Melaksanakan koordinasi dengan pihak karantina hewan.

IV. Meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit eksotik

dalam rangka perlindungan wilayah. Dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis global dan regional dengan diberlakukannya perdagangan bebas dan semakin terbukanya hubungan lalu lintas antar negara, maka akan menimbulkan dampak kemungkinan yang lebih besar lolosnya penyakit hewan menular dari luar negeri Penyakit Eksotik masuk ke Indonesia, termasuk ke Sumatera Barat. Kewaspadaan terhadap masuknya penyakit eksotik ini perlu lebih ditingkatkan karena banyaknya ditemukan kasus daging impor ilegal di beberapa propinsi lain di Indonesia. Untuk mencegah terjadinya kemungkinan tersebut, maka Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat telah melakukan peningkatan kewaspadaan dengan semua jajaran peternakan di Sumatera Barat, diantaranya tindakan antisipasi melalui penolakan, pemusnahan dan tindak karantina oleh pihak karantina hewan, pengamatan penyakit yang aktif di daerah-daerah perbatasan dan daerah-daerah rawan lainnya secara reguler berkoordinasi dengan BPPV Regional II Bukittinggi. Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat dalam melaksanakan kerjasama dengan propinsi tetangga dengan melaksanakan kerja sama perbatasan terhadap keluar masuknya hewan, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan.

V. Melaksanakan koordinasi dengan pihak karantina hewan.

Dalam rangka penolakan penyakit hewan maka karantina hewan yang terdapat di Sumatera Barat Pos Karantina Bandar Udara Tabing dan Pelabuhan Laut Teluk Bayur memegang peranan penting dalam upaya mencegah masuknya hama dan penyakit hewan serta pemasukan Bahan Asal Hewan atau Hasil Bahan Asal Hewan yang ilegal dari luar Sumatera Barat ke wilayah Sumatera Barat. Kegiatan yang dapat dipantau adalah pemasukanpengeluaran hewanternak, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan dari dan ke Propinsi Sumatera 51 Barat, baik melalui angkutan laut maupun udara. Sedangkan yang melalui jalan darat dilaksanakan oleh pos-pos yang berada di perbatasan antar Propinsi tetangga. Berdasarkan laporan pihak karantina ke pusat dan tembusannya antara lain disampaikan ke Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat diperoleh data lalu lintas hewanternak, bahan asal hewan dan hasil bahan asal hewan yang masuk ataupun keluar propinsi sumatera Barat antara lain : A. EksporImpor HewanTernak, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan selama tahun 2002 di Propinsi Sumatera Barat. 1. Sarang Burung Layang-layang 2. Ayam Potong Eks Malaysia 3. Beberapa Jenis Burung 4. Beberapa Jenis Kumbang 5. Dendeng 6. Kucing 7. Ayam Potong 8. Sapi 9. Sampel Darah Kambing Negara tujuan Ekspor HewanTernak, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan tahun 2002 antara lain MaleMaldives, Cina, Singapura dan Jepang untuk keperluan pemeliharaan, sebagai sampel dan diperdagangkan. Sementara untuk Import berasal dari Australia sapi dan Malaysia. B Pemasukan Domestik HewanTernak, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan selama tahun 2002 di Propinsi Sumatera Barat. 1. Daging Ayam beku 2. Daging Ayam Olahan 3. Ayam Kampung 4. Ayam Arab 5. Ayam Bangkok 52 6. DOC anak Ayam 7. Anjing 8. Beberapa jenis burung 9. Beberapa Jenis Kumbang Pemasukan Domestik HewanTernak, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan tahun 2002 berasal dari Jakarta, Solo, Lampung, Surabaya, Palembang, Sukabumi, Cirebon, Tangerang, Kepulauan Mentawai, Pulau Nias, Pulau Guntung, Batam, Pulau Buurng, Kuala Enok dan Tanjung Pinang. Tujuan pemasukan HewaTernak, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan ini untuk keperluan pemeliharaan dan diperdagangkan. C Pengeluaran domestik hewanternak, bahan asal hewan dan hasil bahan asal hewan selama tahun 2002 di propinsi sumatera barat. 1 Sarang Burung Layang-layang 2 Kaki Sarang Burung Layang-layang 3 Kuda Pacu 4 Daging Babi 5 Tulang Sapi 6 Ayam Kokok Balenggek 7 Ayam Kampung 8 Anjing Peking 9 Anjing 10 Orang utan 11 Ayam Hutan 12 Sapi Bali 13 Ayam Arab 14 Ayam Kate 15 Kambing PE 16 Kambing Lokal 17 Ayam Kalkun 53 18 Kulit sapi 19 Beberapa Jenis Burung 20 Beberapa Jenis Kumbang Pengeluaran Domestik HewanTernak, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan tahun 2002 antara lain ke Jakarta, Surabaya, Batam, Medan, Banjarmasin, Balikpapan, Garut, Cirebon, Palembang, Solo, Bogor, Maluku Utara, Bandung, Yogyakarta, Pontianak, Tanjung Balai, Pulau Guntung, Semarang, Ciamis, Tanjung Pinang, Pulau Burung, dan Tarakan. Tujuan pemasukan HewaTernak, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan ini untuk keperluan pemeliharaan dan diperdagangkan.

VI. Meningkatkan sumber daya manusia.