua baris  dan  kolom
sepenuhnya teralokasi. 7.  Setelah terisi semua, hitung biaya transportasinya.
8.  Bila  nilai  perbedaan  biaya  ada  2  yang  besarnya  sama,  lihatlah  segi  empat  yang  masuk dalam kolom maupun baris yang mempunyai nilai terbesar.  Bila segi empat ini mempunyai
biaya  terendah  diantara  segi  empat  pada  baris  atau  kolomnya,  maka  isikan  alokasi maksimum pada segi empat ini. Bila biayanya tidak terendah, maka pilihlah segi empat yang
akan diisi berdasarkan salah satu, baris terpilih atau kolom terpilih.
Contoh: Kita  gunakan  contoh  diatas  yang  sudah  dikerjakan  menggunakan  metode  stepping  stone
dan MODI.
Asal Tujuan
G1 G2
G3 Supply
P1
3 10
8
50 a1
P2
7 5
1
40 a2
P3
9 2
7
30 a3
Demand 60
b1 20
b2 40
b3 120
1.  Susunlah  kebutuhan,  kapasitas  masing-masing  sumber,  dan  biaya  pengangkutan  ke  dalam matriks.
Tujuan Asal
G1   G2    G3
Supply     Perbedaan Baris
P1 P2
P3 3      10      8
7        5      1 9        2      7
50        5 40        4
30        5
Demand Perbedaan
Kolom
60      20    40 4        3      6
Pilihan : P2G3 = 40 Hilangkan : Kolom G3
Tujuan Asal
G1       G2
Supply     Perbedaan Baris
P1 P2
P3 3         10
7           5 9           2
50        7 0        2
30        7
Demand Perbedaan
Kolom
60         20 4           3
Pilihan : P3G2 = 20 Hilangkan : Kolom G2
Tujuan Asal
G1
Supply
P1 P2
P3 3
7 9
50 10
Demand
60
Pilihan : P1G1 = 50 P2G1 = 0
P3G1 = 10
Minarwati, ST Ajuj, Syafi dan Mary
Menyusun alokasi ke dalam table
Asal Tujuan
G1 G2
G3 Supply
P1
3
50
10 8
50 a1
P2
7 5
1
40 40
a2 P3
9
10
2
20
7
30 a3
Demand 60
b1 20
b2 40
b3 120
Menurut metode Vogels penyelesaian tersebut sudah optimal, tetapi belum tentu menurut metode yang lain harus diuji terlebih dahulu menggunakan metode :
1. Stepping Stone a. Menghitung Zij Variabel non Basis
Sel 1,2 Loop 1,1 3,1 3,2 1,2 Z12 = C11-C31+C32-C12
= 3-9+2-10 = -14
Sel 1,3 Loop 1,1 2,1 2,3 1,3 Z13 = C11-C21+C23-C13
= 3-7+1-8 = -11
Sel 2,2 Loop 2,1 3,1 3,2 2,2 Z22 = C21-C31+C32-C22
= 7-9+2-5
= -5 Sel 3,3 Loop 3,1 2,1 2,3 3,3
Z31 = C31-C21+C23-C33 = 9-7+1-7
= -4 Karena Zij variable non Basis sudah memenuhi ≤ 0 maka sudah optimal
2. MODI Menentukan nilai baris dan kolom
Rumus : Ri + Kj = Cij
Asal Tujuan
G1=3 G2=-4
G3=-3 Supply
P1=0
3
50
10 8
50 a1
P2=4
7 5
1
40 40
a2 P3=6
9
10
2
20
7
30 a3
Demand 60
b1 20
b2 40
b3 120
3. Menghitung Indeks Perbaikan Rumus : Cij
– Ri – Kj = Indeks Perbaikan Segi
Empat Cij
– Ri - Kj Indeks
Perbaikan P1G2
10 – 0 – -4
14 P1G3
8 – 0 – -3
11 P2G2
5 – 4 – -4
5 P3G3
7 – 6 – -3
4 Karena Indeks Perbaikan sudah memenuhi ≥ 0 maka sudah optimal
Biaya = 50X3 + 0X7 + 40X1 + 10X9 + 20X2
Minarwati, ST Ajuj, Syafi dan Mary
= 150 + 0 + 40 + 90 + 40 = 320
= 320 X Rp 100.000,00 = Rp 32.000.000,00
Kesimpulan: Maka pengalokasian unit barang dari pabrik P1, P2, P3 ke gudang G1, G2, G3 dalam satu
bulan optimal dengan biaya minimal Rp 32.000.000,00.
Minarwati, ST Ajuj, Syafi dan Mary
BAB IV Masalah Penugasan