Sistem Penunjang Keputusan untuk Investasi pada Industri Tepung Ikan
H a n d y Hadisenjaya. F 27.1168. Sistem Penunjang Keputusan
untuk Investasi pada Industri Tepung Ikan. Di bawah bimbingan Machfud.
Tepung ikan merupakan salah satu komponen penyusun
ransum ternak yang sampai sekarang belum bergeser dari
formula ransum ternak, dengan persentase pemakaian ratarata 8 - 10 persen.
Permintaan akan cepung ikan terus
meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan perkernbangan
subsektor peternakan.
Potensi perikanan laut Indonesia
sangat besar, namun ironisnya sebagian besar kebutuhan
tepung ikan dalam negeri dipenuhi oleh impor.
Tujuan penelitian ini adalah merancang dan mengembangkan suatu perangkat lunak sistem penunjang keputusan
yang berguna untuk membantu menganalisa kelayakan pendirian
industri tepung ikan ditinjau dari aspek pasar, aspek
teknis khususnya pemilihan lokasi, dan aspek finansial.
Paket program yang dinamakan FISHTool ini terdiri atas
Subsistem Manajemen Data, Subsistem Manajemen Model, dan
Subsistem Dialog.
Subsistem Manajemen Data terbagi lagi
menjadi 3 , yaitu Modul DatSar, Modul DatLok, dan Modul
DatFin. Masing-masing modul bertugas menangani dan menyediakan data yang dibutuhkan oleh Model AnaSar, Model
AnaLok, dan Model AnaFin yang menyusun Subsistem Manajemen
Model.
Model AnaSar berisi model peramalan untuk menghitung
besarnya permintaan tepung ikan.
Model peramalan yang
dipergunakan adalah model regresi dengan hubungan fungsional Y
=
AXB, di mana Y adalah besarnya permintaan dan X
adalah variabel waktu
(tahun). Selain itu, model juga
menyediakan subrutin untuk menghitung berapa bagian pasar
yang ditargetkan untuk proyek industri ini.
Nilai yang
diperoleh digunakan oleh model-model berikutnya sebagai
kapasitas produksi proyek.
Model AnaLok adalah model yang melakukan analisa
pemilihan lokasi terbaik dari beberapa alternatif lokasi.
Model AnaLok
menggunakan prosedur sistematis yang dikem-
bangkan oleh Brown-Gibson.
Kelebihan metoda ini adalah
mengkombinasikan seluruh informasi yang relevan mengenai
lokasi, faktor-faktor yang dapat dikuantitatifkan rnaupun
faktor-faktor subyektif ikut dievaluasi dan dikombinasikan
untuk mendapatkan nilai dari masing-masing lokasi yang
dianalisa.
Keluaran model ini adalah nilai skor untuk
masing-masing lokasi, di mana lokasi dengan skor tertinggi
merupakan lokasi terbaik dalam suatu perbandingan dengan
lokasi-lokasi lainnya.
Model FtnaFin berfunqbi melanjutkan ar.alisa terhadzp
S U ~ ~
lokasi
U
yang telah dianalisa pada Model AnaLok.
AnaFin melakukan analisa
Model
kelayakan finansial terhadap
proyek industri yang akan didirikan di suatu lokasi.
K r i t e r i a i n v e s t a s i yang digunakan
adalah
Payback
Period,
Untuk
Direktorat
pengujian
Present
Net
I n t e r n a l R a t e o f Return (IRR)
Model
untuk mengukur kelayakan
Value
INPV) ,
dan
.
AnaSar
digunakan
data
dari
J e n d e r a l Perikanan dan B i r o Pusat S t a t i s t i k ,
sedangkan untuk p e n g u j i a n Model AnaLok dan Model AnaFin
digunakan d a t a yang d i p e r o l e h d a r i dua sumber,
pertama
a d a l a h p e n e l i t i a n p r a - s t u d i kelayakan i n d u s t r i tepung i k a n
yang b e r l o k a s i d i Kendari
( S u w i t a n i n g s i h , 1991) dan yang
kedua h a s i l wawancara dengan sebuah perusahaan tepung i k a n
yang pabriknya b e r l o k a s i d i T e r n a t e .
Dari h a s i l p e n g u j i a n sistem d i p e r o l e h h a s i l l o k a s i
K e n d a r i d i n i l a i l e b i h b a i k o l e h Model AnaLok, dan p e r h i t u n g a n Model AnaFin menghasilkan n i l a i k r i t e r i a i n v e s t a s i
Payback P e r i o d selama 1.79 t a h u n , NPV s e b e s a r Rp 588.109.
539,-,
dan IRR s e b e s a r 56,61 % untuk l o k a s i Kendari, dengan
k a p a s i t a s p r o d u k s i s e b e s a r 711 t o n / t a h u n .
Analisa s e n s i t i v i t a s t e r h a d a p perubahan masing-masing
parameter b e r i k u t menunjukkan bahwa proyek d i Kendari masih
t e t a p layak a p a b i l a
loo,-,
: harga bahan baku n a i k menjadi Rp
harga j u a l t u r u n menjadi Rp 1100,-,
t i n g k a t proba-
b i l i t a s m e r e a l i s i r a r u s kas 85%, t i n g k t d i s c c c n t r a t e n + i k
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
UNTUK INVESTASI PADA
INDUSTRI TEPUNG IKAN
Oleh
HANDY HADISENJAYA
'
F 27.1168
SKRIPSI
Sebagai sakh satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada JURUSAN 1XKNOLOGI INDUSTRI PERTANJAN
Fakuitas Teknologi Pertanian
Institut Pertanim Bogor
1995
FAiCi'LTAS TELVaOGI
?ECTT'Li7.kY
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
MSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
UNTUK INVESTAS1 PADA
INDUSTRI TEPUNG IKAN
SKrnSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
Fakultas T e k l o g i Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
HANDY HADISENJAYA
F 27.1 168
didahirkan di Bogor, 24 Oktober 1971
untuk Investasi pada Industri Tepung Ikan. Di bawah bimbingan Machfud.
Tepung ikan merupakan salah satu komponen penyusun
ransum ternak yang sampai sekarang belum bergeser dari
formula ransum ternak, dengan persentase pemakaian ratarata 8 - 10 persen.
Permintaan akan cepung ikan terus
meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan perkernbangan
subsektor peternakan.
Potensi perikanan laut Indonesia
sangat besar, namun ironisnya sebagian besar kebutuhan
tepung ikan dalam negeri dipenuhi oleh impor.
Tujuan penelitian ini adalah merancang dan mengembangkan suatu perangkat lunak sistem penunjang keputusan
yang berguna untuk membantu menganalisa kelayakan pendirian
industri tepung ikan ditinjau dari aspek pasar, aspek
teknis khususnya pemilihan lokasi, dan aspek finansial.
Paket program yang dinamakan FISHTool ini terdiri atas
Subsistem Manajemen Data, Subsistem Manajemen Model, dan
Subsistem Dialog.
Subsistem Manajemen Data terbagi lagi
menjadi 3 , yaitu Modul DatSar, Modul DatLok, dan Modul
DatFin. Masing-masing modul bertugas menangani dan menyediakan data yang dibutuhkan oleh Model AnaSar, Model
AnaLok, dan Model AnaFin yang menyusun Subsistem Manajemen
Model.
Model AnaSar berisi model peramalan untuk menghitung
besarnya permintaan tepung ikan.
Model peramalan yang
dipergunakan adalah model regresi dengan hubungan fungsional Y
=
AXB, di mana Y adalah besarnya permintaan dan X
adalah variabel waktu
(tahun). Selain itu, model juga
menyediakan subrutin untuk menghitung berapa bagian pasar
yang ditargetkan untuk proyek industri ini.
Nilai yang
diperoleh digunakan oleh model-model berikutnya sebagai
kapasitas produksi proyek.
Model AnaLok adalah model yang melakukan analisa
pemilihan lokasi terbaik dari beberapa alternatif lokasi.
Model AnaLok
menggunakan prosedur sistematis yang dikem-
bangkan oleh Brown-Gibson.
Kelebihan metoda ini adalah
mengkombinasikan seluruh informasi yang relevan mengenai
lokasi, faktor-faktor yang dapat dikuantitatifkan rnaupun
faktor-faktor subyektif ikut dievaluasi dan dikombinasikan
untuk mendapatkan nilai dari masing-masing lokasi yang
dianalisa.
Keluaran model ini adalah nilai skor untuk
masing-masing lokasi, di mana lokasi dengan skor tertinggi
merupakan lokasi terbaik dalam suatu perbandingan dengan
lokasi-lokasi lainnya.
Model FtnaFin berfunqbi melanjutkan ar.alisa terhadzp
S U ~ ~
lokasi
U
yang telah dianalisa pada Model AnaLok.
AnaFin melakukan analisa
Model
kelayakan finansial terhadap
proyek industri yang akan didirikan di suatu lokasi.
K r i t e r i a i n v e s t a s i yang digunakan
adalah
Payback
Period,
Untuk
Direktorat
pengujian
Present
Net
I n t e r n a l R a t e o f Return (IRR)
Model
untuk mengukur kelayakan
Value
INPV) ,
dan
.
AnaSar
digunakan
data
dari
J e n d e r a l Perikanan dan B i r o Pusat S t a t i s t i k ,
sedangkan untuk p e n g u j i a n Model AnaLok dan Model AnaFin
digunakan d a t a yang d i p e r o l e h d a r i dua sumber,
pertama
a d a l a h p e n e l i t i a n p r a - s t u d i kelayakan i n d u s t r i tepung i k a n
yang b e r l o k a s i d i Kendari
( S u w i t a n i n g s i h , 1991) dan yang
kedua h a s i l wawancara dengan sebuah perusahaan tepung i k a n
yang pabriknya b e r l o k a s i d i T e r n a t e .
Dari h a s i l p e n g u j i a n sistem d i p e r o l e h h a s i l l o k a s i
K e n d a r i d i n i l a i l e b i h b a i k o l e h Model AnaLok, dan p e r h i t u n g a n Model AnaFin menghasilkan n i l a i k r i t e r i a i n v e s t a s i
Payback P e r i o d selama 1.79 t a h u n , NPV s e b e s a r Rp 588.109.
539,-,
dan IRR s e b e s a r 56,61 % untuk l o k a s i Kendari, dengan
k a p a s i t a s p r o d u k s i s e b e s a r 711 t o n / t a h u n .
Analisa s e n s i t i v i t a s t e r h a d a p perubahan masing-masing
parameter b e r i k u t menunjukkan bahwa proyek d i Kendari masih
t e t a p layak a p a b i l a
loo,-,
: harga bahan baku n a i k menjadi Rp
harga j u a l t u r u n menjadi Rp 1100,-,
t i n g k a t proba-
b i l i t a s m e r e a l i s i r a r u s kas 85%, t i n g k t d i s c c c n t r a t e n + i k
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
UNTUK INVESTASI PADA
INDUSTRI TEPUNG IKAN
Oleh
HANDY HADISENJAYA
'
F 27.1168
SKRIPSI
Sebagai sakh satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada JURUSAN 1XKNOLOGI INDUSTRI PERTANJAN
Fakuitas Teknologi Pertanian
Institut Pertanim Bogor
1995
FAiCi'LTAS TELVaOGI
?ECTT'Li7.kY
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
MSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
UNTUK INVESTAS1 PADA
INDUSTRI TEPUNG IKAN
SKrnSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
Fakultas T e k l o g i Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
HANDY HADISENJAYA
F 27.1 168
didahirkan di Bogor, 24 Oktober 1971