Annual Report 2011
83
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk
Excellent Achievement with Greener Earth
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
3. Risiko Terbatasnya Lahan Pengembangan kawasan Ancol terbatas hanya pada
lahan yang sudah existing sehingga kawasan Ancol belum tergarap secara optimal. Untuk mengatasi
risiko tersebut, Perseroan telah membuat masterplan reklamasi pantai utara seluas 360 Ha dan telah
mendapat izin untuk melakukan proyek reklamasi tersebut. Tahap I, reklamasi Ancol Barat seluas 60
Ha telah berjalan dengan baik. Pada tahun 2012, Perseroan berencana untuk melakukan reklamasi
tahap II Ancol Timur seluas 120 Ha.
4. Risiko Persaingan Usaha Bila suatu usaha berjalan sukses, maka harus siap
dengan bermunculannya kompetitor-kompetitor dengan usaha yang sejenis. Sebelumnya, Atlantis
menjadi satu dari sedikit wahana wisata air yang ada di Jabodetabek. Kini, usaha serupa mulai bermunculan
di berbagai tempat. Bahkan sudah menjadi fasilitas pendukung akan sebuah perumahan. Dibutuhkan
inovasi dan revitalisasi yang berkesinambungan dalam menghadapi persaingan usaha.
Saat kompetitor bersiap mengikuti langkah yang sudah kita terapkan, Perseroan harus menciptakan
inovasi dan penyegaran agar senantiasa memimpin di depan leading the way.
5. Risiko Kredit Risiko kredit adalah kerugian yang timbul dari
pelanggan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perseroan
yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, tagihan bruto,
piutang retensi dan piutang lain-lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat
atas akun-akun tersebut.
Perseroan dan Entitas Anak mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat
diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan,
yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
6. Risiko Tingkat Suku Bunga Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko dimana
arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.
Perseroan dan Entitas Anak hanya memiliki pinjaman jangka panjang dengan bunga tetap. Tingkat suku
bunga tidak cukup signiikan untuk mengubah laba rugi perusahaan karena selalu di monitor dan
direncanakan sejak awal pengaruh atas pinjaman tersebut. Perseroan dan Entitas Anak mengelola risiko
suku bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan pengawasan terhadap dampak
3. Limited Land Risk Ancol’s land development has been limited to its
existing and therefore it has not been in an optimum way. In anticipation to the risk, the Company has set
up a masterplan for reclamation of north coast of 360 ha, and permit for reclamation has been issued.
First stage of reclamation of West Ancol of 60 ha has been successfully done. The Company is going to do
reclamation stage 2 on 120-ha land in East Ancol in 2012.
4. Business competition Risk When a business successfully runs, it has to be ready to
encounter competition of similar business. Previously, Atlantis was one of few water rides available at the
Jabodetabek area. Currently, similar business can be found everywhere, and have even become supporting
facilities to a housing complex. Sustainable innovation and revitalization will be required in anticipation to
such business competition.
When a competitor started to imitate what we have taken, the Company should create innovation and
refreshment in order to be leading the way.
5. credit Risk Credit Risk is a loss resulting from customers failing
to fulill their contractual liabilities. The Company’s inancial instrument with credit risk potentials
consists of cash and cash equivalent, trade receivables, gross receivables, retained receivables and other
receivables. Amount of credit risk exposure shall be a maximum as booked value of those accounts.
The Company along with its subsidiary entities manage the credit risk by determining the acceptable
threshold of credit risk for each customers and by being selective in bank and other inancial institution
arrangement, preferring reputable banks and inancial institution.
6. Interest Rate Risk Interest Rate Risk for cash low is a risk where
future cash low of inancial instrument luctuates in response to the change in market interest rate. The
Company and subsidiary entities has only long-term loans with ixed interest rate. Interest rate is not
signiicant enough to affect the company’s lossproit as lossproit is closely monitored and planned in
the irst place for possible effects. The Company and subsidiary entities manage interest rates by means
of combination of ixed interest rate and monitoring of effect of interest rate movement as to minimize
Laporan Tahunan 2011
84
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk
Prestasi Gemilang dengan Bumi Lebih Teduh
pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negative terhadap Perseroan dan Entitas Anak.
7. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas
menunjukkan pendapatan jangka pendek mencukupi untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.
Risiko likuiditas Perseroan merupakan kemampuan memenuhi liabilitas keuangan yang harus dibayar
dengan kas atau aset keuangan lainnya. Perseroan mengharapkan dapat membayar seluruh liabilitasnya
sesuai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual. Untuk memenuhi liabilitas tersebut, maka Perseroan harus
menghasilkan arus kas masuk yang cukup.
Perseroan dan Entitas Anak mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang
mencukupi dalam memenuhi komitmen Perseroan untuk operasi normal, rencana investasi dan secara
rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan
liabilitas keuangan yang dimiliki.
8. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Perseroan dan Entitas Anak tidak secara signiikan
melakukan transaksi normal dengan mata uang asing. Untuk meminimalkan risiko ini, Perseroan dan Entitas
Anak selalu berusaha untuk mendapatkan kontrak dengan menggunakan mata uang Rupiah minimal
menggunakan mata uang USD. Tidak ada aktivitas lindung nilai mata uang pada tanggal 31 Desember
2011 dan 2010.
9. Risiko Perubahan Kebijakan Pemerintah, Kondisi Ekonomi, Sosial, dan Politik
Kebijakan pemerintah baik yang menyangkut ekonomi dan moneter, serta kondisi sosial dan politik yang
kurang kondusif akan berakibat menurunnya investasi dan pembangunan. Hal ini dapat mengakibatkan
tertundanya proyek-proyek yang telah maupun akan diperoleh Perseroan dan Entitas Anak. Risiko ini
merupakan risiko yang bersifat sistemik Systematic Risk
dimana bila risiko ini terjadi maka akan mempengaruhi secara negatif seluruh variabel yang
terlibat, sehingga membuat kinerja Perseroan dan Entitas Anak menurun. Risiko ini merupakan risiko
yang tidak dapat didiversiikasi.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
negative impact to the Company and its subsidiary entities.
7. Liquidity Risk Liquidity risk is a risk in which the cash low position
shows short-term revenue enough to cover short-term expenses. The Company’s liquidity risk is its capability
to settle its liabilities to be covered in cash or other inancial assets. The Company expects to settle
liabilities due to its contractual maturity date. In order to cover the liabilities, the Company shall obtain
adequate cash low.
The Company and its subsidiary entities manage liquidity risk by maintaining their cash and cash
equivalents for proper fulillment of their commitment for normal operation, investment plan and shall
regularly evaluate actual cash and cash equivalent projection, as well asset maturity and inancial
liabilities.
8. Foreign Exchange Risk The Company and its subsidiary entities do not
signiicantly undertake normal transaction in foreign exchanges. To minimize this risk, the Company and its
subsidiary entities always seek efforts of acquiring contracts in Indonesian rupiah currency, or at least in
USD. No foreign currency hedging was recorded as of 31 December 2011 and 2010 respectively.
9. Risk of Government Policy change and Economic, Social and Political Situation.
Government policies with regards to economic, monetary, social and political conditions have proven
to create non-conducive situation leading to a decline in investment and development. Such situation may
result in delays to completion of projects acquired or will potentially be acquired by the Company and
its subsidiary entities. This kind of risk is a systematic risk in nature in the sense that once it happens it
will negatively effect all the involved variables that potentially decrease the Company and its subsidiaries
entities’ performance. This is a non-diversiied type of risk.