Perencanaan Geometrik Stabilitas Lereng

KAK Perencanaan Teknis dan DED Penanganan Longsoran Jalan Poros Muara Jawa – Sanga-Sanga Kecamatan Sanga-Sanga 18 Proses analisa perhitungan harus mengacu pada Standar Nasional Indonesia SNI No. : 03-3424-1994 atau Standar Nasional Indonesia SNI No. : 03-1724-1989 SKBI-1.3.10.1987 Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidrolika untuk Bangunan di Sungai. BAB IX PERENCANAAN TEKNIS 9.1. Tujuan Tujuan dari Perencanaan Teknis ini adalah untuk merencanakan baik geometrik, perkerasan, jembatan, box culvertgorong-gorong, struktur bangunan pelengkap, sampai dengan penyiapan dokumen pelelangan, sehingga menghasilkan suatu perencanaan yang sempurna, ekonomis, serta ramah terhadap lingkungan. 9.2. Lingkup Pekerjaan Ruang lingkup pekerjaan ini tercakup dalam kegiatan ini : a. Merencanakan geometrik jalan dan jembatan dengan memperhatikan stabilitas lereng, b. Merencanakan jenis serta tebal perkerasan, c. Merencanakan bangunan atas dan bawah jembatan bentang jembatan kurang dari 20m, d. Merencanakan bangunan pelengkap dan pengaman jalan, e. Menyiapkan dokumen lelang.

9.3. Persyaratan

9.3.1. Perencanaan Geometrik

1. Standar geometric jalan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah Tata Cara Perencanaan Geometrik untuk Jalan Antar Kota No. 038BM1997 dan Standar Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan Bina Marga – Maret 1992. 2. Perencanaan Drainase Dalam perencanaan drainase harus mengacu pada Standar Perencanaan Drainase Permukaan Jalan SNI No. 03-3424-1994 3. Keselamatan Lalu lintas Dalam perencanaan harus mempertimbangkan aspek keselamatan pengguna jalan, baik selama pelaksanaan pekerjaan maupun paska konstruksi. Perencana harus menjamin bahwa semua elemen yang direncanakan memenuhi persyarataan desain yang ditetapkan dan sesuai dengan kondisi lingkungan setempat. 4. Perangkat Lunak Perencanaan Dalam melaksanakan perencanaan dengan menggunakan perangkat lunak yang kompatibel, misalnya : KAK Perencanaan Teknis dan DED Penanganan Longsoran Jalan Poros Muara Jawa – Sanga-Sanga Kecamatan Sanga-Sanga 19 - Land Development : Untuk pekerjaan Geometric Jalan Horizontal Vertical, Cut and Fill; - AutoCAD Computer Aided Design : Untuk pekerjaan gambardesign detail baik untuk gambar 2D atau 3D; - SAP2000 : Untuk pekerjaan perhitungan structure, perkerasan jalankaku; - MatLab Matrix Laboratory : Untuk pekerjaan perhitungan stabilitas lerenglongsoran; - MS. Office : Untuk pekerjaan data dan laporan-laporan, dll.;

9.3.2. Stabilitas Lereng

Perhitungan stabilitas lereng dilakukan guna memberikan informasi tentang berapa tinggi maksimum dan kemiringan lereng desain galian yang aman dari keruntuhan. Perhitungan stabilitas lereng diperoleh dari beberapa parameter tentang sifat fisik tanah setempat yang diperoleh dari contoh tabung undisturbed sample beberapa dari test triaxial atau direct shear. Parameter yang dihasilkan dari percobaan ini, yaitu = kohesi tanah, = sudut geser tanah dan w = berat isi tanah. Perhitungan angka keamanan lereng sudut lereng dan tinggi maksimum yang aman dilakukan dengan menggunkan rumus dan Grafik Taylor. Salah satu contoh rumus yang dapat digunakan adalah : xH w x Na C Fk Dimana : Na = Angka Stabilitas Taylor C = Kohesi Tanah tonm 2 H = Tinggi Lapisan Tanah m w = Berat Isi Tanah Basah tonm 3 Fk = Faktor keamanan Fk1,251  lereng aman Angka Stabilitas Na didapat dengan memplot nilai sudut geser dalam tanah dengan sudut lereng desain ke dalam grafik Taylor terlampir. Factor lereng F digunakan asumsi : FK1,251 lereng aman FK=1,251 lereng dalam keseimbangan FK1,251 lereng tidak aman

9.3.3. Stabilitas Badan Jalan