Kelompok Penunjang 7 jam Meningkatkan sumber daya manusia.

a. Fisiologi Reproduksi b. Anatomi reproduksi c. Fisiologi Kebuntingan d. Diagnosa Kebuntingan e. Praktek RPHUPT f. Praktek lapangan g. Proses Handling Semen Beku

3. Kelompok Penunjang 7 jam

a. Kebidanan b. Kelainan Reproduksi c. Pelayanan Peternakan Metoda pelatihan dilakukan dengan diskusi dan dilakukan dengan baik diruang kelas maupun sewaktu praktek lapangan. Praktek dilaksanakan di Rumah Pemotongan Hewan Payakumbuh dan di wilayah kerja Pos Inseminasi Buatan IB di Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Agam dan Kota Payakumbuh, dengan jumlah jam pelajaran sebanyak 128 jam pelajaran. F. Peserta Pelatihan Peserta adalah aparatur Daerah KabupatenKota yang bertugas atau ditugas pada sub-sektor peternakan sebanyak 15 orang yang berasal dari : 1. Kabupaten Agam 1 orang 2. Kabupaten Pasaman 1 orang 3. Kabupaten 50 Kota 2 orang 4. Kabupaten Kep. Mentawai 1 orang 5. Kabupaten Tanah Datar 1 orang 6. Kabupaten Sawahlunto Sijunjung 1 orang 56 7. Kabupaten Pesisir Selatan 1 orang 8. Kota Payakumbuh 1 orang 9. Kota Bukittinggi 1 orang 10. Kota Solok 1 orang 11. Kota Padang 1 orang 12. Kota Sawahlunto 1 orang 13. Propinsi 1 orang 14. BIB Limbukan 1 orang G. Hasil yang Dicapai Selama Pelatihan Pelatihan Pemeriksa Kebuntingan PKB yang pesertanya terdiri dari tenaga Inseminator di tiap Kabupaten dan Kota se Sumatera Barat, telah dapat menerima materi pelajaran dengan sebaik- baiknya dan antusias, dimana dari jumlah peserta sebanyak 15 orang dapat mengikutinya sampai selesai dengan kondisi sehat dan lengkap. Sesuai dengan materi pelajaran yang direncanakan sebanyak 13 materi, Peserta telah dapat menentukan umur kebuntingan pada sapi, disamping dapat menentukan Calving Interval jarak kelahiran anak serta penilaian terhadap Service per Conseption SC. VII. Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional Sikhnas Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional SIKHNAS bertujuan antara lain : memperbaiki sistem pelaporan, pengumpulan, pengolahan dan analisa data serta penyajian dan atau penampilan hasilnya. Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional juga membuat suatu jaringan sistem informasi nasional yang mampu mengkonsolidasikan barbagai sumber data dan menyediakan informasi yang sahih dan akurat. Sasaran yang ingin dicapai pada sistem ini adalah memantau penyakit- penyakit strategis secara temporal maupun spasial atau gangguan kesehatan hewan lainnya. Selain itu memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program 57 pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit terutama yang menjadi prioritas Pemerintah. Keterlambatan laporan bulanan SIKHNAS ini terkendala mulai dari tingkat kecamatan dan KabupatenKota. Bagi Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat Program SIKHNAS diharapkan dapat sebagai acuan dalam menentukan kantong penyakit di Propinsi Sumatera Barat.

C. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner